SSeenniinn,, 0099 M
Maarreett 22001155 Makmum
A. Tasyabbuh
Arsip Blog
1) Versi Agama Kong Hu Cu (Bagian dari UPACARA PEMUJAAN
DAN SESAJIAN dalam Kepercayaan pada Tu dan Yang) ▼ 2015 (34)
1. Kelenteng ▼ Maret (3)
2. Patung-patung Kelenteng Fadhilah Umroh
(Keutamaan Umrah)
3. Sembahyang Pendirian Sebuah Rumah Baru
4. Sembahyang Menjelang Gadis SEJARAH SYUKURAN
KEHAMILAN 4
5. Sembahyang Perkawinan BULANAN DAN 7
6. Sembahyang Hamil Tiga Bulan dan Tujuh Bulan BULANAN...
a. Sembahyang hamil tiga bulan KAIFIYAH (TATA
Disajikan tiga macam buah-buahan. Setelah CARA) SHALAT
FARDHU (LIMA
sembahyang, perempuan itu dimandikan tiga kali, WAKTU/ WA...
berganti pakaian tiga kali, dan menyulut hio tiga batang.
b. Sembahyang hamil tujuh bulan ► Februari (31)
C. Dalil? Dalih?
Assalamu'alaikum wr. Wb. maaf pak ustad/kyai saya mw tanya:
Apa hukumnya acara 4 bulanan, 7 bulanan bagi wanita hamil?
JAWABAN
Tidak ada dalil Quran dan hadits yang membahas secara khusus
tentang acara selamatan bagi orang hamil pada bulan keempat atau
ketujuh, baik yang mengharamkan atau menghalalkan acara tersebut.
Oleh karena itu, maka dalam soal muamalah seperti ini, hukumnya
kembali pada hukum asal dalam kaidah fiqih yaitu hukum asal dari
segala sesuatu adalah boleh kecuali ada dalil yang mengharamkannya
()ﺍﻷﺻﻝ ﻓﻲ ﺍﻷﺷﻳﺎء ﺍﻹﺑﺎﺣﺔ ﺣﺗﻲ ﻳﺩﻝ ﺍﻟﺩﻟﻳﻝ ﻋﻠﻲ ﺗﺣﺭﻳﻣﻪ. Ini sama dengan hukum tahlil,
syukuran, dsb. Ini artinya, acara empat atau tujuh bulanan bagi wanita
hamil itu sama dengan acara kumpul-kumpul biasa. Adakah larangan
orang kumpul-kumpul? Jawabnya, tidak ada. Kumpul-kumpul itu baru
dilarang kalau dalam kumpul-kumpul itu ada perbuatan yang melanggar
syariah, seperti main judi, minum miras, narkoba, dsb. Dan acara seperti
itu bisa juga mendapat pahala kalau digunakan untuk membaca
Al-Quran atau shalawat dan dzikir, dll.
Adapun pendapat kalangan Wahabi Salafi yang menyatkaan
bahwa acara selamatan seperti itu adalah bid'ah yang sesat, itu
disebabkan karena mereka menganggap acara seperti itu sebagai
ibadah. Kami menganggap itu bukan bagian dari ibadah, tapi bagian
dari muamalah yang hukum asalnya boleh. Sama dengan acara Halal bi
Halal, acara Temu Alumni, mauludan, dll.
-ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ- ِﷲ ى ﻗَﺎ َل ﻗَﺎ َل َرﺳُﻮ ُل ﱠ ﻋ َْﻦ أَﺑِﻰ َﺳ ِﻌﯿ ٍﺪ ْاﻟ ُﺨ ْﺪ ِر ﱢ
ٍ » ﻟَﺘَﺘﱠﺒِﻌ ﱠُﻦ َﺳﻨَﻦَ اﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْﺒﻠِ ُﻜ ْﻢ ِﺷ ْﺒﺮًا ﺑِ ِﺸﺒ ٍْﺮ َو ِذ َراﻋًﺎ ﺑِ ِﺬ َر
ْاع َﺣﺘﱠﻰ ﻟَﻮ
ﻗُ ْﻠﻨَﺎ ﯾَﺎ َرﺳُﻮ َل ﱠ.« ﺿﺐﱟ ﻻَﺗﱠﺒَ ْﻌﺘُ ُﻤﻮھُ ْﻢ
ﷲِ ْآﻟﯿَﮭُﻮ َد َ َد َﺧﻠُﻮا ﻓِﻰ ﺟُﺤْ ِﺮ
.« ﺼﺎ َرى ﻗَﺎ َل » ﻓَ َﻤ ْﻦ َ َواﻟﻨﱠ
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra. berkata, Bahwasanya Rasulullah saw.
bersabda, "Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum
kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau
mereka masuk ke lubang biawak pun kamu akan mengikuti mereka.”
Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nasrani yang kau
maksudkan?” Nabi saw. menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka".
(Riwayat Muslim)
َﻣ ْﻦ: ﻗَﺎ َل َرﺳُﻮ ُل ﷲِ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ: ﻗَﺎ َل، ﻋ َِﻦ اﺑ ِْﻦ ُﻋ َﻤ َﺮ
.ﺗَ َﺸﺒﱠﮫَ ﺑِﻘَﻮْ ٍم ﻓَﮭُ َﻮ ِﻣ ْﻨﮭُ ْﻢ
Dari Ibnu ‘Umar radiyallahu ‘anhuma ia berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum
maka dia bagian dari mereka”. (Hr. Abu Dawud).
ٌﺿ َﻼﻟَﺔ
َ ﻮر ﻓَﺈِ ﱠن ُﻛ ﱠﻞ ُﻣﺤْ َﺪﺛَ ٍﺔ ﺑِ ْﺪ َﻋﺔٌ َو ُﻛ ﱠﻞ ﺑِ ْﺪ َﻋ ٍﺔ ُ ِ َوإِﯾﱠﺎ ُﻛ ْﻢ َو ُﻣﺤْ َﺪﺛَﺎ
ِ ت ْاﻷ ُﻣ
Jauhilah semua perkara baru (dalam agama), karena semua perkara
baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah merupakan
kesesatan. (HR Abu Dawud, no. 4607; Tirmidzi, 2676; Ad Darimi;
Ahmad; dan lainnya dari Al ‘Irbadh bin Sariyah).
E. Syari’at ‘Aqiqah
:ْﺖ َرﺳُﻮْ َل ﷲِ ص ﯾَﻘُﻮْ ُل ُ َﺳ ِﻤﻌ:ﻀﺒِ ّﻲ ﻗَﺎ َل ﻋ َْﻦ َﺳ ْﻠ َﻤﺎنَ ﺑ ِْﻦ ﻋَﺎ ِﻣ ٍﺮ اﻟ ﱠ
اﻟﺒﺨﺎرى.ﻋ ْﻨﮫُ ْاﻻَ َذى
َ َﻣ َﻊ ْاﻟ ُﻐﻼَ ِم َﻋﻘِ ْﯿﻘَﺔٌ ﻓَﺎ َ ْھ ِﺮ ْﯾﻘُﻮْ ا َﻋ ْﻨﮫُ َد ًﻣﺎ َو اَ ِﻣ ْﯿﻄُﻮْ ا
217 :6
Dari Salman bin ‘Amir Adl-Dlabiy, ia berkata : Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda, "Tiap-tiap anak itu ada ‘aqiqahnya. Maka
sembelihlah binatang ‘aqiqah untuknya dan buanglah kotoran darinya
(cukurlah rambutnya)". [HR. Bukhari juz 6, hal. 217]
ٌ ُﻛﻞﱡ ُﻏﻼَ ٍم َر ِھ ْﯿﻨَﺔ:ﷲِ ص ﻗَﺎ َل ب اَ ﱠن َرﺳُﻮْ َل ٍ ﻋ َْﻦ َﺳ ُﻤ َﺮةَ ﺑ ِْﻦ ُﺟ ْﻨ َﺪ
:3 اﺑﻮ داود.ﻖ َو ﯾُ َﺴ ﱠﻤﻰ ُ َﯾُﺤْ ﻠ ﺑِ َﻌﻘِ ْﯿﻘَﺘِ ِﮫ ﺗُ ْﺬﺑَ ُﺢ َﻋ ْﻨﮫُ ﯾَﻮْ َم َﺳﺎﺑِ ِﻌ ِﮫ َو
2838 : رﻗﻢ،106
Dari Samurah bin Jundab, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
"Tiaptiap anak tergadai (tergantung) dengan ‘aqiqahnya yang
disembelih untuknya pada hari ke-7, di hari itu ia dicukur rambutnya dan
diberi nama". [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 106, no. 2838]
1 komentar:
BBeerrii kkoom
meennttaarr sseebbaaggaaii:: Unknown (Google) KKeelluuaarr