Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pabrik kelapa sawit merupakan salah satu industri hasil pertanian yang
terpenting di Indonesia. Kelahiran perkebunan kelapa sawit di Indonesia
dirintis oleh Andrian Hallet (Seorang berkebangsaan Belgia yang telah
belajar tentang kelapa sawit di Afrika) pada tahun 1911. Perkebunan kelapa
sawitnya di Sungai Liput (Aceh) dan di Pulau Radja (Asahan). Sejak ini
Indonesia dikenal sebagai produsen kalapa sawit. Pada saat itu, luas
perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 170.000 hektar. Walaupun
kelapa sawit bukan tanaman asli tetapi produk olahannya yaitu berupa
minyak kalapa sawit telah menjadi salah satu komuniti perkebunan yang
handal.
Industri pengolahan kelapa sawit merupakan industri hulu yang sangat
penting. Industri makanan, kosmetik, sabun dan cat merupakan industri yang
menggunakan bahan dasar kelapa sawit. Bahkan akhir-akhir ini ada upaya
penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar
alternatif. Kondisi ini memacu perkembangan industri pengolahan kelapa
sawit, baik kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Hal ini sejalan dengan
semakin meningkatnya luas areal perkebunan kelapa sawit. Komoditi minyak
sawit merupakan salah satu dari 13 jenis minyak nabati dunia dan menurut
World Oil (1995) secara keseluruhan produksi dan konsumsi minyak nabati
dunia pada abad 21 perlu harus dikaji dan dikembangkan untuk upaya
peningkatan efesiensi pada setiap sub sistem agribisnis pengolahan Tandan
Buah Segar (TBS) menjadi minyak sawit (CPO) yang merupakan salah satu
agribisnis yang sangat menentukan kemampuan daya saing pemasaran
minyak dan kernel sawit. Kebijakan pemerintah dalam hal menggunakan

1
pembangunan Perkebunan Rakyat atau Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
sehingga di dukung dan ditunjang oleh perkebunan besar.

1.2. Tujuan Magang Industri


1.2.1. Tujuan Umum :
Tujuan umum dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

Menyelesaikan salah satu tugas sebagai syarat untuk memenuhi atau


mengikuti kurikulum Jurusan Teknik Mesin,Prodi Produksi dan Perawatan
Politeknik Negeri Lhokseumawe.
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang sesuai dengan bidang
Teknik Mesin sehingga dapat menetapkan dan membandingkan antara
ilmu teoritis yang diperoleh dibangku kuliah dengan proses yang
terjadi dilapangan.
2. Menambah kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan
mereka yang berasal dari tingkatan sosial yang beragam khususnya
dilingkungan industri.
3. Menambah pengalaman sebagai bekal pengalaman kelak jika telah
menyelesaikan pendidikan dan mengabdikan ilmu yang telah diperoleh
kepada masyarakat.
4. Mahasiswa dapat merancang,membuat dan merawat serta memperbaiki
komponen mesin industri.
5. Mahasiswa dapat membuat laporan “Magang Industri” dengan baik
sesuai dengan tatacara penulisan ilmiah.

1.2.2. Tujuan Khusus :


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam laporan kerja praktek ini adalah
Menghitung Keausan Pada Screw Press terhadap jam operasional press.

