Anda di halaman 1dari 52

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Teoridasaratauumum

2.1.1. PengertianSistemInformasi

Menurut O’Brien (2007, p60), sistem adalah sekumpulan komponen


yang saling berhubungan dan bekerja bersama-sama dengan batasan yang
jelas untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan
output dalam proses transformasi yang terorganisasi.

Menurut Bernard, (2005, p341), sistem adalah sekelompok komponen


Enterprise Architecture yang terdiri dari hardware, software dan kegiatan
yang memiliki input dan output.

Menurut Satzinger, (2004, p6), sistem adalah kumpulan dari


komponen yang memiliki fungsi yang saling terhubung untuk mencapai
tujuan.

Menurut Mathiassen, (2000, p9), sistem adalah kumpulan komponen


yang menerapkan model kebutuhan, fungsi dan tampilan.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan atau
berinteraksi, terintegerasi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan untuk
mencapai satu tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output.

Menurut O’Brien (2006, p20), informasi adalah data yang telah diolah
menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pengguna akhir.

Menurut O’Brien (2006, p6), sistem informasi adalah gabungan yang


terorganisasi dari manusia, perangkat keras, jaringan komunikasi dan
sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi
dalam suatu organisasi.

6
Menurut Laudon, (2005, p7), sistem informasi adalah sekelompok
komponen yang saling terhubung yang mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung dalam
pengambilan keputusan, pengkoordinsian, pengendalian, penganalisaan dan
menvisualisasikan masalah yang komplek di dalam suatu organisasi.

Berdasarkan definisi dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat


disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekelompok komponen yang
saling terhubung untuk mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan
informasi dalam suatu organisasi.

2.1.2. PengertianTeknologiInformasi

Menurut Griffin dan Ebert (2006, p39), teknologi adalah dasar


persaingan pada beberapa perusahaan, terutama mereka yang tujuannya
menjadi penguasa teknologi dalam industri mereka

Menurut Bernard (2005, p124), informasi adalah data yang telah di


proses atau di olah menjadi bentuk yang lebih bermakna bagi seseorang.
Informasi di bentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti bagi
penerima.

Menurut Bernard (2005,p340), Teknologi Informasi adalah sejenis


sumber daya yang mendukung untuk pembuatan, analisis, sharing,
pengarsipan dan atau penghapusan data dan informasi yang telah
dipertimbangkan secara matang oleh enterprise.

Menurut Ward (2002, p3), teknologi informasi menunjuk pada


spesifikasi mengenai teknologi, khususnya hardware, software dan jaringan
komunikasi.

Berdasarkan dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang

7
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

2.1.3. PengertianPerencanaanStrategi

Menurut Oetomo dan Dharmo (2006, p7), perencanaan adalah proses


dimana manajer memikirkan dan menetapkan sasaran sebagai tindakan
berdasarkan beberapa metode yang diperlukan untuk mencapainya. Proses
tersebut merupakan suatu cara sistematik yang diterapkan untuk melakukan
kegiatan.

Menurut Ward (2002, p69), strategi didefinisikan sebagai sebuah


kumpulan dari beberapa aksi yang terintergrasi yang bertujuan unutk
meningkatkan hubungan jangka panjang lebih baik dan meningkatkan juga
kekuatan secara relatif antara beberapa perusahaan dengan kompetitor.

Menurut Rainer dan Turban (2009, p266) perencanaan strategi adalah


mengatur tujuan dan kebijakan jangka panjang untuk pertumbuhan dan
alokasi sumber daya.

2.1.4. PengertianStrategiBisnis

Menurut Fred (2004, p15), strategi adalah cara untuk mencapai


tujuan- tujuan jangka panjang atau bakal tindakan yang menurut keputusan
manajemen puncak dan sumber daya perusahaan yang banyak untuk
merealisasikannya.

Menurut Brady et al (2001, p3) proses bisnis adalah kumpulan


kegiatan yang mengambil salah satu jenis input dan menghasilkan output
yang bernilai kepada pelanggan.

2.1.5. PengertianStrategiSistemInformasi

Menurut Ward (2002, p44), strategi sistem informasi adalah strategi


yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan terhadap
informasi dan sistem untuk mendukung keseluruhan strategi bisnis yang
dimiliki organisasi tersebut. Hal ini, dihubungkan dengan konteks bisnis

8
dan kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi atau sistem
informasi.

Pada dasarnya,strategi sistem informasi mendefinisikan dan


memprioritaskan investasi yang harus dilakukanperusahaan untuk mencapai
portofolio aplikasi yang sesuai, mendefinisikan tujuan yang akan di capai
dan menentukan perubahan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.

2.1.6. Pengertian Data

Menurut O’Brien (2006, p38) data adalah fakta mentah atau


observasi, biasanya tentang fenomena fisik atau transaksi bisnis.

2.1.7. PengertianJaringan(Network)

Menurut O’ Brien (2006, p7), jaringan (network) adalah sistem yang


saling terhubung dari berbagai komputer, terminal, dan saluran serta
peralatan komunikasi.

2.1.8. Analisis 5 DayaSaing Porter

Menurut Ward (2006, p62) persaingan yang ada bergantung pada lima
kekuatan. Kekuatan tersebut digunakan untuk memahami dan mengevaluasi
struktur dari lingkungan. Bisnis industri dan ancaman kompetisi terhadap
perusahaan serta menentukan potensi keuntungan dalam indutri yang diukur
berdasarkan pengendalian jangka panjang tehadap modal yang
diinvestasikan dalam penentuan kinerja perusahaan.

Kelima kekuatan pesaing tersebut bersamaan menentukan intensitas


persaingan dan kemampuan dalam industri. Kekuatan yang paling besar
akan sangat menentukan sesuatu yang sangat penting.

9
Gambar 2.1 Lima Daya Saing Porter

Model ini merupakan metode analisis yang digunakan oleh orang-


orangyang menjalankan bisnis atau fungsi-fungsi utama bisnis, untuk
mendapatkan posisi kompetitif. Paradigma seperti ini sangat penting untuk
mendapatkan peran kompetitif sistem informasi, dimana strategi yang
menentukan bagaimana sistem informasi harus dijalankan. Pada waktu yang
sama, sistem informasi membuat strategi dan cara baru untuk dapat
berkompetisi dalam industri.

Lima kekuatan persaingan tersebut antara lain:

a. The threat of the entry of newcompetitors

Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitas yang


baru, keinginan untuk memperoleh pangsa pasar dan sumber daya
yang substansial. Keseriusan ancaman pendatang baru tergantung
pada hambatan yang ada pada reaksi dari pesaing yang ada pada
pendatang baru agar dapat diperkirakan.

