Oleh :
VITA WULANDARI
09.2.116
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Asuhan Kebidanan Pada Ny. “S” GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu
dengan kehamilan normal di Polindes Ananda Pujon 7 Juli 2011.
Asuhan ini disusun sebagai pemenuhan tugas kebidanan yang diselenggarakan oleh
Politeknik Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang Program Studi Kebidanan untuk meningkatkan
kompetensi mahasiswa dalam pelayanan kebidanan pada ibu hamil.
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Chaidir Karnanda, Sp. PD, selaku direktur Poltekkes dr. Soepraoen Malang.
2. dr. Prabowo R, Sp.OG, selaku Kaprodi Kebidanan Poltekkes dr. Soepraoen Malang
3. Ibu Yeni Agus S, S.ST selaku Pembimbing Akademik Poltekkes RS dr. Soepraoen
4. Ibu SK. Sulastri, A. Md. Keb, S.ST selaku Pembimbing Institusi Poltekkes RS dr.
Soepraoen
5. Ibu Ovalya Makarova, A.Md. Keb selaku pembimbing klinik praktek kebidanan
6. Rekan-rekan mahasiswa Poltekkes RS dr. Soepraoen yang telah membantu dalam
penyusunan asuhan kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa asuhan kebidanan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat memperbaiki kualitas
asuhan kebidanan ini. Harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah pertemuan sel telur dengan sperma yang diikuti dengan nidasi/ imlpantasi
( Rustam, 1998 : 17 ). Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus, kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) ( Sarwono, 1999 : 25 )
Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa
pertahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwa per tahun. Kematian
maternal dan bayi tersebut terjadi terutama di Negara berkembang sebesar 99% (Manuaba, 1998
: 8).
Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
pelayanan kesehatan, seperti asuhan kebidanan yang sesuai dengan manajemen kebidanan. Oleh
karena itu ibu hamil perlu diberikan asuhan pada masa kehamilan untuk deteksi dini adanya
tanda bahaya kehamilan agar angka kematian dan kesakitan ibu hamil dapat ditekan.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil kasus Asuhan Kebidanan Pada Ny. “S”
GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan kehamilan normal. Dengan tujuan agar dapat
memberikan asuhan kebidanan yang tepat dan sesuai standart.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan mahasisiwa mampu melaksanakan asuhan kebidananan
pada hamil secara komprehensif meliputi biologi, psikologi, sosial dan spiritual terhadap klien
dan keluarga.
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a. Melakukan pengkajian data pada ibu hamil.
b. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang muncul dari hasil pengkajian.
c. Mengantisipasi masalah potensial yang muncul.
d. Melakukan kebutuhan segera sesuai dengan masalah potensial.
e. Membuat rencana tindakan.
f. Melakukan tindakan sesuai intervensi.
g. Melakukan evaluasi dan pendokumentasian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Nidasi
Nidasi adalah masuknya sel telur ke dalam endometrium. Nidasi terjadi ± 6 hari setelah
fertilisasi. Terjadi karena trofobalst mempunyai daya untuk menghancurkan sel-sel endometrium
dan digunakan sebagai bahan makanan oleh telur.
( Unpad, 1983 : 104 )
3. Plasenta dan Mukosa Rahim
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat antara ibu
dan janin, dan sebaliknya.
( Unpad, 1983 : 104 )
Plasenta merupakan organ yang berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu
terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan janin
itu sendiri selama kehidupan intrauterin.
( Salmah, 2006 : 25 )
Mukosa rahim terdiri dari tiga lapisan :
a. Stratum compactum yang sifatnya padat. Telur ada dalam lapisan ini.
b. Stratum spongiosum mengandung banyak kelenjar dan pembuluh darah.
c. Stratum nasale, tidak berubah.
Pada saat hamil maka mukosa rahim yang disebut desidua membesar karena telur di dalam
desidua. Terbagi atas :
a. Desidua basalis : terletak diantara konsepsi dan rahim, disinilah plasenta dibentuk.
b. Desidua kapsularis : meliputi hasil konsepsi kea rah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu
dengan desidua vena karena obliterasi.
c. Desidua vera (parietalis) : yang meliputi dinding dalam rahim.
