MENGENAL DISPEPSIA
Disusun Oleh :
Kelompok 8
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK……………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… vi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………. 1
B. Tujuan Penulisan………………………………………………….. 2
1. Umum…………………………………………………………. 2
2. Khusus………………………………………………………… 2
C. Sistematika Penulisan……………………………………………….. 2
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Nomer Gambar Halaman
B. Tujuan Penulisan
1
Adapun tujuan dari penulisan
Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Dalam penulisan Makalah ini diharapkan pembaca dapat melaksanakan
penanganan keperawatan dasar pada klien yang menderita dyspepsia sesuai dengan
teori yang didapat dari pelajaran dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan serta mendapatkan pengalaman yang nyata dalam penanganan
keperawatan secara langsung.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan penanganan keperawatan dasar pada klien yang menderita
Dispepsia.
b. Mampu menentukan rencana tindakan dengan masalah pada klien Dispepsia.
c. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan dasar pada klien yang menderita
Dispepsia.
C. Sistematika Penulisan
Makalah ini di susun secara sistematika yang di uraikan dalam tiga BAB,
Yaitu :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, dan sistematika
penulisan.
BAB II : Menerangkan tentang tinjauan teoritis, definisi, , etiologi, tanda gejala, anatomi dan
fisiologi dyspepsia
BAB III : Penutup yang terdiri dari sebuah kesimpulan dan rekomendasi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Kasus Dispepsia
a. Definisi
Dispepsia organik adalah Dispepsia yang telah diketahui adanya kelainan organik
sebagai penyebabnya. Dispepsia organik jarang ditemukan pada usia muda, tetapi
banyak ditemukan pada usia lebih dari 40 tahun 12. Sindrome Dispepsia organik
terdapat kelainan terhadap organ tubuh misalnya luka (tukak) lambung, , Ulkus Peptik
dan lain-lain.
2) Dispepsia Fungsional
Dispepsia fungsional dapat dijelaskan sebagai keluhan dispepsia yang telah
berlangsung dalam beberapa minggu tanpa didapatkan kelainan atau gangguan
struktural/organik/metabolik berdasarkan pemeriksaan klinik, laboratorium, radiologi
dan endoskopi. Beberapa hal yang dianggap menyebabkan dispepsia fungsional antara
lain Sekresi Asam Lambung, diet atau factor lingkungan, psikologik dan lain-lain.
b. Etiologi
Penyebab Dispepsia adalah :
1. Menelan udara (aerofagi)
2. Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung
3. Iritasi lambung (gastritis)
4. Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis
5. Kanker lambung
6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
7. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya)
8. Kelainan gerakan usus
9. Kecemasan atau depresi
c. Tanda Dan Gejala
Nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering di
rasakan adanya gas , perasaan penuh atau rasa terbakar di perut. Disertai dengan
sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi).
Pada beberapa penderita, makan dapat memperburuk nyeri; pada penderita yang lain,
makan bisa mengurangi nyerinya.
Gejala lain meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan
flatulensi (perut kembung).
B. Anatomi dan Fisiologi
a. Anatomi Lambung (Gaster)
Lambung (gaster) merupakan salah satu organ Pencernaan yang terdapat
dalam tubuh manusia. untuk lebih jelasnnya apa itu lambung atau gaster, penulis akan
membahas anatomi lambung terlebih dahulu. tidak hanya anatomi lambung, disini
penulis juga akan membahas Anatomi dan Fisiologi Lambung. Anatomi dan fisiologi
lambung yang penulis bahas di sini meliputi: lapisan lambung, persarafan dan aliran
darah pada lambung, fungsi motorik dari lambung, fungsi pencernaan dari lambung,
fungsi sekresi dari lambung, Proses pencernaan makanan di lambung, serta enzim dan
hormon yang berperan dalam pencernaan di lambung.
Sel parietal, mensekresi asam hidroklorida dan factor intrinsic. Faktor intrinsic
diperlukan untuk absorbsi vitamin B12 dalam usus halus.
Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel
ini mensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung terhadap
kerusakan oleh HCL atau autodigesti.
3) pilorus terletak pada regia antrum pilorus. Kelenjar ini mensekresi gastrin dan mukus,
hormon peptida dalam proses sekresi lambung.
o Lapisan Lapisan Lambung
serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari
orifisium kardiak, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor (lengkung
kecil).
c) Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan
saluran limfe. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri atas
banyak kerutan atau rugue, yang hilang bila organ itu mengembang karena berisi
makanan.
d) Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe. Semua
sel-sel itu mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini dilintasi saluran
saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan dari kelenjar lambung
tubuler yang bercabang-cabang dan lubang-lubang salurannya dilapisi oleh epithelium
silinder. Epithelium ini bersambung dengan permukaan mukosa dari lambung.
Epithelium dari bagian kelejar yang mengeluarkan sekret berubah-ubah dan berbeda-
beda di beberapa daerah lambung.
b. Fisiologi Lambung
Secara umum gaster memiliki fungsi motorik dan fungsi pencernaan & sekresi,
berikut fungsi Lambung:
a. Fungsi motorik
Fungsi reservoir
Menyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi sedikit dicernakan dan
bergerak ke saluran pencernaan. Menyesuaikan peningkatan volume tanpa menambah
tekanan dengan relaksasi reseptif otot polos yang diperantarai oleh saraf vagus dan
dirangsang oleh gastrin.
Fungsi mencampur
Diatur oleh pembukaan sfingter pylorus yang dipengaruhi oleh viskositas, volume,
keasaman, aktivitas osmotis, keadaan fisisk, emosi, obat-obatan dan kerja.
Pengosongan lambung di atur oleh saraf dan hormonal
b. Fungsi pencernaan dan sekresi
Pencernaan protein oleh pepsin dan HCL
Sintesis dan pelepasan gastrin. Dipengaruhi oleh protein yang di makan, peregangan
antrum, rangsangan vagus
Sekresi factor intrinsik. Memungkinkan absorpsi vitamin B12 dari usus halus bagian
distal.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Setelah penulis selesai dalam pembuatan Makalah yang telah dilakukan,
menyimpulakan sebagai berikut:
Dyspepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau
dada, yang sering di rasakan adanya gas, perasaan penuh atau rasa terbakar di perut.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab dyspepsia antara lain, yaitu Iritasi
lambung (gastritis), peradangan kandung empedu (kolesistitis), kecemasan atau
depresi, infeksi bacteri Helibacter Pylori, kelainangerakan pencernaan missal usus,
dan pengeluaran asam lambung yang berlebih.
B. REKOMENDASI
1. Untuk Klien
10
Pada klien yang menderita Disepsia hendaknya asupan nutrisinya harus diperhatikan
dan dipertahankan agar adekuat. Dan harus banyak istirahat, serta menerapkan gaya
hidup sehat untuk mengelola dan mencegah timbulnya gangguan akibat Disepsia
seperti Atur pola makan seteratur mungkin, hindari makanan yang pedas, hindari
makanan yan g menimbulkan gas di lambung (semangka, kentang, melon dan lain
lain), vitamin penambah nafsu makan, hindari makanan yang mengandung santan ,
hindari makanan yang susah di cerna dalam tubuh , hindari minuman dengan kadar
caffeine dan alcohol, kelola stress fisiologi seefisien mungkin, olah raga yang teratur
dapat mengurangi stress, jika anda perokok, berhenti merokok, pertahankan berat
badan anda, dan ikuti rekomendasi dokter anda mengenai pengobatan disepsia.
2. Untuk instansi (perawat)
Dalam memberikan asuhan keperawatan harus sesuai dengan implementasi
dimana kebutuhan klien terpenuhi dan perawat harus mempunyai kenmampua
komunikasi terapeutik dalam melaksanakan asupan keperawatan.
3. Untuk Pelajar
Hendaknya pelajar selalu menggali ilmu pengetahuan yang baru tentang ilmu
keperawatan lainnya yang menunjang bidang keperawatan serta dapat memanfaatkan
buku-buku yang ada di perpustakaan untuk menambah ilmu dan wawasan akan dunia
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Suzani, Cherry. (2007). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Depok :
SMK Raflesia