ABSTRACT
Background : Hypertension is a disease that can not be cured but can be controlled , it
requires patience and the cost is quite expensive . Therefore it takes effort to make non-
pharmacological treatment , one of them with a touch therapy .
Objective: To determine the effect of therapeutic touch on changes in blood pressure in
hypertensive patients in the Village District of Donorojo Tulakan Jepara ..
Method: quantitative research , while the design in use is pretest - posttest control group
design . In this design there are two groups of randomly selected , 38 samples were used as
samples .
Results: The results of testing the effect of healing touch therapy to changes in blood pressure
in patients with hypertension showed that the statistical analysis obtained by Wilcoxon test (
p value = 0.000 ) is smaller than ( á = 0.05 ) , it can be concluded that there is the effect of
touch therapy on blood pressure ( systolic and diastolic ) in hypertensive patients .
Conclusion : There is significant influence between the effect of touch therapy on blood
pressure ( systolic and diastolic ) in hypertensive patients Tulakan Village District of Jepara
Donorojo
Keywords : Touch Therapy , Blood Pressure , Hypertension
24
Sukarmin, “Pengaruh Terapi Healing Touch terhadap Perubahan Tekanan Darah.....” 25
orang dewasa di seluruh dunia menderita menurunkan tekanan darah dan mengendalikan
hipertensi (23). faktor resiko serta penyakit penyerta lainnya
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) (13). Terapi nonfarmakologis merupakan terapi
tahun 2007 menunjukkan prevalensi penyakit tanpa menggunakan agen obat dalam proses
hipertensi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 8,3% terapinya. Dalam algoritme penanganan hiper-
per 1.000 anggota rumah tangga (8). Berdasar tensi terapi nonfarmakologis diantaranya
Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) tahun 2007 modifikasi gaya hidup termasuk pengelolaan
sebagaimana dipublikasikan Kementrian Kese- stress dan kecemasan merupakan langkah awal
hatan menunjukkan bahwa prevalensi hiper- yang harus dilakukan (13). Pada orang yang
tensi di Indonesia berdasarkan pengukuran normal, kecemasan mengakibatkan terjadinya
tekanan darah sangat tinggi, yaitu 31,7 %, atau peningkatan tekanan darah sesaat. Pada pasien
1 dari 3 orang mengalami hipertensi (zuraidah, hipertensi kecemasan dapat memicu kenaikan
2012). Prevalensi hipertensi di provinsi Jawa heart rate (HR), tekanan darah dan ketegangan
Tengahmengalami peningkatan dari 1,87% pada otot yang membutuhkan intervensi medis
tahun 2007, meningkat menjadi 2,02% pada maupun intervensi keperawatan. Manajemen
tahun 2008, dan 3,30% pada tahun 2009. Pre- stress melalui teknik relaksasi dan biofeedback
valensi sebesar 3,30% artinya setiap 100 orang dapat menurunkan tekanan darah dalam jangka
terdapat 3 orang penderita hipertensi primer pendek maupun jangka panjang. Misalnya
(Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). dengan penggunaan terapi, salah satunya
dengan terapi komplementer (13).
Prevalensi hipertensi di Kabupaten Jepara
menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Terapi komplementer adalah sebuah kelom-
Jepara, dalam laporan penyakit tidak menular pok dari macam - macam sistem pengobatan
di Kabupaten Jepara jumlah hipertensi pada dan perawatan kesehatan, praktik dan produk
bulan September tahun 2013 sebanyak 573 yang secara umum tidak menjadi bagian dari
kasus. Cakupan prevalensi hipertensi Kabu- pengobatan konvensional. Adapun dalam terapi
paten Jepara pada tahun 2012 sebesar 2,1% ini yang bisa di gunakan untuk menurunkan
dengan 23.979 kasus hipertensi, yang terdiri tekanan darah misalnya terapi bekam, terapi
dari 20.932 kasus hipertensi essensial dan 3.047 relaksasi, terapi pijat dan juga terapi healing
kasus hipertensi lain. Sedangkan Prevalensi touch (13).
hipertensi di Puskesmas Donorojo adalah 957 Healing touch adalah terapi yang diyakini
kasus (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten dapat mengidentifikasi dan memperbaiki
Jepara, 2012). ketidak seimbangan energy klien dengan
Obat anti hipertensi yang dipergunakan meletakkan/ mengusapkan tangan di atas
mengandung zat kimia dengan berbagai efek pasien atau tubuh yang merasa sakit (13). Dalam
samping, diantaranya dapat menyebabkan peran ini otak dan kulit adalah organ yang sangat
hipokalemi, aritmia jantung, hipovolemi, syok, penting. Kulit adalah system organ yang paling
gagal ginjal dan sebagainya. Di samping itu obat penting ia menempatkan nilai yang besar pada
anti hipertensi juga relatif mahal dan peng- nilai terapeutik sentuhan terutama sebagai alat
gunaannya seumur hidup. Terkadang orang tua untuk menurunkan efek ketegangan. kulit
atau orang yang sibuk sering melupakan adalah organ terkuat yang dapat menerima
penggunaan obat anti hipertensi ini, padahal rangsangan pada tubuh manusia, dan ketika
sangatlah penting untuk menggunakannya reseptor sensoriknya dirangsang, hormon
secara teratur (19). oksitoksin (yang membuat tubuh merasa lebih
baik) dilepaskan. Pada saat yang bersamaan
Terapi nonfarmakologis di berikan kepada kortisol (hormon stress) berkurang. Berhu-
semua pasien hipertensi primer dengan tujuan bungan dengan orang lain melalui sentuhan
26 Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 07 No. 01, Januari 2016
merupakan ekspresi kepedulian secara seder- penelitian ini, pemberian terapi healing touch
hana dan pengalaman terapeutik yang kuat. terhadap perubahan tekanan pada pasien
Penggunaan sentuhan telah di aplikasikan hipertensi dilakukan dalam waktu bersamaan
secara universal dalam konteks penyembuhan. dan saat itu juga.
Sentuhan digunakan untuk memberi kenya-
Data primer diperoleh dari pengukuran
manan, berkomunikasi dan mengaktivasi sifat
tekanan darah menggunakan tensi meter atau
tubuh dalam penyembuhan diri (6).
spignomanometer dan stetoskop pada pasien
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti hipertensi di Desa Tulakan Kecamatan Donorojo
pada bulan November 2014 yaitu observasi Kabupaten Jepara. Data sekunder adalah data
langsung dengan melakukan pemeriksaan yang didapat tidak secara langsung dari objek
tekanan darah pada pasien hipertensi sebanya penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder
10 orang dari Desa Tulakan Kecamatan Donorojo didapatkan data pasien hipertensi di Desa
Kabupaten Jepara didapatkan hasil dari 6 Orang Tulakan Kecamatan Donorojo Kabupaten
penderita hipertensi mengatakan kepala Jepara. Pada penelitian ini yang menjadi
pusing, rata-rata dalam pemeriksaan tekanan populasi adalah seluruh pasien hipertensi di
darah didapatkan sistol >140 mmHg dan diastol Desa Tulakan Kecamatan Donorejo Kabupaten
>90 mmHg sedangkan 4 orang tekanan darahnya Jepara sejumlah 62 orang. Dalam penelitian ini
normal. Kesepuluh responden menyatakan mengunakan teknik sampling jenuh yaitu tehnik
sudah melakukan pengobatan secara farma- penentuan sampel bila semua anggota popu-
kologis namun belum ada perubahan yang lasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2010).
signifikan. Mereka juga mengatakan, belum Instrumen penelitian adalah alat-alat yang
tahu tentang terapi healing touch. digunakan untuk pengumpulan data. Instru-
men dalam penelitian ini yaitu menggunakan
BAHAN DAN CARA PENELITIAN lembar observasi digunakan untuk mengetahui
Jenis penelitian yang digunakan merupakan tekanan darah responden dengan mengguna-
jenis penelitian kuantitatif, sedangkan desain kan alat Spignomanometer elektrik untuk
yang di gunakan adalah Pretes-Posttest Control pengukuran tekanan darah. Uji validitas dan
Group Design. Dalam desain ini terdapat dua reliabilitas tidak dilakukan karena alat ukur yang
kelompok yang dipilih secara random, kemu- dipakai sudah dibakukan.