( Unpad , 1983 : 109 )
4. Embriogenesis
Pertumbuhan embrio bermula dari embrional plate (lempeng embrional) yang selanjutnya
berdefisiensi menjadi tiga unsur lapisan yaitu :
a. Lapisan sel ectoderm : lapisan paling luar.
b. Lapisan sel metoderm : lapisan tengah.
c. Lapisan sel endoderm : lapisan paling dalam.
2) Dinding perut
Striae lividae
Linea nigra
Linea alba makin menghitam
3) Sekitar payudara
Hiperpigmentasi pada areola mamae
Puting susu makin menonjol
Kelenjar montgomery makin menonjol
Pembuluh darah perifer sekitar payudara.
( Manuaba, 1998 : 126)
9. Epulsi
Hipertropi pada gusi disebut epulsi, dapat terjadi bila hamil.
( Manuaba, 1998 : 126)
10. Varises
Varises dapat terjadi di labia atau tungkai. Hemoroid adalah suatu bentuk varises, dan
kecenderungan terjadi varises diwariskan dalam keluarga. Selama masa hamil progesteron
merelaksasi dinding vena, dan aliran balik vena dari ekstremitas bawah terganggu oleh uterus
yang terus membesar sehingga sistem vena mendapat tekanan semakin besar dan akibatnya
timbul varises. Kelebihan berat badan, mengangkat berat badan, dan konstipasi juga berperan
dalam pembentukan varises. Varises merupakan predisposisi bagi wanita untuk mengalami
trombus. Setelah melahirkan varises akan membaik, kendati pada kehamilan berikutnya varises
akan kembali dan mingkin memburuk.
( Sinclair, 2010 : 58 )
B. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditemtukan dengan jalan :
1. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
2. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
Tanda hegar
Pelunakan isthmus uteri (rahim) yang menyebabkan isthmus menjadi lunak sehingga pada
pemeriksaan dalam kedua jari seolah-olah bisa bertemu.
Tanda Chadwick
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga
tampak semakin merah dan kebiru-biruan.
Tanda piskacek
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama kesemua arah tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat
pada daerah implantasi plasenta sehingga rahim bentuknya tidak sama.
Tanda goodel
Serviks vaskularisasinya dan lunak seperti bibir.
Kontraksi Braxton hicks
Teraba ballottement
Timbul lentingan rahim bila digoyangkan.
3. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
Sebagian kemungkinan positif palsu.
( Manuaba, 1998 : 126 )
C. Tanda Pasti Kehamilan
Tanda pasti kehamilan dapat ditemtukan dengan jalan :
1. Gerakan janin dalam rahim.
Terlihat / teraba gerakan janin.
Teraba bagian-bagian janin
2. Denyut jantung janin
Didengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiografi, alat Doppler.
Dilihat dengan ultrasonografi.
Pemeriksaan dengan alat canggih yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi.
( Manuaba, 1998 : 126 )
2.1.4 Perubahan Fisik Pada Kehamilan
1. Uterus
Uterus yang awalnya sebesar jempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan
hiperplasia, sehingga beratnya mencapai 100 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami
hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim
karena pertumbuhan janin.
( Manuaba, 1998 : 106 )
2. Serviks
Mengandung lebih banyak jaringan serabut dan sedikit jaringan otot dibandingkan dengan
uterus. Dalam pengaruh progesteron, sel secret mukus endoserviks menjadi lebih tebal dari
serviks. Sedangkan prostaglandin dilepaskan dari jaringan lokal mengurangi konsentrasi kolagen
di dalam serviks yang juga mempunyai peran dalam perlunakan serviks.
( Salmah, 2006 : 48 )
3. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuk plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan vili chorialis yang mengeluarkan hormon
chorionic gonadotropin yang mirip dengan hormon luteotropik hipofisik anterior.
4. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga
tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwick).
( Manuaba, 1998 : 107 )
5. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan laktasi dan
memproduksi ASI. Perkembangan payudara tidak terlepas dari hormon estrogen, progesteron
dan somatomamotropin.
Penampkan payudara pada ibu hamil :
a. Payudara menjadi lebih besar.
b. Areola payudara makin hiperpigmentasi.
c. Glandula montgomery makin tampak.
d. Puting susu makin menonjol.
( Manuaba, 1998 : 108 )
6. Sirkulasi Darah Ibu
Volume darah
Volume darah semakin meningkat, dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel
darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya umur kehamilan 32
minggu. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak pada usia kehamilan 16 minggu,
sehingga pengidap penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.
