Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOLOGI DASAR I

PEMBELAHAN SEL
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biologi Dasar I pada Program Studi Pendidikan Kimia
Semester I
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

L
Tim Penyusun :
1. Siti Aminah (1110016200021)
2. Desy Kumalasari (1110016200029)
3. Fauzia Amina (1110016200033)
4. Ricky Gunawan (1110016200035)
5. Eka Novi Astria Beti (1110016200043)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl.Ir.H. Juanda No.95 Ciputat 15412 Jakarta-Indonesia

Telp.(62-21) 7401925, Fax (62-21) 7402982

Website: www.uinjkt.ac.id

i
Kata Pengantar
Pertama-tama tim penyusun mengucapkan puji dan syukur alhamdulillah karena berkah dan
rahmah-Nya makalah tentang pembelahan sel telah dapat di selesaikan yang diperuntukkan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Biologi Dasar I. Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk di jadikan
sebagi pegangan mahasiswa untuk mempelajari tentang pembelahan sel.

Makalah ini terdiri dari 3 sub-bab yang disusun dari berbagai sumber. Sub-bab pertama yaitu
tentang pembelahan sel pada makhluk bersel satu tanpa melalui tahapan-tahapan tertentu atau dengan kata
lain pembelahan sel terjadi secara langsung. Sub-bab kedua menjabarkan tentang pembelahan sel secara
mitosis dimana pembelahan ini terjadi pada makhluk hidup multiseluler untuk proses pertumbuhannya.
Sub-bab ketiga menjelaskan tentang proses pembelahan sel secara meiosis yang juga terjadi pada
makhluk hidup multiseluler yang berperan dalam reproduksi sel baru.

Kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung ikut membantu tersusunnya
makalah ini, sepatutnya penyusun menyampaikan penghargaan dan terima kasih. Terutama kepada;

 Baiq Hana Susanti, S.Pi, M.Sc selaku dosen mata kuliah Biologi Dasar I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan makalah ini.
 Orangtua yang telah memberi motivasi dan dorongan dalam penyusunan makalah ini.
 Teman-teman yang telah membantu dalam mengumpulkan sumber makalah ini.

Kepada mereka semua penyusun mengucapkan terima kasih.

Dengan sendirinya masih ada kekurangan dan kekhilafan disana-sini mengingat keterbatasan
penyusun dan keterbatasan waktu. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari pembaca sangat di hargai.

Jakarta, 14 Oktober 2010

Tim Penyusun

ii
PENDAHULUAN

Kemampuan organisme untuk memproduksi jenisnya merupakan salah satu


karakteristik yang paling bisa membedakan makhluk hidup dengan benda mati. Kemampuan
yang unik untuk menghasilkan keturunan ini seperti semua fungsi biologis memiliki dasar
seluler. Rudolf Virchow, seorang dokter dari Jerman, mengatakan hal ini pada tahun
1855:”Dimana sel ada,pasti ada sel pendahulunya,sama seperti hewan yang muncul hanya dari
hewan dan tumbuhan muncul hanya dari tumbuhan”. Beliau merangkumnya dalam aksioma
latin,”omnis cellula e cellula,” yang berarti “setiap sel berasal dari sel”. Kelangsungan kehidupan
didasarkan pada reproduksi sel, pembelahan sel.

Dalam makalah ini kita akan mempelajari bagaimana sel berproduksi untuk membentuk
sel anak yang secara genetik ekuivalen. Proses ini merupakan suatu bagian integral dari siklus
sel, kehidupan suatu sel yang dimulai dari asal-usulnya dalam pembelahan sel induk hingga
pembelahan dirinya sendiri dibagi menjadi dua bagian.

Tumbuhan, hewan dan manusia tumbuh dan berkembang karena sel-sel dalam tubuhnya
terus menerus bertambah. Biji tumbuhan berkecambah, ditandai dengan munculnya akar primer,
batang (hipokotil dan epikotil), dan daun pertama tumbuh dan semakin membesar disebabkan
peningkatan jumlah sel. Luka pada tubuh dapat pulih seperti sediakala disebabkan sel-sel tubuh
yang rusak telah diganti dengan sel-sel baru melalui pembelahan sel. Demikian halnya dengan
pemutusan ekor pada kadal atau cecak. Mengapa ekor yang telah putih dapat tumbuh kembali.
Hal tersebut disebabkan terjadi pembelahan sel, pada tempat yang putus tersebut, sehingga
panjang ekor akan pulih seperti sediakala.

Sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup melakukan pembelahan sehingga bertambah


banyak. Pertambahan jumlah sel inilah yang menyebabkan tubuh bertambah besar dan tinggi.
Pembelahan sel juga tidak hanya terjadi pada saat pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam jaringan
tubuh kita rusak,misalnya ketika kulit terluka, sel-sel pada jaringan tersebut juga akan melakukan
pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.

Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya disebut sel anakan. Sel
induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik. Pada pembelahan sel, sel
induk memindahkan salinan informasi genetik yang terdapat didalam kromosom kepada sel
anakan yang menjadi sel generasi berikutnya. Melalui pembelahan sel inilah kita memperoleh
penurunan sifat-sifat dari kedua orangtua kita. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Sifat-
sifat yang tampak merupakan penurunan dari sifat induknya.

iii
DAFTAR ISI

Halaman judul
................................................................
.......................... i

Kata pengantar
................................................................
....................... ii

Pendahuluan
................................................................
.......................... iii

Daftar isi
................................................................
................................ 1

Pembelahan sel
................................................................
...................... 2

Peran utama pembelahan sel


................................................................
... 3

Amitosis
................................................................
.................................. 4

Pembelahan sel secara Mitosis

Mitosis pada sel hewan


................................................................
........... 5

Mitosis pada sel tumbuhan


................................................................
..... 7

Sitokinesis
................................................................
............................. 7

1
Perbedaan mitosis pada sel hewan dan sel tumbuhan
......................... 8

Pembelahan sel secara Meiosis

Meiosis I
................................................................
............................... 10

Meiosis II
................................................................
.............................. 13

Perbedaan mitosis dan meiosis


............................................................
15

Kesimpulan
................................................................
.......................... 16

Daftar pustaka
................................................................
..................... 17

PEMBELAHAN SEL

Istilah reproduksi pada biologi berarti induk atau orang tua dapat menghasilkan suatu
generasi baru sel-sel atau individu multiseluler seperti mereka sendiri. Proses ini dimulai di
dalam sel yang diprogram untuk membelah. Hal yang mendasar pada pembelahan sel adalah sel-
sel induk harus mewariskan materi genetik yang berupa DNA dan perangkat metabolik yang
cukup agar sel anakan tersebut dapat “mandiri”.

DNA mengandung instruksi untuk mensitesis protein. Protein tersebut dapat berupa
protein struktural, misalnya protein yang menjadi bagian membran sel, maupun protein
fungsional misalnya enzim yang digunakan pada proses perombakan lemak untuk menghasilkan
energi. Oleh karena itu, bila sel anakan tidak menerima materi genetik DNA untuk sintesis
protein maka sel tidak dapat tumbuh dan berfungsi semestinya. Untuk itulah sel melakukan

2
proses replikasi DNA sebelum pembelahan sel berlangsung. Dengan demikian, tersedia sejumlah
materi genetik DNA yang cukup untuk tiap sel anakan.

Sitoplasma sel induk juga mengandung enzim, organel, dan perangkat metabolik lainnya.
Jadi, saat sel anakan menerima sitoplasma dari sel induk, maka sel anakan dapat berfungsi
semestinya sampai sel anakan dapat menggunakan DNA yang diperoleh dari sel induk untuk
tumbuh dan berkembang.

Pembelahan sel terjadi melalui tahap-tahap tertentu. Tujuan adanya tahap-tahap


pembelahan sel adalah untuk mengatur dan menjamin bahwa sel anakan menerima informasi
genetik yang sama persis dengan sel induknya. Jika tidak demikian, maka akan terjadi kelainan
pada sel-sel anakan yang dihasilkan.

