Anda di halaman 1dari 10

A.

PENDAHULUAN
Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan
karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya
bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Pengetahuan tentang minyak
bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui, mengingat minyak bumi dan
gas alam adalah suatu sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan
penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya
sangat luas dan cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup
orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai
sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan
industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme
sehingga disebut bahan bakar fosil.

Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan
sampai saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Di Indonesia, energi
migas masih menjadi andalan utama perekonomian Indonesia, baik sebagai
penghasil devisa maupun pemasok kebutuhan energi dalam negeri. Peningkatan
yang sangat tinggi, melebihi rata-rata kebutuhan energi global, mengharuskan
Indonesia untuk segera menemukan cadangan migas baru, baik di Indonesia
maupun ekspansi ke luar negeri.

Perkembangan produksi minyak Indonesia dari tahun ke tahun mengalami


penurunan, sehingga perlu upaya luar biasa untuk menemukan cadangan-
cadangan baru dan peningkatan produksi. Konsumsi minyak bumi di dalam negeri
kini sudah melebihi kapasitas produksi. Dampak yang ditimbulkan dari
pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna Pembakaran bahan bakar yang
tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam bentuk
gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel
yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran udara.

Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada
tubuh manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga
kemampuan darah mengikat oksigen menjadi menurun. kelangkaan minyak yang
terjadi karena akibat dari penurunan produksi minyak dalam negeri dan
peningkatan konsumsi yang sangat signifikan di Indonesia. Hal inilah yang
memaksa pemerintah untuk mengimpor minyak dari luar negeri. Hal ini tentunya
akan menjadi beban Negara yang cukup besar.
1
B. RUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan pembuatan makalah yang saya buat, adapun beberapa
rumusan masalah yang akan saya terapkan guna untuk menjelaskan lebih
terperinci atas susunan makalah “bahan tambang minyak bumi di Indonesia”.
Berikut rumusan masalahnya;
1. Bagaimanakah proses pembentukan barang tambang minyak bumi di
Indonesia?
2. Bagaimanakah potensi dan sebaran barang tambang minyak bumi di
Indonesia?
3. Apasaja manfaat dari barang tambang minyak bumi bagi manusia?
4. Bagaimana upaya yang perlu dilakukan agar barang tambang minyak bumi
tidak cepat habis?
5. Apa saja pencemaran yang dihasilkan akibat penggunaan minyak bumi?

2
C. PEMBAHASAN
1. Proses Pembentukan Barang Tambang Minyak Bumi
Di Indonesia
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari
jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-
sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan
zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi
secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak
senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa
hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga
untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah
sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan
pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan
yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini
dapat dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik
mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di
dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik,
warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan
di dalam lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut
berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi.
Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur
sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di
dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam
batuan terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak.
Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak
cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas
alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang
terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk
akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena
adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan
dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas.
Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap
cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan
tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum
berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya
minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari
cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya
berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas
minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis
3
minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup
banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil
dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada
di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak
diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan
struktur sumber.

2. Potensi Dan Sebaran Barang Tambang Minyak Bumi


Di Indonesia
Minyak bumi berasal dari plankton atau mikro organisme yang sudah
mati dan tertimbun berjuta-juta tahun di dasar danau, teluk, rawa ataupun laut
yang dangkal. Hal ini terjadi karena penguraian yang tidak sempurna. Mikro
organisme yang banyak mengandung lemak berubah menjadi lumpur busuk
yang berada diantara lapisan pasir dan tanah kedap yang disebut sapropelium.
Akibat dari tekanan yang semakin besar dan temperatur yang semakin tinggi,
maka sapropelium berubah menjadi minyak bumi.
Mutu minyak bumi Indonesia cukup bagus, karena kadar sulfur
(belerang)-nya rendah sehingga asap kotor yang menimbulkan polusi.
Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia antara lain :
a) Jawa : daerah delta Sungai Brantas, Cepu dan Jatibarang, Pabrik
penyulinga di Wonokromo dan Cepu
b) Sumatera : terdapat di Peureula-Langkat, Dataran Riau (Pekanbaru), Jambi
dan Palembang. Pabrik penyulingannya di Pangkalanbrandan, Dumai,
Plaju dan Sungai Gerong.
c) Kalimantan : terdapat di Pulau Bunyu dan Tarakan, sekitar Sungai
Mahakam. Pabrik penyulingan di Balikpapan
d) Maluku/Seram : di Bula
e) Irian Jaya : terdapat di Sorong dan Bobo
f) Lepas Pantai : lepas pantai sebelah timur balikpapan (Ataka), lepas pantai
Aceh Timur, Laut Jawa (Sinta dan Arjuna), lepas pantai Sumatera bagian
tenggara (Zeida dan Cita).

3. Manfaat Dari Barang Tambang Minyak Bumi Bagi


Manusia
a) LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI,
merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan
Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan
butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana
(C5H12) yang dicairkan.

4
b) LNG (Liquid Natural Gas)
Digunakan untuk bahan bakar kompor gas.
c) Bahan bakar penerbangan (avtur)
Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan sebagai
bahan bakar persawat terbang.
d) Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang
peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis
hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung
komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
e) Vaselin
ialah salep untuk bahan obat.
f) Minyak tanah ( kerosin )
Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan
minyak bumi dengan titik didih yang lebih tinggi daripada bensin; minyak
tanah; minyak patra.
g) Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu
produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel
yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F.
Kettering.
h) Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan
diantara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas
berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan
yang berhubungan.
i) Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti
oleh bahan bakar padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin.
j) Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi
belum membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri.
Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain itu
minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel.
k) Aspal
Kalau kegunaan yang satu ini sangatlah vital. Semua kendaraan tentu
saja butuh aspal sebagai bahan baku pembuatan jalan. Aspal berasal dari
minyak hitam atau minyak bumi.

5
4. Upaya Yang Dilakukan Agar Barang Tambang
Minyak Bumi Tidak Cepat Habis
a. Mengonversi dari penggunaan minyak tanah ke gas
Persediaan minyak tanah yang merupakan produk turunan dari minyak
bumi semakin lama semakin menipis. Untuk memperbarui minyak tanah
membutuhkan waktu bejuta-juta tahun. Masyarakat Indonesia saat ini
masih menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar kompor untuk
memasak. Sementara itu, cadangan gas masih banyak dialam. Sehingga
dimungkinkan untuk berpindah menggunakan gas.
b. Menghemat pemakaian listrik Saat ini masih banyak pembangkit
listrik yang masih menggunakan mesin diesel sebagai energi
pembangkit
Semakin banyak pemakaian listrik kita maka semakin banyak pula
minyak bumi yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan listrik
masyarakat. Dengan melakukan penghematan listrik, maka kita telah
membantu mengurangi pemakaian minyak bumi.
c. Mencari sumber energi alternatif baru Saat ini sudah banyak energi
alternatif pengganti minyak bumi
Dengan terus mencari dan mengembangkan energi alternatif maka
pemakaian minyak bumi akan semakin berkurang. Hal ini tentu
menguntungkan karena energi alternatif dapat diperbaharui dan minyak
bumi tidak dapat diperbaharui.
d. Menggunakan BBM secara bijak Setiap tahun pengguna kendaraan
pribadi semakin meningkat
Hal ini mengakibatkan penggunaan BBM meningkat. inilah yang
mengakibatkan terjadinya kelangkaan BBM. Sistem 3 in 1 yang berlaku di
kota besar merupakan salah satu cara efektif untuk mengatasi kelangkaan
sekaligus kemacetan.
e. Mengubah pola pikir masyarakat Tak bisa dipungkiri kebanyakan
masyarakat Indonesia masih banyak yang menonjolkan gengsi dan
masyarakat konsumsi
Sehingga dalam suatu keluarga ada yang punya kendaraan pribadi
untuk masing-masing anggota keluarga. Hal ini akan membuat pemakaian
kendaraan akan semakin meningkat yang mengakibatkan kebutuhan
terhadap minyak bumi seperti solar meningkat.

5. Pencemaran Akibat Penggunaan Minyak Bumi


 Karbo Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa, dan tidak merangsang. Hal ini menyebabkan keberadaannya
sulit dideteksi. Padahal gas ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena
pada kadar rendah dapat menimbulkan sesak napas dan pucat. Pada kadar

6
yang lebih tinggi dapat menyebabkan pingsan dan pada kadar lebih dari
1.000 ppm dapat menimbulkan kematian. Gas CO ini berbahaya karena
dapat membentuk senyawa dengan hemoglobin membentuk HbCO, dan ini
merupakan racun bagi darah.
Keberadaan HbCO ini disebabkan karena persenyawaan HbCO
memang lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan HbO. Hal ini
disebabkan karena afinitas HbCO lebih kuat 250 kali dibandingkan dengan
HbO. Akibatnya Hb sulit melepas CO, sehingga tubuh bahkan otak akan
mengalami kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dalam darah inilah
yang akan menyebabkan terjadinya sesak napas, pingsan, atau bahkan
kematian. Sumber keberadaan gas CO ini adalah pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan bakar minyak bumi.
 Karbon Dioksida (CO2)
Sebagaimana gas CO, maka gas karbon dioksida juga mempunyai sifat
tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak merangsang. Gas CO2 merupakan
hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi maupun batu bara.
Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor dan semakin
banyaknya jumlah pabrik, berarti meningkat pula jumlah atau kadar CO2
di udara kita
Keberadaan CO2 yang berlebihan di udara memang tidak berakibat
langsung pada manusia, sebagaimana gas CO. Akan tetapi berlebihnya
kandungan CO2 menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh
bumi dan benda-benda di sekitarnya.
Kelebihan sinar inframerah ini tidak dapat kembali ke atmosfer karena
terhalang oleh lapisan CO2 yang ada di atmosfer. Akibatnya suhu di bumi
menjadi semakin panas.
Hal ini menyebabkan suhu di bumi, baik siang maupun malam hari
tidak menunjukkan perbedaan yang berarti atau bahkan dapat dikatakan
sama. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya kadar CO2 di udara ini
dikenal sebagai efek rumah kaca atau green house effect.
 Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi
berbau sangat menyengat dan dapat menyesakkan napas meskipun dalam
kadar rendah. Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau pembakaran belerang
yang terlarut dalam bahan bakar miyak bumi serta dari pembakaran
belerang yang terkandung dalam bijih logam yang diproses pada industri
pertambangan. Penyebab terbesar berlebihnya kadar oksida belerang di
udara adalah pada pembakaran batu bara. Akibat yang ditimbulkan oleh
berlebihnya oksida belerang memang tidak secara langsung dirasakan oleh
manusia, akan tetapi menyebabkan terjadinya hujan asam.
Hujan yang banyak mengandung asam sulfat ini memiliki pH < 5,
sehingga menyebabkan sangat korosif terhadap logam dan berbahaya bagi
kesehatan. Di samping menyebabkan hujan asam, oksida belerang baik

7
SO2 maupun SO3 yang terserap ke dalam alat pernapasan masuk ke paru-
paru juga akan membentuk asam sulfit dan asam sulfat yang sangat
berbahaya bagi kesehatan pernapasan, khususnya paru-paru.
 Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak berwarna, yang pada
konsentrasi tinggi juga dapat menimbulkan keracunan. Di samping itu, gas
oksida nitrogen juga dapat menjadi penyebab hujan asam. Keberadaan gas
nitrogen monoksida di udara disebabkan karena gas nitrogen ikut terbakar
bersama dengan oksigen, yang terjadi pada suhu tinggi.
Pada saat kontak dengan udara, maka gas NO akan membentuk gas NO2.
Gas NO2 merupakan gas beracun, berwarna merah cokelat, dan berbau
seperti asam nitrat yang sangat menyengat dan merangsang. Keberadaan
gas NO2 lebih dari 1 ppm dapat menyebabkan terbentuknya zat yang
bersifat karsinogen atau penyebab terjadinya kanker. Jika menghirup gas
NO2 dalam kadar 20 ppm akan dapat menyebabkan kematian. Sebagai
pencegahan maka di pabrik atau motor, bagian pembuangan asap
ditambahkan katalis logam nikel yang berfungsi sebagai konverter. Prinsip
kerjanya adalah mengubah gas buang yang mencemari menjadi gas yang
tidak berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan manusia

8
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium
karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air
yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada
temperatur dan tekanan tinggi. Produk hasil pengolahan minyak bumi antara
lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar, minyak pelumas
dan residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri
kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut
petrokimia.

Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak


sempurna Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan
senyawa-senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan
kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup
tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada
tubuh manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga
kemampuan darah mengikat oksigen menjadi menurun. kelangkaan minyak
yang terjadi karena akibat dari penurunan produksi minyak dalam negeri dan
peningkatan konsumsi yang sangat signifikan di Indonesia. Hal inilah yang
memaksa pemerintah untuk mengimpor minyak dari luar negeri. Hal ini
tentunya akan menjadi beban Negara yang cukup besar.

2. Saran
Pembuatan minyak bumi memerlukan waktu yang sangat lama oleh karena
itu kita harus berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak
cepat habis. Dan penggunaan bensin atau bahan bakar haruslah kita hemat
agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam sekitarnya.

9
Daftar Pustaka
Agustin.A,1998. Sebaran Barang Tambang Minyak Bumi di Indonesia.
Surabaya. Usaha Nasional

http://esdm.sulbarprov.go.id/index.php?id=1&news=235 (online)

http://candycoffin.blogspot.com/2014/04/kegunaan-dan-manfaat-minyak-
bumi.html (online)

http://sugengmirsani.blogspot.com/2013/01/makalah-minyak-bumi_25.html
(online)

http://geoenviron.blogspot.com/2013/02/persebaran-barang-tambang-di-
indonesia.html (online)

10

Anda mungkin juga menyukai