10
b. The bargaining power of suppliers

Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya tawar untuk


peserta dalam industri dengan meningkatkan harga atau
mengurangi mutu barang atau jasa yang dibeli. Dengan demikian,
pemasok yang berpengaruh dapat menekan suatu industri yang
tidak dapat menuntut kenaikan biaya melalui harga jualnya.

c. The bargaining power of customers

Kekuatan pembeli atau pelanggan juga dapat menekan harga


menurut kualitas lebih tinggi atau layanan lebih banyak dan
mengadu domba semua anggota industri. Faktor yang
mempengaruhi kekuatan daya saing pembeli apabila :
• Pembeli melakukan pembelian dalam jumlah yang besar.
Dengan adanya pembelian dalam jumlah besar yang dilakukan
oleh pelanggan, hal ini membuktikan bahwa produk dan
pelayanan yang di miliki sangat berkualitas dan dapat
meingkatkan daya saing perusahaan.
• Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang menciptakan
insentif yang besar untuk mengurangi biaya pembelian.
• Karena pelanggan melakukan pembelian maka dapat
meciptakan insentive sehingga mengurangi biaya pembelian
bahan baku
• Produk industri tidak menghemat uang pembeli
• Dengan menciptakan produk yang bekualitas sehingga
perushaan menjual dengan harga tinggi yang sesuai dengan
kualitas produk sehingga pembeli harus mengeluarkan nominal
yang besar.

d. The threat of a substitute product

Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat


dengan produk dari industri lain yang dapat menjadi alternatif bagi
konsumen untuk memilih. Suatu produk dapat menjadi substitusi
atau pengganti bagi produk lain jika konsumen menganggap

11
produk-produk tersebut mempunyai fungsi yang serupa. Tekanan
persaingan dari produk substitusi akan mendorong suatu
perusahaan menjalankan strategi untuk meyakinkan pelanggan
bahwa produk mereka berbeda daripada produk substitusi melalui
berbagai bentuk strategi diferensiasi seperti harga yang bersaing,
kualitas yang berbeda, pelayanan yang lebih baik, dan kinerja yang
lebih sesuai dengan keinginan konsumen atau kombinasi.

e. The intensity of competitive rivalry

Persaingan industri merupakan kompetisi yang sama antara


perusahaan yang memiliki pengaruh besar terhadap para
pesaingnya yang dapat mendorong perlawanan untuk menjadi
lebih baik. Untuk mendalami persaingan industri ini, diperlukan
adanya suatu pemahaman. Pemahaman yang dimaksud antara lain:

• Ukuran industri

Mengetahui siklus perkembangan dunia industri saat ini.

• Pasar dan kinerja keuangan

Mengetahui pangsa pasar dan kinerja keuangan untuk dapat


mengurangi terjadinya resiko kegagalan dalam persaingan bisnis.

• Perusahaan yang dominan

Perusahaan Harus memiliki keahlian dan kreatifitas agar produk


atau jasa dikenal selalu diingat dan yang pertama dipilih oleh para
pelanggan.

• Strategi kompetitif yang bisa digunakan

Perusahan harus memiliki sasaran strategy yang kompetitif agar


meningkatkan daya saing perusahaan didalam persaingan industri.

• Kompetisi yang diperlukan

Perusahaan harus mengetahui cara berkompetisi didalam dunia


persaingan yang baik.

12
• Implikasi global

Dengan dikenalnya perusahaan secara global dapat meningktakan


daya saing perusahaan.

• Trend saat ini atau yang akan datang

Perusahaan harus mengelurkan produk sesuai dengan tren saat ini.


Persaingan diantara pesaing yang ada mengambil bentuk yang
sama dalam memperebutkan posisi dengan menggunakan cara
sepertikompetisi harga, pengenalan produk, dan persaingan

2.1.9. Analisis PEST (Political, Economy, Social, Technology)

Menurut Ward dan Peppard (2002, p70-72) analisis PEST adalah


analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang
politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai
pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah PEST adalah
kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah
perusahaan, rencana pemasaran atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil
suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.

a. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah
hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari
lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan.

b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya
pembelian dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu
perusahaan.

c. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya
pangsa pasar yang ada.

d. Faktor Teknologi

13
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.

Tabel 2.1 Analisis PEST

Politik Sosial
• Pajak/Tarif • Tren gaya hidup
• Perundang-undangan • Tingkah laku konsumen
• Tekanan atau adanya lobby group • Tingkat pendidikan
tertentu. • Angka kelahiran dan kematian
• Situasi politik dan keamanan • Tingkat penghasilan
• Pengelompokkan unsur

Ekonomi Teknologi
• Situasi ekonomi dalam negeri • Industri yang menggunakan
• Bunga pinjaman R&D
• Tingkat inflasi • Penemuan teknologi baru
• Upah regional • Teknologi informasi
• Nilai tukar mata asing • Hak paten teknologi
• Transfer teknologi

2.1.10. Value Shop


Value shop merupakan metode yang di gunakan untuk memecahkan
masalah dengan memberikan nilai nilai yang ada sebagai solusi untuk klien
yang di tandai dengan pertukaran informasi. (Ward & Peppard, 2002 : 266)

14
Gambar 2.2Value Shop

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan seperti rantai nilai yang


lebih mencerminkan bisnis jasa, dimana tujuannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan klien atau pelanggan dengan menyatukan pengetahuan dan
sumber daya dari dalam perusahaan yang sesuai atau dengan menggunakan
sumberdaya eksternal lainnya (Ward & Peppard, 2002 : 266)

2.1.11. PenentuanFaktorStrategiEksternal (EFAS)


Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal, EFAS (External
Factors Analysis summary). Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor
strategi eksternal (EFAS):

1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)


2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 0,0 (tidak
penting) sampai 1,0 (sangat tertutup). Faktor tersebut kemungkinan
dapat memberikan dampak terhadap faktor strategi.
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat
positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
15
peluangnya kecil dalam rating +1) pemberian nilai rating ancaman
adalah kebalikannya. Misalnya jika ancamannya sangat besar,
ratingnya adalah 1 sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor pembobotan
untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0
(outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembuatannya
dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotannya (pada kolom 4), untuk memperoleh
total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total
ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap
faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan
untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya
dengan kelompok industri yang sama.

Gambar 2.3 Contoh Tabel EFAS

2.1.12. PenentuanFaktorStrategiInternal (IFAS)


Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi
suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun
untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka
Strength dan Weakness perusahaan. Tahapnya adalah sebagai berikut:

16
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0
(paling penting) sampai 0.0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap proses strategis perusahaan (semua
bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.0).
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang
masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4
(sangat baik) dengan membandingkan dengan rata-rata nilai industri
atau pesaing utama. Sedangkan, variabel yang bersifat negatif
kebalikannya contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali
dibandingkan dengan rata-rata industri nilainya adalah 1 sedangkan
jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri nilainya adalah 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembuatannya
dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dengan
kelompok industri yang sama.

17
Gambar 2.4 Contoh Tabel IFAS

2.2. Teorikhusus

2.2.1. Pengertian Sertifikasi


Sertifikasi adalah pernyataan kesesuaian dari pihak ke tiga terkait
dengan produk, proses, sistem manajemen atau personal terhadap standar
tertentu.

2.2.2. Pengertian Standarisasi


Standarisasi merupakan spesifikasi teknis dan panduan mengenai
aturan, petunjuk,definisi deskripsi serta larangan yang didokumentasikan
secara terstruktur untuk mendapatkan input, proses dan hasil yang sama
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan

2.2.3. PengertianEnterprise
Menurut Bernard (2005, p31), Enterprise adalah suatu area dari
aktifitas dan tujuan di dalam suatu organisasi atau di antara beberapa
organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya ditukar.

