Anda di halaman 1dari 13

ACADEMIC PAPER TENTANG TEORI PERENCANAAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pra UTS Mata Kuliah Teori Perencanaan Semester III

Tahun Akademik 2017 / 2018

Oleh :
FADLAN RAMADLAN 10070316083
KELAS C

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2017 M / 1439
1. Pemahaman tentang Teori

Penemuan deskripsi-deskripsi atas fenomena-fenomena alamiah, bukan


pengungkapan kebenaran hakiki. Teori merupakan pengetahuan ilmiah yang
mencakup cara untuk dapat mengerti dan kejelasan tentang suatu hal tertentu
dari sebuah disiplin keilmuan yang didasari oleh seperangkat fakta (empiris) atau
logika (Suriasumantri, 2003; Sujarto; 1991, Webster dictionary, 89)

Peran teori dalam sebuah penelitian diumpakan sebagai “pemandu”


seseorang dalam meneliti. Teori adalah sarana pokok untuk menyatakan
hubungan sistematik dalam gejala sosial maupun natural yang dijadikan
pencermatan. Teori merupakan abstarksi dari pengertian atau hubungan dari
proposisi atau dalil. Menurut Kerlinger (1973) teori dinyatakan sebagai sebuah set
dari proposisi yang mengandung suatu pandangan sistematis dari fenomena.
Selain itu, ada tiga hal yang perlu diperhatikan jika ingin mengenal teori yaitu:

a. Teori adalah suatu proporsi yang terdiri dan konstrak yang sudah
didefinisikan secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam
proporsi tersebut secarajelas.
b. Teori menjelaskan hubungan antar variabel sehingga pandangan yang
sistematik dari fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut
dapat jelas.
c. Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variabel
yang saling berhubungan.

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran
teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa
variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
Teori terbagi dalam dua macam, yaitu teori umum dan teori khusus. Teori
umum adalah suatu pernyataan apabila ia benar maka ia benar secara universa,
berlaku bagi semua waktu, semua tempat, dan semua keadaan serta semua
permasalahan dalam kelas yang dinyatakannya. Sedangkan Teori khusus adalah
teori yang berkaitan dengan sejumlah fakta-fakta partikular tertentu menjelaskan
fakta-fakta dalam hubungannya yang satu dengan yang lainnya, harus sesual
dengan fakta-fakta yang diketahuinya, tetapi juga harus berhasil mengidentifikasi
beberapa fakta atau sejumlah fakta yang selama itu belum diketahui.

Adapun Kinds Of Theory adalah sebagai berikut:


a. Normative theory
Berdasarkan pada temuan-temuan umum, bersifat trend, berdasarkan
paradigma dan norma-norma umum.
b. Prescriptive theory
Berdasarkan hasil kajian-kajian ke masa yang akan datang dan bersifat
target –target di masa mendatang.
c. Empirical theory (descriptive)
Yaitu pengalaman (experiental) ditambah pengamatan (observational)
yang menghasilkan pemikiran baru.
d. Models
Merupakan Proses mental ilmiah akademis, dimana pengamatan diubah
menjadi informasi yang bermakna.
e. Conceptual frameworks, perspectives, notions or concepts
Memiliki suatu struktur atau rancangan, perspektif khusus dengan
pernyataan-pernyataan baru tentang perilaku systems.

2. Teori Perencanaan
Ilmu teori perencanaan berkaitan erat dengan perencanan kota. Namun
dalam perkembangannya perencanaan tidak dikembangkan berdasarkan teori
perencanaan, tetapi teori perencanaan berkembang sebagai kelanjutan dari
pengalaman mengenai usaha manusia mengatasi keadaan lingkungan
kehidupannya. Memperbaiki keadaan di bumi dan merencanakannya untuk
keadaan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Adapun dalam Ayat Suci Al-
Qur’an dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 11-12 yang berbunyi:

Artinya:

Dan apabila dikatakan kepada mereka,"Janganlah berbuat kerusakan di


bumi.”Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami justru orang-orang yang
melakukan perbaikan.” “Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat
kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.”

Dalam ayat itu dijelaskan bahwa manusialah yang melakukan kerusakan


dan harusnya melakukan perbaikan, perbaikan yang dimaksud bisa menjurus
kepada perbaikan dengan perencanaan yang baik supaya berkelanjutan.

Oleh karena itu, ilmu perencanaan diperlukan dalam merencanakan


sebuah kota, karena daam teori perencanaan membahas definisi, pemahaman
konteks, praktik, dan proses dalam perencanaan kota, dan bagaimana
pertumbuhannya dari aspek sosial, ekonomi, agama, dan kebudayaannya.

Teori perencanaan mengalami banyak perubahan seiring berkembanganya


waktu. Perencanaan sendiri telah mengalami banyak perkembangan sejak Patrick
Geddes merumuskan teorinya untuk pertama kali. Kebutuhan manusia akan teori
tunggal mengenai suatu perencanaan atau biasa disebut dengan teori
perencanaan mengakibatkan pengaruh para ilmuan di bidang ilmu sosial maupun
ilmu pengetahuan alam semakin dilibatkan dalam praktek perencanaan, riset, dan
pendidikan.

Adapun teori-teori perencanaan yang digunakan dan menjadi dasar teori


bagi perencana dan perencanaan, yaitu:
a. Functional Theories
Teori yang dikembangkan lebih berdasar pada pemikiran si perencana,
dengan orientasi lebih pada target oriented planning atas dasari dugaan-
dugaan, sehingga produk perencanaannya pada umumnya lebih bersifat
instrumental atau top-down.
b. Behavioural Theories
Merupakan teori yang dikembangkan dengan lebih memperhatikan
fenomena behavioural melalui gejala-gejala empiris dan lebih berpikirpada
trend oriented planning, serta hasil perencanaannya padaumumnya lebih
bersifat komunikatif atau bottom up.
Keterkaitan antara teori dan perencanaan dalam teori-teori perencanaan
(planning theory) terdiri dari 3 (tiga) teori, yaitu sebagai berikut:
 Theory in Planning, adalah pendekatan yang kemudian berkembang
menjadi cabang ilmu pengetahuan yang dipakai dalam perencanaan,
dimana dalam menyatakan eksistensinya ditempuh dengan
carameminjam berbagai pandangan atau paradigm cabang
ilmupengetahuan yang telah berkembang lebih dulu seperti; ilmu sosial,
ekonomi, matematika, statistik, antropologi, geologi, dan lainnya.
 Theory of Planning, adalah pendekatan yang kemudian berkembang
menjadi suatu teori, dimana proses terbentuknya adalah muncul dari
suatu pengamatan yang original yaitu dari suatu kerangka berpikir yang
berkesinambungan dan berbeda dengan kerangka berpikir lain.
 Theory for Planning, adalah pendekatan Adalah pendekatan yang
mendukung berbagai kebijakan perencanaan baik dalam proses atau
prosedur maupun substansinya.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut ini:


Gambar 2.1
Theory of Planning
Sumber : Bahan perkuliahan tahun 2017

Adapun syarat perencanaan dan sistem adalah sebagai berikut:


a. Syarat Perencanaan :
 Faktual dan Realistis
 Logis dan Rasional
 Dinamis
 Komitmen
 Komprehensif atau menyeluruh
b. Syarat Sistem :
 Ruang Lingkup Sistem (Closure)
 Keterkaitan (Connectivity)
 Stabilitas (Stability)

Perkembangan teori perencanaan dewasa ini mengarah menuju


perencanaan kota modern (Modern City Planning). Adanya konsep perencanaan
kota modern ini berkembang dari tahun ke tahun, konsep perencanaan kota
modern diantaranya yaitu:

 Konsep City Beautiful Movement (Daniel Burnham’s:1910) yang


menekankan pada perbaikan kota dengan mempercantiknya
(beautification) pada sektor: sanitasi, estetika, pebangunan civic center
dan desain bangunan.
 Konsep Radiant City (Le Corbusier : 1924) yang menekankan pada
pengembangan pusat kota Radiant City dengan blok-blok apartemen
pencakar langit (unites) setinggi 50 meter dengan jumlah maksimal orang
di dalamnya adalah 2.700 jiwa.
 Konsep Broadacre City (Frank Lloyd Wright: 1932) yang menekankan
dalam upaya penggabungan idealis dari perdesaan dan perkotaan, tanpa
melalui kawasan pinggiran kota (suburb).
 Konsep Garden City (Ebenezer Howard:1898) yang menekankan pada ide
utama (1) Penghargaan terhadap keindahan alam (country lifestyle), (2)
Aksesibilitas ke pusat-pusat pelayanan (commerce and trade), (3) Akses
terhadap keamanan hidup, perumahan yang layak, kemudahan untuk
bersosialisasi dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam komunitas
(town lifestyle).
 Konsep Smart City (Cohen Boyd, 2013) sebuah pendekatan yang luas,
terintegrasi dalam meningkatkan efisiensi pengoperasian sebuah kota,
meningkatkan kualitas hidup penduduknya, dan menumbuhkan ekonomi
daerahnya. Cohen lebih jauh mendefinisikan Smart City dengan
pembobotan aspek lingkungan menjadi: Smart City menggunakan ICT
secara pintar dan efisien dalam menggunakan berbagai sumber daya,
menghasilkan penghematan biaya dan energi, meningkatkan pelayanan
dan kualitas hidup, serta mengurangi jejak lingkungan - semuanya
mendukung ke dalam inovasi dan ekonomi ramah lingkungan.
3. Kondisi Perencanaan di Indonesia Terkait dengan Teori-Teori Perencanaan
yang Berkembang Saat Ini

Perkembangan teori perencanaan pembangunan dewasa ini menekankan


pada perencanaan infrastruktur, kemudian munculnya model-model baru dalam
perencanaan seperti model smart city yang dicanangkan atau kota cerdas, Smart
city merupakan model yang sedang menjadi trend di Indonesia khususnya bagi
seorang perencana. Bukan hanya sebagai bentuk ciri khas suatu kota namun
sebagai kota cerdas, smart city adalah sebuah langkah yang hebat dalam
memajukan kota dalam suatu negara khususnya negara Indonesia dengan basis
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Secara harafiah, smart city memang
diartikan sebagai sebuah kota cerdas dengan konsep yang dirancang sedemikian
rupa untuk kepentingan masyarakat, terutama dalam pengelolaan sumber daya
agar efisien dan efektif.

Didalam model smart city juga terintegrasi dengan sistem yang berbasis
elektronik seperti e-goverment , e-commerce, e-book dan lain-lain. Dalam kondisi
Indonesia yang sekarang dimana lahan di perkotaan semakin berkurang maka
solusi dari permasalahan ini mulai dikembangkan pola model compact city atau
kota yang berbasis pembangunan secara vertikal dimana model ini
memaksimalkan lahan yang ada untuk menunjang kebutuhan dalam
pembangunan. Kota semakin cerdas dan dalam menunjang kegiatan manusia
semakin efektif dengan adanya konsep ini. Bahkan telah diterapkan di beberapa
Kota di Indonesia yaitu:

a. Bandung

Bandung merintis konsep smart city sejak tahun 2014, Bandung Smart
City memiliki koneksi terintegrasi dalam berbagai bidang hingga memberikan
dampak praktis dan efisiensi dalam pengelolaan kota. Segala permasalahan
kota mulai dari kemacetan, penumpukan sampah, jalan rusak, kependudukan,
dan lainnya dapat secara real time diketahui dan dicari solusi terbaiknya
dengan cepat. Konsep ini mempermudah pelayan publik dan menurut kepala
Diskominfo kini Bandung telah memiliki 394 aplikasi smart city. Adapun
beberapa aplikasi yang telah di publikasi di Bandung yaitu:

 E-Punten adalah aplikasi kependudukan dimana aplikasi ini untuk


memudahkan perizinan untuk pendatang agar tercatat di pemerintahan
Kota Bandung.
 Wifi Gratis tersebar di hampir seluruh taman kota yang ada di Kota
Bandung
 Panic Button Aplikasi ketika sedang terjadi situasi urgen dimana dibtuhkan
penanganan pihak yang berwajib.
 Dan lain-lain

Penerapan konsep Bandung Smart City ini memiliki beberapa kelebihan


yaitu, diantaranya adalah segala permasalahan kota mulai dari kemacetan,
penumpukan sampah, kependudukan, dan lainnya dapat secara real time
diketahui dan dicari solusi terbaiknya dengan cepat, masyarakatnya bisa saling
terhubung, serta pemerintah dapat memiliki kemampuan untuk
mengendalikan dan mengatur kehidupan warganya dengan bantuan Informasi
dan Teknologi. Bandung yang sejak awal memiliki potensi perekonomian di
bidang jasa dan merupakan pusat bakat dibidang kreatif serta IT (informasi
Teknologi) diharapkan (dengan keberadaan Sistem Smart City ) dapat
mempunyai kawasan internet yang stabil di pemerintah kota, sambungan
internet yang murah di kawasan strategis, serta meningkatnya komunikasi
paperless.

b. Surabaya

Konsep Smart City di Surabaya sendiri mencakup Sistem Pengelolaan


Keuangan Daerah, e-SDM, e-Monitoring, e-education, e-permit, e-office, e-
health,e-dishub, serta Media Center dan Sistem Siaga Bencana. Dilihat dari
banyaknya sub yang di hadirkan pada program e-goverment, bisa disimpulkan
bahwa kota Surabaya dinilai paling maju dalam mengimplementasikan tren
smart city dan juga sistem IoT, dengan kesemua nya terkoneksi pada internet.
mampu mengatur kemacetan dengan TIK. Salah satunya adalah konsep traffic
light yang diatur dengan Closed Circuit Televition (CCTV) dan Integrated Traffic
System Management, di mana ketika antrean panjang di depan lampu lalu
lintas, maka secara otomatis lampu berwarna merah akan berjalan lebih
pendek. Surabaya juga telah menggunakan sistem pembayaran pegawai
negeri sipil dan pengelolaan Puskesmas dengan pemanfaatan TIK. Selain itu,
Surabaya juga menerapkan TIK dalam sistem pendidikan.