( Manuaba, 1998 : 109 )
Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin
dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah
sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.
( Manuaba, 1998 : 109 )
7. Sistem Respirasi
Pada kehamilan terjadi perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2
disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada UK 32
minggu sehingga kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu
hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya.
( Manuaba, 1998 : 109 )
8. Sistem Pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan:
Hipersalivasi (pengeluaran air liur yang berlebihan).
Mual di pagi hari.
Emesis dan hiperemesis gravidarum.
Obstipasi karena gerak usus berkurang.
( Manuaba, 1998 : 110 )
9. Sistem perkemihan
Desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua dapat menyebabkan gangguan
miksi atau sering kencing. Desakan tersebut membuat kandung kemih cepat terasa penuh.
Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan air
seni bertambah.
( Manuaba, 1998 : 110 )
10. Sistem integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore
stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprenalis.
( Manuaba, 1998 : 110 )
11. Perubahan Metabolisme
4. Haemoroid (Bawasir)
Adalah pelebaran vena-vena dari usus, dapat bertambah besar dalam kehamilan karena ada
bendungan darah dalam rongga panggul.
Cara meringankan :
a. Defekasi teratur.
b. Kalau perlu diberi suppositoria haemoroid.
c. Kalau menyebabkan perdarahan banyak, harus dioperasi.
5. Sakit kepala
Biasanya timbul pada hamil muda dan sukar ditentukan sebabnya. Pada pertengahan kehamilan
hilang atau berkurang. Salit kepala pada trimester akhir dapat merupakan gejala pre eklampsi
berat.
6. Odema
Paling sering timbul pada kaki dan tungkai bawah. Harus selalu diperiksa apakah tidak
disebabkan oleh toxaemi gravidarum. Kadang disebabkan oleh tekanan dari rahim yang
membesar pada vena-vena panggul.
Cara mengatasi :
a. Istirahat yang cukup.
b. Kaki ditinggikan kalau tidur.
7. Sesak nafas
Disebabkan karena rahim yang membesar, mendesak difragma ke atas.
Cara mengatasi tidur dengan bantal yang tinggi.
8. Flour albus (darah putih, keputihan)
Pada umumnya cairan di dalam vagina bertambah dalam kehamilan tanpa sebab-sebab yang
patologis dan sering tidak menimbulkan keluhan.
2.1.8 Konsep ANC
Adalah pengawasan sebelum anak lahir, terutama ditujukan kepada ibu dan janin, dan
pertumbuhan serta perkembangan janin di dalam rahim.
Secara khusus pngawasan antenatal bertujuan untuk :
1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat
persalinan, dan kala nifas.
2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan kala nifas.
3) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas,
laktasi dan aspek keluarga berencana.
4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
( Manuaba, 1998 : 129 )
Pemeriksaan antenatal paling sedikit 4 kali kunjungan :
a. Satu kali pada trimester I (sebelum UK 14 munggu)
b. Satu kali pada trimester II (UK 14-28 minggu)
c. Dua kali pada trimester III (UK 28 sampai 36 minggu dan sesudah UK 36 minggu).
2.1.9 Standart Minimal Asuhan Antenatal
1. Timbang BB
Berat badan ibu hamil akan bertambah 6,5-16,5 Kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat
badan sekitar ½ Kg/minggu
2. Tekanan darah diukur
Untuk mengetahui umur kehamilan, pertumbuhan janin dan deteksi dini adanya gemelli dan
mola.
1. TFU diukur
Umur Kehamilan TFU
12 minggu 2 jari diatas symphisis
16 minggu Pertengahan symphisis - pusat
20 minggu 3 jari dibawah pusat
24 minggu setinggi pusat
28 minggu 3 jari diatas pusat
32 minggu pertengahan pusat - PX
36 minggu 3 jari dibawah PX
40 minggu pertengahan pusat - PX
1. Imunisasi TT
Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi
karena infeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan dua kali selama hamil.
2. Tablet tambah darah
Fe yang terdapat dalam makanan tidak mencukupi kebutuhan wanita hamil akan Fe. Jadi, dalam
kehamilan perlu diberi tambahan Fe misalnya sebagai sulfas ferosus 3 x 200 mg.
( Unpad. 2001 )
Pemberian tablet zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang. Satu tablet sehari selama
minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg dan asam folat 500 mg.
