Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Kehamilan
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
1) Proses kehamilan
(Manuaba, 2010)
10
2) Ovulasi
peristaltic tuba makin aktif. Ketiga faktor ini makin deras menuju
11
3) Spermatozoa
masuk ke dalam alat genetalia wanita dapat hidup selama tiga hari,
(Manuaba, 2010)
4) Konsepsi
12
berlangsung seperti uraian dibawah ini. Keseluruhan proses
paling luas yang dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang
ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona radiate dan
13
spermatozoa masuk kedalam ovum dan inti spermatozoa
(Manuaba, 2010)
saling mendekati dengan inti ovum yang kini haploid dan bertemu
14
memenuhi seluruh ruangan dalam ovum yang besarnya 100 MU
15
exocoeloma, sehingga dinding ruang amnion mendekati korion,
urine
16
e) Minggu ke-16/bulan ke-4: system musculoskeletal matang,
memproduksi insulin.
mata mulai buka dan menutup, bentuk janin 2/3 bentuk saat
lahir
(Rukiyah, 2009)
17
7) Pembentukan plasenta
ruang yaitu ruang amnion dan kantong yolk sac. Plat embrio terdiri
pusat.
yang menuju body stalk (bakal tai pusat). Jantung bayi mulai dapat
18
Pembuluh darah pada body stalk terdiri dari uteri umbikalis dan
insersio vilamentosa.
19
pinositosis. Situasi plasenta demikian disebutkan system plasenta-
(Manuaba, 2010)
20
mendeteksi jantung kehamilan (gestasional sac) pada minggu
21
b. Tanda-tanda mungkin hamil
heg dapat dideteksi dalam darah dan urine mulai enam hari
diagnosis sedini-dininya
hegar tanda ini terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya
22
berupa perubahan warna. Warna pada vagina dan vulva
2010)
23
membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya mioma
24
dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila
(4) Mengidam
(6) Pingsan
(7) Anoreksia
25
(8) Sering miksi
2009)
(9) Konstipasi/obstipasi
26
epulis adalah suatu hipertropi papilla ginggivae. Sering terjadi
2009)
(12) Leukore
selama kehamilan.
27
Kehamilan dengan kondisi kegawat daruratan yang
28
teraba kencang, pembesaran perut, teraba bagian janin,
(kepala) janin.
29
rumus cara Johnson-Tossec yaitu TFU (cm) – (11,12,13) x 155
gr.
Frekuensi yang digunakan dari 3.5, 5.0, 6.5, atau 7.5 MHz.
Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pada pagi hari ini
30
kehamilan, kadar puncak pada 60-70 hari kehamilan, turun
(Rukiyah, 2009)
(Manuaba, 2012 ).
31
turun ke dalam skrotum, pusat penulangan berkembang, labia
dalam buku Rukiyah, 2009). Atau ditambah 4,5 bulan dari ibu
usia kehamilan.
32
fundus uteri dari simfisis, Menurut Mac Donald: adalah
adalah 8 bulan.
33
menilai usia kehamilan mengingat bahaya yang dapat
rutin pada setiap ibu hamil. Hal ini lebih disebabkan oleh biaya
34
pelvic atau kelainan uterus dan membantu tindakan invasive,
amnioinfusi.
(Prawirohardjo, 2010)
35
2.1.1.5 Perubahan-Perubahan Fisiologi Kehamilan
ini.
1) Uterus
36
Sebagai gambaran dapat dikemukakan sebagai berikut:
atas pusat.
jari di atas pusat atau sepertiga jarak antara pusat dan prosesus
xifodeus.
37
karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin
persalinan.
jaringan otot.
38
Pada saat persalinan, terjadi pembukaan serviks secara pasif,
2) Vagina
3) Serviks Uteri
4) Ovarium
39
terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu.
Kejadian ini tidak bisa lepas dari kemampua vilis korealis yang
5) Payudara
Estrogen, berfungsi:
40
Progesteron, berfungsi:
Somatomamotrofin, berfungsi:
(Manuaba, 2012)
dalam rahir.
41
sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.
troboflebitis.
hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari pada
biasanya.
42
Sistem pencernaan. Oleh karena pengaruh estrogen,
dan turunnya kepala bayi pada hamil tua, terjadi gangguan miksi
43
Yang harus dilakukan adalah dengan menyingkirkan kemungkinan
pemberian ASI.
(Manuaba, 2010)
44
kemudian dikalikan 100. IMT merupakan alat sederhana untuk
Pada ibu hamil, terdapat empat kategori IMT, yaitu berat badan
kehamilan.
16,5 kg. kenaikan berat badan terlalu banyak ditemukan pada kasus
45
Kenaikan berat badan ibu hamil secara tepat tidak diketahui. Hal
pada saat hamil adalah 11,5 sampai dengan 16 kg dan untuk wanita
lebih/obesitas 7,5-12,5 kg ).
(Rukiyah, 2009)
46
6) Plasenta dan air ketuban
47
melakukan pertukaran nutrisi. Di samping itu, vili kroalis bergerak-
sampai 250 ml, peredaran darah 300cc setiap menit pada usia
minggu
a) Korionik Gonadotropin:
sempurna.
b) Korionik Somatomamotrofin:
48
(2) Bersifat laktogenik dan luteotropik.
dan plasenta.
payudara.
7) Likuor Amni
49
sampai 98% bahan anorganik (air, garam yang larut dalam air).
yang di telan bayi dan dikeluarkan sebagai urine. Bila akan terjadi
plasenta.
c) Golongan darah
d) Faktor Rhesus
b) Saat in partu
membuka.
50
(2) Membersihkan jalan lahir karena mempunyai kemampuan
sebagai desinfektan.
(Manuaba, 2010)
(Rukiyah, 2009)
51
2) mengidam
diet yang baik itu tidak akan terpengaruh oleh makanan yang
(Rukiyah, 2009)
4) Nyeri punggung
52
fisioterapi, pemanasan pada bagian yang sakit, analgesia dan
khusus bagi ibu hamil, tidur pada kasur tipis yang dibawahnya
2009).
2009)
53
6) buang air kecil yang sering
(Rukiyah, 2009)
1) Trimester I
a) Hiperemesis Gravidarum
54
b) Hamil ektopik
c) Abortus
minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gr.
2) Trimester II
a) Perdarahan antepartum
b) Plasenta Previa
55
c) Abortus
minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gr.
Adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 500 gr
e) Persalinan preterm
pertama haid atau antara hari ke 140 dan 259 dengan berat lahir
f) Mola hidatidosa
g) Preeklampsia
3) Trimester III
a) Persalinan preterm
56
pertama haid atau antara hari ke 140 dan 259 dengan berat lahir
kehamilan premature.
c) Solusio plasenta
janin lahir.
(Manuaba, 2010)
berencana.
57
Dengan memperhatikan batasan dan tujuan pengawasan antennal,
b) Pemeriksaan ulang
terjadi persalinan
(Manuaba, 2010)
Anamnesis
a) Data biologis
b) Keluhan hamil
c) Fisiologis
d) Patologis (abnormal)
Pemeriksaan fisik
Obstetric
Pemeriksaan dalam/rectal
Pemeriksaan ultrasonografi
58
Pemeriksaan psikologis
Pemeriksaan Laboratorium
a. Laboratorium rutin
Darah lengkap
Urine lengkap
Tes kehamilan
b. Laboratorium Khusus
Diagnosa Kehamilan
Tanpa keluhan
59
b. Kehamilan dengan resiko
Meragukan
Resiko rendah
janin
f. Diagnosa Diferensial
(b) Psedosiesis
hamil.
60
dan perkembangan janin dalam rahim dan kesehatan ibu
cukup 4 kali. Satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester II, dan dua
kali pada trimester III (Rukiyah, 2009). Hal ini dapat memberikan peluag
yang lebih bagi petugas kesehatan untuk mengenal secara dini berbagai
penyulit atau gangguan kesehatan yang terjadi pada ibu hamil. Beberapa
pecatatan.
61
b. Kepala dan leher : edema di wajah, ikterus pada mata, bibir pucat, leher
tiroid.
d. Abdoeman : luka bekas luka oprasi, tinggi fundus uterus (jika >12
minggu)
e. Tanggan dan kaki : edema dijari tanggan, kuku jari pucat, varices vena,
refleks)
yang diperoleh dari ibu hamil maupun pemeriksaan oleh petugas kesehatan.
62
dengan peralatan pencatatan denyut jantung janin (kardiotokografi) dan
(1) Pengukuran tinggi fundus uteri terutama > 20 minggu yang akan
(5) Ultrasonografi
(Prawirohardjo, 2010)
pengukuran tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi badan, fundus
63
seksual, temu wicara (konseling dan pemecahan masalah) (Saifudin, 2008
1. Timbang badan dan Tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar.
badan ibu hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 kg sejak
(Prawirohardjo, 2010)
kenaikan 15 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan jarak 1 jam atau
(Rukiyah, 2009)
64
3. Mengukur Tinggi Fundus Uteri dengan prosedur yang benar.
pertama
65
5. Pemberian Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang. Satu
320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500µg.tablet besi sebaiknya
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah
defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin.
kehailan. Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau
anemia berikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain itu untuk
yaitu pada saat kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu
atau lebih sering jika ada tanda-tanda anemia. (Depkes RI, 2001 dalam
66
khusus di daerah prevelensi tinggi dan atu kelompok terhadap HIV,
bahaya kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera
2009).
67
11. Tes Protein Urine
untuk mendeteksi pre eklamsi (Depkes RI, 2003 dalam buku Rukiyah,
2009).
1) Hb 11 gr % : tidak anemia
2) Hb 9 gr % - 10 gr % : anemia ringan
3) Hb 7 gr % - 8 gr % : anemia sedang
pucat dan membran mukosa kuku dan telapak tangan pucat (Depkes RI,
2010)
Treponema Pallidium Him Aglutinasi Tes ini adalah tes darah yang
(Pusdiknakes, 2003)
68
Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
persalinan.
Hal - hal dibawah ini haruslah digali dan diputuskan dalam membuat
(6) Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada.
(2) Siapa yang membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak
69
c) Mempersiapkan system transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
lebih tinggi.
sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika
terjadi kegawatdaruratan.
(Rukiyah, 2009 )
B: ( Bidan) Pastikan dalam ibu dan atau bayi baru lahir di dampingi oleh
darurat obstertri dan bayi baru lahir untuk dia bawa ke fasilitas
rujukan.
persalinan, masa nifas dan bayi baru lahir (tabung suntik, selang IV,
70
bahan-bahan tersebut mungkin di perlukan jika ibu melahirkan dalam
dan atau bayi dan mengapa ibu dan atau bayi perlu di rujuk. Jelaskan
tersebut. Suami atau anggota keluarga yang lain harus menemani ibu
idrntifikasi mengenai ibu dan atau bayi baru lahir, cantumkan alasan
di terima ibu dan atau bayi baru lahir. Sertakan juga patograf yang
perjalanan.
merujuk ibu dalam kondisi cukup nyaman. Selain itu, pastikan kondisi
kendaraan cukup baik untuk mencapai tujuan pada waktu yang tepat.
bahan kesehatan lain yang diperlukan selama ibu dan atau bayi baru
LILA adalah lingkar lengan bagian atas pada bagian trisep. LILA
LILA 23,5 cm atau lebih menandakan bukan KEK. Selain ibu hamil,
pengukuran LIA juga dapat dilakukan pada anak balita dan wanita usia
subur (WUS). Melakukan pengukuran LILA sangat mudah, cepat dan sama
tidak terlalu longgar) pada bagian tengah dan bagian trisep lengan dengan
cara memasukan ujung pita kedalam ujung yang lain; angka yang tertera
pada skala yang diarahkan ke luar lengan dan sejajar dengan mata pembaca
skala.(Rukiah, 2009)
72
Kebijakan Program
c) Dua kali pada trimester ketiga (antara minggu 28-36 minggu dan
keluhan.(Manuaba, 2012)
73
2.1.2 Persalinan
janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
1. Persalinan spontan
74
2. Persalinan Buatan
3. Persalinan Anjuran
prostatglandin.
1. Abortus
22 minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gram.
2. Partus Imature
sampai 28 minggu atau bayi dengan berat badan antara 500 gram
3. Partus Premature
75
4. Partus Mature atau Aterm
sampai 42 minggu atau bayi dengan berat badan 2500 gram atau
lebih.
(Rohani, 2011).
ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan
adanya penyulit.
76
2. Partus luar biasa (abnormal) adalah persalinan pervaginam
diketahui bahwa ada dua hormon yang dominan saat hamil. (Manuaba,
2012)
1. Estrogen
rangsangan mekanis.
2. Progesteron
77
mulainya persalinan, oleh karena itu semakin tua kehamilan, frekuensi
1. Teori Keregangan
tertentu.
78
b. Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat
4. Teori Prostatglandin
dikeluarkan.
79
tersebut terdapat sedikit trauma minimal, sehingga sejak awal
secara optimal.
(Manuaba, 2010)
80
Menentukan Penurunan Bagian Terbawah Janin
di atas tepi atas simfisis dan dapat diukur dengan lima jari
(perlimaan) adalah:
simfisis pubis
81
(3) 3/5 jika sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah
(4) 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih
(5) 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian
(6) 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari
(JNPK-KR, 2008)
Bidang Hodge
dalam persalinan.
(1) Biding Hodge I: ialah bidang datar yang melalui bagian atas
(2) Bidang Hodge II: ialah bidang yang sejajar dengan Bidang
82
(3) Bidang Hodge III: ialah bidang yang sejajar dengan Bidang
kiri. Pada rujukan lain, bidang Hodge III ini disebut juga
sebaliknya.
(4) Bidang Hodge IV: ialah bidang yang sejajar dengan Bidang
1) Tenaga (Power)
a) HIS/ Kontraksi
dan tentu saja hal ini terjadi pada otot polos yaitu miometrium.
Bagian yang paling besar dank eras dari janin adalah kepala janin.
83
persalinan sehingga dapat membahayakan hidup dan kehidupan
janin kelak.
