Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

GELOMBANG & OPTIK


“KISI DIFRAKSI”

NAMA : MUHAMMAD EKI ISLAMI


NIM : 11150163000056
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
NAMA ANGGOTA :
1. ARIESTA UMMI AGESTI (11150163000072)
2. INTAN NUR ANGGREINI (11150163000078)
3. RAHMANIA (11150163000079)
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 4B

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
KISI DIFRAKSI

A. Tujuan Praktikum
1. Mengartikan garis-garis spektra dengan metode difraksi.
2. Menentukan panjang gelombang cahaya tampak dari suatu sumber cahaya
dengan menggunakan kisi difraksi celah tunggal.
3. Memahami konsep dari difraksi.

B. Dasar Teori
Sejumlah besar celah paralel yang berjarak sama adalah kisi difraksi,
walaupun istilah kisi interferensi mungkin lebih sesuai. Kisi dapat dibuat
dengan mesin presisi berupa garis-garis paralel yang sangat halus dan teliti di
atas pelat kaca. Jarak yang tidak tergores diantara garis-garis tersebut sebagai
celah. Transparansi fotografis dari kisi yang asli bisa digunakan sebagai kisi
yang murah. Kisi yang berisi 10.000 garis per sentimeter adalah umum saat
ini dan sangat berguna untuk pengukuran panjang gelombang dengan tepat.
Kisi difraksi yang berisi celah-celah disebut kisi transmisi. Kisi
pantulan juga mungkin, dapat dibuat dengan membuat garis-garis halus pada
permukaan logam atau kaca dari mana cahaya dipantulkan dan dianalisis.
Analisis ini pada dasarnya sama untuk kisi transmisi. Analisis kisi difraksi
sangat mirip dengan eksperimen celah ganda Young. Kita anggap berkas-
berkas cahaya paralel jatuh pada kisi.
Kita juga menganggap bahwa celah-celah tersebut cukup sempit
sehingga difraksi oleh masing-masingnya menyebarkan cahaya dengan sudut
yang sangat besar pada layar yang jauh di belakang kisi dan interferensi dapat
terjadi dengan cahaya dari semua celah yang lain. Berkas cahaya yang
melalui setiap celah tanpa pembelokan derajat) berinteraksi
konstruktif untuk menghasilkan garis tengah layar. Interferensi konstruktif
juga dapat terjadi pada sudut sedemikian rupa sehingga berkas dari celah
yang bersisian menempuh jarak ekstra sejauh selisih perkalian orde
dengan panjang gelombangnya, dimana merupakan bilangan bulat. Dengan
demikian, jika adalah jarak antara celah, maka selisih adalah perkalian
jarak lebar antar celah dengan sin , dan

adalah kriteria untuk mendapatkan maksimum terang dimana dan


seterusnya. Persamaan ini sama dengan persamaan ganda, dan kembali
disebut orde dari pola tersebut. (Giancoli, 2001)
Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan
bayangan terang yang sebentuk dengan celah tersebut dibelakangnya. Tetapi
disamping itu terbentuk juga bayangan-bayangan terang yang lain dari celah
tersebut. Di sebelah menyebelah bayangan aslinya, dan yang semakin ke tepi,
terangnya semakin merosot. Jadi seolah-olah sinar cahaya yang lolos lewat
celah itu ada yang dilenturkan atau difraksikan ke arah menyamping. Gejala
difraksi demikian tak lain adalah interferensi sinar-sinar gelombang
elektromagnetik cahaya dari masing-masing bagian medan gelombang
sebagai sumber gelombang cahaya. (Soedojo, 2004: 123)
Jarak antara celah yang berurutan disebut tetapan kisi. Jika jumlah
celah atau goresan tiap satuan panjang dinyatakan dengan , maka

seberkas sinar tegak lurus dan sebuah lensa konvergen digunakan untuk
mengumpulkan sinar-sinar tersebut ke titik P yang dikehendaki pada layar.
Setiap celah menghasilkan difraksi seperti yang telah diuraikan sebelumnya,
dan sinar-sinar yang terdifraksi sebelumnya tersebut berinterferensi pada
layar yang menghasilkan pola akhir. (Soekarno. 1996: 150-155)

C. Alat dan Bahan


NO GAMBAR JUMLAH KETERANGAN

Catu Daya/
1 1 buah
Power Supply
2 1 buah Mistar 30 cm

Kabel
3 2 buah
Penghubung

4 1 buah Kotak Cahaya

5 1 buah Slide Kisi

Papan Layar
6 1 buah
Putih

7 1 buah Slit

Pemegang Slide
8 1 buah
Diafragma
Penyambung Rel
9 1 buah
Presisi

10 2 buah Rel Presisi

11 2 buah Kaki Rel

Filter Warna
12 3 buah (merah, hijau,
biru)

Penjepit Slide
13 2 buah
Kisi

Penyangga papan
layar putih,
14 3 buah
penjepit slide kisi
dan penjepit slit.

D. Langkah Kerja
NO GAMBAR KETERANGAN
Menyiapkan alat dan bahan. Lalu
mengecek kondisi alat dan bahan yang
1
akan digunakan. Mulai menyusun dan
merangkainya.

PERCOBAAN 4
 Menenetukan slide kisi yang
digunakan sesuai bahan dengan

 Mengukur jarak penjepitan slide


2
kisi ke layar. Jarak kisi ke layar

 Memasang filter warna pada


kotak cahaya (warna: merah,
hijau, dan biru).

Menghidupkan dan mengatur


3
tegangan 12 Volt pada Catu Daya.
PERCOBAAN 1, 2, DAN 3
 Menenetukan slide kisi yang
digunakan sesuai bahan dengan

 Mengukur jarak penjepitan slide


4
kisi ke layar. Jarak kisi ke layar

(Percobaan 1) dan

(Percobaan 2 dan 3)
 Menyalakan power supply
(tegangan V = 12 Volt)
Pada papan layar terjadi pola garis
terang-gelap. Kemudian mengukur
jarak warna terang (merah, kuning,
5 biru) ke terang pusat (p). Mencatatnya
dan mengulai percobaan sebanyak 3
kali.
 Menentukan

 Mencatat hasil pengamatan nilai

6 (p) pada tabel hasil pengamatan.


Setelah selesai mencatat, rangkaian
tidak perlu di bongkar sebab
digunakan pada percobaan 2
sampai 4.

E. Data Pengamatan
1. Percobaan 1
NO WARNA CAHAYA

1 Merah

2 Kuning

3 Biru

2. Percobaan 2
NO WARNA CAHAYA

1 Merah

2 Kuning

3 Biru
3. Percobaan 3
WARNA
NO
CAHAYA

1 Merah

2 Kuning

3 Biru

4. Percobaan 4
WARNA
NO
CAHAYA

1 Merah

2 Hijau

3 Biru

F. Analisis Data

Percobaan I dengan menggunakan kisi 100 :

1. Warna merah
2. Warna kuning

3. Warna Biru

Percobaan II dengan menggunakan kisi 300 :

1. Warna merah

2. Warna kuning
3. Warna Biru

Percobaan III dengan menggunakan kisi 600 :

1. Warna merah

2. Warna kuning

3. Warna Biru
Percobaan IV dengan menggunakan kisi 600 dan Filter Warna:

1. Warna merah

2. Warna hijau

3. Warna Biru

Mencari nilai dan kesalahan relatif, cari dengan menggunakan tabel.