2
1.3. Profil Perusahaan
1.3.1. Sejarah Perusahaan
Untuk meningkatkan volume ekspor di luar minyak dan gas bumi, sub
sector perkebunan mempunyai peranan penting. Kegiatan perkebunan yang
dilaksanakan pemerintah dengan dukungan pihak swasta pada prinsipnya
bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mengarah
kepada tercapainya masyarakat yang adil dan makmur
PMKS PT SISIRAU adalah salah satu Badan Usaha Swasta yang bergerak
dalam bidang usaha pengolahan minyak kelapa sawit (CPO). Pada awal
perencanaan PT.SISIRAU mengusahakan proyek pembangunannya diatas
lahan 20 Ha berdasarkan surat kesepakatan bersama antara PT.SISIRAU
dengan PT. Desa Jaya pada tanggal 6 juni 1997 yang diperkuat adanya surat
keputusan kantor pertahanan Kabupaten Aceh Timur No.
15/IL.I/BPN/ATIM/1997 tentang pemberian izin lokasi untuk
pembangunan PMKS.
Guna berpartisipasi dalam program tersebut, PT. Sisirau berencana
mengusahakan proyek pabrik pengolahan pabrik di atas lahan seluas 20 Ha
berdasarkan Surat Kesepakatan Bersama antara PT. Sisirau dengan PT.
Desa jaya tanggal 23 juni 1999 yang diperkuat oleh adanya Surat Kantor
Pertanahan Kabupaten Aceh Timur No: 15/IL.I/BPN/ATIM/1997 tentang
pemberian izin lokasi untuk pembangunan pabrik kelapa sawit. Pabrik
kelapa sawit akan dibangun dengan kapasitas 30 ton TBS/jam. Pada saat
studi ini dilaksanakan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap konstruksi
yaitu pematang lahan.
Sumber bahan baku kelapa sawit diambil dari kebun sendiri dengan luas
3.169 Ha dan untuk mencapai syarat minimal kebun mendirikan PMKS
6.000 Ha dilakukan kerjasama dengan PT.Semadam yang mempunyai luas
kebun 3.550 Ha yang berjarak 10 Km.

3
Gambar 1.1. Pabrik PMKS PT.Sisirau Alur Gantung Aceh Tamiang

Sumber bahan baku kelapa sawit diambil dari kebun sendiri dengan luas
3.169 Ha dan untuk mencapai syarat minimal kebun mendirikan PMKS
6.000 Ha dilakukan kerjasama dengan PT.Semadam yang mempunyai luas
kebun 3.550 Ha yang berjarak 10 Km.

4
1.3.2. Data Umum Perusahaan
Data umum perusahaan
a. Nama Perusahaan : PT. Sisirau.
b. Jenis Badan Hukum : PT. (Perseroan Terbatas).
c. Nama Pemilik : Joefly I Bahroeny.
d. Tanggal pendirian /pembagunan : 03 Oktober 1991.
e. Alamat Perusahaan : Kampung Sidodadi, Kec. Kejuruan
Muda, Kab. Aceh Tamiang.
f. Alamat Kantor : Jl.Putri Hijau Dalam No. 4C-G
Medan 20111.
g. No Telpon : 061 – 4144777
h. No Fax : 061 – 4576300
i. Website : www.ibrispalm.co.id
j. Status Pemodalan : PMDN
k. Bidang Usaha : Perkebunan dan Pengolahan Kelapa
Sawit.
l. Barang/ Jasa Dagang Utama : Minyak Kelapa Sawit dan Kernel.
m. NPWP : 01.540.095.5 – 105.001.
n. No TDP : 011911500179.
o. Tanggal Dikeluarkan : 06 Juni 2012 s/d 06 Juni 2017.
p. Jenis Izin Usaha yang dimiliki
a. Jenis Izin : SIUP.
b. Instansi Pemberi Izin : Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu dan Penanaman Modal
Aceh Tamiang.
c. No Izin : 503/ KP2TSP – SIUP/ )187/ 2012.
d. Tanggal Dikeluarkan : 06 Juni 2012 s/d 06 Juni 2017.

5
q. Izin Usaha Yang Dimiliki
a. Jenis Izin : SITU.
b. Instansi Pemberi Izin : Kantor Pelayanan PerizinanTerpadu
Satu Pintu dan Penanaman Modal
Aceh Tamiang.

c. No Izin : 503/ KP2TSP – PM/ SITU/ 0254/


2015.
d. Tanggal Dikeluarkan : 12 Mei 2015 s/d 04 Mei 2016.

1.3.3. Tata Letak Pabrik


Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai suatu perencanaan dan
integrasi dari aliran komponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi
yang paling efektif dan paling ekonomis antara pekerja, peralatan dan
pemindahan bahan-bahan mulai dari bagian penerimaan sampai pengolahan
dan akhirnya pengiriman produk jadi.

1.3.4. Organisasi Perusahaan


Untuk menjalankan kegiatannya, PMKS PT. Sisirau menggunakan struktur
organisasi yang disusun sedemikian rupa sehingga jelas terlihat batasan-
batasan tugas, wewenang dan tanggung jawab serta nama-nama dari setiap
personil dalam organisasi tersebut.
Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan koordinasi
untuk mencapai tujuan perusahaan dan masing-masing pegawai mengetahui
dengan jelas dari mana mendapatkan perintah dan kepada siapa harus
bertanggung jawab atas hasil kerjanya.
Struktur organisasi yang dipergunakan oleh PMKS PT. Sisirau adalah
struktur organisasi garis (hubungan lini atau komando). Pimpinan tertinggi
dipegang oleh seorang Manager dan dibantu oleh beberapa Staf pimpinan
dan karyawan yang didalamnya telah terlihat batasan-batasan tugas dan

6
tanggung jawab dari setiap bidang pekerjaan tersebut. Struktur organisasi
dari PMKS PT. Sisirau dapat dilihat pada lampiran.

1.3.5. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab dari berbagai jabatan yang terdapat dalam
struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

A. Manager
Tanggung jawab Manager yaitu :
a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional dalam mencapai
target produksi yang maksimal dan menekan cost serendah mungkin,
memenuhi target TBS yang masuk ke PKS setiap harinya dan
mendapatkan hasil CPO-PK yang sesuai anggaran tahunan serta
dengan mutu yang baik.
b. Memastikan implementasi ISPO dan standard lainnya berjalan dengan
baik.

Tugas Manager yaitu :


a. Memastikan dan menjamin kapasitas PKS sesuai target yang ditentukan
dan hasil produk bermutu baik.
b. Memastikan dan mengontrol pelaksanaan dalam perawatan dan
perbaikan mesin-mesin produksi serta memastikan peralatan kerjanya
dapat memenuhi syarat K3 di PKS.
c. Memberikan bimbingan kepada karyawan agar tidak terjadi kecelakaan
kerja.
d. Menjalin hubungan baik dengan pihak internal maupun pemerintah
setempat dan seluruh komponen masyarakat.
e. Membuat budget dan cost produksi di unit kerjanya serta memastikan
cost tidak melebihi budget.

7
f. Memastikan hasil olahan PKS dapat tercapai melebihi target dengan
mutu baik.
g. Bertanggungjawab atas kenyamanan dan keamanan lingkungan
kerjanya (maintenance dan housekeeping).
h. Menjamin dan memastikan bahwa semua program sertifikasi (ISPO dan
sistem manajemen lainnya) dapat berjalan sesuai dengan target yang
telah ditentukan.
i. Bertanggungjawab atas kinerja bawahannya.
j. Lain – lain sesuai instruksi atasan langsung.

B. Asisten Kepala
Tanggung Jawab Asisten Kepala :
a. Bertanggung jawab mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan
Operasional khusus departemen proses dengan mengefektifkan Asst
Proses dan Mandor Proses untuk menjalankan proses produksi yang
lancar dengan memaksimalkan hasil produksi (CPO bersertifikasi
ISPO, CPO non sertifikasi ISPO dan PK).
b. Mengawasi pekerja demi kelancaran dan efisiensi proses produksi.
c. Mengontrol segala kerugian dalam batas ketentuan dan
memaksimalkan hasil produksi.
d. Memelihara agar mesin dan pabrik tetap bersih setiap saat.
e. Mengatur pergantian shif pekerja.
f. Menciptakan contoh kepemimpinan yang baik dan pro aktif
g. Bekerjasama dengan asst.maintenance dalam hal perawatan pabrik
h. Mengawasi operasional persediaan air.
i. Bekerjasama dengan asst.QC, karyawan laboratorium,Asst. Proses dan
Asst. Maintenance untuk meningkatkan kontrol atas qualitas.
j. Memastikan bahwa seluruh peralatan dalam kondisi kerja yang baik
k. Memastikan bahwa seluruh peraturan ditaati setiap saat guna
meminimumkan terjadinya kecelakaan kerja.

8
l. Memastikan adanya multi guna karyawan setiap saat jangan biarkan
karyawan menganggur.
m. Melatih / mentraining operator dalam hal pengoperasian alat produksi
dan teknik mengolah TBS yang baik.
n. Memotivasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum,
membentuk kerjasama yang kuat, rasa bertanggung jawab, dedikasi
bekerja, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
o. Lain-lain sesuai instruksi atasan langsung maupun pimpinan
perusahaan

Tugas Asisten Kepala yaitu :


a. Bertanggung jawab dalam mengontrol pelaksanaan shift dengan lancar
dan efisien untuk memaksimumkan hasil produksi (CPO dan PK).
b. Bertanggung jawab dalam mengontrol proses produksi dengan lancar
dan efisien.

C. Kepala Tata Usaha ( KTU )


Tanggung jawab Kepala Tata Usaha yaitu :
a. Mengkoordinir dan mengendalikan seluruh aktivitas harian dalam hal
penerapan system administrasi payroll dan Clerk Account.
b. Menjamin kelancaran pengiriman produksi CPO dan Kernel.
c. Memastikan pembayaran gaji karyawan sesuai dan tepat waktu.
d. Memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang kebijakan, peraturan,
prosedur kepada seluruh karyawan.
e. Mengontrol penggunaan dan pelaporan petty cash pabrik.
f. Memastikan keakuratan dan ketepatan pelaporan administrasi pabrik
kepada managemen.

9
Tugas Kepala Tata Usaha yaitu :
a. Melakukan pengawasan terhadap administrasi logistik, adminstrasi
accounting, Personalia, store, kasir, timbangan dan security.
b. Memastikan keakuratan laporan penerimaan TBS, pengiriman CPO
dan PK.
c. Mengontrol cost dan budget operasional.
d. Mengawasi implementasi procedure administrasi gudang, accounting,
security, logistic dijalankan dengan benar.
e. Mensosialisasikan semua kebijakan dan peraturan perusahaan kepada
karyawan.
f. Mengontrol perizinan perusahaan.
g. Memberikan pembinaan kepada security agar menjalankan tugas
dengan baik.

D. Asisten Teknik
Tanggung jawab Asisten Teknik yaitu :
a. Bertugas dan bertanggung jawab serta mendapat wewenang dari
pimpinan, mengawasi dan mengontrol Mandor Maintenance beserta
personil maintenance/electrical, dalam hal pelaksanan pemeliharaan
preventif dan perbaikan-perbaikan mesin, elecrtical sehingga proses
produksi berjalan lancar.
b. Melaksanakan trouble shooting dan meng-up grade pabrik.
c. Menerapkan good engineering practice dalam rangka aspek
pemeliharaan pabrik dan infrastruktur perusahaan.
d. Mengontrol biaya pemeliharaan dan efiensi operasional workshop.
e. Merencanakan, mengawasi dan melaksanakan program pemeliharaan
dan perbaikan dengan job schedule dan maintenance schedule secara
sistematis serta menyimpan data pemeliharaan yang up to date.
Bekerjasama dengan Senior Assistant/ Asst. Proses untuk memastikan
kelancaran operasional pabrik.

10
f. Memotifasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum
membentuk kerja sama tim yang kuat, rasa bertanggungjawab, dedikasi
bekerja, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
g. Memberikan sosialisasi terkait K3 kepada bawahan dan mengawasi
bawahan dalam aplikasi kebijakan, prosedur dan peraturan K3 di
tempat kerja.
h. Lain – lain sesuai intruksi atasan langsung dari pimpinan perusahaan.

Tugas Asisten Teknik yaitu :


a. Melaksanakan perawatan dan perbaikan mesin-mesin, alat produksi dan
fasilitasnya.
b. Mencegah kerusakan dini mesin-mesin dan merawat sesuai schedule
perawatan.
c. Mengawasi kualitas pekerjaan para teknisi bagian maintenance dan
elektrical.

E. Asisten Proses

Tanggung Jawab Asisten Proses yaitu :


a. Bertanggung jawab mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan
Operasional khusus departemen proses dengan mengefektifkan
Mandor Proses dan Operator untuk menjalankan proses produksi yang
lancar dengan memaksimalkan hasil produksi (CPO bersertifikasi
ISPO, CPO non sertifikasi ISPO dan PK).
b. Mengawasi pekerja demi kelancaran dan efisiensi proses produksi.
c. Mengontrol segala kerugian dalam batas ketentuan dan
memaksimalkan hasil produksi.
d. Memelihara agar mesin dan pabrik tetap bersih setiap saat.
e. Mengatur pergantian shif pekerja.
f. Menciptakan contoh kepemimpinan yang baik dan pro aktif

11
g. Bekerjasama dengan asst. maintenance dalam hal perawatan pabrik.
h. Mengawasi operasional persediaan air.
i. Menyediakan laporan absensi harian dan laporan produksi.
j. Bekerjasama dengan asst.QC, laboratorium dan mandor sortasi untuk
meningkatkan kontrol atas qualitas.
k. Memastikan bahwa seluruh peralatan dalam kondisi kerja yang baik.
l. Memastikan bahwa seluruh peraturan ditaati setiap saat guna
meminimumkan terjadinya kecelakaan kerja.
m. Memastikan adanya multi guna karyawan setiap saat jangan biarkan
karyawan menganggur.
n. Melatih / mentraining operator dalam hal pengoperasian alat produksi
dan teknik mengolah TBS yang baik.
o. Memotivasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum,
membentuk kerjasama yang kuat, rasa bertanggung jawab, dedikasi
bekerja, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
p. Lain-lain sesuai instruksi atasan langsung maupun pimpinan
perusahaan.

Tugas Asisten Proses yaitu :


a. Bertanggung jawab dalam mengontrol pelaksanaan shift dengan lancar
dan efisien untuk memaksimumkan hasil produksi (CPO dan PK).
b. Bertanggung jawab dalam mengontrol proses produksi dengan lancar
dan efisien.

F. Asisten Laboratorium
Tanggung jawab Asisten Laboraturium yaitu :
a. Melaksanakan procedure/sop laboratorium.
b. Melaksanakan pengelolaan IPAL sesuai peraturan yang berlaku.
c. Memastikan kualitas air yang diaplikasikan ke LA sesuai baku mutu
peraturan yang berlaku.
d. Melakukan penyuluhan K3 terkait penggunaan bahan kimia.

12
e. Mengevaluasi laporan harian lossis dan produksi CPO dan kernel.
f. Mengawasi operasional laboratorium secara keseluruhan.
g. Mengimplementasikan dan mengevaluasi prinsip dan criteria ISPO
terkait laporan penggunaan bahan kimia, air konsumsi, debit limbah
cair, penggunaan bahan bakar boiler (fibre), laporan hasil analisa
limbah cair harian.
h. Mengawasi operasional dan perawatan IPAL untuk mencapai tingkat
BOD dan pH yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
i. Mengawasi operasional land aplikasi.
j. Bertanggung jawab atas kebersihan areal laboratorium, IPAL dan land
aplikasi.
k. Memotivasi bawahan untuk mencapai effisiensi yang maksimum,
membentuk kerja sama tim yang kuat, rasa betanggung jawab, dedikasi
bekerja, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
l. Lain – lain sesuai instruksi atasan langsung dan pimpinan perusahaan.

Tugas Asisten Laboraturium yaitu :


a. Mengawasi analisa dan mutu CPO dan PK hasil produksi.
b. Mengawasi analisa dan mutu CPO dan PK yang akan didispacth.
c. Mengawasi lossis minyak CPO .
d. Memastikan keakuratan laporan kualitas minyak dan lossis harian dan
bulanan.
e. Mengawasi pengelolaan IPAL dan land aplikasi.
f. Melakukan pemantauan kualitas limbah cair setiap bulan dengan
mengirimkan sample kepada laboratorium terakreditasi.
g. Mengawasi kualitas parameter air baku dan air umpan boiler serta
menyesuaikan dosis kimia sesuai saran dan rekomendasi Nasco.

13
G. Mandor Mantenance
Tanggung jawab Mandor Maintenance yaitu :
a. Bertugas dan bertanggung jawab serta mendapat wewenang dari
pimpinan PKS , mengawasi dan mengontrol foreman mekanik dan
mekanik, dalam hal pelaksanan pemeliharaan preventif dan perbaikan-
perbaikan mesin.electrical sehingga proses produksi berjalan lancar.
b. Melaksanakan Trouble Shooting dan meng-up grade pabrik .
c. Menerapkan good engineering practice dalam rangka aspek
pemeliharaan pabrik dan infrastruktur perusahaan.
d. Mengontrol biaya pemeliharaan dan efiensi operasional workshop.
e. Merencanakan, mengawasi dan melaksanakan program pemeliharaan
dan perbaikan dengan job schedule dan maintenance schedule secara
sistematis serta menyimpan data pemeliharaan yang up to date.
f. Bekerjasama dengan asst. proses / mandor proses untuk memastikan
kelancaran operasional pabrik.
g. Memotivasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum
membentuk kerja sama tim yang kuat, rasa bertanggungjawab, dedikasi
bekerja, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
h. Lain – lain sesuai intruksi atasan langsung dai pimpinan perusahaan.

Tugas Mandor Maintenance yaitu :

a. Bertanggungjawab kepada atasan langsung dan pimpinan PKS dalam


hal pemeliharaan, perbaikan pabrik (mesin – mesin produksi serta
infrastruktur perusahaan ).

14
H. Mandor Proses
Tanggung jawab Mandor Proses yaitu :
a. Bertanggung jawab mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan
Operasional khusus departemen proses dengan mengefektifkan
personel Operator untuk menjalankan proses produksi yang lancar
dengan memaksimalkan hasil produksi (CPO bersertifikasi ISPO, CPO
non sertifikasi ISPO dan PK).
b. Mengawasi pekerja demi kelancaran dan efisiensi proses produksi.
c. Mengontrol segala kerugian dalam batas ketentuan dan
memaksimalkan hasil produksi.
d. Memelihara agar mesin dan pabrik tetap bersih setiap saat.
e. Mengatur pergantian shift pekerja.
f. Menciptakan contoh kepemimpinan yang baik dan pro aktif.
g. Bekerjasama dengan mandor maintenance dalam hal perawatan
pabrik.
h. Mengawasi operasional persediaan air.
i. Menyediakan laporan absensi harian dan laporan produksi.
j. Bekerjasama dengan Asst.QC/laboratorium dan mandor sortasi untuk
meningkatkan kontrol atas qualitas.
k. Memastikan bahwa seluruh peralatan dalam kondisi kerja yang baik.
l. Memastikan bahwa seluruh peraturan ditaati setiap saat guna
meminimumkan terjadinya kecelakaan kerja.
m. Memastikan adanya multi guna karyawan setiap saat jangan biarkan
karyawan menganggur.
n. Melatih / mentraining operator dalam hal pengoperasian alat produksi
dan teknik mengolah TBS yang baik.
o. Memotifasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum,
membentuk kerjasama yang kuat, rasa bertanggung jawab, dedikasi
bekerja, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
p. Lain-lain sesuai instruksi atasan langsung maupun pimpinan
perusahaan

15
Tugas Mandor Proses yaitu :
a. Bertanggung jawab dalam mengontrol pelaksanaan shift dengan lancar
dan efisien untuk memaksimumkan hasil produksi (CPO dan PK).
b. Bertanggung jawab dalam mengontrol proses produksi dengan lancar
dan efisien.

I. Kepala Gudang

Tanggung jawab Kepala Gudang yaitu :

a. Bertanggung jawab kepada atasan langsung dan pimpinan Operating


unit – PKS terhadap pengelolaan material gudang PKS sesuai system
yang telah ditentukan.

Tugas Kepala Gudang yaitu :


a. Pembuatan PR, PS, GRN, Good isue, dan pembuatan laporan stock
gudang setiap bulannya.
b. Pengadaan barang/material kebutuhan pabrik, alat berat, kendaraan dan
perumahan Mill serta material lainnya untuk kebutuhan perusahaan.
c. Menerima permintaan kebutuhan barang/ material dari masing-masing
Asst. department lain ( Maintenance, Proses ) yang bersifat mendesak
guna kelancaran proses produksi untuk segera ditindaklanjuti.
d. Memotivasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum,
membentuk kerjasama tim yang kuat, rasa bertanggung jawab, dedikasi
bekerja dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
e. Mencatat setiap pengeluaran barang/material pada kartu stok.
f. Mengelola gudang LB3 (catatan log book/Neraca Limbah B3).
g. Lain – lain sesuai instruksi atasan langsung maupun pimpinan
perusahaan.

16
J. Operator Weighbrige

Tanggung jawab Operator Weighbrige yaitu :


a. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan adminstrasi timbangan
dan berkoordinasi / membantu KTU dalam penyajian.
 Data laporan penerimaan TBS dan Grading/ Sortasi TBS.
 Data laporan penerimaan TBS baik dari kebun perusahaan dan
outgrowers (pihak ketiga) serta melaporkan ke Kantor Medan.
 Data laporan pengiriman hasil produksi (CPO bersertifikasi ISPO,
CPO non sertifikasi ISPO, PK, cangkang, dan lain-lain)
b. Pengecekan data – data/ laporan timbangan operator weighbridge.
c. Memotivasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum,
membentuk kerjasama tim yang kuat, rasa bertanggung jawab, dedikasi
bekerja dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
d. Memberikan penyuluhan tentang prosedur kerja timbangan.
e. Mengimplementasikan prinsip dan criteria ISPO terkait penerimaan
TBS, pengiriman CPO bersertifikasi ISPO, CPO non sertifikasi ISPO
dan PK.
f. Lain – lain yang berkaitan dengan adminstrasi timbangan perusahaan
dan atas instruksi atasan langsung maupun pimpinan perusahaan.
Tugas Opeartor Weighbrige yaitu :

a. Melakukan penimbangan semua TBS yang masuk baik dari kebun


perusahaan maupun dari outgrowers dan ramp.
b. Melakukan penimbangan CPO bersertifikasi ISPO/CPO non sertifikasi
ISPO/PK/Cangkang/material lain.
c. Membuat laporan terkait penerimaan TBS baik dari kebun perusahaan
(Blankahan estate, Musam estate, Rambung estate) maupun dari
outgrowers dan ramp.
d. Membuat laporan terkait pengiriman CPO bersertifikasi ISPO/CPO
non sertifikasi ISPO /PK, cangkang dan lain-lain.
e. Memastikan SPB, DO sesuai dan benar

17
1.3.6. Jam Kerja
Jam kerja di PMKS PT. SISIRAU adalah 6 hari kerja per minggu untuk
bagian kantor dan produksi, sedangkan untuk bagian pengolahan 7 hari
kerja per minggu.
Penjadwalan jam kerja untuk tenaga kerja adalah sebagai berikut :
1. Karyawan kantor yang terdiri dari Manager, Kepala Tata Usaha dan
bagian-bagiannya, Staff Quality Control dan Karyawan Laboratorium,
Humas mulai bekerja pukul 07:00 – 16:00 WIB dengan waktu istirahat
pukul 12:00 – 14:00 WIB.
2. Karyawan Bagian Pengolahan.
Karyawan pada bagian pengolahan dibagi atas 2 shift kerja, yaitu :
 Shift 1, mulai bekerja pukul 07:00 – 14:00 Wib dengan kurun waktu
istirahat selama 30 menit secara bergantian.
 Shift 2, mulai bekerja pukul 14:00 – 21:00 Wib dengan kurun waktu
istirahat selama 30 menit secara bergantian. Jika Karyawan bekerja
melebihi 7 jam dinas dari hari Senin – Jumat dan hari Sabtu waktu
dinas hanya 5 jam selebihnya dihitung lembur.
 Adanya penyimpangan jam kerja di atas jam dinas telah mendapat
persetujuan dari Department Tenaga Kerja.

1.3.7. Fasilitas Lainnya


Adapun fasilitas lain yang diberikan kepada tenaga kerja meliputi :
1. Makanan Ekstra (Extra Fooding).
Jenis makanan siap saji yang diberikan oleh perusahaan adalah susu,
telur, atau kacang hijau.
 Perusahaan memberikan Makanan Ekstra (Ekstra Fooding ) kepada
karyawan yang dalam melaksanakan tugasnya berhubungan dengan
Bahan Berbahaya Beracun (B3), radiasi, petugas Laboratorium dan
petugas khusus lainnya.

18
 Makanan tambahan harus siap saji oleh perusahaan dan tidak
dibenarkan untuk di uangkan serta diberikan kepada karyawan
pabrik pengolahan, operator alat berat, mesin las dan mesin genset,
karyawan yang bekerja diatas jam 22:00 WIB.
2. BPJS Ketenagaan Kerja di PMKS PT. Sisirau meliputi :
 Program jaminan kecelakaan kerja.
 Jaminan kematian.
 Jaminan hari tua.
 Jaminan Pensiun.
3. BPJS Kesehatan di PMKS PT. Sisirau meliputi :
 Program jaminan kesehatan.

19
1.3.8 Peta PMKS PT. SISIRAU

JEMBATAN

JEMBATAN

JALAN BOILER

AN
AT
MB
JE
Garasi
Mobil

P. SATPAM INCINE
RATOR
WAREHOUSE
WASTE B3
STORE
ASH

INCINE
Lapangan

RATOR
STORE
Tenis

SLUDGE/OIL WORKSHOP
RECOVERY TANK

TRANSFER
CARRIAGE

BOILER
CLARIFICATION
STATION

POWER
HOUSE

BAK HOUSE
AIR MAIN
PROCESS
BUILDING
STERILIZER PIT

CLARIFIER

MESJID
JALAN PRESS

KANTIN CLARIFIED
WATER BASIN
JALAN TIPLER

BULK KERNEL
TANK
CAP: 500 TON
LOADING RAMP

BULK STORAGE BULK STORAGE


TANK TANK
OFFICE CAP: 500 TON CAP: 2000 TON

JEMBATAN
PARKIR TRUCK
TRANSFER
CARRIAGE
WEIGHBRIDGE
HOUSE
GUARD

SECURITY
JL. MEDA

KETERANGAN :
N

LUAS AREAL PMKS SISIRAU : 199.997 m²


BATAS PAGAR PABRIK
PARET ALIRAN CUCIAN PABRIK
PIPA PENGAMBILAN AIR
PARET ALIRAN LIMBAH
PERUMAHAN STAFT
PERUMAHAN KARYAWAN
PERUMAHAN PENDUDUK SKLA 1 : 5000
M. NAWAR 09-10-2015

20
1.3.9 Flow Chart PMKS PT.SISIRAU

1.4. Ruang Lingkup kerja perusahaan


Pengolahan kelapa sawit di mulai dengan TBS kelapa sawit sampai terbentuk
menjadi minyak kelapa sawit (CPO). Dalam teknologi pengolahan buah
kelapa sawit, proses – proses yang terjadi untuk mendapatkan produk yang
diinginkan yaitu menghasilkan minyak kelapa sawit (CPO), merupakan
pengetahuan yang harus dimiliki setiap mahasiswa Teknik Mesin dalam
melakukan kerja praktek di pabrik kelapa sawit. Faktor yang sangat
mempengaruhi pada pengolahan kelapa sawit adalah losses (Kehilangan).
Dalam memproduksi biji atau inti kelapa sawit ini ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi mutu biji sawit yang di hasilkan antara lain, buah kelapa
sawit hasil panen, cara pengolahan, kondisi peralatan dan lancarnya proses
pengolahan perebusan. Perebusan yang tidak sempurna dapat menimbulkan

21
kesulitan pelepasan serabut pada biji dalam polishing drum yang
menyebabkan pemecahan biji lebih sulit dalam Ripple Mill. Alat ini terdiri
dari separating column polishing drum, dan biji dari Cake Breaker Conveyor
Masuk dari separating column disini fraksi ringan yang berupa fibre, inti
pecah halus, cangkang halus dan debu akan terhisap oleh fibre cyclone
melalui air lock masuk di tampung di sheel bin sebagai bahan bakar pada
boiler.

1.5. Penerapan Keselamatan Kerja


PMKS PT. Sisirau menerapkan kebijakan K-3 sebagai berikut :
1. PMKS PT. Sisirau taat dan patuh pada undang – undang dan peraturan
pemerintah yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K-3).
2. PMKS PT. Sisirau menyediakan dan mewajibkan penggunaan alat
pelindung diri (APD) pada area dan lokasi kerja yang ditetapkan oleh
perusahaan memiliki resiko tinggi untuk terjadinya kecelakaan/
penyakit akibat aktifitas kerja.
3. PMKS PT. Sisirau menerapkan dan mengutamakan kepatuhan/
kedisiplinan pada prosedur dan intruksi kerja yang ketat dalam
mengurangi resiko kecelakaan kerja.
4. Seluruh kebijakan K-3 ini akan mengalami peninjauan/ perubahan
sejalan kebutuhan perusahaan.

22

Anda mungkin juga menyukai