YUYUN SM SOEDARMONO
KETUA PDTDI
1
OUTLINE
• Pendahuluan
• Peraturan pemerintah terkait keamanan darah IMLTD
• Blood screening algorithm
• Regulasi of “High Risk” IVDs
• Evaluasi IVDs di Indonesia
• WHO IVDs Pre-Qualification
• Tantangan untuk memperoleh reagen dengan mutu
tinggi
• Masalah terkait uji saring IMLTD di Indonesia
• Penutup
2
PENDAHULUAN
Transfusi darah menyelamatkan jiwa namun membawa
risiko IMLTD
Storage Transportation
3.1% 0.9%
Processing
13.6%
Date expiry
33.4%
Incomplete blood
collection
21.0%
Reactive/positive
TTI test results
27.9%
1 WHO, Global Status 2013. Towards self-sufficiency in Safe Blood and Blood Products based on
Voluntary Non-Remunerated donations
4
PERATURAN PEMERINTAH
BPOM: Standar
Permenkes GMP untuk Unit
No. 91/2015 Penyedia Darah
Permenkes
ttg Standar
No. 83/2014 ttg
Pelayanan
UTD, BDRS dan
Transfusi
Peraturan Jejaring
Darah
Pemerintah
No. 7/2011 ttg
UU Kesehatan Pelayanan
No. 36/2009 Darah
6
Penyumbangan darah yang hasilnya repeated reactive (RR)
harus segera dipisahkan
7
Effective Laboratory Results
Quality, safety QMS Proactive and passive
and performance Implementation reporting
8
| NRL Asian workshop on Quality 27 February 2017
REGULASI “HIGH RISK” IVDS
(IVDS = Invitro Diagnostic Devices/Reagen/Assay)
– IVDs uji saring darah High-risk IVDs
(HIV, HBV, HCV)
– Klasifikasi berdasarkan* :
Risiko yang dimiliki produk terhadap
kesehatan masyarakat/individu
Risiko akibat hasil yang salah dari
penggunaan IVDs
Europe: CE marking
ketat untuk sangat ketat
performans reagen untuk performans
yang dibuktikan reagen yang
oleh hasil studi oleh dibuktikan oleh
pabrik hasil studi pabrik
• Populasi US (CTS)
• Inspeksi pabrik oleh • Populasi EU
FDA
11
Slides by CM Nübling, WHO/EMP/RHT/TSN/BLD
WHO PRE-QUALIFICATION
12
WHO PDQx IVDs:
TUJUAN, RUANG LINGKUP & DAMPAK
• TUJUAN:
– Mengenalkan & memfasilitasi akses pd IVD yang
mutunya baik, aman tepat dan terjangkau
• RUANG LINGKUP:
– Difokuskan pd IVDs untuk penyakit prioritas &
kesesuaiannya utk digunakan di negara dg
keterbatasan sumber daya (HIV, HBV, HCV, Malaria,
G6PD)
• Hasil PDQx memberikan informasi teknis yang
independen ttg keamanan, mutu dan kinerja IVDs
– Dg kriteria lainnya digunakan sbg pedoman untuk
pengadaan IVD di negara-negara anggota UN
13
KOMPONEN PDQx
Pre-submission Form
P
rio
rit
y p
rod
uct
Opt
ion2:P erforma
nce Optio
n1:P erfo r
m a
nce
eva
luat
ionsch ed u
ledb
y Mx e
valu
at
ionsch edu ledbyWHO
a
ndcond u
ct
e d by WHOlis
ted Dossier a
nd c
on d
uct
e d by WHOlis
ted
sit
e . s
cre
en in
g sit
e .
