Anda di halaman 1dari 4

0 Lainnya Blog Berikut» testhink0@gmail.

com Dasbor Keluar

SSeenniinn,, 0099 M
Maarreett 22001155 Makmum

SEJARAH SYUKURAN KEHAMILAN 4 PPeennggiikkuutt ((22))

BULANAN DAN 7 BULANAN


IIkkuuttii

A. Tasyabbuh
Arsip Blog
1) Versi Agama Kong Hu Cu (Bagian dari UPACARA PEMUJAAN
DAN SESAJIAN dalam Kepercayaan pada Tu dan Yang) ▼ 2015 (34)
1. Kelenteng ▼ Maret (3)
2. Patung-patung Kelenteng Fadhilah Umroh
(Keutamaan Umrah)
3. Sembahyang Pendirian Sebuah Rumah Baru
4. Sembahyang Menjelang Gadis SEJARAH SYUKURAN
KEHAMILAN 4
5. Sembahyang Perkawinan BULANAN DAN 7
6. Sembahyang Hamil Tiga Bulan dan Tujuh Bulan BULANAN...
a. Sembahyang hamil tiga bulan KAIFIYAH (TATA
Disajikan tiga macam buah-buahan. Setelah CARA) SHALAT
FARDHU (LIMA
sembahyang, perempuan itu dimandikan tiga kali, WAKTU/ WA...
berganti pakaian tiga kali, dan menyulut hio tiga batang.
b. Sembahyang hamil tujuh bulan ► Februari (31)

Disajikan tujuh macam sesajian. Setelah ► 2014 (6)


sembahyang, perempuan hamil itu dimandikan tujuh ► 2013 (25)
kali, melepaskan ikan belut ke dalam kain sekali agar
► 2011 (100)
persalinan menjadi lancar. Selanjutnya ia
bersembahyang kembali dengan menyulut tujuh batang
hio, berdagang makanan tujuh macam pada anak-anak
dan dibayar dengan uang-uangan. Sejak upacara hamil
tujuh bulan itu, perempuan hamil selalu membawa pisau
kecil agar tiada diganggu hyang jahat.
7. Sembahyang Bersalin
8. Hukuman yang berhubungan dengan perkawinan. ﴾﴾Parasit
Akidah karya A.D. EL. Marzdedeq, hlm. 4 - 31﴿﴿

2) Versi Agama Hindu


Pertanyaan : Apakah Telonan, Mitoni dan Tingkepan dari
ajaran Islam ?
[Telonan : Upacara 3 bulan masa kehamilan, Mitoni dan
Tingkepan : Upacara 7 Bulan masa kehamilan; biasanya
dengan mandi-mandi]
Jawab : Telonan, Mitoni dan Tingkepan yang sering kita
jumpai di tengah-tengah masyarakat adalah tradisi
masyarakat Hindu.Upacara ini dilakukan dalam rangka
memohon keselamatan anak yang ada di dalam rahim
(kandungan). Upacara ini biasa disebut Garba Wedana [garba
: perut, Wedana : sedang mengandung]. Selama bayi dalam
kandungan dibuatkan tumpeng selamatan Telonan, Mitoni,
Tingkepan [terdapat dalam Kitab Upadesa hal. 46].
Intisari dari sesajinya adalah :
1. Pengambean, yaitu upacara pemanggilan atman (urip).
2. Sambutan, yaitu upacara penyambutan atau peneguhan
letak atman (urip) si jabang bayi.
3. Janganan, yaitu upacara suguhan terhadap “Empat
Saudara” [sedulur papat] yang menyertai kelahiran sang
bayi, yaitu : darah, air, barah, dan ari-ari. [orang Jawa
menyebut : kakang kawah adi ari-ari]
Hal ini dilakukan untuk panggilan kepada semua kekuatan-
kekuatan alam yang tidak kelihatan tapi mempunyai
hubungan langsung pada kehidupan sang bayi dan juga pada
panggilan kepada Empat Saudara yang bersama-sama ketika
sang bayi dilahirkan, untuk bersama-sama diupacarai, diberi
pensucian dan suguhan agar sang bayi mendapat
keselamatan dan selalu dijaga oleh unsur kekuatan alam.
Sedangkan upacara terhadap ari-ari, ialah setelah ari-ari
terlepas dari si bayi lalu dibersihkan dengan air yang
kemudian dimasukkan ke dalam tempurung kelapa
selanjutnya dimasukkan ke dalam kendil atau guci. Ke
dalamnya dimasukkah tulisan “AUM” agar sang Hyang
Widhi melindungi. Selain itu dimasukkan juga berbagai benda
lain sebagai persembahan kepada Hyang Widhi. Kendil
kemudian ditanam di pekarangan, di kanan pintu apabila
bayinya laki-laki, di kiri pintu apabila bayinya perempuan.
Kendil yang berisi ari-ari ditimbun dengan baik, dan pada
malam harinya diberi lampu, selama tiga bulan. Apa yang
diperbuat kepada si bayi maka diberlakukan juga kepada
Empat Saudara tersebut. Kalau si bayi setelah dimandikan,
maka airnya juga disiramkan kepada kendil tersebut. (Kitab
Upadesa, tentang ajaran-ajaran Agama Hindu, oleh : Tjok Rai
Sudharta, MA. dan Drs. Ida Bagus Oka Punia Atmaja, cetakan
kedua 2007).
Dikutip dari buku : Santri Bertanya Mantan Pendeta
(Hindu) Menjawab.