5) Penolong
(Rukiyah, 2009)
84
1) Turunnya kepala, masuk pintu atas panggul, terutama pada
bawah, di atas simfisis pubis dan sering ingin kencing atau susah
(JNPK-KR, 2008)
Lamanya Persalinan
85
Kala III; 10 menit, kala IV : 14 jam sedangkan multigrvida Kala I : <7
jam 20 menit, Kala II; <30 menit, Kala III : <10 menit, Kala IV : 8 jam
(Rukiyah, 2009)
Perubahan yang terjadi pada setiap kala persalinan secara fisik dan
psikis yaitu:
1) Kala I
terdiri atas dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif. (JNPK-KR,
2008)
jam.
86
kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung selama
hingga 2 cm (multipara).
b) Perdarahan pervaginam
minggu)
87
g) Ikterus
h) Anemia berat
i) Tanda/gejala infeksi
l) Gawat janin
m) Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dan kepala janin
masih 5/5
r) Syok
Periksa Dalam
88
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama,
setelah 4 jam untuk melihat perubahan pada serviks. Pada tahapan ini,
jika seriks terasa tipis dan terbuka maka wanita tersebut dalam keadaan
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga
Asuhan pada ibu bersalin yaitu asuhan yang dibutuhkan ibu saat proses
Kala dua persalinan adalah kala pengeluaran dimulai saat serviks telah
vaginanya.
89
c) Perineum menonjol.
Posisi duduk atau setengah duduk dapat memberikan rasa nyaman bagi ibu
Keuntungan dari kedua posisi ini adalah gaya grafitasi untuk membantu ibu
melahirkan bayinya.
membuat mereka lebih nyaman dan efektif untuk meneran. Kedua posisi
90
miring kekiri memudahkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi jika ia
perineum.
(Rukiyah,2009)
dan vagina
91
keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih
dan kering.
kontaminasi pada alat suntik) dengan cara one hand atau satu tangan.
yang tersedia.
92
3. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang
tangan dilepakan.
160x/menit)
Bimbingan Meneran
baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
ada.
93
b. Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaiman peran mereka
secara benar.
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke
posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan
tersebut.
b) Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
h) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah
meneran (multigravida).
94
4. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
dalam 60 menit pada primi dan 30 menit pada multi dan masih juga
6. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
7. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
10. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran
bayi.
95
a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat
b. Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
11. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Lahirnya Bahu
gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal
13. Setelah kedua bahu lahir, geser atau sanggah tangan bawah kearah
14. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
96
a) Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan?
17. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tak ada bayi lain dalam
19. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
20. Dengan menggunakan klem, jepit tali pusat (dua menit setelah bayi
lahir) pada sekitar 3 cm dari pusar (umbilicus) bayi. Dari sisi luar
klem penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan
97
a) Dengan satu tangan, angkat tali pusat yang telah dijepit
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu sisi kemudian
disediakan.
22. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi.
23. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi.
24. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10cm dari vulva.
25. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
98
Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan
tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur di atas.
Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
Mengeluarkan Plasenta
dengan arah sejajar lantai dan kemudian kea rah atas, mengikuti
5. Segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi
99
terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang
telah disediakan.
a. Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril
29. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
30. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
100
32. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam.
33. Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi (di dada
payudara.
disusukan.
b. Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil
menyusu di dalam satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil
menyusu.
Evaluasi
101
b) Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
kontraksi.
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam
50. Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas
37,5°C)
51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
sesuai.
102
53. Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan
ketuban, lender dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering.
54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
diinginkannya.
56. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, balikkan
bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit.
57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang kering dan bersih.
Dokumentasi
58. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital
Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
Dimulai segera setelah bayi baru lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir uterus teraba keras
dengan fundus uteri agak diatas pusat beberapa menit kemudian uterus
103
berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanyna
berubah maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari
dinding uterus. Setelah lepas plasenta akan turun kebagian bawah uterus
dibawah ini:
104
keluar dibantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah
(JPNK-KR, 2008)
105
Jangan melakukan peregangan tali pusat tanpa diikuti
berakhir setelah dua jam itu. Komplikasi yang dapat timbul pada
106
d) Periksa kemungkinan perdarahan dari seluruh robekan (laserari
pada ASI dan mencegah terjadinya lecet putting susu. Selain itu
(JNPK-KR, 2008)
a. Ketebalan plasenta
5 cm.
107
b. Ukuran tali pusat
sekitar 50 – 60 cm.
atau urin dan mugkin terserap handuk, kain atau sarung. Tak
diganti jika terkena sedikit darah atau basah oleh darah. Meletakan
108
darah bisa mengisi 2 botol, ibu telah kehilangan 1 liter darah. Jika
lebih dari 500 ml. Bila ibu mengalami syok hipovolemik maka ibu
KR, 2008)
109
b) Derajat dua : mukosa vagina, komisura posterior, kulit
rectum.
