Anda di halaman 1dari 5

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

ATTITUDE TOWARD SISWA PADA PEMBELAJARAN ASAM BASA KELAS XI


IPA SMAN XXX UNGARAN
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu upaya pengembangan diri siswa


dari segi kognitif, afektif maupun psikomotor dalam suatu lingkungan social yang di
dalamnya terjadi interaksi antara siswa dengan guru, orang tua, masyarakat. Pada
interaksi inilah terjadi komunikasi social, pembelajaran tingkah laku dan norma yang
mampu mengembangkan potensi berpikir dan bertindak bagi siswa sehingga terwujud
siswa sebagai kesatuan individu yang cerdas, kreatif dan berkepribadian. Menurut
Permendiknas No.23 Tahun 2006, dinyatakan sebagai berikut: Pembelajaran kimia
bertujuan untuk memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui
percobaan atau eksperimen, dimana siswa melakukan pengujian hipotesis dengan
merancang percobaan melalui pemasangan instrument.
Berdasarkan Permendiknas No.41 tahun 2007 tentang perencanaan
pembelajaran dijelaskan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran,
Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator Perencanaan
pembelajaran kimia yang terjadi di SMA Negeri 1 RPP yang dibuat kebanyakan tidak
mencantumkan materi ajar. Materi ajar hanya ditulis judul pokok bahasan saja dan
bukan uraian materi yang akan diajarkan. Komponen selanjutnya adalah penilaian
hasil belajar, dalam RPP yang dibuat guru kimia di SMK Negeri 1 Buay Bahuga
penilaian hasil belajar terkadang tidak disertakan dalam RPP selain itu terdapat
beberapa RPP yang dicantumkan penilaian hasil belajar tanpa melampirkan
instrument penilaian atau kisi-kisi penilaian hasil belajar siswa. Instrumen tersebut
disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi yang tertera pada RPP, hal
tersebut dimaksudkan agar indikator pencapaian kompetensi mudah diamati oleh
guru. Setelah guru mempersiapkan rancangan pelaksanaan pembelajaran, maka hal
yang terpenting selanjutnya adalah proses pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran yang
sesuai. Salah satu model pembelajaran yang sesuai yaitu pembelajaran inkuiri. Bell
dalam Nworgu & Otum (2013) menjelaskan inkuiri sebagai sebuah pembelajaran
dimana siswa menemukan dan menggunakan berbagai sumber informasi dan ide
untuk meningkatkan pemahaman terhdapa suatu masalah atau topic tertentu. Hasil
belajar siswa telah berinkuiri meliputi hasil kognitif dan afektif, contohnya:
pengetahuan, ketrampilan, motivasi, kreativitas, dan sikap (Shore, et al., 2012).
Inkuiri menekankan pada proses penemuan konsep yang mendorong siswa aktif
menemukan jawaban sendiri atas permasalahan melalui percobaan sehingga dapat
mendorong sikap ilmiah pada diri siswa seperti hasrat ingin tau, kritis, terbuka, dan
kerja sama (Dewi, dkk., 2013). Siregar (2013) mengungkapkan bahwa keaktifan
belajar dengan pembelajaran inkuiri menumbuhkan sikap ilmiah positif pada diri
siswa yang terlihat dari bagaimana siswa memiliki rasa keingintahuan yang tinggi,
memahami suatu konsep baru dengan kemampuannya tanpa ada kesulitan, kritis
terhadap suatu permasalahan yang perlu dibuktikan kebenarannya, dan mengevaluasi
kinerjanya sendiri. Hasil penelitian Gautreau dan Binss (2012) menunjukkan
pembelajaran inkuiri berbasis lingkungan mampu meningkatkan pengetahuan
lingkungan dan sikap ilmiah.
Berdasarkan uraian di atas bahwa sikap siswa terhadapa lingkungan dapat
ditumbuhkan melalui pendidikan lingkungan hidup dan inkuiri dapat digunakan
dalam pembelajaran yang berhubungan dengan lingkungan. Dengan demikian peneliti
mengambil judul “

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan pembelajaran inkuiri dalam menumbuhkan attitude toward
pada pembelajaran kimia materi asam basa?
2. Bagaimana hasil yang didapatkan saat menggunakan pembelajaran inkuiri?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran inkuiri dalam menumbuhkan attitude
toward pada pembelajaran kimia materi asam basa.
2. Untuk mengetahui hasil yang didapatkan saat menggunakan pembelajaran inkuiri.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Berguna untuk menambah wawasan tentang pembelajaran dengan Pendekatan
Inkuiri khususnya mata pelajaran IPA
2. Manfaat Teoritis
a) Untuk mengembangkan kemampuan merencanakan strategi atau model
pembelajaran yang lebih menarik.
b) Sebagai peningkatan kualitas pembelajaran kimia di kelas
c) Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia di Sekolah Menengah
Atas
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan adalah sebagai berikut :
1. Penerapan metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan attitude toward siswa
pada materi asam basa di SMA 1 kelas XI
2. Penerapan metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi asam basa di SMA 1 kelas XI
F. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
1. Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah masalah peningkatan
keterampilan dan prestadi belajar siswa
2. Penelitian tindakan kelas ini dikenakan pada siswa kelas XI
3. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN XXX
G. Definisi Operasional
Variabel agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu
didefinisikan hal-hal sebagai berikut :
1. Metode Pembelajaran Inkuiri adalah :
Model pembelajaran yang membimbing siswa untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi serta mencari jawaban atau memecahkan masalah
terhadap pertanyaan yang dirumuskan. Dalam model pembelajaran inkuiri siswa
terlibat secara mental dan fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang
diberikan guru.
2. Attitude toward adalah kecenderungan perilaku seseorang tatkala mempelajari hal-
hal yang bersifat akademik. Sikap belajar adalah perasaan senang atau tidak
senang, perasaan setuju atau tidak setuju, perasaan suka atau tidak suka terhadap
guru, tujuan, materi dan tugas-tugas serta lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Model pembelajaran inkuiri
Model pembelajaran menurut Trianto (2007;14) adalah suatu perencanaan
atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat fungsi model
pembelajaran yaitu sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru
dalam melaksanakan pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh sifat dan materi yang akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai
dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik.
Pencapaian kompetensi peserta didik dengan pendekatan, metode dan
tekhnik pembelajaran. Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,
menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cukup
teoritis tertentu. Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah – langkah
dan cara yang digunakan pendidik dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Sanjaya (2008:196), mengemukakan bahwa metode inkuiri adalah
rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara
kritis dan analis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang disajikan.
Menurut Kourilsky (dalam Hamalik, 2013:220) pengajaran berdasarkan
inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa dimana kelompok inkuiri
ke dalam suatu isu atau mencari jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui
suatu prosedur yang digariskan secara jelas dan struktural kelompok. Sedangkan
Gulo (2008:85) mengatakan Inkuiri berarti suatu rangkaian kegaiatan belajar
mengajar yang melibatkan secara maksimal kemampuansiswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analisis, sehingga dapat
merumuskan sendiri penemunya dengan penuh percaya diri. Menurut Gulo
(2002:86-87), perana utama guru dalam menciptakan kondisi pembelajaran
inkuiri adalah sebagai berikut :
a. Motivator, yang memberikan rangsangan supaya siswa aktif dan gairah
berpikir
b. Fasilitator, yang menunjukan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses
berpikir siswa
c. Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat
dan memberikan keyakina pada diri sendiri
d. Administrator, yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di
dalam kelas
e. Pengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan yang
diharapkan
f. Manager, yang mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas
g. Rewarder, yang memberikan penghargaan pada prestasi yang dicapai
dalam rangka peningkatan semangat heuristik pada siswa.

Langkah – langkah metode pembelajaran inkuiri ( Hamalik 2013:221)


1. Merumuskan masalah. Dalam hal ini, kemampuan yang dituntut yakni kesadaran
terhadap masalah, melihat pentingnya masalah dan merumuskan masalah
2. Mengembangkan hipotesis. Dalam hal ini kemampuan yang dituntut dalam
mengembangkan hipotesis yakni menguji dan menggolongkan data yang dapat diperoleh,
melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis dan merumuskan hipotesis
3. Menguji jawaban tentative. Dalam hal ini, kemampuan yang dituntut antara lain (a)
merakit peristiwa yang terdiri atas mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan,
mengumpulkan data, mengevaluasi data dan mengklasifikasi data; (b) analisis data yang
terdiri atas melihat hubungan, mencatat persamaan dan perbedaan

Anda mungkin juga menyukai