Anda di halaman 1dari 10

[Human Immunodeficiency Virus]

Human
Selasa, 11 Mei 2010 Immunodeficiency Virus
Dr. Inayati Habib, Mkes (HIV)

Bismillahirahmannirrahim, sebelum memulai marilah kita membaca doa belajar…….

Pada materi yang tertulis di jadwal kuliah blok 6 adalah Virologi, tetapi cakupannya
terlalu luas jika ingin mempelajari mengenai virus, maka dari itu dr Inayati hanya mengambil
satu sample virus yang patogen manusia untuk dibawakan pada materi kuliah kali ini yaitu “
HIV” atau “ Human Immunodefisiensi Virus”.

HIV (Human Immunodefisiensi Virus) adalah merupakan agen yang dapat menyebabkan
penyakit immunodefisiensi, yaitu suatu keadaan dimana berkurangnya imun dalam tubuh
mengakibatkan terjadi penurunan fungsi imun dalam mempertahankan tubuh dari ineksi
mikroorganisme, kerusakan yang terjadi pada satu atau lebih system imunne akan
menyebabkan penyakit yang serius bahkan fatal, akibatnya terjadi immunodeficiensy diseases.

Berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2 yaitu,


1. immunodeficiency Primer/Congenital, contoh :
◘ kerusakan komponen sistem imun yang bersifat Genetic yaitu kemampuan protect
infeksi menurun
◘ kerentanan untuk terinfeksi meningkat / gampang sakit
◘ manifestasinya pada anak-anak dan pada masa awal infancy/pertumbuhan
2. immunodeficiency sekunder/ acquired.
◘ Malnutrisi
◘ Kanker yang meluas
◘ Immunosuppresive (pada orang terapi kemoterapi, obat sitotoksik, obat
kortikosteroid penggunaan jangka panjang)
◘ Infeksi sel pada sistem immune

Penyakitnya
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
a) Penyakit ditandai kelainan yang kompleks dari sistem pertahanan seluler tubuh dan
menyebabkan pasien menjadi sangat rentan mikroorganisme oportunistik.
◘ Gejala yang bersifat kompleks karena yang diserang adalah sistem pertahanan
seluler ( Sel limfosit T) dimana sel imun yang diserang khususnya yang memiliki reseptor
CD4, seperti sel CD4+, makrofag, dan monosit.
◘ Rentan mikroorganisme oportunistik, dimana jika menyerang pada orang yang normal,
maka tidak akan menimbulkan sakit, maka sakit yang diderita tidak akan parah.

b) Predisposisi individu mengalami neoplasia (Sarkoma Kapossi dan Limfoma)

STOVAMESIS [ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Ais ] 13


[Human Immunodeficiency Virus]
Cenderung mengalami parebahan pada sel yang diinfeksi menjadi sel yang ganas
(neoplasia) karena potensi itulah, HIV digolongkan juga sebagai onkogenik virus (virus
yang dapat merubah sel normal menjadi sel ganas)

Pada tanggal 11 Mei 2010 telah tercatat 40.503.825 orang baik itu laki-laki,
wanita dan anak-anak yang telah terinfeksi HIV dan nilai itu masih akan
bertambah lagi. AIDS sekarang telah menjadi penyakit pandemic(epidemic
yang meluas) lebih dari 25 tahun dan tanpa menunjukan gejala apapun. Lebih
dari 25 juta orang telah meninggal karena HIV dan Setiap tahunnya 3 juta
orang di dunia meninggal karena AIDS. dan setiap harinya ada 14.000 orang
di dunia yang terinfeksi HIV.

Etiologi
Human Immunodeficiency Virus juga merupakan Lymphadenopathy-Associated Virus (LAV) atau
Human T-Lymphotropic virus type III (HTLV-III)

HIV= LAV= HTLV-III


Dulu disebut dengan LAV karena ditemukan juga kelenjar Lympa yang membesar atau
Lymphadenophaty yang dikarenakan infeksi dari virus sedangkan disebut HTLV III karena virus
ini lebih banyak menyerang kelenjar lympa (lymphotropic) dan lebih berbahaya pada HTLV I
pada leukimia atau pada HTLV II yang belum diketahui.

