PENDAHULUAN
dari total luas wilayah Indonesia keseluruhannya. Disamping itu, Indonesia juga
dan samudera hindia dan mempunyai tatanan geografis yang rumit dilihat dari
kawasan barat, menunjukkan bentuk yang sederhana atau rata dan hampir seragam,
yang lebih majemuk tidak teratur dan rumit. (Feliatra et al, 2003).
sekelilingnya. Ekosistem yang besar ini dapat dibagi menjadi daerah-daerah kecil
dimana parameter fisika dan kimia mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap
hewan dan mikroorganisme hidup. Biota Laut menghuni hampir semua bagian
laut, mulai dari pantai permukaan laut sampai dasar laut yang terjeluk sekalipun.
Keberadaan biota laut ini sangat menarik perhatian manusia, bukan saja karena
kehidupannya yang penuh rahasia, tetapi juga karena manfaatnya yang besar bagi
kehidupan manusia. Pemanfaatan biota laut yang makin hari makin meningkat
tertampung dalam ilmu pengetahuan alam laut yang dinamakan biologi laut
(marine biology).
memanjang dari utara ke selatan dengan Panjang garis pantai 234 Km.
biota laut yang jumlah jenisnya luar biasa besarnya dan keanekaragaman jenisnya
hanya dapat ditandingi oleh keanekaragaman jenis biota di hutan hujan tropik di
darat.
hanya dapat mengenal berbagai objek studi dalam mata kuliah Biologi Laut secara
teoritis saja tetapi juga secara langsung (melalui identifikasi langsung). Ditambah
juga dapat mengenal habitat dan kebiasaan hidup organisme tersebut di alam.
pada daerah ini terjadi interaksi antara tiga unsur utama yaitu daratan, lautan dan
atmosfer. Wilayah pantai juga berfungsi sebagai zone penyanggga (buffer zone)
bagi banyak binatang yang bermigrasi (ikan, udang, maupun burung), untuk
Laut adalah bagian dari bumi kita yang tertutup oleh air asin. Kata laut
sudah dikenal sejak dulu kala oleh bangsa kita dan bahkan oleh bangsa-bangsa di
beberapa Negara di Asia Tenggara. Laut seperti halnya daratan, dihuni oleh
Biota laut menghuni hampir seluruh permukaan laut sampai ke dasar laut.
baik yang hidup di permukaan dasar ataupun dasar perairan (Fachrul, 2007).
yang mempunyai ukuran lebih dari 1,0 milimeter seperti molusca, mesobentos
dan mikrobentos merupakan organisme yang memiliki ukuran kurang dari 0,1
yang hidup pada suatu lingkungan tertentu atau habitat fisik tertentu yang saling
perubahan penting dalam komunitas, bukan hanya komunitas biotiknya tetapi juga
karakter komunitas dapat dijadikan sebagai indikator yang cukup baik untuk
dan struktur tropik (Kreb, 1972 dalam Susilowati, 2007). Menurut Brower dan Zar
mengetahui satu atau dua aspek khusus tentang organisme komunitas yang
dicirikan oleh keanekaragaman komunitas yang tinggi, tidak ada dominansi jenis,
serta jumlah individu per jenis terbagi merata. Selanjutnya dikatakan pula bahwa
dan adanya perubahan struktur komunitas dari yang mantap menjadi tidak mantap.
Menurut Wilhm (1975) dalam Sinaga (2009), perubahan sifat substrat dan
pertambangan, pertanian, dan tata guna lahan lainnya yang akan mempengaruhi
kualitas perairan. Masukan bahan organik, bahan kimia dan perubahan substrat
dapat mempengaruhi komunitas makrozoobenthos (APHA, 1976 dalam Ridwan,
2004).
kimia, dan juga faktor biologi seperti suhu, pH, kekeruhan, tipe substrat, arus,
kedalaman, gas-gas terlarut, dan interaksi dengan organisme lain. Hal ini
3.1 WaktudanTempat
pesisir selatan, Provinsi sumatra barat pada hari Kamis tanggal 27 April 2017.
Riau.
1. Alat :
dapatkan
patokan
lapangan
di dapatkan
pengamatan
pengamatan
- Petakan (1X1) M Membuat plot-plot pengamatan
- Saringan - Untukmenyaringsampeldalampasirataulumpur
2. Bahan :
2. Memilihlokasipengamatanyaitupadadaerah intertidal
berupasuhu, salinitasdankaraktersubstrat.
pengamatan
sampel
4.1 Hasil
Dari hasil praktikum di Laboratorium Biologi Laut, jenis-jenis organisme
yang ditemukan adalah sebagai berikut :
A. P. vespertilio
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustacea
Class : Malacostraca
Order : Decapoda
Infraorder : Brachyura
Family : Pilumnidae
Genus : Pilumnus
Species : pilumnus vespertilio
B. Coenobita rugosus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustacea
Class : Malacostraca
Order : Decapoda
Infraorder : Anomura
Family : Coenobitidae
Genus : Coenobita
Species : C. rugosus
C. Latirus gibbulus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order :-
Superfamily : Buccinoidea
Family : Fasciolariidae
Subfamily : Peristerniinae
Genus : Latirus
Species : L. Gibbulus
Table 1.
No Spesies Ukura ni Pi pi2 Log pi Log Pi.log 2 H’
n 2.log pi pi
Total 3
1. Indeks keanekaragaman
spesies mempunyai inkdeks keragaman yang lebih tinggi dari pada suatu
komunitas yang mempunyai banyak individu dari jenis yang lebih sedikit
(PenuntunPraktikumEkologiPerairan2015 )
H’ = - jumlah pi log2 pi , jika H’ < 1 artinya keanekaragaman rendah
2. indeks keseragaman
Bertujuan untuk melihat apakah spesies yang ada pada suatu ekosistem
berada pada kadaaan seimbang atau tidak serta melihat apakah terjadi persaingan
E’ = H’/log2 S
tidak terjadi persaingan baik tempat maupun makanan. Dan apabila E berada< 0.5
atau mendekati 0 maka keseragaman jenis organism dalam perairan tersebut tidak
makanan. Dalam perhitungan transek 1 didapat nilai E’ nya adalah 0,9733, artinya
E’ > 0,5 atau menedekati 1, ini berarti keseragaman biota di perairan ini seimbang
3. Indeks Dominansi
D = pi2
Suatu komunitas dapat didominasi oleh satu jenis atau lebih. Jenis–jenis
menempati paling banyak ruang, paling berperan dalam aliran energy dan siklus
hara atau dengan kata lain mengusai anggota lain didalam komunitas tersebut.
5.1. Kesimpulan
sekitarnya masih dalam keadaan baik dan tidak ada organism yang mendominasi
diperairantersebut.
5.2. Saran
kesalahan dalam praktium dan masih dalam bimbingan asisten maupun dibawah
pengasuhan dosen.
DAFTAR PUSTAKA
Brower, J. E. dan Zar, J. H. 1977. Field and Laboratory Methods for General
Ecology. Brown Co Publisher, Iowa, USA.