Macam-macam cara pembelahan sel

Berdasarkan ada atau tidaknya tahap-tahap tertentu ada pembelahan sel maka pembelahan sel
dibagi menjadi :

1. Pembelahan sel secara amitosis atau biner,


2. Pembelahan sel secara mitosis, dan
3. Pembelahan sel secara meiosis.

Peran Utama Pembelahan Sel

1. Pembelahan sel berfungsi dalam reproduksi, pertumbuhan, dan perbaikan.

Ketika organisme bersel tunggal (uniseluler) seperti amoeba membelah untuk membentuk
keturunan duplikatnya, pembelahan suatu sel mereproduksi seluruh organisme. Pembelahan sel
juga memungkinkan suatu organisme multiseluler, termasuk manusia, dapat tumbuh dan
berkembang dari satu sel tunggal yaitu telur yang dibuahi. Bahkan setelah organisme itu tumbuh
dewasa, pembelahan sel terus berlangsung dan berfungsi dalam pembaharuan dan perbaikan,
penggantian sel yang mati akibat pemakaian normal dan sel yang sobek atau mengalami

3
kecelakaan. Contoh, sel yang membelah dalam sumsum tulang kita kontinu membentuk sel darah
baru.

Reproduksi dari suatu benda serumit sel tidak dapat terjadi dengan hanya menjepitnya
menjadi dua; sel bukan seperti gelembung sabun yang begitu saja membesar dan terpisah
menjadi dua. Pembelahan sel melibatkan distribusi materi genetik yang identik (DNA) kepada
kedua sel anak.

Suatu hal yang paling luar biasa tentang pembelahan sel ialah ketepatan dalam
penyampaian DNA, tanpa pengurngan dari satu generasi sel ke generasi berikutnya. Sel yang
membelah menduplikasi DNAnya, mengalokasikan kedua salinan itu ke ujung yang berlawanan
dalam sel, kemudian kedua sel itu terpisah menjadi dua sel anak.

2. Pembelahan sel mendistribusikan kumpulan kromososm yang identik ke sel anak.

Karunia herediter keseluruhan, berisis DNA, yang dimiliki suatu sel disebut genom dari
sel tersebut. Walalupun genom prokariotik sering berupa molekul DNA yang panjang dan
tunggal, genom eukariotik umunya terdiri atas beberapa molekul seperti itu. Panjang keseluruhan
DNA dalam sel eukariotik sangat panjang. Sel manusia, misalnya memiliki DNA yang
panjangnya sekitar 3 meter kira-kira 300.000 kali lebih besar daripada diameter sel tersebut.
Namun sebelum sel dapat membelah, semua DNA ini harus disalin dan dikemudian dibagi rata
sehingga setiap sel anak memiliki genom lengkap.

Replikasi dan distribusi DNA dalam jumlah banyak itu terkelola dengan baik karena
molekul-molekul DNA dikemas menjadi kromosom. Setiap spesies eukariotik memiliki jumlah
kromosom yang khas dalam setiap nukleus sel. Misalnya, sel somatik manusia (semua sel tubuh
kecuali sel reproduktif) mengandung 46 kromosom. Sel reproduktif, atau gamet-sel sperma dan
sel telur- memiliki setengah jumlah kromosom sel somatik, atau 23 kromosom pada manusia.

Di dalam setiap kromosom eukariotik terdapat satu molekul DNA linear yang sangat
panjang, yang mewakili ribuan gen, unit yang menentukan sifat yang diwarisi oleh suatu
organisme. DNA ini berkaitan dengan berbagai protein yang mempertahankan struktur
kromosom dan membantu mengontrol aktivitas gen. kompleks protein-DNA, yang disebut
kromatin, diorganisasi menjadi serat yang tipis dan panjang. Setelah sel menduplikasi genomnya
dalam persiapan pembelahan, kromatin ini memadat: kromatin ini tergulung dan terlipat sangat
padat, sehingga terbentuk kromosom yang tebal yang dapat kita amati dengan mikroskop cahaya.

Setiap kromosom terduplikasi terdiri atas dua kromatid saudara (sister chromatid). Kedua
kromatid, yang mengandung salinan molekul DNA kromosom yang identik, mula-mula saling
berlekatan satu sama lain. Dalam bentuk padatnya, kromosom ini memiliki “pinggang” yang
ramping pada daerah khusus yang disebut sentromer. Pada proses pembelahan sel selanjutan,
4
kromatid saudara dari semua kromosom ditarik saling menjauh dan dikemas kembali sebagai
sekumpulan kromosom lengkap dalam dua nucleus baru, masing-masing satu pada setiap ujung
sel. Mitosis, yaitu pembelahan nucleus, biasanya segera diikuti oleh sitokinesis, yaitu
pembelahan sitoplasma. Pada proses pembelahan ini dari satu sel diperoleh dua sel anak yang
memiliki informasi genetik yang ekuivalen dengan sel induknya.