D
oss
ie
rin
com
ple
te
D
oss
ie
rco
mple
te
D
oss
ie
rre
vie
w S
it
e in
spe
ctio
n
16
TUJUAN DOSSIER
• Dossier terdiri dari satu set dokumentasi
teknis yang dimiliki oleh manufacture:
– Menggambarkan bahwa IVDs yang akan
digunakan memenuhi prinsip penting untuk
keamanan dan kinerja dari IVDs
• Dossier merefleksikan status dari IVD
pada satu waktu tertentu
17
PENILAIAN DOSSIER
• Usability Study Diagnostic
• Sensitivity & specificity pada spesimen yg
STUDI akan digunakan
KLINIKAL • Testing dilakukan oleh pengguna pd kondisi
geografi yg berbeda (min 2) dan oleh min 9-
12 pengguna
18
HASIL PENILAIAN YANG HARUS
DISERAHKAN
PENILAIAN ANALITIS PENILAIAN LAIN
• Jenis spesimen: stabilitas • Stabilitas:
dan transportasi
• Presisi – Shelf-life, shipping
• Sensitifitas analitik dan – Saat dibunakan
spesifisitas – Saat diberangkatkan
• Rentang pengukuran
• Validasi cut-off assay
• Penilaian thd spesimen
• Validasi waktu sulit
pembacaan
19
Common Technical Specifications (CTS)
untuk pabrik
23
| NRL Asian workshop on Quality 27 February 2017
Serology Assays
Pass/Fail performance criteria
Assay Initial Final Inter- Invalid Truenes Precision Others
sensitivi specifici reader rates s
ty ty viability
Anti-HIV 100% N/A N/A
EIA, p24
Anti-HIV N/A N/A
RDTs p24
anti-HCV 100% N/A N/A
EIA
Anti-HCV N/A N/A
RDTs
HBsAg 100% N/A N/A LoD
EIA, RDT
Anti trep >85% N/A N/A
CD4 N/A N/A N/A N/A Bias CV
<10% <10%
24
| NRL Asian workshop on Quality 27 February 2017
INSPEKSI MANUFACTURE
• Implementasi QMS (desain, pengembangan,
produksi termasuk QC, penyimpanan dan
distribusi)
• Manajemen risiko memenuhi standar ISO
• Stabilitas produk pada kondisi ekstrim (panas,
kering, basah, debu)
• Produk yang di pre-qualifikasi harus yang
diproduksi secara rutin
• Ada kapasitas untuk menjamin pengiriman
25
KEPUTUSAN PRE-QUALIFIKASI
• Hasil akhir pre-qualifikasi tergantung pada:
– Hasil penilaian dossier dan penerimaan action plan
– Hasil inspeksi manufacture dan penerimaan action plan
– Tidak ada penyimpangan dari level 5 penilaian dossier dan
inspeksi manufacture
• Memenuhi kriteria keberterimaan untuk evaluasi
laboratoris
• Laporan pre-qualifikasi WHO dimuat didalam website
• Digunakan untuk pengadaan WHO dan UN
• Fase post –qualification: Post Market Surveilans
notifikasi
26
W.H.O. Recommendations - 2009
HIV Ab versus HIV Ag-Ab – W.H.O. Recommendation
27
W.H.O. Recommendations - 2009
HIV Ab versus HIV Ag-Ab – W.H.O. Recommendation
Rekomendasi: metoda
EIA/CLIA, kombinasi HIV Ab-Ag
28
W.H.O. Recommendations - 2009
HCV Ab versus HCV Ag-Ab – W.H.O. Recommendation
Rekomendasi: metoda
EIA/CLIA, kombinasi HCV Ab-Ag
29
HBsHBsAg
Antigen “a” determinant
– W.H.O Recommendation
“a” determinant
Rekomendasi: metoda
EIA/CLIA, deteksi HBsAg mutan
Determinan “a” HBs Ag berada di permukaan membran virus terletak diantara asam amino 100 dan 150.
Determinan “a” merupakan target mayor dari respon imun (Ab) dan kebanyakan mutasi yang penting
berlokasi di determinan “a”. Mutasi di determina “a” dapat mengarah pada tidak terdeteksinya HBs Ag
pada sample oleh HBs Ag yang ada di beberapa kit
30
W.H.O. Recommendations - 2009
Syphilis – W.H.O. Recommendation
31
W.H.O. Recommendations - 2009
Open versus Closed System – W.H.O. Recommendation
Fully
automatic
menghindari
human error;
open system
lebih
fleksibel
32
W.H.O. Recommendations - 2009
New Technology - W.H.O. Recommendation
33
W.H.O. Recommendations - 2009
New Technology - W.H.O. Recommendation
Teknologi baru
diterapkan jk teknologi
lama terbukti gagal;
lebih ekonomis,
tersedia tenaga dan
infrastruktur
menunjang
34
BAGAIMANA MEMILIH REAGEN ?
35
EFEKTIFITAS UJI SARING
• Random access
• Batch Mode • Evaluasi internasional dg
panel ”seroconversion’’ &
MODEL “mutan”
ASSAY • Evaluasi lokal dg sampel
spesifik daerah
FORMAT
ASSAY
SENSITIFITAS
• Sandwich vs (99,5%) &
Competitive EIA SPESIFISITAS
• One Step vs Two (98%)
Step EIA
38
PENUTUP
• Uji saring darah merupakan upaya mengurangi
risiko transfusi penularan infeksi
• Kemajuan teknologi uji saring darah ditujukan
untuk meningkatkan sensitifitas dan spesifisitas
• Pengelolaan input, proses dan output sesuai GLP
merupakan kunci akurasi dan presisi uji saring
IMLTD
• Pemilihan parameter dan uji saring ulang
ditujukan untuk meningkatkan akurasi dan presisi
• Otomatisasi uji saring menurunkan human error
39
TERIMA KASIH
40