Pencegahan Infeksi
semua asuhan yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir
deterjen dan bilas dengan air bersih. Jika sudah bersih, keringkan
110
dengan air bersih supaya ibu tidak berbaring diatas matras yang
dalam larutan clorin 0,5 % dan kemudian cuci segera dengan air
dan deterjen.
persalinan.
setiap 30 menit selama satu jam kedua kala empat. Jika ada
111
temuan yang tidak normal, tingkatkan frekuensi observasi dan
selama jam kedua kala empat. Jika ada temuan yang tidak
ibu.
selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua
bantu ibu mengenakan baju atau sarung yang bersih dan kering,
112
h) Jangan gunakan kain pembebat perut selama dua jam pertama
secara spontan.
Jika setelah berbagai upaya tersebut, ibu tetap tidak dapat berkemih
darah, bau busuk dari vagina, pusing, lemas luar biasa, penyulit
113
2.1.2.6 Partograf
1) Definisi
(JNPK-KR, 2008)
2) Tujuan
rinci pada status atau rekam medic ibu bersalin dan bayi baru
114
2. Mencatat kondisi ibu dan janinnya
kelahiran
a. Untuk semua ibu dimulai pada fase aktif kala satu persalinan dan
Kedokteran ).
(JNPK-KR, 2008)
115
Pencatatan selama fase laten kala satu persalinan
harus dicatat. Hal ini dapat dicatat secara terpisah, baik dicatat
kemajuan persalinan di buku KIA atau Kartu Menuju Sehat (KMS) ibu
hamil. Tanggal dan waktu harus dituliskan setiap kali membuat catatan
selama fase laten persalinan. Semua suhan dan intervensi juga harus
dicatatkan.
3. Nadi ½ jam
(JNPK-KR, 2008)
persalinan,yaitu:
116
1. Nama, umur
Kondisi janin :
Setiap 30 menit (lebih sering jika ada gawat janin), harus waspada jika
Nilai air kondisi air ketuban setiap kali melakukan pemeriksaan dan
mekonium
117
1) 0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah
dapat dipalpasi
dapat dipisahkan
(JNPK-KR, 2008)
Kemajuan persalinan :
1. Pembukaan serviks
Kontraksi uterus :
1. Oksitosin
Kondisi ibu :
118
2. Urin (volume, aseton atau protein)
(JNPK-KR, 2008)
2.1.2.7 Amniotomi
melebarkan secara spontan akibat gaya berat cairan dan adanya tekanan
119
2.1.3 Nifas
Nurul, 2011).
(Rukiyah, 2009)
120
3) Late postpartum atau remote puerpurium
adalah waktu yang dibutuhkan untuk pulih dan sehat sempurna bila
atau tahunan.
a) Fase Taking In
c) Fase Letting Go
(Jannah, 2011)
121
a) Uterus
yaitu pembesaran sel – sel yang sudah ada. Pada masa post
terjadinya autolysis.
(1) Autolysis
122
panjangnya 10 kali panjang sebelum hamil dan lebarnya 5
progesteron.
pelepasan plasenta.
bermuara.
123
(2) pada pembuluh darah terjadi pembentukan trombosis,
rahim.
Laktasi
muda:
lemak.
124
hormone (prokeksin). Pengaruh oksitosin mengakibatkan
puting mama.
uterus.
seperti:
a) Gastroenteris
c) Otitis media.
imunogbulin A.
125
Perubahan Lain Pada Nifas
pengobatan.
126
mencegah terjadinya perdarahan sesudah 8 jam, badan miring
Ibu dan bayi bisa diletakkan dalam 1 kamar (rooming in) atau
sampai infeksi.
kembali.
127
dapat tidur. 8 jam post partum disuruh menyusui bayi untuk
merangsang laktasi.
2) Uterus
dalan dua minggu telah turun masuk kedalam rongga pelvis dan
ukuran dan berat serta oleh warna dan banyaknya lokia dan
128
Involusi tersebut dapat dipercepat prosesnya bila ibu menyusui
bayinya.
desidua dan desi dua parietlis, desidua yang tertinngal ini akan
yang tertinggal ini akan berubah menjadi dua lapis sebagai akibat
lokia yang akan dikeluarkan melalui lapisan dalam ang sehat dan
minggu.
129
setelah kelahiran kurang dari 1 kg sebagai akibat involusi. Satu
gram, setelah itu menjadi 100 gram atau kurang. Otot-otot uterus
yang berada diantara anyaman otot uterus yang terjepit. Proses ini
Pembuluh darah uterus yang besar pada saat kehamilan sudah tidak
diperlukan lagi. Hal ini karena uterus yang tidak pada saatnya
130
dengan pembuluh-pembuluh darah baru yang lebih kecil. (Tri
sunarsih, 2011).
