Anda di halaman 1dari 20

ADSORPSI

Pengertian

 Absorbsi (penyerapan), yaitu pengambilan komponen-


komponen dari campuran gas dengan penyerapan
menggunakan solvent cair
Pengertian

 Adsorpsi adalah pengambilan komponen dari gas atau


cairan dengan penjerapan oleh suatu padatan.
 Pada penjerapan, zat yang diserap menempel pada
permukaan padatan, tidak sampai ke dalam padatan.
 Kapasitas adsorpsi ini biasanya kecil, tetapi bisa
mengambil komponen-komponen yang jumlahnya sangat
kecil (traces) dari gas atau cairan.
 Ikatan adsorpsi bisa berupa ikatan fisis ataupun ikatan
kimia.
Istilah
Klasifikasi Adsorpsi

Physical adsorption
 Molekul gas menempel di permukaan adsorben padat sebagai
akibat dari gaya tarik menarik antarmolekul (gaya van der
Waals)
 Prosesnya eksotermis (2 - 20 KJ/g mole)

 dan reversible (bolak-balik)

 adsorpsi fisik biasanya berbanding lurus dengan jumlah luas

permukaan padat
 Adsorbat dapat terjerap dalam monolayer atau sejumlah

layers (multilayer)
 laju adsorpsi umumnya cepat
Chemical adsorption
 Hasil interaksi kimia antara adsorbat dan adsorben. ikatan
yang terbentuk lebih kuat dibanding adsorpsi fisik
 Panas dibebaskan selama chemisorption sekitar 20-400 KJ/g

mole
 Seringnya irreversible.

 Hanya lapisan monomolecular (monolayer) adsorbat yang

ada di media menyerap


Mekanisme
Material Adsorben

Molecular Sieves Silica gel

Zeolite

Activated carbon
Adsorpsi Isotermal

 Hubungan antara jumlah zat yang dijerap oleh adsorbent


pada kesetimbangan pada suhu konstan.
 Jumlah gas terjerap per unit adsorbent pada kesetimbangan
diukur terhadap tekanan parsial adsorbat
 Secara umum, adsorpsi isotermal berhubungan dengan volume
atau massa terjerap terhadap tekanan parsial atau konsentrasi
adsorbate pada T ttt
Klasifikasi Adsorpsi Isotermal

BET (The Brunauer-Emmett-Teller)


Asumsi :
 multilayer adsorption;

 adsorption of first layer has a heat of adsorption, ΔHA

 the subsequent layers are controlled by heat of condensation ΔHL


 Pada grafik P/(Vtotal(Po-P)) vs P/Po, slope dan
intecept nya bisa ditentukan sehingga C and Vm
dapat dihitung
 Ketika nilai P/Po kurang dari 0,05 dan lbh dari 0,35,
BET tidak linear, untuk menghitung Vm harus
digunakan metode lain
Isoterm Langmuir

berdasar asumsi bahwa:


 Adsorben mempunyai permukaan yang homogen,

energi adsorpsi konstan di semua sisi.


 Semua proses adsorpsi sama rata di setiap
permukaan adsorben.
 Setiap sisi adsorben hanya bisa menyerap satu
molekul adsorbate
 Persamaan :

 qe = jumlah adsorbat yang terjerap ke dalam adsorben pada


keadaan kesetimbangan
 qm = kapasitas adsorben dalam mengadsorpsi
 KL = konstanta Langmuir
 Ce = konsentrasi adsorbat
Isoterm Freundlich

 Untuk rentang konsentrasi yang kecil dan campuran yang cair,


isoterm adsorpsi dapat digambarkan dengan persamaan
empiris yang dikemukakan oleh Freundlich.
 Isoterm ini berdasarkan asumsi bahwa adsorben mempunyai
permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai
potensi penyerapan yang berbeda-beda
 Isoterm Freundlich diperoleh dengan mengasumsikan suatu
energi peluruhan fungsi distribusi eksponensial yang
dimasukkan kedalam persamaan Langmuir.
 Hal ini menggambarkan adsorpsi reversibel dan tidak terbatas
hanya pada pembentukan monolayer
 Persamaan :

 qm = kapasitas adsorben dalam mengadsorpsi


 KF nF= konstanta Freundlich
 Ce = konsentrasi adsorbat
Adsorption Isotherm Data (AID)

 Yaws merangkum kapasitas adsopsi 283 komponen


organik pada karbon aktif
 Log x = a + b log Ce+ c(logCe)2
 x kapasitas adsorpsi (g pollutant / g carbon)
 Ce konsentrasi pollutant (ppm)
 a, b, dan c konstanta
 Sumber lain AID adalah vendor adsorbent nya

Anda mungkin juga menyukai