 E-Education, akan membawahi berbagai urusan seperti penerimaan siswa


baru, tryout online, rapor online, penerimaan kepala sekolah online serta
radio visual.
 E-Monitoring yang bertujuan untuk memonitor keadaan di Surabaya
secara real-time, dengan mengkoneksikan CCTV/SITS, untuk penertiban
reklame, pajak dan retribusi, Operasi yustisi, Monitoring sampah serta
monitoring pemakaman.
 E-Office untuk mengakomodir kebutuhan e-surat dan e-jadwal, sehingga
meminimalisir bahkan meniadakan penggunaaan kertas. Yang mana hal ini
dapat mempersedikit beban sampah serta perawatan lingkungan

Namun dari daftar beberapa kota yang tercatat telah mengaplikasikan


smart city, Bandung berhasil mencapai peringkat 6 besar dunia dalam Inovasi
Smart City dari World Smart City Organization 2015, dengan mengusung
Connected Citizens Encouraging participatory governance for smarter urban
dynamics.
4. Refleksi Originalitas Tentang Teori Perencanaan dan Kritik Terhadap Masalah
Teori Perencanaan

Dewasa ini memang kerap bermunculan konsep-konsep baru dalam


perencanaan kota namun arah perencanaan dominasi berkiblat kepada sistem TIK
dimana teknologi informasi yang dikedepankan juga akses internet dalam
penggunaannya agar dapat dilaksanakan secara real time khususnya konsep Smart
City yang diproyeksikan bertujuan untuk membuat kota menjadi cerdas tetapi
menurut pandangan penulis jika hanya kotanya saja yang cerdas tanpa diimbangi
dengan kualitas SDM (sumber daya manusia) yang cerdas juga, semua konsep
Smart City ini akan percuma atau sia-sia jika manusianya “stupid” maka dari itu
sebelum penerapan konsep Smart City ini selain kotanya yang harus dipersiapkan
tetapi juga sumberdaya manusianya juga. Perlunya persiapan pemerataan dalam
pengembangan karena dewasa ini pola pengembangannya hanya berkutat pada
central point dan kurangnya pendistribusian ke wilayah sekitarnya.
Konsep Smart City diadopsi dari luar negeri tentunya jika diterapkan di
Indonesia dengan keadaan berbeda baik dari sistem sosial budaya perlu adanya
penyesuaian kembali konsep Smart City ini agar tidak mencederai sistem sosial
budaya di Indonesia, dengan penyesuaian terlebih dahulu akan lebih kurang
berdampak baik bagi perkembangan perencanaan di Indonesia. Konsep ini bisa
menjadi potensi juga ancaman tergantung bagaimana dalam implementasiannya.
Konsep Smart City ini akan menjadi potensi ketika diimplementasikan dengan
persiapan dan penyesuaian bertahap dengan kondisi sosial budaya Indonesia.
Kemudian persiapan sumber daya manusia sangat penting karena yang akan
menjalankan kegiatan dalam suatu ruang atau wadah dari konsep ini. Sedangkan
ancaman dari konsep Smart City ini adalah disparitas yang semakin tinggi karena
sebagian Sumber Daya Manusia (SDM) mendukung dan sebagian Sumber Daya
Manusia (SDM) menolak atau bertolak belakang karena ketidaksiapan dari konsep
yang syarat akan proses globalisasi ini, juga ancaman lain dari kepraktisan memicu
kemalasan dimana SDM menjadi tidak produktif karena cenderung ingin yang
serba instan.
Oleh karena itu menurut pandangan penulis kritik terhadap konsep ini
yang paling penting adalah kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) juga
penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial budaya di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Pengertian Teori Adalah Definisi Menurut Para Ahli. dalam web
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-teori-adalah-definisi.html
diakses pada 27 Oktober 2017 pukul 14:10 WIB

Anonim .2016. Konsep Pembangunan Kota Masa Depan. Dalam web


ftp://ftp.itb.ac.id/pub/ISO-
IMAGES/.../151016_Bahan_EII_ITB_Smart_City_v3[3].pdf diakses pada 28 Oktober
2017 Pukul 17:00 WIB

Chenava, Novrianda. 2015. Perencanaan dalam Perspektif Islam dan Implikasinya dalam
Kehidupan. Dalam web
https://www.academia.edu/5488117/Perencanaan_dalam_Perspektif_Islam_dan
_Implikasinya_dalam_Kehidupan diakses pada 29 Oktober 2017 Pukul 18:08 WIB

Mundiri, 1994. LOGIKA. Jakarta, Rajagrafindo

Anda mungkin juga menyukai