Abstrak
Dalam praktikum ini dilakukan penetapan kandungan boraks secara kualitatif dalam
sampel lontong yang diambil dari sekitaran Ciseke, Jatinangor untuk mengetahui
adanya kandungan penggunaan bahan tambahan makanan yang tidak diperbolehkan
seperti boraks dalam makanan sehari-hari. Analisis yang dipilih adalah jenis analisis
kualitatif. Analisis kualitatif yang digunakan adalah dengan menggunakan metode
sampel yang disentrifugasi (sentrifugator) dan diabukan (tanur) menggunakan
pereaksi asam sulfat 10% dan metanol dan dengan larutan kurkumin 1% dalam
metanol yang akan memberikan reaksi warna. Hasil yang diperoleh dari sampel
lontong ini adalah tidak memberikan perubahan warna pada reaksi dengan pereaksi
yang ditambahkan sehingga sampel lontong yang diuji negatif mengandung boraks.
Abstract
analisis kualitatif. Analisis kualitatif salah satu ciri makanan yang diberi
merupakan analisis paling sederhana bahan pengawet berupa boraks.
untuk dengan mudah mengetahui
Sebelum sampel diubah menjadi
ada/tidaknya kandungan boraks di
abu dan supernatan, sampel lontong
dalam makanan. Pemeriksaan
ditimbang sebanyak 10 g kemudian
kandungan boraks di dalam makanan
dihaluskan dengan tujuan
yang terkhusus memiliki kandungan
mempermudah sampel dianalisis
bahan pengawet karena kasus
sebelum diambil bagian
penggunaan boraks sebagai bahan
supernatannya. Pengambilan
pengawet makanan di Indonesia telah
supernatan dilakukan dengan
sering terjadi. Analisis kualitatif yang
menghaluskan sampel dengan
digunakan adalah dengan metode
menggunakan alat sentrifugator.
sampel yang diubah menjadi abu dan
Sentrifugator memiliki fungsi untuk
lainnya menjadi supernatan.
memisahkan campuran baik berbentuk
Penggunaan abu dan supernatan
padat-cair atau cair-cair dengan cara
sampel dalam analisis kualitatif
diputar pada kecepatan tinggi (rpm)
bertujuan untuk mempermudah proses
dengan gaya sentrifugal. Hasil yang
analisis dibandingkan dengan
diperoleh adalah berupa supernatan
menggunakan keadaan sampel pada
(cairan jernih di bagian atas) dan
kondisi utuh yang masih mengandung
endapan sampel yang berada di bagian
banyak senyawa-senyawa yang dapat
bawah. Bagian supernatan yang
mempengaruhi hasil analisis . Sampel
diambil untuk dianalisis karena materi
yang digunakan pada praktikum kali
sel yang lebih ringan dibandingkan
ini merupakan sampel berupa lontong
bagian padatan. Bagian ini terlebih
yang dijual di daerah Ciseke Besar,
dahulu diuapkan dengan menggunakan
Jatinangor. Lontong dapat diduga
cawan penguap dengan tujuan
mengandung boraks karena beberapa
mendapatkan senyawa garam boraks
lontong sering ditemukan memiliki
tekstur sangat kenyal yang merupakan
Analisis Makanan dan Kontaminan
Departemen Analisis Farmasi dan Kimia Medisinal
Universitas Padjadjaran
yang tidak menguap pada suhu suasana asam, karena boraks atau
penguapan. dalam bentuk natrium tetraborat hanya
dapat diidentifikasi pada kondisi asam.
Selain dengan menggunakan
Hasil yang diperoleh dengan
sentrifugator, sampel juga dapat
menggunakan metode ini adalah
diubah menjadi abu untuk dapat
negatif karena tidak terjadi perubahan
dianalisis. Perlakuan sampel dengan
warna yang seharusnya memberikan
metode ini terlebih dahulu
warna kehijauan saat dibakar. Hal ini
ditambahkan air kapur dengan tujuan
karena warna kehijauan berasal dari
untuk membentuk garam-garam
asam borat yang akan bereaksi dengan
boraks yang tidak menguap pada
metanol dengan adanya asam sulfat
proses pengabuan. Tujuan dari
yang berfungsi sebagai katalisator
pengubahan sampel menjadi abu
pada reaksi, menghasilkan trimetil
dengan menggunakan alat tanur adalah
borat. Senyawa trimetil borat yang
menghilangkan senyawa-senyawa
dipanaskan akan menghasilkan warna
organik serta hanya menyisakan
hijau sebagai hasil dari atom Boron
garam-garam dan logam yang tidak
(Br) yang dipanaskan. Selain dengan
dapat menguap pada suhu tinggi pada
menggunakan pereaksi asam sulfat dan
tanur tersebut.
metanol dapat juga digunakan pereaksi
Untuk sampel yang diidentifikasi kurkumin 1% dalam metanol.
dengan menggunakan metode Penggunaan kunyit sebagai indikator
sentrifugasi, maka supernatan yang adalah karena kunyit mengandung
telah kering diberi perlakuan dengan senyawa metabolit sekunder kurkumin
pereaksi yang berbeda. Pertama, yang dapat digunakan untuk
dengan menggunakan larutan asam mengidentifikasi boraks. Sebelumnya,
sulfat dan metanol yang kemudian sampel ditambahkan HCl lalu
diamati perubahan warna yang diuapkan dan ditetesi 4 tetes asam
dihasilkan. Penambahan pereaksi asam oksalat untuk menciptakan
sulfat adalah untuk menciptakan terbentuknya asam borat yang dapat
Analisis Makanan dan Kontaminan
Departemen Analisis Farmasi dan Kimia Medisinal
Universitas Padjadjaran
LAMPIRAN