AMITOSIS

Makhluk hidup,baik yang bersel satu maupun multiseluler selalu melakukan pembelahan
untuk aktivitas hidupnya.Amoeba proteus dan makhluk hidup bersel satu lainnya,melakukan
pembelahan biner yang bertujuan untuk menghasilkan turunan demi kelangsungan
jenisnya.Pembelahan pada makhluk hidup bersel satu disebut amitosis.Amitosis merupakan
pembelahan sederhana tanpa tahapan-tahapan tertentu.Amitosis disebut juga pembelahan
langsung.Mula-mula nucleus memanjang kemudianbagian tengahnya menggenting (menyempit)
dan akhirnya putus menjadi dua bagian.Perubahan bentuk nukleus ini diikuti oleh sitoplasma dan
selaput plasma,sampai akhirnya terbentuk dua sel anakan.Amitosis tejadi pada sel-sel tulang
rawan hewan mammal.

Terhadap macam pembelahan ini ada kalangan yang berpendapat bahwa cara ini
bukanlah pembelahan sel dalam arti kata yang sebenarnya tetapi hanya pembgian
nukleus.Amitosis jarang terjadi pada sel-sel organisme tingkat tinggi.Bahkan ada kalangan ahli-
ahli biologi yang menyangsikan adanya peristiwa itu.

5
Pembelahan Sel Secara Mitosis

Mitosis Pada Sel Hewan


Sel memperbanyak diri dengan cara mitosis, yaitu: “suatu proses yang melibatkan
pembagian kromatin yang harus sama,baik macam maupun jumlahnya”.
Mitosis terjadi pada semua sel hewan,manusia dan tumbuhan kecuali sel-sel bakteri dan
ganggang.
Mitosis lebih aktf pada stadium embrio,Pertumbuhan,penyembuhan luka,pembentukan
kulit baru akibat mengalami pengelupasan.
Mitosis berlangsung secara teratur dan berurutan tanpa berhenti. Berikut ini adalah
beberapa fase atau tingkatan pembelahannya, Yaitu:
 Interphase
Merupakan periode yang terletak antara 2 proses mitosis,terkadang fase ini disebut fase
istirahat tapi istilah ini dianggap kurang tepat karena pada saat fase inipun sel tetap aktif
melakukan tugasnya yang normal dan mempersiapkan diri untuk mengadakan pembelahan.
Pada fase ini kromosom tidak tampak karena kondisi fisiolaginya. Yang tampak hanya
benang-benang kromatin yang jalin-menjalin. Pada akhir fase ini terbentuk benang-benang
kromatin rangkap.
 Prophase
Pada fase ini kromosom tampak sebagai benag-benang hakus yang terkadang melilit satu
sama lain. Pada kromosom juga terlihat adanya granula(butiran) yang disebut kromomer.
Sentriol membelah jadi dua dan diikuti oleh pembelahan sentrosom, kemudian terbentuk
dua sentrosom yang akan saling menjauhi karena masing-masing bergerak menuju kutub yang
berlawanan.
Tiap-tiap sentrosom memancarkan benabg-benang yang disebut aster sehingga setip
sentrosom tampak menyerupai bintang. Sementara itu kromosom menebal dan memendek,
masing-masing tampak tersusun atas 2 kromatid yang berdampingan. Nukleolus menyusut dan
akhirnya menghilang. Selaput nuklelus menjadi tidak jelas dan akhirnya juga menghilang,

6
dangan menghilangnya selaput nukleus, benang-benang antara dua sentrosom menjadi lebih
kencang.

