Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Infrak miokard akut, umumnya dikenal sebagai serangan jantung, adalah kondisi
yang ditandai oleh cedera iskemik dan nekrosis otot jantung. Cedera iskemik
terjadi ketika pasokan darah tidak darah untuk memenuhi permintaan jaringan
untuk metabolism. Lebih dari dua pertiga dari infrak miokard terjadi pada lesi
yang kurang dari 60% berat.

Hampir semua infrak miokard disebabkan oleh pecahnya plak aterosklerotik


koroner dengan thrombosis koroner ditumpangkan. Pasien dengan infrak miokard
biasanya hadir dengan tanda-tanda dan gejala menghancurkan tekanan dada,
diaphoresis, aritmia ventrikal ganas, gagal jantung. Infrak miokard dapat
memanifestasikan dirinya sebagai kematian jantung mendadak, karena nekrosis
membutuhkan waktu untuk berkembang.

Menurut American Heart Association, pada tahun 2004 hampir seribu kematian di
Amerika berkaitan dengan kardiovaskular, sebanyak 35% dari semua kematian di
Amerika Serikat di tahun tersebut. Penting bagi tenaga kesehatan dan orang awan
untuk mempelajari konsep penyakit kardiovaskular, tindakan pencegahan, dan
menjaga kesehatan jantung. (Corwin, 2009)

Infrak miokardium adalah penyebab utama kematian di Amerika dan bertanggung


jawab untuk sekitar 529.000 kematian setiap tahun. Setiap tahun sekitar 1,1 juta
orang Amerika memiliki Amis. Setiap 29 detik seorang Amerika menderita acara
koroner dan sekitar setiap 1 menit seseorang meninggal dari peristiwa koroner.
Sekitar 250.000 orang per tahun meninggal sebelum mereka mencapai rumah
sakit. Studi menunjukkan bahwa separuh dari semua korban AMI menunggu lebih
dari 2 jam sebelum mendapatkan bantuan. Berdasarkan data dari studi
Framinghan, sekitar 45% dari semua Amis terjadi pada orang muda dari usia 40.
Delapan puluh lima persen dari orang yang meninggal dari AMI adalah 65 tahun
atau lebih tua. Perempuan memiliki lebih tinggi angka kematian di rumah sakit
dibandingkan pria. Perbedaannya mungkin akibat dari perbedaan perlakuan untuk
pria dan wanita. Dalam studi wanita sedikit pun AMI, aspirin, obat memblokir
beta, trombolisis koroner, kateterisasi jantung akut, angioplasti koroner perkutan
transluminal (PTCA), dan operasi CABG digunakan lebih sering dibandingkan
laki-laki sedikit pun AMI. Tingkat kematian PJK lebih tinggi untuk Afrika,
Hispanik, dan Indian Amerika daripada Kaukasia (Black dan Hawks, 2009).

Kematian yang disebabkan oleh infark miokardium, keadaan yang sama juga bisa
dialami di Indonesia khususnya diperkotaan dimana pola penyakit infark
miokardium sudah sama dengan pola penyakit kardiovaskuler. Penyakit
kardiovaskuler adalah penyebab utama kematian dan kecacatan diseluruh dunia.
(WHO, 2008)

Pada tahun 2002 penyakit infark miokard akut, merupakan penyebab kematian
utama didunia. Terhitung sebanyak 7.200.000 (12,2%) kematian terjadi akibat
penyakit infark miokard akut diseluruh dunia.Penyakit infark miokard akut adalah
penyakit penyebab utama kematian pada orang dewasa. Infark miokard akut di
Indonesia pada tahun 2002 merupakan penyebab kematian pertama dengan
mortalitas 220.000 (14%). (WHO, 2008)

Sekitar 239.548 jiwa pasien penyakit jantung yang menjalani rawat inap dan rawat
jalan di RS di Indonesia. Kasus terbanyak adalah penyakit jantung iskemik, yaitu
110.183 kasus dengan kasus tertinggi terjadi pada infark miokard akut (13,49%)
dan kemudian diikuti oleh gagal jantung (13,42%) dan penyakit jantung lainnya
(13,37%). (Depkes, 2009)
Di Rumah Sakit Umum Dr. H. Mohamad Ansari Saleh tahun 2014 pada bulan
April kasus infrak miokad akut hanya terjadi 4 orang sedangkan pada bulan Mei
hanya terjadi 1 orang. Menurut angka kasus terbanyak terjadi pada bulan April
2014 dengan jumlah 4 orang dan paling sedikit Mei 2014 dengan jumlah 1 orang.

Berdasarkan data di atas, penulis ingin meningkatkan asuhan keperawatan kepada


klien dengan infrak miokad akut dalam pendekatan komprehensif untuk bio-
psiko-sosial dan spiritual berdasarkan proses keperawatan dan menulis dalam
sebuah laporan berjudul : Perawatan Infrak Miokad Akut diruangan ICCU Rumah
Sakit Umum Dr. H. Mochamad Ansari Saleh

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran profil lipid infark miokard
akut.
1.2.2 Tujuan khusus
Untuk mengetahui kadar kolesterol LDL, HDL, Total Kolesterol dan
Trigliserid pada pasien infrak miokard akut yang terjadi di RSUD
Banjarmasin 2014.

1.3 Manfaat
1.3.1 Untuk pasien
Untuk meningkatkan kesehatan, dekteksi dini penyakit jantung,
mencegah komplikasi, meningkatkan pengetahuan dan memberikan
penyuluhan kesehatan.
1.3.2 Untuk perawat
Untuk meningkatkan pengetahuan asuhan keperawatan kepada klien
yang mengalami infak miokard akut sehingga kualitas layanan dapat
ditingkatkan.
1.3.3 Untuk siswa di lembaga pendidikan
Untuk menambah pengetahuan tentang luka pada pelaksanaan asuhan
keperawatan kepada klien infrak miokad akut bisa lebih baik
ditingkatkan.
1.3.4 Untuk keluarga
Untuk Meningkatkan hubungan jalinan motivasi kerjasama, anggota,
sesuai dengan pengobatan dan perawatan program, serta meningkatkan
pengetahuan keluarga tentang infrak miokad akut.

1.4 Metode ilmiah keperawatan


Metode yang digunakan penulis dalam penulisan laporan ini adalah metode
kasus dengan melakukan asuhan keperawatan langsung kepada klien dengan
kasus-kasus infrak miokad akut. Semua data yang mendukung data yang
obyektif dan data subyektif yang diperoleh dari klien, para penulis
menyimpulkan dengan metode induktif dari hal-hal yang umum untuk
kesimpulan yang khusus untuk tahap: pengkajian, analisis data, menentukan
diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

1.5 Sistematika penulisan


Sistematis penulisan studi kasus ini terdiri dari empat bab:
Bab 1: terdiri dari latar belakang, tujuan tujuan umum dan tujuan khusus,
manfaat, metode ilmiah asuhan keperawatan, sistematika
penulisan.
Bab 2: terdiri dari tinjauan teoritis: anatomi dan fisiologi, pengertian,
etiologi, patofisiologi, tanda gejala, pengobatan, pemeriksaan
diagnostic, prognosis, komlikasi, tinjauan teoritis keperawatan,
diagnosa keperawatan, intervensi, dan evaluasi.
Bab 3: terdiri dari gambaran kasus, analisis data, diagnoasa keperawatan,
rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi.
Bab 4: terdiri dari kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai