Dua buah atau lebih inti ringan dapat bergabung membentuk sebuah inti yang lebih
berat. Dalam reaksi inti ini, massa inti baru lebih kecil dari pada massa inti-inti
pembentuknya. Selisih massa muncul sebagai energi. Reaksi inti seperti ini disebut reaksi
penggabungan inti atau reaksi fusi. Inti-inti yang kecil mempunyai energi ikat per nuklein
rata-rata (Eb rata-rata) lebih kecil sehingga kurang stabil. Makin besar inti makin besar Eb
rata-ratanya. Oleh sebab itu dua inti dapat bergabung menjadi satu inti lebih besar melalui
reaksi penggabungan (Fusi).
Jika dua inti H didekatkan maka gaya tolak Coulomb antara proton-proton dalam
inti H menghalangi penggabungan ini. Untuk mengatasi gaya tolak Coulomb maka
inti H harus digerakkan dengan kelajuan sangat tinggi. Kelajuan sangat tinggi
memerlukan energi kinetic sangat tinggi dan energi sangat tinggi berarti suhu yang
sangat tinggi (sesuai dengan persamaan energi kinetic partikel EK = 3/2 kT)
Untuk menggabungkan dua inti H diperlukan suhu ribuan jutaan Kelvin. Tentu
saja sangat sukar untuk membayangkan keadaan dengan suhu setinggi ini dapat
diciptakan. Akan tetapi, keadaan suhu tinggi ini hadir pada bagian dalam matahari dan
bintang-bintang yang menghasilkan energinya melalui reaksi-reaksi fusi. Dengan
demikian reaksi fusi telah mendukung seluruh kehidupan di bumi.
2. Inti harus dalam bentuk inti bebas dan tanpa e- kulit. Untuk itu diperlukan juga energi
yang besar untuk mengeksitasi (mengionkan) semua e-.