Menurut Minoli (2008,p450), Enterprise adalah sekumpulan tugas


atau institusi perusahaan yang mendukung entitas fungsional perusahaan
yang memiliki seperangkat tujuan atau mandat tunggal

18
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, enterprise merupakan suatu
organisasi dimana di dalamnya terdapat aktifitas tukar-menukar informasi
dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, di dalam
enterprise juga terdapat aktifitas proses bisnis perusahaan yang didukung
oleh perencanaan-perencanaan untuk mencapai tujuan dari proses bisnis
perusahaan.

2.2.4. PengertianEnterpriseArchitecture
Menurut Mertz, Gryning dan Khan (2010, p37), Enterprise
Architecture adalah untuk memberikan klarifikasi tentang hubungan antara
strategi, perencanaan bisnis dan teknologi di negara-negara saat ini dan
masa depan perusahaan.

Enterprise Architecture merupakan tentang penataan kondisi


(informasi, infrastruktur, keuangan, organisasi, bisnis & aplikasi) saat ini
dan menciptakan peta jalan untuk mencapai visi TI.

Menurut Bernard (2005, p31-36), Enterprise Architecturemerupakan


bagaimana cara membuat penglihatan abstrak sebuah organisasi
(perusahaan) yang membantu orang di dalam perusahaan tersebut untuk
membuat perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Enterprise Architecturemelebihi perencanaan teknologi, dengan
menambahkan perencanaan strategis sebagai pendorong utama dari
perusahaan.

Komponen Enterprise Architecture :


EA = S + B + T

Enterprise Architecture = Strategy + Bussiness + Technology

2.2.5. Pengertian Efektivitas Operasional


Efektivitas Operasional adalah pengelolaan sumber daya yang di
tempatkan secara terkoordinasi pada proses yang dilakukan untuk mencapai
tujuan unit bisns.

19
2.2.6. MenghubungkanEnterprise ArchitecturedanStrategi
Enterprise Architecture menyediakan strategi dan pendekatan bisnis
kepada kebijakan perencanaan pengambilankeputusan dan pengembangan
sumber daya yang berguna untuk para eksekutif, line manager dan support
staff. FrameworkEnterprise Architecturedan dokumentasi metodologi
mengukur Enterprise Architecture dengan cara mengizinkan strategi untuk
mempengaruhi bisnis dan perencanaan teknologi, pembuatan keputusan
tersebut penting khususnya dalam pendokumentasian Enterprise
Architecture dimasa depan. Dokumentasi strategi melibatkan identifikasi,
tujuan, inisiatif, dan pengukuran outcome.

2.2.7. MenghubungkanEnterprise ArchitecturedanPerencanaanBisnis


Di dalam perencanaan bisnis terdapat keterangan tentang bagaimana
bisnis akan dijalankan, bagaimana rencana pemasaran, produksi, sumber
daya manusia, serta analisis resiko dan output dari perusahaan. Selain itu di
dalam perencanaan bisnis juga tedapat tentang bagaimana teknologi yang
digunakan oleh perusahaan dan bagaimana lingkungan internal dan
eksternal perusahaan dapat mendukung perencanaan bisnis yang telah
ditentukan oleh perusahaan.

Untuk mencapai apa yang telah ditetapkan pada perencanaan bisnis


perusahaan, Enterprise Architecture dapat memberikan perencanaan
teknologi dengan menambahkan perencanaan strategis sebagai arahan
utama untuk enterprise dan perencanaan bisnis sebagai sumber dari
program dan kebutuhan sumber daya. Dokumentasi Enterprise Architecture
memiliki tiga isu utama pada level bisnis yaitu mendukung tujuan strategis,
mendokumentasikan aktifitas bisnis dan mengindentifikasi teknologi yang
mendukung.

2.2.8. Enterprise Architecturesebagai program manajemen


Enterprise Architectureadalah Program manajemen yang
menyediakan strategi serta pendekatan yang terintegrasi kepada
perencanaan sumber daya. Program Enterprise Architecturemerupakan

20
bagian dari keseluruhan proses yang berhubungan dengan pemerintahan
yang menentukan resource alignment, mengembangkan standardized
policy, meningkatkan dukungan terhadap pengambilan keputusan, dan
mengawasi aktifitas pengembangan sumber daya perusahaan. Selain itu,
Enterprise Architecturejuga dapat membantu mengidentifikasi jarak di
dalam performa dari aktifitas bisnis dan kemampuan dari dukungan service
IT, sistem dan jaringan.

2.2.8.1. Resource Allignment


EA mendukung perencanaan strategis dan proses perencanaan
sumber daya operasional dengan menyediakan pandangan makro dan
mikro tentang bagaimana sumber daya mempengaruhi dalam mencapai
tujuan dari organisasi. Ini membantu untuk memaksimalkan efisiensi
dan efektifitas sumber daya,dimana hal tersebut akan membantu
meningkatkan kemampuan kompetitif organisasi. Gambar 2.4
menunjukkan bagaimana proyek IT sejajar dengan goals dari sub-
enterprise, dan dengan keseluruhan goals dan initiatives organisasi.

Gambar 2.5Resource Alignment

2.2.8.2. Standardized Policy


EA mendukung implementasi dari standar kebijakan
manajemen untuk mengembangkan dan pemanfaatan IT dan sumber
daya lainnya. Dengan menyediakan holistik, hierarki view dari sumber
21
daya masa sekarang dan masa depan, EA mendukung pembuatan
kebijakan untuk :
• Mengidentifikasi strategi dan kebutuhan operasional
• Menentukan strategi dari aktifitas dan sumber daya
• Mengembangkan bisnis dan sumber daya teknolgi
perusahaan
• Memprioritaskan pembiayaan program dan proyek
• Mengawasi manajemen program dan proyek
• Mengidentifikasi metrics performa dari program dan
proyek
• Identifikasi dan menjalankan standart dan manajemen
konfigurasi
2.2.8.3. Decision support
EA menyediakan dukungan untuk pengambilan keputusan
sumber daya IT kepada eksekutif, manajemen, dan staff level dari
perusahaan.pada level eksekutif, EA menyediakan visi untuk inisiatif
IT dan dukungan dalam menetapkan strategi. Pada level manajemen,
EA mendukung desain dan keputusan konfigurasi manajemen, serta
inisiatif IT dengan standart teknik seperti suara, data, video, dan
security. Pada level staff, EA mendukung keputusan yang berhubungan
dengan operasi, maintenance, dengan pengembangan sumber daya dan
service IT.
2.2.8.4. Resource development
EA mendukung pendekatan yang terstandarisasi untuk
pengembangan IT dan sumber daya lainnya. Selanjutnya EA
mendukung standarisasi, pendekatan untuk project manajemen yang
mempromosikan komprehensif dan penglihatan yang efektif pada
program yang sedang berjalan dan pengembangan proyek baru.
Selanjutnya, EA mendukung penggunaan proses yang terstandarisasi
untuk mengevaluasi dan menyeleksi investasi pada sumber daya IT
berdasarkan perspektif bisnis dan finansial.

2.2.9. Enterprise Architecturesebagaimetodedokumentasi

22
Konsep dari dokumentasi arsitektur enterprise mulai muncul pada
tahun 1990 dan sekarang berkembang menjadi strategic goals,
businessservice, information flows, system and application, networks, dan
supporting infrastructure. Pendekatan dokumentasi EA berdasarkan pada
framework dokumentasi dan metodologi implementasi yang digunakan.