( Salmah, 2006 :114 )
3. Tes terhadap PMS
4. Temu wicara untuk persiapan rujukan.
2.1.10 Informasi Untuk Kunjungan Antenatal
Kunjungan Waktu Informasi Penting
Trimester I < 14 minggu 1. Membangun hubungan saling percaya antara
petugas kesehatan dan ibu.
2. Mendeteksi masalah dan menanganinya.
3. Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatorum, anemia, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan.
4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi komplikasi.
5. Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi,
latihan, kebersihan dan istirahat).
Trimester II 14-28 minggu 1.Sama seperti diatas ditambah kewaspadaan
khusus mengenai preeclampsia, tanda gejala
pre eklampsi: TD naik, edema, protein urin.
HPHT
HPHT dapat dijabarkan untuk memperhitungkan tanggal tafsiran persalinan. Bila siklus haid ±
28 hari, rumus yang dipakai adalah rumus neagle, yaitu hari + 7, bulan – 3, dan tahun +1.
( Sarwono, 2008 : 155 )
Untuk siklus haid 35 hari, perkiraan partus adalah hari + 14, bulan – 3, tahun +1.
( Suliman, 1983 : 127 )
6. Riwayat Perkawinan
Menikah : berapa kali.
Lama menikah :
a. Infertile primer, pasangan suami/ istri belum pernah hamil meskipun senggama dilakukan tanpa
perlindungan apapun, untuk waktu sekurang-kurangnya 12 bulan.
b. Infertile sekunder, pasangan suami/ istri pernah hamil tapi kemudian tidak mampu hamil lagi
dalam waktu 12 bulan, kemudian senggama dilakukan tanpa perlindungan apapun.
( Hanafi, 2000 : 35 )
Usia pertama menikah : kurun reproduksi sehat antara 20-30 tahun.
( Manuaba, 1998 : 27 )
7. Riwayat Kehamilan. Persalinan, Nifas yang Lalu
Kehamilan : Ibu pernah berapa kali hamil, periksa hamil berapa kali dan dimana, apa ada keluhan saat
hamil.
Persalinan : ibu melahirkan di usia kehamilan berapa, dimana, ditolong siapa, secara apa, jenis kelamin
bayi, berat bayi waktu lahir, panjang bayi.
Nifas : apakah ada kelainan saat nifas, bagaimana perdarahan, bagaimana pengeluaran ASI.
8. Riwayat Kehamilan Sekarang
Apakah ada keluhan saat hamil, berapa kali periksa hamil dan dimana, apa saja yang sudah ibu
dapatkan selam periksa. Kapan gerakan janin mulai dirasakan dan berencana melahirkan dimana.
9. Riwayat KB
Ibu pernah menggunakan KB apa, ada keluhan atau tidak, rencana KB ibu, alasan memilih KB
tersebut dan ingin digunakan berapa lama.
Ada 3 tujuan Kb, antara lain:
1. Menunda kehamilan (usia < 20 tahun), KB yang cocok : pil, IUD, metode sederhana.
2. Menjarangkan kehamilan (usia 20-35 tahun), Kb yang cocok IUD, minipil, pil, implant, metode
sederhana, suntikan.
3. Mengakhiri kehamilan (usia > 35 tahun), Kb yang cocok : Kontap, IUD, implant, suntikan, pil,
metode sederhana.
(Syaifudin, 2006 : U-9 )
10. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Makan berapa kali, komposisi, minum berapa kali.
Wanita hamil harus betul-betul mendapatkan perhatian. Terutama jumlah kalori, protein yang
berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan
anemia, abortus, partus presipitatus, perdarahan post partum, sepsis puerpuralis, dll. Zat-zat yang
diperlukan : protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-macam garam terutama
kalsium, fosfor, zat besi, vitamin dan air.
Yang penting diperhatikan sebenarnya yaitu :
- Cara mengatur menu.
- Cara menghidangkan menu makanan.
( Rustam, 1998 : 59-60 )
b. Eliminasi
BAK dan BAB berapa kali sehari, konsistensi, keluhan.
BAB pada wanita hamil mungkin terjadi obstipasi karena :
Kurang gerak badan.
Peristaltic usus kurang karena pengaruh hormone.
Tekanan pada rektum oleh kepala.
Usaha untuk melancarkan BAB adalah : minum banyak, gerak badan yang cukup, makan yang
banyak serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
( Sulaiman, 1983 : 209 )
BAK karena pengaruh desakan dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi
dalam bentuk sering kencing. Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat penuh.
( Manuaba, 1998 : 110 )
c. Aktivitas
Kegiatan sehari-hari, apakah ada gangguan.
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan, bekerjalah sesuai dengan kemampuan dan makin dikurangi
dengan semakin tuanya kehamilan. Kehamilan bukanlah merupakan halangan berkarya, asalkan
dikerjakan dengan pengertian sedang hamil, senam hamil dimulai pada umur 24 – 48 minggu.
( Manuaba, 1998 : 139-141 )
d. Kebersihan
Mandi, gosok gigi, ganti celana dalam berapa kali.
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa hamil. Baju hendaknya yang longgar dan mudah
dipakai. Mamae yang bertambah besar juga membutuhkan BH yang lebih besar.
Bila kerusakan gigi tidak diperhatikan dengan baik, dapat mengakibatkan komplikasi seperti
nefritis, septikema, dan lain-lain. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil
harus memeriksakan giginya secara teratur.
( Sarwono, 2008 )
e. Istirahat
Tidur siang dan malam berapa jam, apakah ada gangguan.
Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur
meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan
janin.
( Manuaba, 1998 )
f. Kebiasaan : apakah ibu minum jamu, merokok.
g. Seksualitas : berapa kali berhubungan dalam seminggu, apa ada keluhan.
11. Data Psikososial dan Spiritual
Psikososial : apakah ada gangguan psikologik, bagaimana dukungan keluarga.
Spiritual : bagaimana ibu melaksanakan ibadah.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
Perhatikan bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan.
c. Tanda – Tanda Vital
1. Tekanan darah
Tekanan darah normal : 100/60 –130/90 mmHg
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan mempengaruhi
tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan
sejajar posisi jantung. Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang didapat.
( Mitayani, 2009 : 5 )
2. Nadi
Kecepatan nadi istirahat meningkat kira-kira 10 – 15 denyut tiap menit selama kehamilan.
( Ben-zion Taber, 1994 : 31 )
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan cemas,
hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat menentukan
keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi
seharusnya sama kuat dan teratur.
( Mitayani, 2009 : 5 )
Dalam keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60–80x/menit. Denyut nadi, jika denyut nadi ibu
100x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan sebagai berikut :
Tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah tertentu.
Perdarahan hebat.
Anemia
Sakit/demam.
Gangguan thyroid.
Gangguan jantung
Penggunaan obat.
( Pusdiknakes, 2000 : 169 )
3. Pernapasan
Ekspansi rongga iga menyebabkan volume tidak meningkat 30 hingga 40%. Peningkatan ini
terjadi awal kehamilan dan terus meningkat hingga cukup bulan. Meskipun selama kehamilan
frekuensi pernapasan hanya sedikit berubah dari normal 14 atau 15 kali permenit, pernapasan
menjadi lebih dalam sekalipun pada istirahat, akibatnya volume meningkat 40% dan volume
tidak juga meningkat dari 7,5L/ menit pada wanita yang tidak hamil menjadi 10,5L/ menit di akhir
kehamilan.
( Myles, 2009 : 193 )
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16 – 24 kali per menit. Takipnea terjadi
karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas harus sama bilateral,
ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
( Mitayani, 2009 : 5 )
4. Suhu
Suhu normal 98 – 99,6oC (36,1 – 37,6oC)
( Doenges, 2001 )
Suhu normal selama hamil adalah 36,2 - 37,6oC. Peningkatan suhu menandakan terjadi infeksi
dan membutuhkan perawatan medis.
( Mitayani, 2009 : 5 )
V. Intervensi
Dx : G . . . P . . . . Ab . . . UK . . . minggu dengan kehamilan normal.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan :
- Ibu mengerti dan mengetahui tentang keadaan kehamilannya.
- Kehamilan berjalan normal sampai melahirkan.
- Tidak terjadi komplikasi pada kehamilan.
KH : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV dalam batas normal → TD : 100/60 –130/90 mmHg
Nadi : 60 – 90 x / menit
Suhu : 36,1 – 37,6 oC
Rr : 16 – 24 x / menit
BB naik 0,25 – 0,4 Kg/ minggu.
TFU naik sesuai UK.
DJJ normal : 120 – 160x/ menit.
Lahir cukup bulan.
Intervensi :
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan.
R/ : Persamaan persepsi tentang kondisinya dan janin akan menambah klien lebih kooperatif
terhadap asuhan yang diberikan.
2. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
R/ : makanan yang bergizi sangat bermanfaat untuk perkembangan dan pertumbuhan janin dalam
rahim.
3. Informasikan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
R/ : deteksi dini bahaya pada kehamilan meminimalkan resiko tinggi pada kehamilan.
4. Diskusikan pentingnya istirahat bagi ibu dan janin.
R/ : istirahat yang kurang dapat menghambat suplai O2 sehingga kebutuhan O2 janin kurang.
5. Ajarkan pada ibu personal hygiene yang benar.
R/ : menghindari terjadinya infeksi akibat kuman yang masuk ke dalam saluran reproduksi.
6. Kolaborasi dengan tim medis yang lain dalam pemberian therapy pada ibu hamil.
R/ : pemberian obat yang sesuai dapat menambah energy ibu.
7. Ingatkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi atau jika ada keluhan.
R/ : memantau keadaan ibu dan janin dalam mendeteksi bila terjadi kelainan pada ibu dan janin.
VI. Implementasi
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman. Pada langkah
ke-6 ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke-5
dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya
sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misal :
memmastikan langkah tersebut benar-benar terlaksana).
( Salmah, 2006 : 163 )
VII. Evaluasi
Pada langkah 7 ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan. Hal yang
dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang
telah diidentifikasi. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam
pelaksanaannya.
( Salmah, 2006 : 163 )
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal : 7 Juli 2011 Jam : 16.30 WIB
Tempat : Polindes Ananda - Pujon
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny. “S” Nama Suami : Tn. “S”
Umur : 26 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bakir, RT 20 RW 7 Pujon Penghasilan : Rp. 1.200.000,-
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengeluh mual muntah.
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kuning, batuk menahun, darah tinggi, kencing
manis, asma, jantung, paru-paru, ginjal, tidak pernah sakit sampai di rawat di rumah sakit.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini dalam keadaan sehat, tidak sedang menderita penyakit kuning, darah
tinggi, kencing manis, asma, jantung, dan batuk menahun, paru-paru, ginjal.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kuning, darah tinggi ,
kencing manis, asma, jantung, dan batuk menahun, serta tidak ada riwayat kembar dalam
keluarganya.
6. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun Banyak : 1 – 2 softex / hari Siklus :
28 hari Keluhan :-
Lama : 3 hari Flour Albus : -
HPHT : 15 – 05 – 2011
7. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1x
Lama Menikah : 11 tahun
Usia pertama menikah : 15 tahun
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu.
Kehamilan :
Ibu mengatakan periksa hamil di Dukun dan Bidan. Saat periksa di Dukun ibu dilakukan hoyok.
Ibu periksa di Bidan 3x jika ada posyandu, ibu mendapat tablet tambah darah dan konseling
nutrisi.
Persalinan :
Ibu mengatakan melahirkan secara normal ditolong oleh dukun, melahirkan saat UK 9 bulan,
bayi lahir dengan jenis kelamin perempuan, BBL : 2800 gr, PBL : 50 cm, lahir langsung
menangis dan tidak ada penyulit.
Nifas :
Ibu mengatakan masa nifas berjalan normal, tidak ada keluhan, lamanya ± 40 hari, menyusui
bayi sejak lahir sampai usia 3 tahun, sekarang anak sehat dan berusia 10 tahun.
9. Riwayat Kehamilan Sekarang
TM I
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan kedua, tidak pernah keguguran, hamil di luar kandungan,
hamil di luar kandungan maupun hamil anggur. Ibu mengatakan pergi ke Bidan pertama kali ini
untuk memastikan apakah ibu hamil, ibu mengeluh mual muntah pada pagi hari.
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah melahirka anak pertama ibu menggunakan KB pil sampai anak berusia 3
tahun, tidak ada keluhan, lalu ibu menggunakan KB suntik 3 bulan selama 5 tahun. Lalu ibu
ganti menggunakan KB pil lagi, tidak ada keluhan, ibu menggunakan KB pil sampai 3 bulan
yang lalu, karena ibu ingin hamil.