 Metaphase
Benang gelondong dari dua kutub sel yang berbeda sudah muncul dan menarik kromosom
yang telah menjadi dua kromatid bergerak menuju ke bidang equatorial dari sel. Benang-benang
gelondong ini menarik kromosom dengan cara melekat pada sentromer dari setiap kromosom.
 Anaphase
Sentromer masing-masing kromosom membelah menjadi dua kemudian diikuti oleh
pembelahan riap kromosom menjadi dua kromatid. Tiap kromatid dengan sentromer masing-
masing bergerak kearah kutub yang berlawanan. Pada saat bergerak kromatid itu berbentuk V
atau U dengan sentromer didepan. Dengan terjadinya pemisahan dua kromatid dari stu
kromosom ini,terbentuklah kromosom anakan.
 Telophase
Pada fase telofase, membran nucleus terbentuk kembali pada sekitar masing-masing nucleus
baru. Kromosom mulai mengendur dan nucleus tampak kembali. Sel membelah menjadi dua
dengan terbentunya dinding sel yang baru di bidang equator yang membagi sitoplasma menjadi
dua, sehingga membentuk dua sel.

MITOSIS PADA SEL TUMBUHAN


 Interphase
Peristiwa yang terjadi pada fase ini lebih kurang sama dengan yang terjadi pada sel hewan.
 Prophase
Pada fase ini benang-benang kromatin berangsur-angsur menebal dan memendek. Bangunan
ini sekarang disebut kromosom dan tersusun atas dua kromatid. Nukleolus menghilang, selaput
nukleolus pecah, dan kromosom bergerak ke tengah sel.
 Metaphase
Terbentuk suatu struktur benang-benang yang bentuknya seperti spindel(kumparan). Ujujng-
ujung kumparan itu adalah kutub-kutub, sedangkan bagian tengah kumparan disebut ekuator.
Tiap kromosom melekat pada benang pada sentromernya.demikian juga tiap kromatid yang
terjadi dari pembelahan kromosom.

7
Sitokinesis

Pada sel hewan, sitokinesis terjadi dengan proses yang dikenal sebagai
pembelahan. Tanda pertama pembelahan ialah penampakan alur pembelahan, yang berawal
sebagai pelekukan pada permukaan sel di dekat daerah bekas pelat metaphase lama. Pada sisi
sitoplasmik alur ini terdapat cincin kontraktil yang terdiri dari mikrofilamen aktin yang berkaitan
dengan molekul protein myosin. Aktin dan myosin merupakan protein yang bertanggung jawab
pula atas kontraksi atas dan banyak tipe pergerakan sel lainnya. Kontraksi cincin mikrofilamen
dari sel yang sedang membelah sama seperti penarikan tali pundir. Alur pembelahan ini semakin
dalam hingga sel induk terjepit menjadi dua yang menghasilkan dua sel anak yang terpisah sama
sekali.

Sitokinesis pada sel tumbuhan yang berdinding, mempunyai gejala berbeda. Tidak ada
alur pembelahan. Sebagai gantinya selama telofase, vesikula yang diturunkan dari apparatus
Golgi berpindah di sepanjang mikrotubula ke tengah-tengah sel, dimana vesikula itubersatu, dan
menghasilkan pelat sel. Materi dinding sel yang dibawa dalam vesikula berkumpul pada pelat sel
yang terbentuk. Pelat sel ini membesar hingga membrane disekelilingnya bergabung dengan
membrane plasma disekeliling sel. Dua sel anak terbentuk dengan membrane plasmanya masing-
masing. Sementara itu dinding sel baru telah terbentuk diantaranya.

PERBEDAAN MITOSIS PADA SEL HEWAN DAN TUMBUHAN

 Sel Hewan
Mempunyai sentriol, sentrosom, dan aster sel hewan terdiri dari
penggentingan selaput plasma.
 Sel Tumbuhan
Terdiri dari piringan sel.

8
Gambar 1.2 pembelahan sel secara mitosis

PEMBELAHAN SEL SECARA MEIOSIS

Pembelahan meiosis sering disebut pembelahan reduksi karena dihasilkan sel anak
dengan jumlah kromosom separuh dari induknya. Pembelahan meiosis terjadi pada saat
pembentukan gamet. Pada tumbuhan pembentukan gamet berlangsung di dalam bunga yaitu
pada kepala sari dan ruang bakal biji. Terjadinya pembelahan meiosis pada kepala sari dan ruang
bakal biji merupakan salah satu fenomena perkembangan pada tumbuhan.
Dalam pembentukan gamet pada kepala sari dan bakal biji melalui pembelahan meiosis
ditunjukkan agar set kromosom anak yang dihasilkan melalui fertilisasi sama dengan indunya.
Pada pembelahan meiosis dari satu sel induk yang diploid (n) akan dihasilkan 4 sel anak yang
bersifat haploid (2n).
Pembelahan meiosis juga diawali dengan fase persiapan untuk pembelahan. Fase
persiapan ini biasa disebut interfase. Pada tahap ini aktiviyas sel sama seperti pada pembelahan
mitosis, yaitu adanya peningkatan aktivitas metabolisme, sintesis protein, reolikasi DNA, dan
penggandaan organel seperti sentriol.