Gambar 2.6 Elemen dari Dokumentasi EA

Berdasarkan gambar 2.5 dapat dilihat bahwa EA sebagai metode


dokumentasi menyediakan :

• EA Approach : adalah suatu framework pemodelan dan


metodologi implementasi yang digunakan oleh perusahaan.

• Current Views : terdiri atas strategi apa yang digunakan oleh


perusahaan saat ini, proses bisnis perusahaan yang sedang
berjalan saat ini, dan sumber daya apa saja yang digunakan
oleh perusahaan saat ini.Current views terdiri atas goals &
initiatives, products & services, data & information, system &
application dan networks & infrastructures.

23
• Future Views : terdiri atas strategi apa yang digunakan oleh
perusahaan pada masa depan, proses bisnis perusahaan yang
akan berjalan pada masa depan, dan sumber daya apa saja
yang digunakan oleh perusahaan pada masa depan.Future
views terdiri atas updatedstrategic goals & initiatives,
improved business products & services, enhanced data
&information flows, integrated system & applications, dan
optimized networks & infrastructure.

EA Management Plan : adalah suatu perencanaan tentang


bagaimana perusahaan berpindah dari current EA ke future EA.

2.2.9.1. EA Documentation framework


EA DocumentationFramework mengidentifikasi ruang lingkup
dari arsitektur untuk didokumentasikandan menetapkan hubungan
diantara area arsitektur. Framework membuat suatu kumpulan abstrak
view dari enterprise melalui bagaimana perusahaan mengumpulkan
arsitektur informasi perusahaan. Untuk mengurangi resiko dan
meningkatkan efektifitas, fase metode implementasi pada EA
framework dibagi menjadi ke suatu segmen aktifitas yang berbeda
yang disebut dengan Line of Business (LOB).
Menurut Bernard (2005,p39), Line of Business (LOB) adalah
suatu area yang terpisah dalam aktifitas didalam perusahaan. Hal
tersebut dapat melibatkan pembuatan produk, ketentuan suatu service,
atau fungsi administratif internal.
Gambar 2.7 mengilustrasikan ketiga dimensi yang mengkaitkan
aspek-aspek yang berbeda didalam mendokumentasikan perusahaan.

24
Gambar 2.7The EA3CubeDocumentationFramework

Gambar diatas dikenal sebagai EA3 CubeTM merupakan level


dari contoh hirarki framework sehingga dapat membedakan sub sub
architecture dapat dilogikakan terkait satu sama lain. Ini dilakukan
dengan memposisikan high level strategi / initiative at the top, bisnis
produk atau service, data dan informasi, alur data dan informasi di
tengah, sistem yang mendukung / aplikasi dan teknologi / infrasuktur
dibagian bawah. Dengan cara penyusunan ini dapat juga menunjukan
antara stategi, informasi, dan teknologi dimana mengarah pada
planning dan pembuatan keputusan.
Untuk mengurangi resiko dan menciptakan efisien metode
implementasi yang baru, EA Framework dibagi menjadi beberapa
segmen aktifitas yang berbeda, yang mengarah kepada line’s of
business (LOB) sebagai contoh tiap LOB harus menyelesaikan sub
architecture dimana didalamnya termasuk lima level hirarki dari EA
framework. Oleh karena itu LOB dapat berdiri sendiri dalam beberapa
cara didalam suatu interprice kecuali penduplikasian data / aplikasi
dan fungsi network dapat terpengaruh jika tiap LOB benar benar
independen. Di dalam architecture meliputi kelima level framework

25
yang berfokus pada satu atau lebih LOB yang mengacu pada segmen
dari keseluruhan EA.
2.2.9.2. EA Component
EA Component dapat merubah goal’s proccess standart dan
sumber daya yang dapat memperpanjang luas suatu enterprise atau
dapat terkandung didalam spesifik line of bussiness. Contoh dari
komponen yang terkandung dalam strategi goal’s dan initiative : bisnis
produk dan service, alur informasi, knowledge warehouse, data object,
information system, software aplication, enterprise resource program
dan website ; voice, data dan video network’s dan infrastucture
pendukung termasuk gedung-gedung, ruang server, jalur kabel dan
peralatan utama.

Gambar 2.8 Contoh EA Component

2.2.9.3. Current Architecture

Menurut Bernard (2005, p.40), EA Architecturemengandung


komponen EA yang saat ini ada didalam tiap level framework didalam
enterprise. Pandangan sementara dari EA menciptakan garis dasar
inventori dari sumber daya saat ini dan aktifitas yang terdokumentasi
didalam cara yang konsisten dengan pandangan kedepan dari EA
sehingga butuh analisis yang dapat melihat jarak di performa antara
plan ke depan dengan kemampuan sekarang. Memiliki keakuratan

26
yang meliputi pandangan saat ini dari komponen EA yang memiliki
refrensi penting untuk project planning, asset management dan
investasi pembuatan keputusan. Pandangan sementara dari EA tersusun
dari artifacts ( dokumen, diagram, data, spreadsheets, chart). Ditiap
level framework, yang dicapai didalam garis EA repository dibuat
agar dapat digunakan oleh berbagai EA stakeholder.

2.2.9.4. EA Future Architecture


Menurut Bernard (2005, p41), Dokumentasi architecture masa
depan adalah modifikasi dari komponen EA yang dibutuhkan oleh
enterprise yang dekat pada jarak performance yang ada atau bantuan
inisiatif strategi baru, kebutuhan operasional atau solusi teknologi.
Seperti yang di tunjukkan, architecture masa depan didukung dengan
strategi dan teknikal level’s didalam tiga cara : new direction and
goal’s , changing business priorities, and emerging technology. EA
tidak bisa merefleksikan perubahan diatas pada arsitektur masa depan
kecuali :
• Tim kepemimpinan perusahan menyediakan perubahan
pada strategic direction and goal.
• Line of business of manager dan program manager
menyediakan perubahan pada bisnis proses dan prioritas
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang baru.
• Support staff /delivery staff mengidentifikasi teknologi
yang berjalan dan solusi untuk kebutuhan bisnis baru.
Architecture masa depan harus dapat menutupi perubahan
perencanaan terhadap komponen EA dalam kondisi terdekat
(perubahan taktik 1-3 tahun kedepan), sebagaimana perubahan pada
EA komponen yang menghasilkan implementasi skenario yang
panjang yang melilhat 4-10 tahun kedepan.

27
Gambar 2.9Driver of Change
2.2.9.5. EA Management Plan
Menurut Bernard (2005, p42), Perencanaan EA management
artinya adalah EA program dan pendekatan komunikasi. EA
management plan juga menyediakan gambaran cari current dan future
architecture, mengurutkan rencana untuk mengatur perpindahan kearah
future operasi lingkungan bisnis / teknologi.
EA management plan adalah bagaimana dokumen harus
disadari untuk kepentingan EA manajement program. Bagaimana
enterprise bergerak secara terus menurus dari current architecture ke
future architecture adalah perencanaan yang penting dan tantangan
manajemen terutama jika sumber daya IT mendukung kunci dari
fungsi bisnis yang digantikan atau diperbaharui.

Menurut Bernard (2005, p176), EA Management Plan adalah


merupakan dokumen yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan
mengelola transisi dari proses saat ini dan sumber daya untuk mereka
yang akan dibutuhkan di masa depan.