dian diberi pre test untuk mengetahui keadaan
awal. Adakah kelompok eksperimen dan HASIL DAN PEMBAHASAN
kelompok kontrol. Hasil pre test yang baik bila Hasil
nilai kelompok eksperimen tidak berbeda
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
secara signikan (Sugiono, 2010). Pendekatan
Berdasarkan Umur di Desa Tulakan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara
pendekatan cross-sectional yaitu variabel sebab Tahun 2014 (N=38)
(independent variabel) dan variabel akibat
Usia Frekuensi Prosentase
(dependent variabel) yang terjadi pada obyek (%)
penelitian di ukur atau dikumpulkan secara <50 tahun 12 31,6
simultan atau dalam waktu bersamaan, obser-
>50 tahun 26 61,4
vasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat (point time approach) artinya Total 38 100
tiapsubyek penelitian ini hanya diobservasi
sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap Sumber : Data Primer, 2015.
status karakter atau variabel subyek pada
pemeriksaan (Notoadmodjo, 2010). Pada
Sukarmin, “Pengaruh Terapi Healing Touch terhadap Perubahan Tekanan Darah.....” 27
supaya hasil penelitian lebih dapat di 13. Kamalluddin, R. (2010). Pengalaman pasien
generalisasi. hipertensi yang menjalani terapi alternatif
komplementer bekam di kabupaten
KEPUSTAKAAN banyumanis.
1. Bare, S. C. (2001). Keperawatan medikal 14. Kozier, E. B. (2011). Fundamental
bedah. Jakarta. Keperawatan. Jakarta.
2. Potter, Perry. (2005). Fundamental 15. Gusmira, S. (2012). Evaluasi penggunaan
Keperawatan. Jakarta. EGC antihipertensi konvensional dan kombinasi
3. Sigarlaki, H. J. (2006). Karakteristik dan konvensional-bahan alam pada pasien
faktor berhubungan dengan hipertensi di hipertensi di puskesmas Wilayah Depok.
desa Bocor, kecamatan Bulus Pesantren, 16. Martha, K. (2012). Panduan cerdas
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. mengatasi hipertensi. Yogyakarta.
4. Slevin, l. B. (2006). Teori praktik 17. Muttaqin, A. (2012). Asuhan keperawatan
keperawatan. Jakarta. klien dengan gangguan sistem
5. Gunawan, L. (2007). Hipertensi tekanan kardiovaskuler. Jakarta.
darah tinggi. Yogyakarta. 18. Tedjasukmana, P. (2012). Tata laksana
6. Sugiharto (2007). Faktor-faktor resiko hipertensi. Jakarta.
hipertensi grade II pada masyarakat (Studi 19. Widyatuti. (2012). Terapi komplementer
Kasus di Kabupaten Karanganyar). dalam keperawatan. Kesehatan ,
7. Macintyre, B. D. (2008). The efficacy of 20. Zuraidah. (2012). Analisa faktor risiko
healing touch in coronary artery bypass penyakit hipertensi pada masyarakat di
surgery recovery: a randomized clinical trial. kecamatan Kemuning Kota Palembang.
Penelitian .
21. Arif, D. (2013). Faktor - faktor yang
8. Tuminah, E. R. (2009). Prevalensi hipertensi. berhubungan dengan kejadian hipertensi
Jakarta. pada lansia di pusling Desa Klumpit UPT
9. Ade dian anggraini, d. (2009). Faktor—faktor Puskesmas Gribig Kabupaten Kudus.
yang berhubungan dengan kejadian 22. Hasan, M. W. (2013). Prevalensi penyakit
hipertensi pada pasien yang berobat di jantung hipertensi pada pasien gagal
poliklinik dewasa puskesmas bangkinang. jantung kongestif di RSUP H.Adam Malik.
Penelitian , 7-8.
23. Mboi, N. (2013). Panduan peringatan hari
10. Arif muttaqin. (2009). Asuhan keperawatan kesehatan sedunia. Jakarta
dengan pasien gangguan kardiovaskuler.
Jakarta 24. Musfina, U. (2013). Pengaruh diet tinggi
serat terhadap tekanan darah pada
11. Irza Syukraini (2009). Analisa faktor resiko penderita hipertensi di desa Welahan rw
hipertensi pada masyarakat Nagari Bungo 01 kecamatan Welahan Kabupaten Jepara.
Tanjung, Sumatera Barat.
25. Rosiyah, l. (2013). Hubungan merokok dan
12. Hikmah, E. (2010). Pengaruh terapi sentuh pola makan dengan derajat hipertensi di
terhadap suhu dan frekuensi nadi bayi Desa Dorolegi Kecamatan Godong
prematur yang dirawat di ruang perinatologi Kabupaten Grobogan.
RSUD Kabupaten Tangerang.