9
Pembelahan meiosis terjadi melalui meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I akan terjadi
reduksi kromosom, karena yang terjadi adalah pembagian kromosom homolog sedangkan pada
meiosisi II sebenarnya merupakan pembelahan mitosis, karena yang terjadi adalah pembagian
kromatid bersaudara menjadi kromosom. Baik meiosis I maupun meiosis II terdiri atas fase
profase, metaphase, anafase, dan telofase. Di antara meiosis I dan meiosis II tidak terdapat
interfase.

GAMBAR DARI PROSES MEIOSIS I

Gambar 1.3

MEIOSIS I

10
1. Profase I
→ benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom. Kemudian
kromosom-kromosomnya mulai berpasangan. Sentromernya membelah diri menjadi
dua dan masing-masing bergerak menuju kutub-kutub yang berlawanan. Berikut ini
tahapan-tahapannya :
a. Leptoten
Kromatin berkondensasi menjadi kromosom, bagian ujung-ujung masing-masing
melekat pada selaput inti yang disebut plak (plaque), kemudian kromosom
mengganda menjadi dua, tetapi sentromernya tetap satu sehingga disebut
kromatid. Kedua kromatid masih tersusun sangat rapat.
b. Zigoten
Kromosom homolog melakukan sinapsis mulai dari tepi selaput inti. Akhirrnya
seluruh panjang kromosom bergandeng rapat sesuai dengan letak gen
berpasangan pada setiap kromosom. Pada saat ini lengan kromatid sudah mulai
merenggang sehingga kromosom homolog tampak terdiri dari setangkai empat
yang disebut tetrad.
c. Pakiten
Banyak terbentuk bintil rekombinasi sepanjang kromatid yang memungkinkan
terbentuknya chiasma, disusul dengan terjadinya pindah silang (crossing over)
antara kromosom homolog.
d. Diploten
Penggandengan kromosom homolog merenggang meskipun masih terjadi
chiasma di berbagai tempat. Selain itu, juga terjadi peningkatan aktivitas
trnskripsi untuk mensisntesis RNA.
e. Diakenesis
Kromosom makin berkondensasi, ujung-ujungnya lepas dari selaput inti, terjadi
penghentisn transkripsi dan chiasma masih terjadi antara kromosom homolog.

11
Gambar 1.4 PROFASE I

2. Metafase I
→ Kromosom bergerak ke arah bidang ekuator dan menggantung pada serabut
gelondongnya melalui sentromernya.

Gambar 1.6 METAFASE I


3. Anafase I
→ Kromosom homolog berpisah dan menuju kutub yang berlawanan tapi
sentromernya masih satu untuk satu kromosom.

Gambar 1.7 ANAFASE I


4. Telofase I
→ Kromosom berubah menjadi benang kromatin kembali. Membran inti terbentuk
kembali mengililingi kromosom. Serabut gelondong menghilang dan sel membelah
menjadi 2 sel anak.

12
Gambar 1.8 TELOFASE I

Meiosis II

1.Profase II

Membrane nukeus jika ada akan hancur dan benang-benang gelendong akan terbentuk.
Pada tumbuhan yang sitokinensisnya tidak terjadi pada telofase I, benang-benang gelendong
harus tegak lurus pada keadaan anafase I agar terbentuk hasil meiosis yang normal. Kromosom
mulai berkontraksi dan menebal sehingga memperlihatkan banyak-nya kromosom haploid (1N).

2. Metafase II

Kromosom yang berupa dua kromatid berada pada bidang ekuator, dan pada masing-
masing sentromernya melekat benang-benang gelendong dari kutub yang berlawanan. Keadaan
kromosom pada fase ini serupa dengan kromososm pada metafase mitosis, hanya berbeda dalam
jumlah kromosom yang tinggal separuh.