EA Management Plan juga menyediakan koordinasi ini dan


mendukung pengawasan untuk perubahan EA perusahaan, antara
tampilan saat ini dan masa depan.

2.2.9.6. Planning Thread


Menurut Bernard (2005,p42), EA dokumen termasuk
hambatan-hambatan dari aktifitas umum yang di sebabkan didalam
semua level dari framewok. Hambatan itu termasuk keterkaitan

28
keamanan IT standart dan pertimbangan pertimbangan tenaga kerja IT,
berikut ini penjelasan dari ketiga hambatan tersebut :

-IT security
Keamanan yang paling efektif adalah ketika keamanan menjadi
bagian dari EA management program metodologi dokumentasi. IT
security program meliputi beberapa orang antara lain, informasi,
personil, operasi dan fasilitas. Untuk menjadi efektif IT security
harus bekerja yang saling keterkaitan dari semua level EA dan
sampai semua EA komponen.

-IT standard’s
Salah yang merupakan penting bagi EA adalah mendukung
standarisasi teknologi terkait di semua level framework EA. EA
harus menggambar sesuai dengan standart yang diterima oleh
nasional dan internasional, industri untuk mempromosikan fungsi
dari solusi dari yang tidak memiliki kepemilikan didalam EA
komponen. Untuk meningkatkan integrasi dari EA komponen,
sebagai mana untuk mendukung pertukaran dari komponen yang
dibutuhkan.

-IT workforce
Berharap sumber daya terbaik dalam suatu enterprise adalah sumber
daya manusia. Oleh karena pentingnya hal tersebut maka harus
dipastikan IT terkait antara lain; staff, skill dan kebutuhan training
yang diidentifikasikan kedalam Line of Business (LOB) dan
kegiatan layanan pendukung disetiap level EA framework.

2.2.9.7. EA Repository
Menyediakan akses yang mudah ke dokumentasi EA sangatlah
berguna pada perencanaan dan pengambilan keputusan. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan membuat online EA Repository untuk
mendapatkan dokumentasi komponen EA pada bermacam-macam area
dari EA framework. EA Repository merupakan sebuah website dan

29
database yang menyimpan informasi dan menyediakan hubungan ke
EA tools dan program sumber daya EA lainnya.

Gambar 2.10 Contoh Desain EA Repository

2.2.10. Line of Business


Menurut Bernard (2005, p.39), Line of Business (LOB) adalah suatu
area yang terpisah dalam aktifitas didalam perusahaan. Hal tersebut dapat
melibatkan pembuatan produk, ketentuan suatu service, atau fungsi
administratif internal.

2.2.11. EA artifact
Menurut Bernard (2005, p.111), EA Artifacts
adalahsuatudokumentasiproduk, sepertidokumentasiteks, diagram,
spreadsheet, briefing slides, atauklip video.EA artifacts
mendokumentasikan EA components.

EA Artifacts merupakansuatutipedokumentasi yang


mendeskripsikankomponensepertilaporan, diagram, charts, spreadsheets,
arsip video, dantipepengumpulaninformasilainnya. High-level EA Artifacts

30
biasanyaberupadokumentasiteksatau diagram yang
mendeskripsikanstrategikeseluruhan, program-program, danhasil yang
diinginkan. Mid-level EA Artifacts yaituberupadokumen-dokumen,
diagram, charts, spreadsheets, dan yang mendeskripsikan proses organisasi,
proyek yang sedangberjalan, supply chains, large system, alurinformasi,
jaringandan website. Low-level EA Artifacts mendeskripsikanaplikasi yang
spesifik, kamus data, standarteknik, interfaces, komponenjaringan, dan
cable plants.

2.2.11.1. Goals and initiatives


Menurut Bernard(2005, p106), Goals Ininitiatives
berada pada Level atas dari EA3 Frameworkyang
memperkenalkan perusahaan dalam menentukan arah strategis
(strategic direction), tujuan (goals), initiatives, serta
memberikan penjelasan yang jelas mengenai kontribusi bahwa
TI akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan itu.
Perancangan strategis dimulai dengan suatu pernyataan yang
jelas dari tujuan dan/misi dari perusahaan, pernyataan singkat
dan jelas dari keberhasilan visi.

31
S-1 strategic plan

S-2 SWOT analysis

S-3 CONOPS scenario

S-4 operation diagram

S-5 balanced scorecard

Gambar 2.11Enterprise Architecture EA3 Cube

(Goals & Initiatives)


S-1 Strategic Plan
Perencanaan Strategi yang membutuhkan kebijakan tingkat
tinggi dan dokumen perencanaan perusahaan yang menggunakan arah
strategi kompetitif, dan tujuan terpenting mengadakan program-
program proyek (inisiatif strategis) yang menjadi rencana strategis
dalam mencakup periode masa depan perusahaan untuk 3-5 tahun
mendatang.
Rencana strategi dibutuhkan artefak EA komposit yang saling
berkaitan dan mengarahkan tujuan (goals) perusahaan selama periode
3-5 tahun di masa datang dengan membuat beberapa perencanaan
seperti :
• Memberikan pernyataan visi dan misi yang singkat yang
mengarah pada tujuan dan arah perusahaan.
• Mengembangkan pernyataan arah strategis yang sesuai dengan
tujuan perusahaan, memastikan perusahaan dapat bertahan
dalam persaingan bisnis, memungkinkan untuk fleksiblitas
dalam menjalankan bisnis, dan mempromosikan keberhasilan
kompetitif.

32
• Merangkum hasil dari analisis SWOT yang didasarkan pada
pernyataan arah tujuan strategis dan mengidentifikasi kekuatan
perusahaan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Hal ini akan
lebih rinci dibahas pada S-2 SWOT analysis.
• Merangkum asumsi situasi dan perencanaan untuk “konsep
operasi” yang terdapat di dalam skenario CONOPS yang
mendukung pada arah strategi perusahaan. Ringkasan ini harus
mencakup kegiatan perusahaan saat ini yang menggambarkan
pada tingkat tinggi koordinasi kegiatan yang sedang
berlangsung.
S-2 SWOT Analysis
Menurut Rangkuti (2006,p18), Analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada faktor-faktor
kekuatan (strengths),kelemahan (weakness) perusahaan serta
meminimalkan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam
lingkungan yang dihadapi perusahaan.
• Kekuatan (Strength)
Kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan
dengan para pesaingnya atau kompetensi khusus yang terdapat
dalam organisasi berakibat pada pemilikan keunggulan atau
kelebihan komperatif.

Dikatakan demikian karena satuan organisasi memiliki sumber,


ketrampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya
lebih kuat dari pesaing dalam memuaskan kebutuhan. Contoh:
kekuatan pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan
kedudukan, lembaga dengan unit pemasok input, loyalitas
pengguna produk dan kepercayaan berbagai pihak yang
berkepentingan.

• Kelemahan (weakness)
Kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan lain. Dengan mengetahui ini

33
maka disusun suatu strategi untuk menutupi / menghilangkan
kelemahan perusahaan. Keterbatasan / kekurangan dalam hal
sumber, ketrampilan dan kemampuan menjadi penghalang
serius bagi penampilan kinerja organisasi. Berbagai
keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat
dari sarana prasarana yang dimiliki, kemampuan manajerial
yang rendah, produk yang tidak / kurang diminati, perolehan
keuntungan kurang memadai.
• Peluang (opportunities)
Kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk membuat lebih
banyak pelanggan dibandingkan dengan pesaingnya. Berbagai
situasi lingkungan yang menguntungkan bagi satuan
organisasi. Yang dimaksud dengan berbagai situasi disini
antara lain kecenderungan penting terjadi di kalangan
pengguna produk, perubahan dalam kondisi persaingan,
perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang
membuka berbagai kesempatan baru dalam kegiatan
organisasi.
• Ancaman (threats)
Threats merupakan kebalikan dari pengertian peluang yakni
faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
organisasi. Jika tidak segera diatasi akan menjadi
ganjalan/halangan/hambatan laju aktivitas satuan organisasi
baik untuk masa sekarang maupun masa depan. Berbagai
contoh antara lain: masuknya pesaing baru, pertumbuhan yang
lamban, meningkatnya posisi tawar pemakai produk yang
dihasilkan, menguatnya posisi tawar input yang diperlukan
untuk proses menjadi output / produk tertentu, perkembangan
dan teknologi yang belum dikuasai.
Analisis ini dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang dan secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Jadi, analisis ini memungkinkan perencana
perusahaan dapat menata kembali informasi yang ada dan merumuskan

34
masalah yang nantinya akan mendasari penentuan strategi alternatif
dan rencana yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut dan
membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan
faktor internal kekuatan dan kelemahan.Umumnya yang sering
digunakan adalah sebagai kerangka atau panduan sistematis dalam
diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin
menjadi pertimbangan perusahaan.

Gambar 2.12 Analisis SWOT

Matrik SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis
perusahaan adalah Matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan
bagaimana peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi
perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS)
yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternative (Rangkuti, 2006, p31)
Cara membuat Matrik SWOT adalah dengan menggunakan
faktor-faktor strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah
dijelaskan dalam table EFAS dan IFAS, yaitu dengan mentransfer
peluang dan ancaman dari table EFAS serta mentransfer kekuatan dan
kelemahan dari table IFAS kedalam sel yang disesuaikan dalam matrik
SWOT. Kemudian dengan membandingkan faktor-faktor strategis
tersebut lalu di buatkan 4 set kemungkinan alternative strategi (SO, ST,
WO, WT) (Rangkuti, 2006. P35) :

35
• Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran
perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan
untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

• Strategi ST : Strategi dalam menggunakan kekuatan yang


dimiliki perusahaan untuk mengantisipasi ancaman

• Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan


peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang
ada.

• Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang


bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang
ada serta menghindari ancaman.

Tabel 2.2 Analisis SWOT


IFAS Strength (S) Weakness (W)
Faktor-faktor kekuatan Faktor-faktor
EFAS internal kelemahan internal

Opportunity (O) Strategi SO Strategi WO


Faktor peluang eksternal Strategi yang menggunakan Strategi yang
kekuatan untuk meminimalkan
memanfaatkan peluang. kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang.
Threats (T) Strategi ST Strategi WT
Faktor ancaman eksternal Strategi yang menggunakan Strategi yang
kekuatan untuk mengatasi meminimalkan
encaman. kelemahan dan
menghindari
ancaman.

S-3 CONOPS Scenario


Menurut Bernard (2005, p294) CONOPS Scenario atau Konsep
Skenario Operasi berisikan narasi dokumen yang menjelaskan
36
bagaimana kegiatan perusahaan beroperasi saat ini atau kegiatan
operasi beberapa tahun yang akan datang dengan beberapa faktor-
faktor tertentu internal dan eksternal yang di identifikasi dalam analisis
SWOT dengan asumsi perencanaan.
S-4 Concept of Operations (CONOPS) Diagram
Menurut Bernard (2005, p295) CONOPS Diagram merupakan
penggambaran secara grafikal dengan gambaran tingkat tinggi yang
mendetail tentang bagaimana perusahaan tersebut menjalankan
bisnisnya atau beroperasi, baik itu secara menyeluruh ataupun hanya
dari beberapa wilayah tertentu.

Di dalam CONOPS diagram kita dapat melihat keseluruhan


aktifitas dari CONOPS scenario. Selain itu, CONOPS diagram juga
dapat menggambarkan bagaimana sistem digunakan dan bagaimana
proses bisnis perusahaan yang sedang berjalan pada masa sekarang.

37
18 Pembayaran pelunasan

6. Membayar DP
1.2 Client lama dapat langsung melakukan
order melalui web yang tersedia

1.1 Client baru harus


mendaftar terlebih
dahulu melalui CS
untuk mendapatkan id
client dan order
pertama melalui CS
1. Melakukan order Customer
5.3 Draft invoice DP service
17 Memberikan sertifkat dan draft invoice pelunasan
Client
3.
N
eg
os
ia
s
ih

sa n
eD
ar

na da
ga

n
oic

elu kat
nv

e p rtif
ft i

oic n se
dra

ft i rika
5.2

dra be mi
res
nv
PPS
m
at
ifik
Me

rt
Se
16

.
15
Penjualan

an
i tk
rb
te
di
k
tu
un
L
HP
.
14

2.1 Permohonan order

5.1 Ubah status order Internet


7.2 Info pembayaran DP
Adm.
Operasional System
7.1 Input DP

10.2 Input biaya


13.2 Verifikasi HPL
akomodasi
19 Input pelunasan
13.1 Konfirmasi HPL
Keuangan

12.Menginput HPL

9.1 Memberikan instruksi kerja


10.1 Biaya akomodasi
dan alat pendukung
PTK

Petugas
9.2 RKO untuk akomodasi

11 Melakukan opersional kerja


PTK = Penempatan Tenaga Kerja
DP = Down Payment
RKO = Rencana Kerja Operasional
HPL = Hasil Pekerjaan Lapangan
Gambar 2.13 Contoh CONOPS Diagram

38
2.2.11.2. Product and services

Gambar 2.14 Enterprise Architecture EA3 Cube

(Products& Services)
B1 - Business Plan
Menurut Bernard (2005, p297) perencanaan bisnis merupakan
rencana bisnis yang dituntut untuk memiliki deskripsi tingkat tinggi
dari garis kunci dan fungsi bisnis dengan strategi keuangan yang akan
mencapai tujuan strategis dan inisiatif.Ada beberapa hal yang biasa
ditemui pada analisis perencanaan bisnis ini:
1. Kegiatan bisnis: Menjelaskan tentang bagaimana gambaran
umum mengenai perusahaan.
2. Profil tim eksekutif : Menjelaskan profil dari topmanagement
serta tugasnya.
3. Hubungan kegiatan usaha dengan tujuan strategi : Menjelaskan
tentang hubungan bagaimana kegiatan –kegiatan bisnis yang
terjadi pada perusahaan bisa membantu perusahaan untuk
mencapai tujuan strategisnya.
4. Struktur organisasi : Menjelaskan tentang susunan organisasi
yang ada pada perusahaan.

39
5. Prospek pasar dan strategi kompetitif : Menjelaskan mengenai
prospek pasar dan bagaimana caranya agar bisa mengungguli
pesaing.
6. Siklus bisnis : Menjelaskan mengenai daur hidup bisnis
perusahaan dari awal hingga kembali ke awal.
7. Ringkasan kapitalisasi perusahaan : Merupakan ringkasan
mengenai perusahaan dan sejauh mana perusahaan tersebut
sudah berjalan dan berkembang.
8. Strategi keuangan : Menjelaskan tentang bagaimana mengatur
keuangan perusahaan agar pengeluaraan perusahaan tidak
terlalu besar dan pengontrolannya jelas sehingga menjadi
keunggulan tersendiri untuk bisa menunjang agar mencapai
tujuan utama perusahaan.
9. Status keuangan : Menjelaskan tentang bagaimana keadaan
keuangan perusahaan saat ini dan sejauh mana keadaan
keuangan yang sekarang dapat menunjang untuk mencapai
tujuan perusahaan.
10. Bisniskemitraandanaliansi
:Menjelaskantentangkerjasamaantaraperusahaandenganpihak
lain
untukmenunjangtercapainyatujuanperusahaandenganmemanfaat
kanpihak lain sebagaipendukungnya.

B3 - Swimlane Process Diagram


Stakeholder menunjukkan bagaimana diagram aktivitas para
bagian divisi (orang-orang dengan kepentingan dalam perusahaan)
yang terlibat dengan lini proses bisnis, dan waktu interaksi yang
diperlihatkan pada diagram dengan menggunakan format “swimlanes”
untuk mengatur barisan stakeholder, dan jangka waktu menurut kolom
serta overlay kegiatan dengan simbology flowchart.

40
Gambar 2.15Template Swimlane Diagram

41
B4 –Business Process Diagram
Menurut Bernard (2005, p300) Diagram proses bisnis yang
menunjukkan mengenai rincian atau detail dari setiap aktivitas bisnis
yang ada, termasuk bagaimana setiap aktivitas-aktivitas ini bisa saling
berhubungan. Diagram B-4 mengikuti diagram IDEF-0 untuk
menunjukan input, control, output dan mekanismenya untuk setiap
langkah pada prosesnya.
Ada beberapa hal yang dapat dilihat dari diagram proses bisnis
ini, diantaranya :

1. Input
Input adalah sesuatu yang men-trigger suatu aktifitas dan mampu
merubah, menggunakan atau bahkan menjadi bagian dari sistem.
2. Controls
Controls disini adalah regulasi dari suatu aktifitas biasanya
mengindikasikan kapan atau bagaimana suatu proses akan
dilaksanakan atau terjadi.
3. Output
Output adalah hasil yang telah diproduksi oleh serangkaian
aktifitas atau suatu alasan untuk menjalankan proses.
4. Mechanism
Mechanism adalah sistem, orang dan peralatan yang digunakan
untuk melakukan suatu aktifitas.

42
Gambar 2.16Business Process Diagram

B6 - Usecase Narrative Diagram


Use case narrative mengikuti format bahasa pemodelan yang
terpadu (UML) (Unified Modeling Language) untuk mengidentifikasi
keperluan bisnis, keadaan, stakeholders, dan peraturan bisnis untuk
interaksi dengan sistem, layanan dan aplikasi yang mengidentifikasi
solusi teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan.
Use case narrative diagram juga dapat dikatakan dapat
mengidentifikasi bagaimana sistem akan digunakan dan actor mana
yang akan terlibat dengan use case. Actor adalah seseorang atau
sesuatu yang secara langsung bersentuhan dan berinteraksi dengan
sistem. Actor dapat mempunyai peranan lebih didalam satu use case
narrative diagram. Contohnya, bagian penjualan mempunyai peranan
dalam sistem pemesanan yaitu mencatat pemesanan baru dan
mengupdate pemesanan. Di dalam use case narrative diagram juga
terdapat garis batas yang digambarkan disekitar keseluruhan use case.
Batasan ini disebut dengan automation boundary, hal ini menandai

43
batas antara lingkungan, di mana aktor melakukan tugasnya, dan
komponen internal sistem komputer. Berikut ini adalah notasi yang
digunakan pada usecase narrative diagram :
• Boundary
Garis batas yang digambarkan disekitar keseluruhan use case.
Hal ini menandai batas antara lingkungan, di mana aktor
melakukan tugasnya, dan komponen internal sistem komputer.
• Actor
Seseorang atau sesuatu yang secara langsung bersentuhan dan
berinteraksi dengan sistem. Actor dapat mempunyai peranan
lebih didalam satu use case diagram.
• Business Event
Suatu event bisnis yang terjadi di dalam proses bisnis
perusahaan dan berhubungan dengan sistem.

44
Gambar 2.17 Contoh Usecase Narrative Diagram

45
2.2.11.3. Data and Information

D1 – Object Transition Diagram

D2 – Logical Data Model

D3 - Activity / Entity Matrix

Gambar 2.18 Enterprise Architecture EA3 Cube

D1 – ObjectStateTransitionDiagram
Diagram keadaan transisi yang menggunakan notasi dari
bahasa pemodelan terpadu untuk menunjukkan bagaimana
siklus hidup objek data tertentu. Diagram ini menunjukkan
perubahan atribut, link, dan perilaku dari objek “on-line order”
yang merupakan hasil dari aktivitas sistem internal atau
eksternal.Object state transition diagram juga merupakan
sebuah diagram yang menunjukkan daur hidup suatu objek
dalam bentuk state dan transisi.
Object state transition diagramterdiri dari sebuah oval yang
mewakili status objek dan panah yang mewakili transisinya. Di
bawah ini ketentuan-ketentuan yang digunakan di dalam object
state transition diagram :
• Initial State
Initial State adalah suatu lingkaran titik tebal yang
merupakan awal dari sebuah proses didalam object state
transaction diagram.
• Pseudostate
Pseudostate adalah suatu titik awal dari statechart, dan hal
ini ditandai dengan simbol lingkaran hitam.

46
• Transition
Transition adalah pergerakanobjekdarisatustatekestateyang
lain.
• Message Event
Message Eventadalah pemicu dari suatu transisi,
dimana menyebabkan objek untuk meninggalkan original
statenya.
• Final State
Final state adalah suatu lingkaran berisi titik tebal yang
merupakan tanda akhir sebuah proses di dalam object state
transition diagram.

Gambar 2.19 Contoh Object State Transition Diagram

D2 – Logical data model


Menurut Bernard (2005, p308), Sebuah model data semantic
yang bisa dikembangkan dengan menggunakan metode tradisional
terstruktur dan simbologi (entitas diagram hubungan), atau satu
yang bisa dapat digunakan untuk metode berorientasi objek dan
simbologi untuk model bahasa terpadu (UML),menggunakan

47
metode berorientasi objek dan simbologi dari model bahasa terpadu
yang menghasilkan diagram kelas atau diagram objek.

Nama
class

Atribut
class

Behaviour/
Operation

Gambar 2.20 Struktur Class

Evaluasi criteria untuk class:


- objek dapat diidentifikasi dari classnya
- class berisi informasi yang unik
- class memiliki lebih dari satu objek
- class memiliki minimal sebuah event

Gambar 2.21Class Model

D3 - Activity / Entity Matrix


Menurut Bernard (2005, p310), Sebuah aktivitas/kesatuan
matrix yang dikembangkan dari pemetaan yang dipengaruhi oleh
data entitas yang terkait dengan deretan aktivitas bisnis. Sering juga
disebut ‘CRUD’ karena matrix itu mengidentifikasi tipe dasar yang
dilakukan untuk perubahan suatu data (create, read, update, delete)
melalui proses bisnis.

48
Gambar 2.22Activity/Entity Matrix(CRUD) (Bernard, 2005, p310)

2.2.11.4. System and application


Menurut Bernard (2005, p107), Data mengoptimalkan
dan menukarkan informasi adalah tujuan sekunder dari
arsitektur. Tingkat ketiga dari kerangka EA dimaksudkan untuk
mendokumentasikan pengambilan informasi saat ini sedang
digunakan oleh perusahaan dan terlihat bagaimana informasi
masa depan.

Gambar 2.23EnterpriseArchitecture EA3 Cube TM

49
SA1 – SystemCommunicationDescription
Menurut Bernard (2005, p313), Sebuah SA-1 Sistem
interface diagram menyediakan sebuah deskripsi bagaimana sebuah
data dikomunikasikan antara sistem seluruh perusahaan, termasuk
sistem tentang link, jalur, jaringan, dan media.

SA2 - System Data Flow Diagram


Menurut Bernard (2005, p315), Sebuah Sistem data flow
diagram dikenal lebih baik sebagai “Data Flow Diagram” dan
dimaksudkan untuk menunjukkan sebuah proses dengan sistem
pertukaran data dan bagaimana pertukaran mereka dapat terjadi.
Sebuah SA2- artifak compliments dengan diagram proses bisnis,
dan akan bisa didekomposisi untuk menunjukkan perincian
tambahan.
Langkah – langkah dalam membuat Data Flow Diagram :
1. Menangkap dan menggambarkan fungsi sistem dan aliran
data antara mereka.
2. Sistem dokumen hieraki fungsional.
3. Tujuan utama adalah untuk :
- Mengembangkan gambaran yang jelas dari arus data
sistem yang diperlukan yang di input dan output oleh
masing-masing sistem.
- Memastikan konektivitas fungsional selesai.
- Mendukung dari dekomposisi fungsional untuk detail
tambahan.

50
Gambar 2.24Contoh System data Flow Diagram

51
2.2.11.5. EA Network and Infrastructure
Menurut Bernard (2005, p107), Ini adalah tulang
punggung arsitektur. Tingkat kelima dari kerangka EA
dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan
pandangan saat ini dan masa depan yg tediri dari suara, data,
dan jaringan video bahwa perusahaan menggunakan untuk
sistem host, aplikasi situs web, dan database.

Gambar 2.25Enterprise Architecture EA3 Cube

NI 1- NetworkConnectivityDiagram
Menurut Bernard (2005, p321), Sebuah Diagram Jaringan
konektivitas menunjukkan sebuah koneksi fisik antara sebuah
perusahaan suara, data, dan video jaringan, termasuk ekternal wide
area network (WAN) dan local area network (LAN) yang juga
disebut ekstranet dan intranet.

52
Gambar 2.26Contoh Network Connectivity Diagram
2.2.11.6. Security
Menurut Bernard (2005, p109), Keamanan lebih
efektif di saat bagian integral itu adalah EA program
management dan metodologi dokumentasi. Secara menyeluruh
IT program keamanan terdiri dari beberapa area, termasuk:
informasi, personal, operasi, dan fasilitas. Untuk lebih baik
lagi, keamanan IT harus bekerja di seluruh level khususnya di
kerangka EA dan semua kompenen EA.
2.2.11.6.1. Security Plan
Menurut Bernard (2005, p328), Sebuah rencana
pengamanan tingkat tinggi yang menyediakan baik dari
gambaran rinci sebuah program keamanan yang mempunyai
efek di dalam seluruh perusahaan, termasuk pemeriksaan fisik,
data, personal, elemen dan prosedur operasi keamanan

53
1. Introduction
• Tujuan dari program keamanan IT
• Prinsip dari keamanan IT
• Critical Success Factor
• Hasil yang masuk
2. Policy
• Pelaksana bimbingan
• Teknical bimbingan
• Hukum yang berlaku dan Regulasi
• Standar
3. Reporting Requirment
• Peraturan IT program keamanan dan tanggung jawab
• Jadwal IT program keamanan dan milestones
• Laporan keamanan IT
4. Concepts of operation
• Ringkasan IT ancaman keamanan
• Mitigasi IT resiko keamanan
• Integrasi dengan arsitektur perusahaan
5. Security program elements
• Informasi keamanan
• Personal keamanan
• Operasi keamanan
• Keamanan fisik
6. Standard operating procedures
• Tes dan evaluasi
• Resiko penilaian
• Sertifikat dan akreditasi
• Lanjutan operasi
• Catatan perlindungan dan perarsipan
• Data privasi

54
2.2.11.7. Standards
Menurut Bernard (2005, p109), Salah satu yang terkenal
dari fungsi EA sendiri ialah menyediakan teknologi standar
yang berhubungan dengan semua level dalam kerangka EA. EA
harus mempromosikan standar industri secara internasional,
nasional, untuk memakai hak milik komersil dari komponen
EA.

2.2.11.7.1. Technology Forecast


Menurut Bernard (2005, p334), Sebuah ramalan teknologi
mendukung dan menghubungkan dengan ST-1 teknologi
standar profil.Sebuah dokumen ramalan teknologi diharapkan
merubah semua standar yang ada di dalam ST-1 artifak. Dimana
masa yang terjadi sekarang atau yang terjadi kapan saja.
• Tangkapan diharapkan merubah suatu teknologi yang
berhubungan dengan standard dan konvensi.
• Identifikasi critical teknologi standar, kelemahan dan dampak
dari perubahan sebuah arsitektur.
• Berisi prediksi spesifik tentang ketersediaan suatu
kemunculan standar, dan hubungan tentang spesifik suatu
sistem/ kerangka elemen aplikasi.

55
Gambar 2.27Technology Forecast

2.2.11.8. Workface
Menurut Bernard (2005, p109), Salah satu sumberdaya terhebat
perusahaan untuk manusia. Salah satunya dengan memastikan bahwa
IT berhubungan dengan staf, kemampuan, dan kebutuhan latihan untuk
mengidentifikasi semua level yang ada di dalam kerangka EA, dan
yang sesuai dengan solusi yang mempengaruhi masa depan arsitektur.

56
2.2.11.8.1. Workforce Plan
Menurut Bernard (2005, p335), Sebuah rencana kerja
yang menyediakan gambaran level untuk bagaimana manusia
memanage modal di setiap perusahaan. Rencana kerja termasuk
strategi untuk memperkerjakan, menyimpan dan
pengembangan pelaksanaan yang profesional, management dan
staf di level setiap perusahaan.

2.2.11.8.2. Organization Chart


Menurut Bernard (2005, p336), Struktur organisasi
menunjukkan bagaimana posisi dan personal organisasi di
diagram hirarkis dan format matrix.Struktur organisasi
membantu untuk menujukkan lini otoritas, hubungan kerja,
serta kepemilikan sumber daya, produk dan proses.

2.2.11.8.3. Knowledge & SkillProfile


Menurut Bernard (2005, p337), Sebuah pengetahuan
dan profil keterampilan memberikan persediaan yang rinci
tentang bagaimana orang tersebut harus tahu kemampuan
mereka dan dapat dipraktekkan di posisi di dalam perusahaan
tertentu.

57

Anda mungkin juga menyukai