B. “Ngadalilan Amal” yang seharusnya “Ngamalkeun Dalil”


ْ ُ‫ﻄ ِﻦ أُ ﱢﻣ ِﮫ أَرْ ﺑَ ِﻌ ْﯿﻦَ ﯾَﻮْ ًﻣﺎ ﻧ‬
ُ‫ﻄﻔَﺔً ﺛُ ﱠﻢ ﯾَ ُﻜﻮْ ن‬ ْ َ‫إِ ﱠن أَ َﺣ َﺪ ُﻛ ْﻢ ﯾُﺠْ َﻤ ُﻊ ﺧ َْﻠﻘُﮫُ ﻓِﻰ ﺑ‬
‫ﻚ‬ ُ َ‫ﻚ ﺛُ ﱠﻢ ﯾُﺮْ َﺳ ُﻞ ْاﻟ َﻤﻠ‬ َ ِ‫ﻚ ﺛُ ﱠﻢ ﯾَ ُﻜﻮْ نُ ُﻣﻀْ َﻐﺔً ِﻣ ْﺜ َﻞ َذﻟ‬ َ ِ‫ﻚ َﻋﻠَﻘَﺔً ِﻣ ْﺜ َﻞ َذﻟ‬ َ ِ‫ﻓِﻰ َذﻟ‬
‫ﺐ ِر ْزﻗِ ِﮫ َوأَ َﺟﻠِ ِﮫ َو َﻋ َﻤﻠِ ِﮫ‬ِ ‫ت ﺑَ َﻜ ْﺘ‬ ٍ ‫ﻓَﯿَ ْﻨﻔُ ُﺦ ﻓِ ْﯿ ِﮫ اﻟﺮﱡ وْ ُح َوﯾ ُْﺆ َﻣ ُﺮ ﺑِﺄَرْ ﺑَ َﻊ َﻛﻠِ َﻤﺎ‬
‫َو َﺷﻘ ﱞﻲ أَوْ َﺳ ِﻌ ْﯿ ٌﺪ‬
“Sesungguhnya setiap orang di antaramu dikumpulkan penciptaannya di
dalam perut ibunya empat puluh hari berupa nutfah, kemudian menjadi
segumpal darah, (empat puluh hari kemudian), kemudian menjadi
segumpal daging selama itu pula (40 hari berikutnya). Kemudian
diutuslah kepadanya malaikat, lalu meniupkan ruh kepadanya dan
diperintahkan atasnya menuliskan empat hal; ketentuan rejekinya,
ketentuan ajalnya, ketentuan amalnya, dan ketentuan celaka atau
bahagianya …”(HR. Bukhari dan Muslim)

C. Dalil? Dalih?
Assalamu'alaikum wr. Wb. maaf pak ustad/kyai saya mw tanya:
Apa hukumnya acara 4 bulanan, 7 bulanan bagi wanita hamil?
JAWABAN
Tidak ada dalil Quran dan hadits yang membahas secara khusus
tentang acara selamatan bagi orang hamil pada bulan keempat atau
ketujuh, baik yang mengharamkan atau menghalalkan acara tersebut.
Oleh karena itu, maka dalam soal muamalah seperti ini, hukumnya
kembali pada hukum asal dalam kaidah fiqih yaitu hukum asal dari
segala sesuatu adalah boleh kecuali ada dalil yang mengharamkannya
(‫)ﺍﻷﺻﻝ ﻓﻲ ﺍﻷﺷﻳﺎء ﺍﻹﺑﺎﺣﺔ ﺣﺗﻲ ﻳﺩﻝ ﺍﻟﺩﻟﻳﻝ ﻋﻠﻲ ﺗﺣﺭﻳﻣﻪ‬. Ini sama dengan hukum tahlil,
syukuran, dsb. Ini artinya, acara empat atau tujuh bulanan bagi wanita
hamil itu sama dengan acara kumpul-kumpul biasa. Adakah larangan
orang kumpul-kumpul? Jawabnya, tidak ada. Kumpul-kumpul itu baru
dilarang kalau dalam kumpul-kumpul itu ada perbuatan yang melanggar
syariah, seperti main judi, minum miras, narkoba, dsb. Dan acara seperti
itu bisa juga mendapat pahala kalau digunakan untuk membaca
Al-Quran atau shalawat dan dzikir, dll.
Adapun pendapat kalangan Wahabi Salafi yang menyatkaan
bahwa acara selamatan seperti itu adalah bid'ah yang sesat, itu
disebabkan karena mereka menganggap acara seperti itu sebagai
ibadah. Kami menganggap itu bukan bagian dari ibadah, tapi bagian
dari muamalah yang hukum asalnya boleh. Sama dengan acara Halal bi
Halal, acara Temu Alumni, mauludan, dll.

D. Peringatan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

-‫ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ‬- ِ‫ﷲ‬ ‫ى ﻗَﺎ َل ﻗَﺎ َل َرﺳُﻮ ُل ﱠ‬ ‫ﻋ َْﻦ أَﺑِﻰ َﺳ ِﻌﯿ ٍﺪ ْاﻟ ُﺨ ْﺪ ِر ﱢ‬
ٍ ‫» ﻟَﺘَﺘﱠﺒِﻌ ﱠُﻦ َﺳﻨَﻦَ اﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْﺒﻠِ ُﻜ ْﻢ ِﺷ ْﺒﺮًا ﺑِ ِﺸﺒ ٍْﺮ َو ِذ َراﻋًﺎ ﺑِ ِﺬ َر‬
ْ‫اع َﺣﺘﱠﻰ ﻟَﻮ‬
‫ ﻗُ ْﻠﻨَﺎ ﯾَﺎ َرﺳُﻮ َل ﱠ‬.« ‫ﺿﺐﱟ ﻻَﺗﱠﺒَ ْﻌﺘُ ُﻤﻮھُ ْﻢ‬
‫ﷲِ ْآﻟﯿَﮭُﻮ َد‬ َ ‫َد َﺧﻠُﻮا ﻓِﻰ ﺟُﺤْ ِﺮ‬
.« ‫ﺼﺎ َرى ﻗَﺎ َل » ﻓَ َﻤ ْﻦ‬ َ ‫َواﻟﻨﱠ‬
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra. berkata, Bahwasanya Rasulullah saw.
bersabda, "Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum
kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau
mereka masuk ke lubang biawak pun kamu akan mengikuti mereka.”
Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nasrani yang kau
maksudkan?” Nabi saw. menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka".
(Riwayat Muslim)

‫ َﻣ ْﻦ‬: ‫ ﻗَﺎ َل َرﺳُﻮ ُل ﷲِ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ‬: ‫ ﻗَﺎ َل‬، ‫ﻋ َِﻦ اﺑ ِْﻦ ُﻋ َﻤ َﺮ‬
.‫ﺗَ َﺸﺒﱠﮫَ ﺑِﻘَﻮْ ٍم ﻓَﮭُ َﻮ ِﻣ ْﻨﮭُ ْﻢ‬
Dari Ibnu ‘Umar radiyallahu ‘anhuma ia berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum
maka dia bagian dari mereka”. (Hr. Abu Dawud).
ٌ‫ﺿ َﻼﻟَﺔ‬
َ ‫ﻮر ﻓَﺈِ ﱠن ُﻛ ﱠﻞ ُﻣﺤْ َﺪﺛَ ٍﺔ ﺑِ ْﺪ َﻋﺔٌ َو ُﻛ ﱠﻞ ﺑِ ْﺪ َﻋ ٍﺔ‬ ُ ِ ‫َوإِﯾﱠﺎ ُﻛ ْﻢ َو ُﻣﺤْ َﺪﺛَﺎ‬
ِ ‫ت ْاﻷ ُﻣ‬
Jauhilah semua perkara baru (dalam agama), karena semua perkara
baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah merupakan
kesesatan. (HR Abu Dawud, no. 4607; Tirmidzi, 2676; Ad Darimi;
Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).

E. Syari’at ‘Aqiqah

:‫ْﺖ َرﺳُﻮْ َل ﷲِ ص ﯾَﻘُﻮْ ُل‬ ُ ‫ َﺳ ِﻤﻌ‬:‫ﻀﺒِ ّﻲ ﻗَﺎ َل‬ ‫ﻋ َْﻦ َﺳ ْﻠ َﻤﺎنَ ﺑ ِْﻦ ﻋَﺎ ِﻣ ٍﺮ اﻟ ﱠ‬
‫ اﻟﺒﺨﺎرى‬.‫ﻋ ْﻨﮫُ ْاﻻَ َذى‬
َ ‫َﻣ َﻊ ْاﻟ ُﻐﻼَ ِم َﻋﻘِ ْﯿﻘَﺔٌ ﻓَﺎ َ ْھ ِﺮ ْﯾﻘُﻮْ ا َﻋ ْﻨﮫُ َد ًﻣﺎ َو اَ ِﻣ ْﯿﻄُﻮْ ا‬
217 :6
Dari Salman bin ‘Amir Adl-Dlabiy, ia berkata : Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda, "Tiap-tiap anak itu ada ‘aqiqahnya. Maka
sembelihlah binatang ‘aqiqah untuknya dan buanglah kotoran darinya
(cukurlah rambutnya)". [HR. Bukhari juz 6, hal. 217]
ٌ‫ ُﻛﻞﱡ ُﻏﻼَ ٍم َر ِھ ْﯿﻨَﺔ‬:‫ﷲِ ص ﻗَﺎ َل‬ ‫ب اَ ﱠن َرﺳُﻮْ َل‬ ٍ ‫ﻋ َْﻦ َﺳ ُﻤ َﺮةَ ﺑ ِْﻦ ُﺟ ْﻨ َﺪ‬
:3 ‫ اﺑﻮ داود‬.‫ﻖ َو ﯾُ َﺴ ﱠﻤﻰ‬ ُ َ‫ﯾُﺤْ ﻠ‬ ‫ﺑِ َﻌﻘِ ْﯿﻘَﺘِ ِﮫ ﺗُ ْﺬﺑَ ُﺢ َﻋ ْﻨﮫُ ﯾَﻮْ َم َﺳﺎﺑِ ِﻌ ِﮫ َو‬
2838 :‫ رﻗﻢ‬،106
Dari Samurah bin Jundab, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
"Tiaptiap anak tergadai (tergantung) dengan ‘aqiqahnya yang
disembelih untuknya pada hari ke-7, di hari itu ia dicukur rambutnya dan
diberi nama". [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 106, no. 2838]

ُ ‫ ﻗ َﺎ َل َر‬، ‫ﺷ َﻌ ﯿْ ﺐٍ َﻋ ْﻦ ا َﺑ ِﯿْ ﮫِ َﻋ ْﻦ َﺟ ّﺪ هِ ﻗ َﺎ َل‬


‫ﺳ ْﻮ ُل‬ ُ ‫َﻋ ْﻦ َﻋ ْﻤ ِﺮ و ﺑْ ِﻦ‬
ْ
‫ﻚ َﻋ ْﻦ َو ﻟ َ ِﺪ هِ ﻓ َﻠ ﯿ َﻔْ َﻌ ْﻞ َﻋ ِﻦ‬ ُ ْ‫ﺐ ِﻣ ﻨْ ُﻜ ْﻢ ا َ ْن ﯾ َﻨ‬
َ ‫ﺴ‬ ‫ﷲ ِ ص َﻣ ْﻦ ا َ َﺣ ﱠ‬
، 604 :2 ‫ اﺣﻤﺪ‬.ٌ ‫ﺷ ﺎة‬ َ ِ‫ﺷ ﺎﺗ َﺎ ِن ُﻣ َﻜ ﺎﻓ ِﺌَﺘ َﺎ ِن َو َﻋ ِﻦ اْ ﻟ َﺠ ﺎ ِر ﯾ َﺔ‬
َ ‫اْ ﻟ ُﻐ ﻼ َ ِم‬
2725 :‫رﻗﻢ‬
Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata, Rasulullah
SAW bersabda, "Barangsiapa berkehendak untuk meng'aqiqahkan
anaknya maka kerjakanlah. Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang
sebanding dan untuk anak perempuan satu ekor kambing". [HR. Ahmad
juz 2, hal. 604, no. 2725].

Diposkan oleh hanafi anshory di 16.34

Rekomendasikan ini di Google

1 komentar:

Lailatul Fitriyah 31 Januari 2016 21.22


Artikel yang bagus.
Jangan lupa kunjungi www.refiza.com
Ada banyak souvenir cantik untuk Aqiqah, pengajian, haji, pernikahan.
Balas
Tambahkan komentar

Masukkan komentar Anda...

BBeerrii kkoom
meennttaarr sseebbaaggaaii:: Unknown (Google) KKeelluuaarr

PPrraattiinnjjaauu Beri tahu saya

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Template Simple. Gambar template oleh luoman. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai