SISTEM INTEGUMEN
CA KULIT
Dosen pembimbing:
Ns.Anita Fatona , S.Kep
1.Batang
ANATOMI DAN FISIOLOGI Kelenjar Palit
Rambut
Urat Syaraf
Penerima
sensor Epidermis
Kelenjar
keringat
Dermis
sensor
Hipodermis
Kandung Rambut
(Folikel)
Vena Arteri Akar Rambut
a. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri
dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit,
Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai
tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan
epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi
setiap 4-6 minggu. Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang
paling atas sampai yang terdalam):
1. Stratum Korneum
Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
2. Stratum Lusidum
Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki
dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.
3. Stratum Granulosum
Ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan
sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula
keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel
Langerhans.
4. Stratum Spinosum
Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap
filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk
mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi.
b. Dermis
Dermis merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering
dianggap sebagai “True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya
bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Dermis terdiri dari dua lapisan :
Lapisan papiler: tipis mengandung jaringan ikat jarang.
Lapisan retikuler: tebal terdiri dari jaringan ikat padat.
c. Subkutis
Subkrutis merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang
terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang
menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah
dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi
individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas,
cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber.
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh
diantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi
lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi),
sensasi, eskresi dan metabolisme. Fungsi proteksi kulit adalah melindungi
dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai
barier dari invasi mikroorganisme patogen.
2.DEFINISI
2. Kulit Putih
Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit
dari pada orang yang memiliki kulit lebih gelap.Hal ini dikarenakan
jumlah pigmen melanin pada orang kulit putih lebih sedikit. Kadar
melanin yang tinggi bisa melindungi kulit dari paparan berbahaya sinar
matahari, sehingga mengurangi risiko terkena kanker kulit. Namun,
orang-orang yang memiliki kulit gelap juga bisa terkena kanker kulit
meskipun jumlahnya cenderung lebih kecil.
3. Paparan Karsinogen
4. Genetik/Faktor Keturunan
4.MANIFESTASI KLINIK
Ada beberapa kelainan kulit yang harus dicurigai sebagai kanker kulit yaitu :
Kanker kulit atau skin cancer berawal dari tumor jinak ( tahi lalat,
kista dll ) dan tumor ganas ( kanker ). Diantaranya ada keadaan yang
disebut prakanker, yaitu penyakit kulit yang dapat berubah menjadi ganas
atau kanker kulit, Misalnya kemerahan karena terkena arsen atau
matahari, jaringan parut menahun, beberapa jenis benjolan yang membesar
perlahan, penyakit kulit karena penyinaran, beberapa jenis tahi lalat,
bercak keputihan dirongga mulut atau lidah dan kemaluan, tahi lalat besar
yang sudah ada sejak lahir dan lain-lain. Disamping itu terdapat juga
keadaan yang disebut genodermatosis, yaitu penyakit kulit yang
disebabkan oleh karena kelainan gen yang dihubungkan dengan
keganasan. Contohnya penyakit xeroderma pigmentosum. Biasanya, sel
kulit di dalam epidermis membagi dengan teratur dan terkawal.
Sel baru lazimnya menolak sel lama ke permukaan luar kulit di mana
sel lama ini akan mati. Proses ini dikawal oleh DNA. Kanker kulit berlaku
karena terdapat gangguan kepada proses ini di mana sel membahagi tanpa
hal dan membentuk ketumbuhan besar. Keadaan-keadaan tersebut diatas
ada kaitannya dengan kanker kulit.
6.KOMPLIKASI
jaringan kulit
Benjolan
Gangguan body
image
8.PROGNOSIS
9.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium test dan Cuci darah.
Test lab dan pemeriksaan darah membantu mendiagnosa
kanker. Sebagian malignasi dapat merubah komposisi atau status
hematologic.
2. Biopsy jaringan
Hasil biopsy memastikan diagnosis melanoma. Spesimen
biopsy yang diperoleh dengan cara eksisi mengungkapkan
informasi histologik mengenai tipe, taraf invas dan ketebalan lesi.
Biopsy insisi harus dilakukan jika lesi yang dicurigai terlalu luas
untuk dapat diangkat dengan aman tanpa pembentukan sikatriks
yang berlebihan (Runkle & Zalonznik, 1994).
Specimen biopsy yang diperoleh dengan pemangkasan,
kuratase atau aspirasi jarum dianggap bukan bukti histologik
penyakit yang dapat diandalkan.
3. pemeriksaan darah, pemeriksaan sinar x, atau CT scan.
Untuk melanoma yang lebih dalam, pemeriksaan mungkin di
indikasikan untuk menemukan adanya metastase penyakit.Ini
meliputi pemeriksaan darah, pemeriksaan sinar x, dan atau CT
scan.
10.PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
1. Penatalaksanaan medis
a. Pembedahan
b. Kemoterapi
kemoterapi dapat diberikan dengan berbagai cara salah satunya adalah
secara topical, dimana agen-agen tersebut diberikan secara langsung pada
lesi. Agen-agen yang digunakan meliputi 5 flourourasil atau psorelen.
Obat-obat yang paling umum digunakan untuk ini meliputi melpalan,
dakarbazasin (DTIC), dan sisplatin. Cara yang dilakukan dalam
memberikan kemoterapi adalah secara sistemik. Saat ini kemoterapi
sistemik belum dapat membuktikan efektivitasnya dalam mencegah
kambuhnya penyakit pada pasien dengan jenis kanker fase dini. Tapi
biasanya digunakan pada orang dengan penyakit yang menyebar secara
luas
c. Terapi biologis
d. Terapi radiasi
Terapi radiasi merupakan bentuk pengobatan lainnya. Dengan
penggunaan energy sinar X dosis tinggi, kobalt, electron, atau sumber-
sumber radiasi lainnya untuk menghancurkan atau membunuh sel-sel
melanoma.
Penatalaksanaan karsinoma ini bergantung pada lokasi tumor, tipe sel
(lokasi kedalaman), sifat-sifat yang invasive atau tidak invasive dan tidak
adanya kelenjar limfe yang mengalami metastase, tindakannya adalah :
1. Amin. (2009). Anatomi fisiologi kulit. Diperoleh pada tanggal 1 Mei 2014
dari:http://www.docstoc.com/docs/58180799/ANATOMI-DAN-
FISIOLOGI-SISTEM-INTEGUMEN-(KULIT).
2. Smeltzer, S. C. & Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Ed.8. Vol 3. Jakarta : EGC
ASUHAN KEPERAWATAN Ca Kulit
1. PENGKAJIAN
a. Identitas
Kajian ini meliputi nama, inisial, umur, jenis kelamin, agama, suku,
pendidikan, pekerjaan yang terpapar sinar matahari misalnya: petani,buruh
bangunan dan lain-lain dan tempat tinggal klien. Selain itu perlu juga
dikaji nama dan alamat penanggung jawab serta hubungannya dengan
klien.
b. Riwayat penyakit dahulu
Berupa penyakit dahulu yang pernah diderita yang berhubungan
dengan keluhan sekarang.
c. Riwayat penyakit sekarang
Meliputi alasan masuk rumah sakit, kaji keluhan klien, kapan mulai
tanda dan gejala. Faktor yang mempengaruhi, apakah ada upaya-upaya
yang dilakukan.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit basalioma atau
kanker (Engram, 1998).
e. Riwayat pemakaian obat-obatan dan kosmetik
Kajian ini meliputi pemakaian obat-obatan yang terjual bebas dan
pemakaian kosmetik yang salah.
f. 11 fungsi pola Gordon
g. Konsep Diri
selalu terbuka/bercerita kepada keluarga maupun orang
lain
merasa puas dengan kehidupan yang sekarang
tidak mau menerima penghinaan.
merasa bahagia menjadi bisnis women
h. Pola peran dan hubungan
Peran dalam keluarga : Sebagai tulang punggung
keluarga
Sistem pendukung : keluarga besar beserta teman-
teman dekatnya
Kesulitan dalam keluarga : tidak ada kesulitan
Masalah tentang peran / hubungan dengan keluarga
selama perawatan di RS : tidak ada masalah dengan
keluarga.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi :tidak ada
i. Pola komunikasi.
Saat berkomunikasi, klien menggunakan bahasa
indonesia,dan suaranya agak serak.pasien mengatakan bahwa
saat ini tinggal bersama kedua orang tuanya.
j. Pola seksual
Klien saat ini belum menikah (masih sendiri) karena
klien merasa belum sembuh dari penyakitnya namun klien juga
paham dengan pendidikan seksual.
k. Pola spiritual dan kepercayaan.
Sumber kekuatan klien dalam keluarga adalah orang
tuanya yang selalumerawat, menemani dan memberinya
support.
menurut klien, Allah, agama dan kepercayaan adalah
hal yang sangat penting untuk dia
Klien taat dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan
kepercayaannya
Klien masih taat melaksanakan kegiatan agama/ibadah
selama berada di rumah sakit.
Pasien mengatakan,untuk kegiatan sholat saat ini
terganggu.
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Keadaannya lemah
b. Kesadaran composmentis sampai koma, tergantung tingkat efek
pembedahan dan anestesi.
c. Tanda – tanda vital
Suhu tubuh :36,5-37,5
Respirasi :16-20
Denyut nadi :60-100
Tekanan darah :120/80
d. Pemeriksaan Kepala Dan Leher
1. Pemeriksaan Kepala Dan Leher
Kepala Dan Rambut
Pemeriksaan meliputi bentuk kepala, penyebaran dan
perubahan warna rambut serta pemeriksaan tentang luka. Jika
ada luka pada daerah tersebut, menyebabkan timbulnya rasa
nyeri dan kerusakan kulit.
Mata
Meliputi ke simetrisan, konjungtiva, reflek pupil terhadap
cahaya dan gangguan penglihatan.
Hidung
Meliputi pemeriksaan mukosa hidung, kebersihan, tidak
timbul pernafasan cuping hidung, tidak ada sekret.
Mulut
Catat keadaan adanya sianosis atau bibir kering.
Telinga
Catat bentuk gangguan pendengaran karena bendaasing,
perdarahan dan serumen. Pada penderita yang bet Rest dengan
posisi miring maka, ke mungkinan akan terjadi ulkus di daerah
daun telinga.
Leher
Mengetahui posisi trakea, denyut nadi karotis, ada tidaknya
pembesaran vena jugularis dan kelenjar linfe.
2. Pemeriksaan Dada Dan Thorax
Inspeksi bentuk thorax dan ekspansi paru, auskultasi irama
pernafasan, vokal premitus, adanya suara tambahan, bunyi
jantung, dan bunyi jantung tambahan, perkusi thorax untuk
mencari ketidak nor malan pada daerah thorax.
3. Abdomen
Bentuk perut datar atau flat, bising usus mengalami
penurunan karena inmobilisasi, ada masa karena konstipasi, dan
perkusi abdomen hypersonor jika dispensi abdomen atau tegang.
4. Intergumen dan kuku.
Kebersihan kuku : kuku terlihat bersih
Kelainan pada kuku : normal
Suhu kulit : normal
Kelembapan kulit : kering
Lesi kulit : kulit tampak merah, terdapat bintik-bintik
merah kecil.
Mobilitas kulit : sulit di gerakkan pada daerah
luka/normal
Turgor dan elastisitas : setelah di cubit kulit kembali
dalam waktu 2 detik.
ANALISA DATA
Yang di
hubungkan
Dengan
keganasan sel
Berkembang
secara tidak
terkendali
sel akan
merusak
jaringan
penumpukan
pda jaringan kuli
Akhirnya
menjadi sebuah
benjolan
G3 body image
Kemerahan
Merusak Sel
Nodula
Kerusakan
intergitas kulit
kemerahan
Resiko tinggi
penyebab
infeksi.
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN
MUNCUL