Anda di halaman 1dari 5

RUMAH SAKIT UMUM

HARAPAN BERSAMA
Jl. P. Belitung No. 61, Singkawang 79123
Telp. : (0562) 631791

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN BERSAMA


NOMOR : 068/SK-DIR/RSUHB/VIII/ 2015
TENTANG
KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN BERSAMA
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN BERSAMA

MENIMBANG : a. bahwa proses asesmen pasien yang efektif akan menghasilkan


keputusan mengenai kebutuhan penanganan pasien sesegera
mungkin dan berkesinambungan ;
b. bahwa asesmen merupakan suatu proses dinamis dan berlangsung
terus menerus ;
c. bahwa asesmen pasien merupakan bagian dari pelayanan terhadap
pasien di Rumah Sakit Umum Harapan Bersama ;
d. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
Umum Harapan Bersama, maka diperlukan asesmen pasien yang
efektif dan tepat ;
e. bahwa agar asesmen pasien di Rumah Sakit Umum Harapan
Bersama dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Umum Harapan Bersama sebagai landasan
bagi penyelengaraan asesmen pasien di Rumah Sakit Umum
Harapan Bersama ;
f. bahwa berdasarkan penimbangan sebagaimana diatas, perlu
ditetapkan dengan keputusan direktur rumah sakit umum harapan
bersama ;
MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
2. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
3. Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesian Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN
BERSAMA TENTANG KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN RUMAH
SAKIT UMUM HARAPAN BERSAMA.

KEDUA : Kebijakan asesmen pasien rumah sakit umum harapan bersama


sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA : Penyelenggaran asesmen pasien Rumah Sakit Umum Harapan
Bersama dilaksanakan oleh staf yang berwewenang dan berkompeten
dibidangnya yang ditetapkan oleh direktur Rumah Sakit Umum
Harapan Bersama.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Dibuat di : Singkawang
Ditetapkan pada tanggal : 05 Agustus 2015

Direktur RSU Harapan Bersama

dr. Veridiana, Sp.OG.,Acp


Lampiran 1:
Keputusan Direktur Nomor : 068/SK-DIR/RSUHB/VIII/2015

KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN


RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN BERSAMA

Kebijakan Umum
1. Asesmen Pasien terdiri dari 3 proses utama:
a. Pengumpulan informasi dan data mengenai status fisik, psikologis, dan sosial
ekonomi, serta riwayat kesehatan pasien.
b. Analisis data dan informasi, termasuk hasil tes laboratorium dan pencitraan
diagnostik untuk identifikasi kebutuhan pelayanan pasien.
c. Pengembangan rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang
telah identifikasi.
2. Proses tersebut diatas dilakukan oleh ahli kesehatan yang bertanggung jawab
terhadap pasien.
3. Proses tersebut diatas dilakukan secara bersama-sama diantara para ahli kesehatan
tersebut.
4. Semua pasien yang dirawat oleh Rumah Sakit Umum Harapan bersama
diidentifikasi kebutuhan perawatan kesehatannya melalui proses asesmen yang
ditetapkan. Hal ini berlaku pada pasien rawat inap, rawat jalan, instalasi gawat
darurat dan perawatan 1 hari (one day care).
5. Semua pasien harus mendapatkan asesmen awal minimal 24 jam pertama
perawatan.
6. Semua pasien diases ulang berdasarkan interval tertentu sesuai kondisi dan
pengobatan yang diterimanya untuk mengetahui respon pasien terhadap
pengobatannya. Interval dapat ditetapkan dalam ukuran hari, minggu, bulan atau
sewaktu-waktu tergantung kondisi pasien.
7. Asesmen pasien dilakukan juga untuk merencanakan perawatan lanjutan dan
pemulangannya.
8. Ahli kesehatan yang melakukan asesmen memenuhi kualifikasi yang ditetapkan
oleh Rumah Sakit Umum Harapan Bersama dalam melaksanakan asesmen dan
asesmen ulang. Yang termasuk ahli kesehatan adalah dokter dan para medis
(perawat, ahli fisioterapis, ahli gizi dan ahli farmasi).
9. Semua hasil asesmen (awal dan ulang) harus tertulis dalam rekam medis Rumah
Sakit Umum Harapan Bersama.
10. Semua hasil asesmen harus diberitahukan kepada pasien dan atau keluarga pasien.
11. Pelayanan penunjang asesmen pasien (laboratorium dan pencitaraan diagnostik)
diatur sesuai kebijakan masing-masing pelayanan tersebut.
Kebijakan Khusus
1. Asesmen tambahan :
a. Adalah asesmen yang dibuat setelah ada asesmen utama.
b. Dilakukan oleh ahli kesehatan yang telah ditetapkan Rumah Sakit Umum
Harapan Bersama.
c. Harus tertulis dalam rekam medis yang ditetapkan Rumah Sakit Umum Harapan
Bersama.
2. Asesmen Nyeri
a. Asesmen untuk menilai tingkat nyeri pasien yang dirawat di rumah Sakit Umum
Harapan Bersama.
b. Skala penyusunan nyeri VAS (Visual Analogue Scale).
c. Dilakukan oleh ahli kesehatan yang ditetapkan oleh RSU Harapan Bersama.
d. Harus tertulis dalam rekam medis yang ditetapkan RSU Harapan Bersama
3. Asesmen Resiko Jatuh
a. Adalah penilaian terhadap kondisi pasien yang menyebabkan pasien beresiko
jatuh selama perawatan di rumah sakit.
b. Pengukuran resiko jatuh menggunakan skala yang telah ditetapkan rumah sakit.
c. Dilakukan oleh ahli kesehatan yang ditetapkan RSU Harapan Bersama.
d. Hasil asesmen harus tertulis dalam rekam medis yang telah ditetapkan RSU
Harapan Bersama.
4. Asesmen Gizi
a. Adalah pengkajian status gizi penderita awal, pertengahan dan akhir perawatan
di Rumah Sakit Umum Harapan Bersama.
b. Pengukuran status gizi pasien berdasarkan penyakit yang diderita pasien.
c. Dilakukan oleh ahli kesehatan yang ditetapkan RSU Harapan Bersama.
d. Hasil asesmen harus tertulis dalam rekam medis yang telah ditetapkan RSU
Harapan Bersama.
5. Asesmen dapat dibedakan berdasarka usia pasien ataupun berdasarkan kebutuhan
khusus pasien.

Dibuat di : Singkawang
Ditetapkan pada tanggal : 05 Agustus 2015

Direktur RSU Harapan Bersama

dr. Veridiana, Sp.OG.,Acp

Anda mungkin juga menyukai