Table 2.2
6 minggu Normal 50 gr
3) Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari vavum uteri dan
vagina semala mana nifas. Lochea terbagi menjadi tiga jenis yaitu :
Berikut ini adalah beberapa jenis lochea yang terdapat pada waktu
Inilah lokia yang akan keluar selama dua sampai tiga hari
postpartum.
131
b) Lochea Sanguilenta berwarna merah kuning bersih darah dan
persalinan.
yang lebih pucat dari lochea rubra. Lochea ini berbentuk serum
d) Lochea Alba adalah lokia yang terkhir. Dimulai dari hari ke-14
menstrulasi, bau ibi terasa tercium pada lochea serosa, bau ini akan
132
4) Endometrium
kasar akibat pelepasan desidua, dan selaput janin. Setelah tiga hari
5) Serviks
minggu postpartum.
6) Vagina
133
yang kecil, yang dalam pembetukan berubah menjadi karunkulae
7) Payudara (mamae)
a) Produk Susu
darah, sehingga timbul rasa hangat, bengkak dan rasa sakit sel-sel
134
menghasilkan ASI lebih banyak. Refleks ini dapat berlanjut sampai
8) Sistem Pencernaan
dua jam setelah persalinan. Kalsium sangat penting untuk gigi pada
kehamilan dan masa nifas, dimana pada masa ini terjadi penurunan
dan berlangsung kurang lebih 10 minggu juga terjadi pada ibu nifas
pada ibu nifas terutama yang yang partus lama dan terlantar mudah
paristaltik usus, bias juga karena pengaruh psikis takut BAB karena
Secara khas penurunan tonus otot dan motalitas otot traktus cerna
135
9) Sistem Perkemihan
submukosa.
persalinan.
136
pengosongan yang tidak sempurna, harus diwaspadai dengan
persalinan.
perlahan-lahan.
persalinan.
137
Untuk pemulihan kembali jaringan-jaringan penunjang alat
2011)
12) Oksitosin
kebentuk normal.
13) Prolaktin
138
setelah persalinan, sehingga merangsang kelenjar bawah depan
Tanda-tanda vital yang harus dikaji pada masa nfas adalah sebagai
berikut.
a) Suhu
139
b) Nadi dan Pernapasan
c) Tekanan Darah
tanpa pengobatan.
sel-sel darah putih tersebut masih bisa naik tinggi lagi hinggga
140
akibat dari volume darah, volume plasma, dan volume sel darah
pada hari pertama atau kedua lebih rendah pada titik 2% atau lebih
untuk memantikan ibu dan bayi sehat dan membantu keluarga baru ini
tubuh ibu mulai akan sembuh . rahimnya akan mengecil lagi dan
berhenti berdarah. ASI akan terus keluar dari payudara. Bayi akan
141
meyusus secara normal dan mulai mendapatkan pertambahan berat
badan. Pada saat itu, ibu dan bayi masih memerlukan perawatan bidan.
Peringsalah suhu tubuh, denyut nadi, dan tekanan darah ibu secara
teratur minimal sekali dalam satu jam bila ibu memiliki masalah
kesehatan.
tidur yang sudah kotor dan bersikan darah pada tubuhnya. Cucilah
hatilah agar tidak membawa apa pun naik ke atas anus menuju
vagina. Karena bahkan sepotong kecil fases yang kasat mata bias
darah mentrulasi yang berwarna merah tua dan gelap, Atau agak
142
merah muda. Darah rembesan kecil-kecil saat rahim berkontraksi,
atau tidaknya alat kelamin ibu. Selain itu perlu diperiksa juga
143
diperbolehkan bekerja keras dan disarankan agar memakan
pusing dan lemah. Jika hal ini yang terjadi bisa jadi dia mengalami
Segera minta bantuan medis agar luka bias terbuak dan darah yang
144
8) Bantu Buang Air
Karena sfingter utetra di tekan oleh kepala janin dan spasme oleh
penetralisasi.
masih sulit buang air besar dan terjadi obtipasi, apalagi fase keras
dapat diberikan obat laksatif per oral atau per rectal. Jika belum
Sebagian besar ibu mau makan setelah melahirkan, dan bagus bagi
energy. Anjuran ibu untuk segera makan dan banyak minum pada
145
Berikan dukungan emosional
persalinan.
Jika perasaan sedih ini sangat kuat, hal ini seperti depresi. Dalam
kondisi seperti ini, bisa jadi sulit bagi wanita untuk merawat
persalinan berikutnya.
Beberapa ibu tidak merasa nyaman dengan bayi baru mereka. Ada
146
mengiginkan bayi itu, atau khawatir tidak bias merawatnya,
sebagai berikut:
mnggu berikutnya.
tersebut
Suhu tubuh ibu yang baru melahirkan biasanya sedikit lebih tinggi
dari pada suhu normal. Khususnya jika cuaca hari itu sangat panas.
