Anda di halaman 1dari 5

3.

8 Sistem Respirasi

1. volume udara pernapasan


a. Volume Tidal (VT) : volume udara yang masuk atau keluar dari paru-paru saat
pernapasan normal ((+-)500cc)).
- laki-laki-> 500ML, perempuan->380ML.
b. Volume Cadangan Inspirasi (VCI) :
- volume udara ekstra yang masuk ke paru-paru dengan inspirasi maksimum di
atas inspirasi tidal.
- Udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah udara
komplementer. Inspirasi biasa ((+- 3500cc)
- Laki-laki -> 3100ML, perempuan ->1900ML.
c. Volume Cadangan Ekspirasi (VCE) :
- Volume udara ekstra yang dapat dikeluarkan dengan kuat pada akhir ekspirasi
tidal.
- Udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah udara
suplementer. ((+-)1500 cc)
- Laki-laki-> 1200 ML, perempuan-> 800ML.
d. Volume Residu (VR) : volume udara sisa dalam paru-paru setelah ekspirasi
maksimal ((+-)1000cc)
- Laki-laki->1200ML, perempuan-> 1000ML.
e. Kapasitas Residu Fungsional (KRF) : jumlah udara sisa dalam system respirasi
setelah ekspirasi normal (KRF = VR+VCE)
- Laki-laki -> 2400 ML, perempuan-> 1800ML.
f. Kapasitas Inspirasi (KI) : jumlah udara maksimal yang dapat diinspirasikan
setelah melakukan ekspirasi normal. (KI= VT + VCI)
- Laki-laki (3600 ML), Perempuan (2400ML)
g. Kapasitas Vital (KV) : volume udara maksimal yang dikeluarkan setelah
inspirasi maksimum (KV = VT+VCI+VCE)
- Laki-laki (4800 ML), perempuan (3100 ML)
h. Kapasitas Total Paru-Paru (KTP) : jumlah total udara yang dapat ditampung
dalam paru-paru (KTP= KV+VR)
- Laki-laki (6000 ML), perempuan(4200ML)
i. Volume respirasi per menit : volume tidal dikalikan dengan jumlah pernapasan
per menit.
j. Volume ekspirasi kuat dalam satu detik (VET1) atau ekspirasi paksa dalam
satu detik : volume udara yang dapat dikeluarkan dari paru-paru yang terinflasi
maksimum, pada saat detik pertama ekspirasi maksimum. VEK1 sekitar 80%KV.
2. Struktur dan saluran respirasi.
3. Alat-alat respirasi
a. Hidung
- Tersusun dari tulang, tulang rawan hialin dan jaringan fibroareolar.
- Kulit eksternal : folikel rambut,kelenjar keringat, sebassea (lemak).
- Kulit internal : rambut-rambut halus -> menyaring debu , kotoran, epitel
bersilia yang memiliki sel goblet (sampai bronkus), melekatkan kotoran pada
rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, mengenali adanya bau.
- Fungsi :
1. Menyaring partikel rambut-rambut halus dan lapisan mukosa bersilia.
2. Melembapkan dan menghangatkan udara yang masuk melalui cairan
sekresi serosa dan mukosa.
3. Membunuh kuman leukosit.
4. Indera penciuman sel-sel olfaktori.
b. Tekak (faring)
- Udara dari rongga hidung masuk ke faring.
- Persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan dan rongga mulut ke
kerongkongan.
- Bagian belakang terdapat laring.
c. Laring
- Saluran udara yang terletak dari bagian depan faring hingga bagian bawah
trakea.
- Terdiri dari : kepingan tulang rawan, ligament, membrane.
- Terdapat : tonjolan jakun (adam’s apple), epiglottis, pita suara.
- Epiglottis : katup tulang rawan, membantu laring menutup pada saat menelan
dan laring membuka pada saat bernapas.
- Pita suara => pita suara palsu(tidak menghasilkan suara karena tidak berotot),
pita suara sejati=> (memiliki 2 buah otot dan menghasilkan suara).
d. Trakea
- Saluran lanjutan dari laring.
- Dibentuk oleh 16-20 cincin tulang rawan berbentuk huruf C.
- Tulang rawan untuk mempertahankan agar trakea tetap terbuka.
- Bagian dalam saluran dilapisi oleh selaput lendir dari sel-sel epitel bersilia
dan sel goblet.
- 3 lapisan trakea :
1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan.
3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epithelium bersilia yang
menghasilkan banyak lendir.
e. Bronkus
- Cabang dari trakea, struktur sama dengan trakea
- Bronkus kanan lebih pendek dann besar, 6-8 cincin tulang rawan.
- Bronkus kiri lebih panjang dan ramping dengan 9-12 cincin tulang rawan.
- Bronkus arah kiri lebih panjang, sempit dan mendatar daripada percabangan
kea rah kanan sehingga paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit.
- Dinding trakea lebih tebal dari dinding bronkus.
f. Bronkiolus
- Cabang dari bronkus.
- Bronkus kanan –> 3 bronkiolus, bronkus kiri -> 2 bronkiolus.
- Bercabang menjadi semakin halus, kecil dan dindingnya semakin tipis.
- Tidak memiliki tulang rawan, tetapi rongganya bersilia.
- Bermuara menuju alveolus.
g. Alveolus (sel epitel skuamosa)
- Dinding mengandung kapiler darah.
- Pada alveolus terjadi pertukaran o2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2
dari sel-sel darah ke atmosfer udara.
- Struktur :
1. Dinding alveolus sangat tipis seingga gas-gas dapat berdifusi dengan
mudah melewati membrane alveolus.
2. Berupa kantong-kantong kecil mirip anggur yang jumlahnya sangat
banyak.
3. Permukaan bagian dalam alveolus dilapisi oleh sel epitalium yang
memungkinkan terjadinya difusi gas antara O2 dan CO2.
4. Permukaan bagian luar alveolus terdapat jaringan kapiler daeah.
h. Pulmo (paru-paru)
- Organ pernpasan utama berbentuk kerucut, terdiri atas jaringan elastic yang
berpori-pori seperti spons dan berisi udara, terletak di rongga toraks di atas
diafragma.
- Kanan 3 lobus, kiri 2 lobus.
- Dibungkus oleh selaput tipis rangkap 2 disebut pleura -> dibatasi oleh cairan
pleura sebagai pelumas paru-paru.
- Cairan pleura mencegah terjadinya gesekan antara paru-paru dan dinding
dada yang bergerak saat bernafas.
4. Gangguan respirasi dan penyebabnya.
a. Gangguan pengangkutan O2
- Asfiksi : kondisi kekurangan oksigen pada pernapasan yang dapat
menyebabkan kematian sebagai akibat dari kegagalan fungsi paru-paru atau
ganguan dalam pengangkutan O2 ke jaringan / gangguan penggunanaan O2
oleh jaringan.
- Asidosis :diakibatkan oleh meningkatnya kadar asam karbonat dan asam
bikarbonat dalam darah yang mengakibatkan terganggunya pernapasan.
-
b. Difteri : disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphteriae, dengan gejala
sakit tenggorokan, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari lubang
mulut dan hidung, demam, serta pembengkakkan kelenjar getah bening.
c. Kanker paru-paru(karsinoma pulmonary) : adanya sel-sel yang mengalami
poliferasi sehingga terbentuk tumor ganas di dalam epitel bronkiolus. Diderita
perokok.
d.
5. Mekanisme respirasi
- Inspirasi (proses aktif yang dilakukan oleh kerja otot)
a. Pernapasan dada. 25% pada pernapasan normal.
Otot interkostal luar kontraksi => tulang rusuk terangkat => volume
rongga dada membesar => paru-paru mengembang => tekanan udara
dalam rongga dada mengecil => udara masuk.
b. Pernapasan perut. 75% pada pernapasan normal.
Diafragma berkontraksi => diafragma mendatar => volume rongga dada
membesar => paru-paru mengembang => tekanan udara mengecil =>,
udara masuk.
c. Inspirasi kuat
Kontraksi otot-otot tambahan yang terletak di leher mampu mengangkat
sternum dan 2 tulang rusuk pertama sehingga memperbesar volume
rongga dada.
- Ekspirasi (proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot)
a. Pernapasan dada
Otot interkostal luar relaksasi => tulang rusuk turun => volume rongga
dada mengecil => paru-paru mengecil => tekanan udara membesar =>
udara keluar.
b. Pernapasan perut
Diafragma relaksasi => diafragma melengkung => volume rongga dada
mengecil => paru-paru mengecil => tekanan udara membesar => udara
keluar.
c. Ekspirasi kuat
Kontraksi otot interkostal dalam membantu menarik tulang rusuk
kebawah dan kontraksi otot dinding abdomen menyebabkan diafragma
terdorong ke atas, ke dalam rongga dada, sehingga rongga dada semakin
menyempit.
3.9 Sistem Ekresi
1. Proses pembentukan urin pada nefron

a. Filtrasi
- Filtrasi adalah proses penyaringan plasma bebas protein melalui kapiler
glomerulus ke dalam kapsula bowman.
- Terjadi di glomerulus.
- Proses filtrasi dibantu oleh sel-sel endotellium, kapiler yang berpori (podosit),
membrane basiler, dan epitel kapsula bowman.
- Filtrasi berlangsung pada saat darah masuk ke nefron melalui arteriola aferen.
Dimana tekanan darah di arteriola aferen lebih tinggi daripada di arteriola
eferen.
- Faktor lain yang mempermudah proses filtrasi adalah tekanan hidrostatik dan
tekanan osmotic.
- Zat-zat yang diikat agar tidak turut dikeluarkan antara lain : sel-sel darah,
trombosit, dan sebagian besar protein plasma
- Urine primer memiliki komposisi serupa dengan darah tetapi tidak
mengandung protein dan albumin kurang dari 1% serta tidak mengandung
elemen seluler seperti sel darah merah.
- Membrane glomerulus tersusun dari 3 lapisan yaitu dinding kapiler
glomerulus, membrane basal, dan lapisan dalam kapsul bowman.
b. Reabsorpsi
- Reabsorpsi adalah proses pemyerapan kembali zat yang dibutuhkan oleh
tubuh seperti glukosa, asam amino, nutrisi organic, air, dan garam mineral.
- Tubulus mereabsorpsi sekitar 99% H2O, 100% gula dan 99,5% garam yang
kesemuanya berasal dari filtrasi.
- Untuk menjadi urine sekunder harus melewati 5 penyaring terpisah disebut
transport transepitel.
- Bahan-bahan yang terearbsopsi antara lain Na+, Cl- dan ion negative lainnya,
glukosa, fruktosa, asam amino, air, urea (50%), kalium, kalsium, fosfat,
sulfat, dan sejumlah ion organik.
- Terjadi di tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle.

Anda mungkin juga menyukai