HIV termasuk kedalam Retrovirus (retro=berbalik) karena dalam proses replikasinya


terjadi perubahan RNA menjadi DNA atau karena retrovirus membawa transcriptase
terbalik. Dan juga dikarenakan HIV hanya menginfeksi sel-sel tertentu yaitu sel darah putih
spesifik limfosit Th yang mempunyai reseptor (CD4) yang mengakibatkan penurunan jumlah
limfosit T-helper progresif dan bukan sel B atau CD8 dikarenakan antara virus dan sel Th (CD8)
hanya memiliki sedikit reseptor CD4, namun masih ada kemungkinan terinfeksi.

Human retrovirus
Meliputi 4 virus, yang memiliki tropism sel pada sel limfosit T Helper CD4
VIRUS DISEASES
Human T-cell lymphotropic viruses : Adult T-cell leukemia/lymphoma: Tropical spastic
HTLV-I paraparesis
HTLV-II Unknown
Human Immunodeficiency virus Acquired immune deficiency syndrome
HIV-2 (AIDS)
HIV-1

Karekteristik Human Retrovirus


◘ HTLV-I dan HTLV II
Menyebabkan transformasi sel dan proliferasi sel limfosit T

◘ HIV-1 dan HIV 2


Menyebabkan kematian sel limfosit T (Cytopathic and Kill The cells)

Perbedaan dari HTLV I, II dan III adalah

STOVAMESIS [ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Ais ] 14


[Human Immunodeficiency Virus]
HTLV I dan HTLV II dapat menimbulkan proliferasi dan transformasi sel T berlebih
seperti leukimia, kelainan neurologis (tropical spastic paraparesis) dan kelainan lymphoma.
HTLV I dan HTLV II berkebalikan dengan HTLV III (HIV 2 dan HIV 1) karena HTLV III bersifat
menekan system immune (defisiensi immune) dan mengakibatkan sitopatik/kematian sel yang
diinfeksi.

HIV (Human Immunodeficiency Virius) terbagi menjadi 2 yaitu HIV 1dan HIV 2, keduanya
berbeda dalam masa inkubasinya dan wilayah yang banyak terinfeksi, HIV1 memiliki masa
inkubasi yang lebih panjang dari masa inkubasi HIV2 dan HIV 1 ditemukan hampir diseluruh
dunia termaksud di Indonesia, sedang HIV 2 hanya dapat ditemukan di Afrika.

Virology Of HIV-1
◘ HIV 1 adalah anggota Lentivirus Sub family Retroviridae
◘ Retrivirus
Virus RNA positif Strand berselubung. DNA polymerase, Enzim reverse transcriptase yang
berfungsi untuk membantu proses transkripsi RNA menjadi DNA, DNA akan terintegrasi
dengan genom sel hospes
◘ Transmisi
Horizontal (penyebaran dari sel ke sel) atau Vertikal (replikasi sel terinfeksi)
◘ Enzim integrase berfungsi dalam mengintegrasikan DNA ke DNA sel Hospes HIV sulit
dihilangkan karena HIV memiliki sifat mudah bergabung dengan sel hospesnya dan akan
tinggal dalam waktu yang lama/menetap dan terus mengalami replikasi selama dalam sel
hospesnya.

Struktur HIV
◘ Gag = Group antigen,
◘ Env
Envelope (selubung lipid membran yang membantu proses penempelan pada hospes)
◘ Pol = Polymerase / Reverse Transcriptase
◘ Tat = Gen esensial untuk replikasi virus

STOVAMESIS [ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Ais ] 15


[Human Immunodeficiency Virus]

Mikrograf Elektron HIV

Genom HIV
◘ HIV-1 tersusun 3 gen : Gag gen ,Pol gen dan Env gen yang mengkode struktur protein
◘ Gen-gen lainnya terlibat dlm regulasi beberapa aspek replikasi virus yang terdapat dekat
atau sepanjang terminal repeat sequences
◘ HIV terdiri 2 fragmen kecil RNA yg berhubungan pada ujungnya, kemudian diliputi oleh
protein inti (core).
◘ Genom HIV terdiri dari 9749 nukleotida yang juga sama dengan retrovirus lain.
◘ Mempunyai extra open reading yang mengkode dengan jelas protein-protein kecil
◘ Pada orang yang terinfeksi HIV terdapat antibody protein-protein kecil tersebut.
◘ Genom HIVmemiliki 9 open reading frames dengan hasil produk 15 protein
◘ GAG gene dan GAG dan POL gane berfungsi mentranslasi polyprotein yang
besar menjadi protase.
◘ Polyprotein GAG membelah menjadi 4 protein yang ditemukan dalam virus yang matur :
MA (matrix), CA (Capsid), NC (nucleocapsid), p6 Protein 6)
◘ POL Protein akan membelah menjadi 3 protein: PR (Protease), RT ( reverse transcriptase), IN
(integrase). Semuanya ini berperan pada saaat virus memperbanyak diri.
◘ Env gene berfungsi mentranslasikan polyprotein (Gp160) yang nanti akan
membelah menjadi protease dan ditemukan dalam host cell (host cell
protease=furin) yang ada pada badan golgi.
◘ Gp 160 juga akan membelah menjadi SU (Gp120) dan TM (Gp41) kemudian
akan memelihara Gp 160 pada transmembran ketika Gp 120 berikatan dengan
Gp 41 melalui Ikatan non Kovalen.