Namu, jika ibu merasa sakit, merasa demam, atau denyut nadinya
terjadi dia terkena infeksi. Infeksi ini biasanya terjadi jika air
147
11) Bantu Ibu Menyusui
Menyusui adalah yang terbaik bagi ibu dan bayinya. Jika merasa
kebingguan apakah dia ingin menyusui atau tidak, minta lah dia
banyinya, maka:
cara berikut.
dan parlodel
13) Laktasi
hal-hal berikut.
148
a) Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar alveoli dan jaringan
lemak bertambah
Jika ibu dan bayinya sehat, berikan merekan waktu sesaat untuk
(Rukiyah, 2009)
sebagai berikut:
149
2) Mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi
4) Memberikan pelayanan KB
2) Sebagai promoter hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara
rasa nyaman.
Masa segera setelah plasenta lahir sampai 24 jam. Pada masa ini
150
2) Periode early postpartum (24 jam-1 minggu)
Table 2.3
pendarahan berlanjut
ibu
151
hungan antar ibu dan bayi baru lahir
keadaan stabil.
152
3 Dua minggu Sama seperti diatas (enam ahri setelah
2.1.4 PELAYANAN KB
berikutnya paling sedikit 2 tahun lagi, atau tidak ingin tambahan anak
persalinan.
153
1) Memberi ASI eksklusif (hanya memberi ASI saja) kepada bayi
2) Efektif bila menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi mendapat
a) Spermisida.
b) Kondom.
c) Koitus interuptus.
Klien Menyusui
154
1) Klien menyusui tidak memerlukan kontrasepsi pada 6 minggu
kombinasi, meskipun dengan pil dosis rendah (30 - 35µg EE) akan
(Prwirohardjo, 2010)
155
komponen estrogen sedangkan Schering AG (1957) menemukan
adalah:
pelepasan ovum.
Keuntungan
menstruasi
mendapatkan menstruasi
Kerugian
156
1) Pendarahan yang tidak menentu
menghentikan suntikan KB
(Manuaba, 2010)
157
2) Pada klien pascapersalinan yang menyusui, masa infertilitas lebih
158
2.1.5 Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari
Bayi baru lahir adalah bayi baru lahir sampai dengan usia 4
yaitu yang dinilai pada jam pertama setelah bayi lahir adalah
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia
2010)
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir adalah 2500 – 4000
159
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang
(Saifudin, 2010)
a. Sistem Pernafasan
b. Suhu Tubuh
160
1) Konduksi
2) Konveksi
3) Radiasi
dekat tembok.
161
4) Evaporasi
yang hangat.
c. Metabolisme
d. Peredaran Darah
162
darah yang telah direoksigenasi ketika meninggalkan fetus untuk
Aliran darah paru pada hari pertama ialah 4-5 liter permenit/m2.
Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah yaitu 1,96 liter
Tubuh bayi baru lahir mengandung relative banyak air dan kadar
f. Immunogloblin
163
dan lain-lain, reaksi imunologis dapat terjadi dengan pembentukan
g. Traktus Digestivus
amylase pancreas.
h. Hati
164
2.1.5.4 Tanda-tanda Bayi Baru Lahir Normal
8. Pernapasan ± 40-60x/menit
yang cukup
telah sempurna
baik
baik
165
17. Refleks morro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah
19. Genetalia
dan mayora.
kecoklatan.
Gejala 0 1 2
fleksi
166
Interpretasi:
4. Letargis
6. Kejang
7. Diare
8. Obstipasi
9. Infeksi
167
d) Pada pemberian ASI hisapan bayi lemah,mengantuk
berlebihan,banyak muntah.
berdarah.
busuk.
(Saifuddin, 2010)
dilakukan.
168
Tujuan dari pengkajian yang dilakukan pada bayi baru lahir
adalah:
bagian
adanya kelainan
kemerahan/kebiruan?
atau normal?
2. Tanda-tanda vital
169
b. Periksa laju jantung dengan menggunakan stetoskop
murmur.
ibu ke kulit bayi, selimuti ibu dan bayi dan pasang topi
a. Ubun-ubun
congenital (hydrocephalus)
170
4. Lakukan pemeriksaan telinga karena akan dapat
atau tetes mata yang diberikan setelah proses IMD dan bayi
setelah kelahiran
(JNPK-KR, 2008)
8. Periksa dada
171
(pada saat bayi menangis) dan benjolan. (Dewi, 2010).
berlubang.
(Dewi, 2010)
172
Ukuran tulang kepala bayi aterm
173
2) Ukuran melintang.
cm.
8 cm (Manuaba, 2010)
a) Pencegahan Infeksi
b) Penilaian Awal
megap?