3. Anafase II

13
Sentromer terbelah dua dan masing-masing kromatid tertarik oleh benang-benang
gelendong ke kutub yang berlawanan.

4. Telofase II

Pembelahan sel terjadi sehingga dihasilkan empat sel haploid (1N). Membran nukeus dan
nukeolus terbentuk kembali, kromosom mengendur dan mulai tidak tampak.

Hasil dari pembelahan meiosis adalah empat sel haploid (1N) yang berasal dari satu sel
diploid (2N). Dalam jumlah kromosom, berarti terjadi reduksional atau reduksi jumlah
kromosom dari 2N menjadi 1N. Akibat meiosis ini akan ada variasi pada gamet-gamet yang
dihasilkan oleh induknya masing-masing, yang nantinya jika terjadi peleburan dua gamet yang
berbeda juga akan menghasilkan individu yang bervariasi. Akhirnya di alam ini akan kita
temukan makhluk hidup yang bervariasi, baik tumbuhan maupun hewan.

14
PERBEDAAN MITOSIS DENGAN MEIOSIS

Kejadian-kejadian pada mitosis dan meiosis kelihatannya serupa, tetapi kalau


diperhatikan dengan cermat akan dijumpai beberapa perbedaan yang menjadikan kedua proses
itu berbeda. Perbedaan kedua pembelahan sel ini sebagai berikut :

ASPEK YANG MITOSIS MEIOSIS


DIBEDAKAN
Tujuan Untuk pertumbuhan Sifat mempertahankan
diploid
Hasil pembelahan 2 sel anak 4 sel anak
Sifat sel anak Diploid (2n) Haploid (n)
Tempat terjadinya Sel somatis Sel gamet
Kandungan bahan Identik dengan sel semula Tidak identik dengan sel
genetiks semula
Kromosom pindah silang Tidak ada kemungkinan Ada kemungkinan
Pembagian reduksional Tidak terjadi Terjadi (anafase I)

15
KESIMPULAN
Makhluk hidup baik yang bersel satu maupun multiseluler selalu melakukan pembelahan
untuk aktivitas hidupnya. Tujuan dari pembelahan sel adalah untuk menghasilkan keturunan
demi kelangsungan jenisnya, untuk pertumbuhan, diferensiasi, mengganti sel-sel yang rusak, dan
mengurangi jumlah kromosom sehingga jumlah kromosom turunan sama dengan induknya.
Pembelahan sel terbagi dalam tiga fase, yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis. Amitosis
adalah pembelahan pada makluk hidup bersel satu tanpa tahapan-tahapan tertentu. Mitosis adalah
pembelahan sel yang terjadi pada sel tubuh (somatik) makhluk hidup untuk proses pertumbuhan
dan perkembangannya. Pada pembelahan mitosis dihasilkan dua sel anakan yang bersifat diploid
(2n). Pada pembelahan mitosis terdapat empat tahapan, yaitu profase, metafase, anafase, dan
telofase. Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel kelamin (gonad) yang bertujuan
untuk mengurangi jumlah kromosom sel induk dari diploid(2n) menjadi haploid (n). Pada
pembelahan mitosis terjadi dua tahap, yaitu meiosis 1 dan meiosis 2. Baik meiosis 1 maupun
meiosis 2 terdiri atas empat tahapan atau fase, yaitu profase 1 dan 2, metafase 1 dan 2, anafase 1
dan 2, dan telofase 1 dan 2.

16
DAFTAR PUSTAKA

Rachmawati, Faidah dkk, 2009, Biologi : untuk SMA/ MA Kelas XII Program IPA, Jakarta :
Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 70 – 72.

Aryulina, Diah. Muslim, Choirul, 2007, Biologi 3. Jakarta : esis

Dr.soesilo,dkk.1986. Buku Materi Pokok Biologi. Jakarta: Karanika.

Tim Dosen Biologi.2008. Biologi Dasar. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Gunawan R. SusiloWarno,dkk.2007. Biologi untuk SMU kelas XII. Jakarta: Grasindo.

Campbell, Neil. A. 2002. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Santoso,Begot.2007. Biologi Untuk SMA. Jakarta: Interplus.

http://gurumuda.com/bse/proses-pembentukan-gamet-pada-tumbuhan-tingkat-tinggi#more-7298

17

Anda mungkin juga menyukai