Pertumbuhan pembangunan di Indonesia telah berkembang dengan pesat, baik itu pembangunan secara fisik maupun non-fisik. Pembangunan fisik merupakan suatu kegiatan pembangunan yang berkaitan dengan pembangun infrastruktur suatu bangunan konstruksi, yaitu konstruksi bangunan keairan, kebinamargaan, dan pergedungan. Dari ketiga jenis konstruksi bangunan ini diperlukan suatu studi kelayakan yang berkaitan dengan beberapa alternative pilihan struktur. Pembangunan nasional Negara Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Salah satu bentuk pembangunan tersebut adalah pembangunan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, dan hiburan serta fasilitas kesehatan. Suatu konstruksi bangunan harus memperhatikan kekuatan dari struktur bangunan tersebut, bukan hanya memperhatikan estetika dari bangunan itu sendiri. Kekuatan dan estetika suatu bangunan akan tergantung dari tiga kegiatan utama dalam suatu konstruksi yaitu perancangan, pelaksanaan konstruksi dan juga maintenance (perawatan). Berdasarkan tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional maka PUSKESMAS DKI Jakarta ini dibangun untuk dapat meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup bagi orang yang tinggal diwilayah kerja PUSKESMAS agar terwujud kesehatan yang meningkat. Proyek pembangunan gedung ini merupakan kebutuhan orang disekitar PUSKESMAS DKI Jakarta, Jakarta Selatan. Gedung ini digunakan sebagai gedung PUSKESMAS serta ruangan-ruangan pendukung lainnya, gedung ini direncanakan 5 lantai. Konstruksi gedung ini menggunakan beton bertulang, memakai struktur pondasi tiang pancang struktur rangka atap dak beton dan rangka baja.
YAYU FITRIYANI 2411141091 Page
I-1 BAHRUL NURHAYAT 2411141082 1.2 Maksud dan Tujuan Berdasarkan latar belakang tersebut, maksud perancangan gedung PUSKESMAS DKI Jakarta, Jakarta Selatan ini adalah merancang struktur bangunan fasilitas kesehatan dengan fungsi khusus sebagai gedung PUSKESMAS. Adapun tujuan yang hendak dicapai dengan adanya perancangan bangunan gedung PUSKESMAS ini adalah memberikan sarana-prasarana kesehatan untuk masyarakat, khususnya masyarakat di daerah Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan untuk mencapai pembangunan kesehatan nasional yakni mewujudkan pentingnya kesehatan.
1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Ruang lingkup dalam perancangan bangunan gedung ini adalah merencanakan bangunan gedung struktur beton yang nantinya akan difungsikan sebagai PUSKESMAS. Adapun lingkup dan batasan masalah dari Tugas Besar Perancangan Bangunan Gedung ini adalah : 1. Elemen struktur merupakan beton bertulang 2. Perencanaan struktur di dasarkan pada standar yang di tetapkan yaitu SNI (Standard Nasional Indonesia) 3. Permodelan struktur gedung ini menggunakan program ETABS dan SAP 4. Analisis pembebanan 5. Zona wilayah gempa di modelkan adalah zona diwilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan ini memiliki parameter kecepatan respon spektrum pada periode atau Ss sebesar 0,737 dan parameter percepatan respon spectra S1 sebesar 0,314.
1.4 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Tugas Perancangan Bangunan Gedung ini, uraian dan penjelasan disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.
YAYU FITRIYANI 2411141091 Page
I-2 BAHRUL NURHAYAT 2411141082 BAB II KRITERIA DESAIN Dalam bab ini diuraikan mengenai standar peraturan yang digunakan sebagai pedoman dalam perancangan, data teknis bangunan gedung serta software yang digunakan untuk menganalisis struktur bangunan. Diuraikan pula spesifikasi material yang digunakan struktur bangunan tersebut. Untuk memberikan gambara, ditampilkan pula layout struktur bangunan PUSKESMAS DKI Jakarta, Jakarta Selatan yang direncanakan. Pada bab ini diterangkan pula mengenai pembebanan yang akan diaplikasikan pada struktur PUSKESMAS, dimana perhitungan pembebanan ini merupakan data input untuk analisa pada bab selanjutnya. BAB III PELIMINARI DESAIN Pada bab ini akan dibahas mengenai preliminary design, permodelan struktur pada software dengan hasil layout struktur dan pembebanan. Analisis model hingga evaluasi kinerja struktur. Hasil analisis model dan evaluasi kinerja struktur ini berupa gaya dalam yang kemudian akan digunakan untuk desain elemen struktur pada bab selanjutnya. BAB IV ANALISA DAN DESAIN ELEMEN STRUKTUR Analisa elemen struktur yang dimaksud yakni evaluasi kinerja struktur terhadap beban-beban yang bekerja atau diaplikasikan terhadap strukur tersebut. BAB V DESAIN STRUKTUR Bab ini membahas mengenai hasil kekuatan struktur yang terdiri dari evaluasi perhitungan tulangan, balok, kolom, pelat lantai dan tangga. BAB VI PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan hasil analisis dan perkuatan struktur bangunan gedung dan saran-saran yang mendukung guna meningkatkan perkuatan struktur yang telah dirancang sehingga dapat opyimal dalam menerima gaya-gaya yang bekerja pada gedung tersebut.