174
c) Pencegahan kehilangan panas
kontak kulit ke kulit bayi, selimuti ibu dan bayi dan pasang
175
(3) Berikan nasihat pada ibu dan keluarga sebelum
meninggalkan bayi:
e) Pemberian ASI
f) Pencegahan perdarahan
176
menyusu untuk mencegah perdarahan BBL akibat defisiensi
2010)
h) Pemeriksaan
177
sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat
24 jam pertama
Table 2.5
Segera setelah bayi lahir dan tali pusat diikat, letakkan bayi
178
Langkah-langkah Inisiasi Menyusu Dini :
ibu selama paling tidak satu jam, bila menyusu awal terjadi
setidaknya 1 jam.
179
g. Rawat gabung bayi: ibu dan bayi dirawat dalam satu
5) Mencegah kehamilan
180
menguntungkan dan mempercepat pengeluaran
system).
kemudian.
(Maryuni, 2012)
181
Berikan bayi pada ibunya secepat mungkin. Kontak
a) Kehangatan
baru lahir.
(Saifuddin, 2010)
dan ekslusif dengan cara segera setalah bayi lahir, setelah tali
kulit bayi kontak ke kulit ibu. Biarkan kontak kulit ke kulit ini
182
mengenali saat bayi siap untuk menyusu, menolong bayi jika
diperlukan.
(Maryuni, 2012)
Periode Antenatal
183
Periode Perinatal
pertumbuhan gigi.
pengeluaran ASI.
Periode Postnatal
184
(b) Berikan makanan pendamping ASI saat bayi berumur 6
bulan.
(Maryuni, 2012)
a. Imunisasi Hepatitis B
ibu-bayi.
b. Imunisasi BCG
c. Imunisasi Polio
d. Imunisasi DPT
185
DT (difteri Tetanus) pada anak yang bertujuan memberi
a. Imunisasi Campak
2009).
186
Tabel 2.6 Jadwal Imunisasi
0 - 7 hari Hepatitis B
9 bulan Campak
(Wahyuni, 2012)
Tabel 2.7
diletakkan
telungkup
187
sedikit permukaan disentuh, dijumpai merupakan
188
dan ekstremitas tidak ada respons
10 bulan pertama
189
menstimulasi
reflex
tetapi bisa
menetap sampai
usia 12 bulan,
terutama selama
tidur
ini akan
menghilang
setelah usia 4
bulan
190
dan dot dengan kuat dalam lemah atau tidak
tidur tanpa
stimulasi
berlawanan,
normalnya refleks
ditolehkan.
191
Tampak kira-kira
dan menghilang
(Hidayat, 2009)
1. Alat Kontrasepsi
Profil :
pemberian ≥ 8x sehari.
Belum haid
lainnya.
Cara kerja:
Keuntungan Kontrasepsi
persalinan)
192
2. Segera efektif
7. Tanpa biaya
Keuntungan Nonkontrasepsi
Untuk bayi
Untuk ibu
193
Keterbatasan
Varney 1997
a. Pengertian
(Varney, 2008).
194
Dokumentasi asuhan kebidanan pada ibu hamil merupakan bentuk
catatan dari hasil asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada ibu hamil,
yakni mulai dari trimester I sampai dengan trimester III yang meliputi:
waktu kurang lebih 280 hari (kurang lebih 40 minggu) atau 9 bulan 7
hari yang terbagi atas tiga trimester, yakni trimester I (mulai awal
(Rukiyah, 2009)
b. Tujuan
195
3) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjaan normal dan pemberian
ASI EKSKLUSIF.
(Rukiyah, 2009)
1) Mengumpulkan Data
196
praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur atau tata
kebidanan.
Contoh:
Masalah:
a) Wasir berdarah
Mengantisipasi Penanganannya.
197
4) Menetapkan Kebutuhan terhadap Tindakan segera atau Masalah
Potensial.
198
selamat agar masa nifas normal dan dapat menggunakan ASI
6) Melaksanakan Perencanaan
imunisasi TT, pemberian tablet zat besi, tes terhadap PMS dan
kunjungan yakni, satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester
II, dua kali pad trimester III. Kegiatan yang dulakukan pad
7) Evaluasi
sebagai beruikut.
199
S: Data subjektif
O: Data objektif
fisik.
P: Perencanaan
a. Pengertian
pada ibu pada masa intranatal, yakni pada kala I sampai dengan kala
200
kolaborasi dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang
b. Tujuan
1) Mengumpulkan Data
Contoh:
201
Masalah: Wanita dengan kehamilan tidak diinginkan (KTD) atau
Mengantisipasi Penanganannya
mempersiapkan penanganannya.
Potensial
202
5) Menyusun Rencana Asuhan yang menyeluruh
perasaannya
203
dilepaskan dengan cara meniup udara keluar sewaktu terasa
kontraksi
pemeriksaan
mandi sebelumnya
204
Kala II (dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi):
duduk.
205
b) Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum lahir
(intrmuskular)
sitiap 20-30 menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat,
jam kedua
kering
206
f) Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan