o Perencanaan Pembangunan
Trilogi Pembangunan adalah wacana pembangunan nasional yang dicanangkan oleh
pemerintahan orde baru di Indonesia dalam sebagai landasan penentuan kebijakan politik,
ekonomi, dan sosial dalam melaksanakan pembangunan negara.
Dilakukan pembangunan nasional pada masa orde baru dengan tujuan terciptanya masyarakat
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Arah dan kebijaksanaan
ekonominya adalah pembangunan pada segala bidang.
Pedoman pembangunan nasional adalah Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan.
Inti dari kedua pedoman tersebut adalah kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat dalam
suasana politik dan ekonomi yang stabil.
Isi trilogi Pembangunan adalah sebagai berikut:
1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
o Pembangunan dilaksanakan dalam 2 tahap. Yaitu :
1. Jangka panjang : jangka panjang mebcakup periode 25 sampai 30 tahun.
2. Jangka pendek. : jangka pendek mancakup periode 5 tahun yang terkenal dengan sebutan
“pelita” ( Pembangunan Lima Tahun )
Pelita yang dimaksud adalah :
• Pelita I (1 April 69 – 31 Maret 74) : Menekankan pada pembangunan bidang pertanian.
• Pelita II (1 April 74– 31 Maret 79) : Tersedianya pangan, sandang, perumahan, sarana dan
prasarana, menyejahterakan rakyat, dan memperluas kesempatan kerja.
• Pelita III (1 April 79 – 31 Maret 84) : Menekankan pada Trilogi Pembangunan.
• Pelita IV (1 April 84 – 31 Maret 89) : Menitik beratkan sektor pertanian menuju
swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri
sendiri.
• Pelita V ( 1 April 89 – 31 Maret 94) : Menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri.
• Pelita VI (1 April 94 31 Maret 1999) : Masih menitikberatkan pembangunan pada sektor
bidang ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.
o Manfaat Perencanaan Pembangunan
1. Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pendidikan
Pembangunan nasional tidak saja menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang pesat, tetapi juga
menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin meningkat dan makin merata. Meningkatnya
derajat pendidikan dan juga kesehatan mempunyai dampak terhadap peningkatan kualitas
peranan wanita dalam pembangunan.
2. Bidang Agama
Selama ini telah berhasil diciptakan suasana kehidupan antaragama yang rukun sehingga para
pemeluk agama dapat menjalankan ibadahnya dengan tenteram, dan memperkuat persatuan
dan kesatuan bangsa.
3. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Meningkatnya kemampuan rekayasa dan rancang bangun dalam industri manufaktur, mulai
dari industri dengan teknologi sederhana sampai industri canggih seperti pesawat terbang.
4. Bidang Hukum
Dalam kaitan ini, antara lain telah ditetapkan Un dang-undang tentang KUHAP, Undang-
undang tentang Hak Cipta, Paten, dan Merek, kompilasi hukum Islam, dan lain-lain.
5. Bidang Politik, Aparatur Negara, Penerangan, Komunikasi dan Media Massa
Telah dapat mewujudkan tingkat stabilitas nasional yang mantap dan dinamis sehingga
memungkinkan pelaksanaan pembangunan nasional yang menghasilkan kesejahteraan rakyat
yang makin baik.
6. Bidang Pertahanan Keamanan
Pembangunan pertahanan keamanan terus dilakukan sesuai dengan Sishankamrata, dan
dengan terus memperkuat kemampuan ABRI dalam melaksanakan kedua fungsinya.
o Periode perencanaan pembangunan :
1. Sebelum orde baru
•Periode 1945 – 1950
•Periode 1951 – 1955
•Periode 1956 – 1960
•Periode 1961 – 1965
2. Setelah orde baru
•Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
•Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
•Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
•Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
•Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
Terakhir pada Pelita VI yang dilaksanakan pada 1 April 1994 sampai 31 Maret 1999 ditekankan
pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian, serta peningkatan kualitas
sumber daya manusia sebagai pendukungnya. Sayang pada periode ini terjadi krisis
moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Karena krisis moneter
dan peristiwa politik dalam negeri yang mengganggu perekonomian telah menyebabkan proses
pembangunan terhambat, dan juga menyebabkan runtuhnya pemerintahan Orde Baru.
Pemerataan Pembangunan
Dalam upaya memeratakan pembangunan dan kesejahteraan Nasional, Pak Harto mencanangkan
delapan jalur pemerataan yang akan menyalurkan pembangunan dan kesejahteraan ke seluruh
Nusantara. Delapn jalur tersebut anatara lain:
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan dan pelayanan kesehatan
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja
5. Pemerataan kesempatan berusaha
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya bagi generasi muda dan
kaum wanita.
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah Tanah Air
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
Melalui Trilogi inilah kita hari ini kita bisa merasakan terangnya Nusantara setelah dialiri listrik
sampai kedesa-desa, sampai kegunung-gunung. Melalui Trilogi inilah kita bisa berbangga
memiliki republik dengan pembangunan fisik yang terbaik di jamannya. Dan kerana itulah sudah
selayaknya kita selalu mengenang Pak Harto sebagai Bapak Pembangunan. Terlepas segala
khilaf dan alfa yang beliau lakukan.
A. Latar Belakang
W. W Rostow adalah seorang ahli ekonomi ,Teori ini berawal dari artikel Rostow yang dimuat dalam
economics journal maret 1956. Dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam bukunya. Teori rostow
ini dikelompokkan kedalam model jenjang linier (linier stages moder).
W.W. Rostow merupakan seorang ekonom Amerika Serikat yang menjadi Bapak Teori Pembangunan
dan Pertumbuhan. Teorinya mempengaruhi model pembangunan di hampir semua Dunia Ketiga.
Pikiran Rostow pada dasarnya dikembangkan dalam konteks perang dingin serta membendung
pengaruh sosialisme. Itulah makanya, pikiran Rostow pertama dituangkan dalam makalah yang secara
jelas sebagai manifesto non-komunis. Dalam tulisan yang berjudul The Stages of Economic Growth: A
Non-Communist Manifesto, Rostow membentangkan pandangannya tentang modernisasi yang
dianggapnya sebagai cara untuk membendung semangat sosialisme.
Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan kedalam lima tahap. Lima tahap
tersebut adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, social dan politik yang terjadi.
B. Pembahasan
Menurut Rostow pembangunan ekonomi atau proses tranformasi suatu masyarakat tradisional
menjadi masyarakat modern merupakan proses yang multidimensional. Pembangunan ekonomi bukan
berarti hanya perubahan struktur ekonomi suatu Negara tetapi juga ditunjukan oleh peranan sector
pertanian dan peranan sector industry . menurut rostow pembangunan ekonomi berarti pula sebagai
suatu proses yang menyebabkan antara lain :
1. Perubahan orientasi organisasi ekonomi , politik , dan social yang pada mulanya berorientasi kepada
suatu daerah menjadi berorientasi keluar.
2. Perubahan pandangan masyarakat menganai jumlah anak dalam keluarga yaitu dari menginginkan
banyak anak menjadi keluarga kecil.
3. Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakuakn investasi yang tidak produktif
(menumpuk emas , membeli rumah dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif.
4. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi , merangsang pembangunan ekonomi ( misalnya
penghargaan terhadap waktu , penghargaan terhadap prestasi perorangan)
Proses pembangunan ekonomi menurut W.W Rostow bisa dibedakan dalam 5 tahap, yaitu :
a. Masyarakat tradisional
Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian, dengan cara-cara
bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih rendah bila dibandingkan dengan tahapan
pertumbuhan berikutnya. Masyarakat ini dicirikan oleh struktur hirarkis sehingga mobilitas sosial dan
vertikal rendah. Pada masyarakat tradisional ilmu pengetahuan belum begitu banyak dikuasai , karena
masyarakat pada saat itu, masih mempercayai kepercayaan-kepercayaan tentang kekuatan diluar
kekuasaan menusia atau hal gaib . manusia yang percaya akan hal demikian, tunduk kepada alam dan
belum bias menguasai alam akibatnya produksi sangat terbatas masyarakat tradisioanal itu cenderung
bersifat statis (kemajuan berjalan sangat lamban) produksi dipakai untuk konsumsi sendiri, tidak ada di
investasi. Generasi ke generasi tidak ada perkembangan , dalam hal ini yaitu antara orangtua dan
anaknya, memilki pekerjaan yang sama dan keduduakn yang sederajat .
Ciri-ciri tahap masyarakat tradisional adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Produksi terbatas, cara produksi masih primitif, dan tingkat produktifitas masyarakat rendah.
2. Struktur sosial bersifat hierarkis, yaitu kedudukan masyarakat tidak berbeda dengan nenek moyang
mereka.
3. Kegiatan politik dan pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.
Contoh :
Seperti yang terjadi di jepang ,dengan di bukanya masyarakat ini pada saat itu terjadi nya
peningkatan tabungan masyarakat ,kemudian tabungan itu dipakai untuk melakukan investasi pada
sector-sektor produktif yang menguntungkan,misalnya pendidikan ,investasi yang dilakukan baik
perorangan maupun oleh Negara , maka terbentuklah Negara tradisional yang sentralistis . Singkatnya,
usaha dalam meningkatkan produksi mulai bergerak pada saat itu.
Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Karakteristik utama dari
pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari dalam yang berkelanjutan yang tidak
membutuhkan dorongan dari luar. Seperti, industri tekstil di Inggris, beberapa industri dapat
mendukung pembangunan. Secara umum “tinggal landas” terjadi dalam dua atau tiga dekade terakhir.
Misalnya, di Inggris telah berlangsung sejak pertengahan abad ke-17 atau di Jerman pada akhir abad ke-
17.
Pada tahap ini telah tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi pertumbuhan
ekonomi, serta tabungan dan investasi yang efektif meningkat dari 5% menjadi 10 % dari pendapatan
nasional atau lebih. Industry-industripun mulai berkembang dengan sangat pesat keuntungan nya
sebagian besar ditanamkan ke industry yang baru. Dan sector modern dalam perekonomian pun
berkembang.
Pada tahap tinggal landas, pertumbuhan ekonomi selalu terjadi. Pada awal tahap ini terjadi
perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang
pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar baru. Sebagai akibat dari perubahan-perubahan
tersebut secara teratur akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan investasi. Investasi yang semakin
tinggi ini akan mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional dan melebihi tingkat pertumbuhan
penduduk. Denga demikian tingjat pendapatan perkapita semakin besar.
Untuk mengetahui apakah sesuatu negara sudah mencapai tahap tinggal landas atau belum,
Rostow mengemukakan tiga ciri dari masa tinggal landas yaitu:
1. Berlakunya kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari 5 persen atau kurang menjadi 10
persen dari Produk Nasional Netto atau NNP.
2. Berlakunya perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju perkembangan yang
tinggi.
3. Adanya atau segera terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang bisa
menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan
pertumbuhan ekonomi terus terjadi.
Contohnya :
Teknik-teknik pertanian yang mulai tumbuh dan berkembang. Pertanian menjadi usaha
kormesial untuk mencari keuntungan bukan sekedar konsumsi sendiri. Karena peningkatan dalam
produkfitas pertanian merupakan sesuatu yang penting dalam proses lepas landas, sebab proses
modernisasi membutuhkan hasil pertanian yang banyak supaya proses perubahan dapat dijangkau.
Teknik penanaman jamur yang telah dikembangkan oleh ahli-ahli dalam bidang pertanian, agar produksi
jamur lebih diminati dan lebih memiliki pasar yang luas,
Budidaya jamur tiram putih yaitu, proses pengomposan, proses pembungkusan, proses
sterilisasi, teknik penanama bibit (inokulasi), pemeliharaan dan inkubasi,pembukaan polibek,
pemanenan jamur. Budidaya jamur yang dapat dimakan (edible mushroom) merupakan salah satu cara
mengatasi kekurangan pangan dan gizi serta menganekaragamkan pola komsumsi pangan rakyat. Dari
analisa menunjukkan bahwa kandungan mineral jamur lebih tinggi daripada gading sapi dan domba,
bahkan hampir dua kali lipat jumlah garam mineral dalam sayuran. Jumlah proteinnya dua kali lipat
protein asparagus, kol, kentang dan empat kali lipat daripada tomat dan wortel serta enam kali lipat dari
jeruk. Selain itu jamur juga mengandung zat besi, tembaga, kalium dan kapur, kaya vitamin B dan D,
sejumlah enzim tripsin yang berperan sangat penting pada proses pencernaan, kalor dan kolesterolnya
rendah.
d. Menuju Kedewasaan
Setelah lepas landas akan terjadi proses kemajuan yang terus bergerak ke depan, meskipun
kadang-kadang terjadi pasang surut. Pendapatan asional selalu di investasikan kembali sebesar 10%
sampai 20%, untuk mengatasi persoalan pertambahan penduduk.
Kedewasaan pembangunan ditandai oleh investasi yang terus-menerus antara 40 hingga 60
persen. Dalam tahap ini mulai bermunculan industri dengan teknologi baru, misalnya industri kimia atau
industri listrik. Ini merupakan konsekuensi dari kemakmuran ekonomi dan sosial. Pada umumnya,
tahapan ini dimulai sekitar 60 tahun setelah tinggal landas. Di Eropa, tahapan ini berlangsung sejak
tahun 1900.
Kedewasaan dimulai ketika perkembangan industry terjadi tidak saja meliputi teknik-tiknik
produksi, tetapi juga dalam aneka barang yang diproduksi. Yang diproduksikan bukan saja terbatas pada
barang konsumsi, tetapi juga barang modal.
Contoh :
Industry berkembang dengan pesat, Negara menetapkan posisinya dalam perekonomian global.
Barang-barang yang tadinya di impor sekarang di produksikan didalam negari, impor baru menjadi
kebutuhan, jadi untuk mengimbangi barang impor maka barang-barang ekspor harus berkualitas.
Misalnya saja ekspor dan impor batik di Indonesia, batik di indonsia mempunyai potensi dan
kualitas yang bagus jika dibandingkan dengan impor batik yang ada di Indonesia, kebanyakan dari
Negara Malaysia dan Negara Srilanka, jadi ekspor batik Indonesia lebih berkualitas dari impor batik yang
ada di Indonesia.
Kelompok ini lah yang akan menjadi tenaga pendorong untuk melakukan pembaharuan, melupakan
kelompok yang, memiliki semangat tinggi karena tatanan social politik tidak mengekang dirinya.
Contoh :
Pengguna sepeda motor yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan mobil, setiap kenaikan satu
juta kiloliter berarti menambah subsidi Rp1,9 triliun. Karena itu, pemerintah akan mengarahkan
kebijakan penghematan subsidi BBM bagi pengendara sepeda motor.
Daftar Pustaka :
Budiman, Arif. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta : Gramedia pustaka Utama.
Fakih, Mansour. 2001. Sesat Pikir Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insist Press
Http:// teori-pembangunan-ww-rostow.html.
kafeilmu.co.cc/tema/5-tahap-teori-pembangunan-rostow.html
http:/wordpress.com/.../teori-tahap-tahap-pertumbuhan-walt-whitman-rostow/
http:// menurut+teori+rostow&aq=f&aqi=&aql=&oq=&fp=6709ba7af3321efd