Protein HIV
◘ Matrix (MA)
tersusun dari 132 amino, merupakan bagian dari terminal N pada GAG polyprotein.
Biasanya terdapat pada permukaan membrane virus. MA juga bertindak sebagai pelopor
signal lokaisasi inti atau nucleus dan sebagai bagian pre-integrasi complex.
◘ Capsid (CA)
terdiri dari 231 as.amino, merupakan protein skunder dari GAG polyprotein dan berperan
dalam proses assembling virus (perakitan virus baru).
◘ Nucleocapsid (NC)
terdiri dari 55 asam amino, adalah proteiin dari GAG polyprotein yang akan melapisi
genom RNA virus dan akan membantu pengiriman RNA ke partikel virus untuk dirakit.

STOVAMESIS [ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Ais ] 16


[Human Immunodeficiency Virus]
◘ P6(protein6)
terdiri dari 51 as.amino, P6 berasal dari C terminal bagian dari GAG. Protein ini
berikatan dengan protein lain, Vpr dan berfungsi dalam peggabungan Vpr menjadi virus.
◘ Protase (PR)
terdiri dari 99 as.Amino, Terletak pada inti dari partikel virus yang mature, sebagai virus
yang dirakit, GAG dan GAG/POL polyprotein digabung dg RNA dan Protein lain.
Kemudian pada akhirnya virus akan bertunas dan pada saat pertunasan dalam keadaan
non-infection/ tidak berbahaya.
◘ Reverse transcriptase (RT)
suatu heterodimer dari P66 yang berisi 560 as. amino dan heterodimer dari p51 yang
berisi 440 As. Amino, keduanya mengkode POL polyprotein, tugasnya adalah mengcopy
viral genom menjadi DNA dan juga dapat membawa RNA-Dependent DNA polymerization
dan DNA-dependent DNA polymerization
◘ Integrase (IN)
adalah tentramer dari 288 monomer as. Amino, RT tugasnya mentranskrip viral genom
RNA menjadi DNA. Pada step pertama dari integrasi (penggabungan), IN mengembalikan
2 nukleotida dari 3’end pada setiap strain garis DNA. IN dapat terjadi di setiap tempat
ddi kromosom host cell/ sel inang.

Peta Genom Hiv (Peta Dari Protein Hiv)


◘ Protein inti p24 berbentuk silinder dan
diselubungi bungkus lemak, Dibagian luar
terdapat bungkus glikoprotein (gp41 dan
gp120).
Gp 120 berhubungan dengan reseptor limfosit
T4 yang rentan, Isolat HIV mengandung
sequence DNA yang sangat heterogen,
terutama env gen, Env gen yaitu gen yang mengkode region Gp 120 (large
externalglycoprotein), Bagian dari HIV yang dapat berhubungan dengan reseptor CD4 adalah
gp120 sehingga HIV dapat memulai tugasnya untuk menginfeksi sel Th (CD4).
◘ Surface (SU),
terdiri dari 515 as. Amino juga dikenal sebagai gp 120 dan merupakan derivat dari
gp160 (mengkode envelop gene) selama dg Trans membrane (gp41). SU menggabungkan
protein dan oleh karena itu SU berpartisipasi secara langsung dalam proses masuknya
virus kedalam sel, protein SU berikatan pada CD4 antigen dengan afanitas tinggi.
◘ CD4 tidak cukup untuk menginfeksi pada sel dan butuh chemokine co-reseptor, ikatan CD4
pada SU menyebabkan perubahan conformasi pada SU yang kemudian dapat
mempermudah ikatan dengan co-receptor yang dibutuhkan untuk memasukkan virus kedalam
sel bagian yang berubah-ubah (V3 loop) menentukan viral tropism.

Siklus Hidup Retrovirus


◘ Partikel virus lengkap berinteraksi dengan membran sel hospes (limfosit T), peleburan
membran virus dengan membran (dinding) sel hospes yang kemudian diikuti masuknya
komponen virion ke dalam sitoplasma, Pembentukan pita DNA yang sesuai dengan RNA
virusnya dengan bantuan Reverse Transcriptase RNA terdegradasi dan terbentuklah pita
DNA yang kedua

STOVAMESIS [ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Ais ] 17


[Human Immunodeficiency Virus]
◘ DNA yang berpita rangkap bergerak ke inti sel dan membentuk struktur lingkaran,
kemudian DNA tsb menempatkan diri secara acak dan masuk ke dalam kromosom sel
hospes, DNA virus ditranskripsikan menjadi RNA yang selanjutnya ditranslasikan menjadi
protein pada ribosom sel hospes di dalam sitoplasma, Protein dan RNA viral yang baru
dibentuk tsb bergabung dan menonjolkan diri keluar, Virion baru mengandung bahan lipid
membran luar sel.

Replikasi Virus
Gambar ini adalah skema dari replikasi virus HIV, pertama terjadi perikatan reseptor HIV
(gp120 dengan reseptor CD4) kemudian setelah terjadi kecocokan reseptor, namun juga ada
bantuan dari co-reseptor CXCR4(dari sel limfosit-T dan CCR5 (makrofag), kemudian gp.41
merusak dari membran sel hospes dan lalu menyatu dengan membrane hospesnya, dan
mengalami replikasi didalam sel hospesnya lalu keluar menghasilkan virus baru yang lalu
menginfeksi sel lainnya.

The life cycle of HIV, and its


mechanism of infection

HIV budding from an infected cell CDC

STOVAMESIS [ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Ais ] 18


[Human Immunodeficiency Virus]
◘ Lentivirus bergabung dengan genom sel hospes dan dikenal sebagai provirus pada kasus
yang sama seperti retroviruses yang lain. HIV yang menginfeksi sel dapat dominasi dalam
waktu beberapa tahun dan menimbulkan infeksi sepanjang masa
◘ Virus HIV suatu saat dapat teraktivasi dan menghasilkan sel virus yang banyak, dan
merusak sel, HIV tidak dapat ditransmisi melalui kuman, dan harus bertemu dengan sel
yang sesuai.

Manifestasi Gejala Klinis


1. Gejala akibat manifestasi infeksi oportunistik :
◘ infeksi saluran nafas ( Pneumonia Pnemocystis carinii (PCP), Koch Pulmonum, inf. M.avium
dan M. intracellulare, inf jamur
◘ Inf saluran cerna diare kronis (oleh parasit Cryptosporidium )
◘ inf virus : Hepatitis B, CMV, Herpes
◘ Gejala Neurologis (CNS Syndrome), space occupaying lesions, progresive dementia,
meningitis, chorioretinitis (oleh Toxo, Crypto, CMV ).

2. Gejala akibat penurunan Sistem Imunoseluler


rentan terhadap infeksi, Sarkoma Kapossi & Keganasan sistem limfoid

Gambar kiri stomatis awal, pada


stage 3 akan mnjadi oral
candidiasis(trush)

Gambar kanan: rash punggung dan


tampak masih ringan

dari tabel di bawah dapat kita dapat memastikan sejauh mana HIV telah menginfeksi menusia

STOVAMESIS [ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Ais ] 19


[Human Immunodeficiency Virus]
Symptoms of acute retroviremia in HIV-infected patients
◘ myalgia (sakit di satu ato beberapa diarrhea
otot) loss of weight
lymphadenopathy (pembengkakan Keringat malam
lympa nodi) Ulcer pada mucocutaneus
Demam sakit kepala
Mual
pharyngitis ◘ dalam darah:
rash (often on trunk) lymphopenia (penurunan jumlah Limfosit)
Muntah

Gambar menunjukan seorang pasien mengalami HIV wastinf


syndrome, terlihat lemah dan seperti orang kelaparan. Kondisi
seperti ini kemungkinan untuk hidup sudah semakin kecil kerena
sudah sangat parah.

DIAGNOSTIK LABORATORIUM
1. Pemeriksaan yang membuktikan adanya antibodi atau antigen HIV.
◘ HIV terdiri atas selubung (envelope ,env ), capsid dan inti (core). Oleh karena itu adanya
berbagai antibodi merupakan petunjuk telah terjadinya kontak dengan virus HIV. Terdpt
banyak, antibodi yang penting untuk dignostik adalah antibodi env gp 41, gp120, dan
antibodi inti p24.
◘ Tehnik menentukan antibodi atau antigen,misalnya : Aglutinasi lateks, RIA, ELISA,
Western Bolt, Neutralisasi, Dot EIA, Immunoflouresensi.
◘ Cara yang paling sering digunakan adalah ELISA dan untuk test konfirmasi dengan
Western Blot.

2. Pemeriksaan yang memperlihatkan gangguan kekebalan tubuh ( defisiensi imun )


◘ Pemeriksaan dilakukan sel darah. Sampel darah yang diperiksa harus darah lengkap
dan segar.
◘ Di dalam darah terdapat sel Limfosit B dan Limfosit T. Sel limfosit T digolongkan dalam
sel T4 (CD4) dan sel T8 (CD8).
◘ Virus HIV merusak sel limfosit T CD4, sehingga jumlahnya akan berkurang. Pada kasus
AIDS , sel T CD4 berkurang sedangkan sel T CD8 tetap, sehingga rasio CD4/CD8
menjadi kurang dari 1.

3. Pemeriksaan infeksi opportunistik


◘ Pemeriksaan langsung, biakan atau serologis ditujukan protozoa, jamur, atau berbagai
virus seperti Virus Herpes simpleks, EBV, CMV.
◘ Mungkin juga dilakukan pewarnaan langsung/histologik Pneumocytis carinii, Aspergillus,
Sarkoma Kapossi atau Limfoma

STOVAMESIS [ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Ais ] 20


[Human Immunodeficiency Virus]
◘ Pemeriksaan ELISA adalah pemeriksaan yang lebih kepada pemeriksaan antibody
dalam serum dan paling dianjurkan untuk menentukan adanya infeksi HIV tapi juga
harus didukung dengan Western Blot.
◘ Western Bolt lebih kepada pemeriksaan DNA.

Virus titer, CD4 cell number and anti-


gp120 titer during the course of HIV
infection

Pada saat awal (akut Infaction) p24 tingg dan CD 4 juga masih banyak. Jika diperiksa darah
maka akan terdetaksi anti gen (gp120). Pada saat mulai kronik lymphadenopathy kadar CD4
membentuk anti HIV antibody(gp120). Tetapi karena HIV selalu bereplikasi terus, maka
antibody juga akan turun.

Virus titer, CD4 and CD8 cell


number during the course of HIV
infection

PENGOBATAN
Etiologi
◘ Zidovudin
terhadap replikasi virus; 1 -1,5 gr/hr; menurunkan inf opportunistk, titer serum anti-HIV p24,
meningkatkan jml CD4, memperbaiki rx hipersensitivitas lambat, memperpanjang masa
hidup

STOVAMESIS [ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Ais ] 21


[Human Immunodeficiency Virus]

◘ Suramin, HPA 23, Ribavirin


menghambat replikasi
◘ Foscarnet, dalam tahap penelitian
Infeksi Sekunder
◘ Inf. Protozoa (Pentamidine, Cotrimoxazol, Pyrimetamine + Sulfadoxine, Kombinasi
Trimetropim & Dapson)
◘ Inf Jamur ( Nystatin, Amphotericine, Miconazole, Ketokonazole)
◘ Inf Virus ( Acyclovir)
◘ Inf Bakteri : Antibiotika yg spesifik( thjd M. tbc, MAI & Streptococcus )

Mengatasi Status Defisiensi Imun


◘ Biological respons modifier: α-interferon, δ-interferon, interlekuin 2, Thymic hormone,
transplantasi sumsum tulang atau thimus
◘ Imunomodulator Agent : Isoprinosine
◘ NEOPLASMA ( tu: Sarkoma Kapossi )
◘ Lokal: Eksisi atau Radioterapi
◘ Agresif : Radioterapi
Lanjut : Kemoterapi & atau recombinant α-interferon.

Met blajar smuaaaa..........

STOVAMESIS [ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 2nd Chapter ][ Editor : Ais ] 22

Anda mungkin juga menyukai