Nilai (x10-7) meter
Kisi yang
digunakan
TANPA FILTER WARNA ( )
PENGULANGAN 1

100 7,3 53,3 6,0 36 5,0 25

300 6,8 46,2 5,9 34,8 4,8 23

600 6,9 47,6 6,3 39,7 4,8 23

Σ 21 147,1 18,2 110,5 14,6 71

̅ 7 49 6,1 36,8 4,9 23,7

Rumus :

 √ √

 √ √

 √ √| |

Kesalahan Relatif ̅

 Kesalahan Relatif ̅

 Kesalahan Relatif ̅

 Kesalahan Relatif ̅
Nilai (x10-7) meter
Kisi yang
digunakan
( )
TANPA FILTER WARNA
PENGULANGAN 2

100 7,1 50,4 5,7 32,5 4,6 21,2

300 6,9 47,6 6,1 37,2 4,8 23

600 6,6 43,6 6,1 37,2 5,0 25

Σ 20,6 141,6 17,9 106,9 14,4 69,2

̅ 6,9 47,2 6,0 35,6 4,8 23,1

Rumus :

 √ √

 √ √

 √ √

Kesalahan Relatif ̅

 Kesalahan Relatif ̅

 Kesalahan Relatif ̅
 Kesalahan Relatif ̅

Nilai (x10-7) meter


Kisi yang
digunakan
( )
TANPA FILTER WARNA
PENGULANGAN 3

100 7,0 49 5,8 33,6 4,8 23

300 6,8 46,2 6,3 39,7 5,1 26

600 7,1 50,4 6,5 42,3 5,0 25

Σ 20,9 145,6 18,6 115,6 14,9 74

̅ 7,0 48,5 6,2 38,5 5,0 24,7

Rumus :

 √ √| |

 √ √

 √ √| |

Kesalahan Relatif ̅
 Kesalahan Relatif ̅

 Kesalahan Relatif ̅

 Kesalahan Relatif ̅

Nilai (x10-7) meter


Kisi yang
digunakan
( )
DENGAN FILTER WARNA

6,9 47,6 5,7 32,5 5,4 29,2

600 6,6 43,6 5,6 31,4 5,3 28,1

6,7 44,9 5,7 32,5 5,5 30,3

Σ 20,2 136,1 17 96,4 16,2 87,6

̅ 6,7 45,4 5,7 32,1 5,4 29,2

Rumus :

 √ √

 √ √

 √ √
Kesalahan Relatif ̅

 Kesalahan Relatif ̅

 Kesalahan Relatif ̅

Kesalahan Relatif ̅

G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan tentang kisi
difraksi dengan menggunakan celah banyak. Praktikum kisi difraksi
melakukan empat kali percobaan dengan tiga kali pengulangan disetiap jarak
dari layar ke kisi yang telah ditentukan. Percobaan ini meliputi, penggunaan
kisi 100 nm, 300 nm, 600 nm dan 600 nm dengan menggunakan filter warna.
Praktikum kisi difraksi ini bertujuan untuk mendapatkan panjang gelombang
dari cahaya tampak yang berasal dari sumber cahaya.
Pada saat sumber cahaya diberi tegangan akan terlihat warna putih yang
berada di tengah dan warna-warna pelangi yang berada di atas dan di bawah
warna putih. Warna putih dijadikan patokan untuk mengukur jarak dari warna
satu ke warna putih tersebut yang dilambangkan dengan . Sumber cahaya
diberi tegangan sebesar 12 Volt agar cahaya yang dihasilkan terlihat lebih
jelas dan lampu di dalam ruangan turut dimatikan pula agar mendukung
proses berjalannya praktikum. Percobaan ini hanya mengukur pada warna
merah, kuning dan biru saja.
Sesuai dengan data pengamatan dapat terlihat bahwa semakin jauh jarak
dari kisi ke layar maka semakin jauh pula jarak antara warna merah, kuning
dan biru dengan warna pusatnya, begitupun sebaliknya. Selain itu celah garis
per sentimeter juga mempengaruhi besarnya nilai . Semakin banyak celah
garis per satuan sentimeter maka jarak antara warna merah, kuning dan biru
dengan warna pusat akan semakin jauh. Urutan panjang gelombang dari
urutan terbesar ke terkecil yang didapat pada praktikum yaitu, merah, kuning
dan biru. Hal ini sesuai dengan apa yang ada diteori.
Pada percobaan keempat menggunakan filter warna yang berbeda yaitu
merah, hijau dan biru. Hal ini dikarenakan tidak tersedianya filter berwarna
kuning di laboratorium. Jadi kita hanya membandingkan warna merah dan
biru pada percobaan keempat dengan yang lainnya.

H. Kesimpulan
1. Semakin besar tegangan yang diberikan ke sumber cahaya maka warna
yang dihasilkan akan terlihat lebih jelas.
2. Semakin jauh jarak dari kisi ke layar maka semakin jauh pula jarak antara
warna merah, kuning dan biru dengan warna pusatnya.
3. semakin dekat jarak dari kisi ke layar maka semakin dekat pula jarak
antara warna merah, kuning dan biru dengan warna pusatnya.
4. Semakin banyak celah garis per satuan sentimeter maka jarak antara warna
merah, kuning dan biru dengan warna pusat akan semakin jauh.
5. Semakin sedikit celah garis per satuan sentimeter maka jarak antara warna
merah, kuning dan biru dengan warna pusat akan semakin dekat.
6. Urutan panjang gelombang dari urutan terbesar ke terkecil yang didapat
pada praktikum yaitu, merah, kuning dan biru

I. Daftar Pustaka
Giancoli. 2001. Fisika Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Soedojo, Peter, B.Sc. 2004. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi.
Soekarno. 1998. Fisika Dasar. Jakarta: Balai Pustaka.

J. Tugas Pasca
1. Jelaskan, mengapa terjadi warna pelangi pada pembiasan kisi difraksi?
Praktikum kisi difraksi menggunakan sumber cahaya dengan warna putih.
Kita mengetahui bahwa warna putih merupakan polikromatik. Dimana
polikromatik adalah kumpulan dari beberapa warna. Peristiwa penguraian
cahaya putih menjadi berbagai macam warna disebut dispersi. Dispersi
terjadi karena setiap warna cahaya mempunyai indeks bias yang berbeda.
Cahaya putih yang melewati celah banyak akan terdispersi dan
terbentuklah warna pelangi.
2. Bagaimana urutan warna-warna dari kisi difraksi? Berikan gambar foto
yang kamu dapat! Jelaskan!

Warna merah memiliki indeks bias paling kecil dan warna ungu memiliki
indeks bias paling besar.
3. Buatlah grafik perbandingan panjang gelombang pada pecobaan dan teori!
Dan berilah penjelasan/deskripsi!

Perbandingan λ merah teori dan


percobaan tanpa menggunakan filter
warna
800
700
600
Axis Title

500
400 Series1
300 Series2
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Perbandingan λ kuning teori dan
percobaan tanpa filter warna
660
640
620
Axis Title

600
Series1
580
Series2
560
540
520
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Perbandingan λ biru teori dan


percobaan tanpa mengguanakan
filter warna
520
510
500
490
Axis Title

480
470 Series1
460 Series2
450
440
430
420
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Perbandingan λ merah teori dan
percobaan dengan filter warna
merah
2500

2000
Axis Title

1500
Series1
1000 Series2

500

0
1 2 3 4 5 6 7 8

Perbandingan λ hijau teori dan


percobaan dengan filter warna hijau
1800
1600
1400
1200
Axis Title

1000
Series1
800
Series2
600
400
200
0
1 2 3 4 5 6
Perbandingan λ biru teori dan
percobaan dengan filter warna biru
1800
1600
1400
1200
Axis Title

1000
Series1
800
Series2
600
400
200
0
1 2 3 4 5

4. Tentukan presentase kesalahan percobaannya!

Kesalahan Relatif ̅

 Kesalahan Relatif ̅

 Kesalahan Relatif ̅

Kesalahan Relatif ̅
K. Hasil Pengamatan Sementara

Anda mungkin juga menyukai