Istirahat
ebelum hamil = tidur siang ± 2 jam (12.30 – 14.30), tidur malam ± 6 jam (22.00 – 04.00)
elama hamil = tidur siang ± 2 jam (12.30 – 14.30), tidur malam ± 6 jam (22.00 – 05.00) saat bangun ibu mual
dan muntah.
Kebiasaan
ebelum hamil = ibu mengatakan tidak punya kebiasaan merokok dan minum jamu-jamuan.
elama hamil = ibu mengatakan tidak punya kebiasaan merokok dan minum jamu-jamuan.
Seksualitas
ebelum hamil = ibu mengatakan melakukan hubungan suami istri 2x/ minggu, tidak ada keluhan
elama hamil = ibu mengatakan melakukan hubungan suami istri seminggu sekali.
12. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Psikologi : ibu mengatakan senang dengan kehamilannya ini.
Sosial : ibu mengatakan hubungan ibu dengan suami dan keluarganya baik, terbukti pada saat periksa
ke Bidan ibu diantar oleh suaminya.
Spiritual : ibu mengatakan taat beribadah dan berdo’a agar kehamilan ini berjalan lancar dan normal.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV → TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84x/ menit
S : 36,2 oC
Rr : 20x/menit
BB sebelum hamil : 50 Kg
BB sekarang : 51 Kg
TB : 149 cm
Lila : 26 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
Rambut : bersih, pertumbuhan merata, warna hitam, tidak mudah rontok.
Muka : tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Hidung : tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip.
Telinga : simetris, tidak ada serumen yang berlebihan.
Mulut : bersih, lidah bersih, bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis.
Dada : tidak ada retraksi dinding dada.
Payudara : membesar, puting susu menonjol, hiperpigmentasi areola mamae.
Abdomen : pembesaran perut, tidak ada linea nigra, tidak ada striae livide.
Genetalia : tidak oedem, tidak ada varises.
Ekstremitas : tidak oedem, tidak ada varises.
b) Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada bendungan vena jugularis.
Payudara : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
Abdomen : ballottement (+)
c) Auskultasi
Dada : tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.
d) Perkusi
Reflek patella : + /+
3. Pemeriksaan Penunjang
TP : 22 – 02 – 2012
Hb :-
PPT : (+)
3.5 Intervensi
Dx : GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan Kehamilan Normal.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapakan:
- Ibu mengerti dan mengetahui tentang keadaan kehamilannya.
- Kehamilan berjalan normal sampai melahirkan.
- Tidak terjadi komplikasi pada kehamilan.
3.7 Evaluasi
Tanggal : 7 Juli 2011 Jam : 16.55 WIB
Dx : GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan Kehamilan Normal.
S : ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan petugas.
O : ibu dapat mengulang penjelasan yang diberikan oleh petugas yaitu : ibu mengatakan harus
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin dan tidak pantang terhadap
makanan. Ibu mengatakan jika ada tanda bahaya kehamilan seperti keluar darah dari jalan lahir,
mual muntah berlebihan sampai lemas, nyeri perut bawah ibu akan pergi ke petugas kesehatan.
Ibu harus istirahat cukup minimal tidur malam 8 jam dan tidur siang 2 jam.
A : GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan Kehamilan Normal.
P : - Ingatkan ibu untuk minum obat yang telah diberikan secara teratur.
- ingatkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi
pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot,
terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm. ( Manuaba, 1998 : 95 ).
Pada kasus didapatkan data subyektif melalui tanya jawab secara langsung dengan pasien
dan data obyektif didapat melalui pemeriksaan-pemeriksaan. Sedangkan pada teori disebutkan
data subyektif di dapat melalui wawancara secara langsung dan data obyektif dari pengamatan
secara langsung, sehingga antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
Diagnosa dan masalah ditegakkan berdasarkan data subyektif dan obyektif yaitu
GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan kehamilan normal. Pada kasus tidak ada kelainan-
kelainan yang bisa mengakibatkan komplikasi dalam kehamilan. Sehingga antara teori dan kasus
tidak ada kesenjangan.
Pada teori disebutkan identifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis/ masalah yang sudah diidentifikasi. Dan langkah identifikasi masalah potensial
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Sedangkan pada kasus
tidak terdapat adanya masalah potensial, sehingga tidak diperlukan adanya antisipasi kebutuhan
segera. Jadi antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
Pada perencanaan dibuat untuk membantu mengatasi masalah yang muncul dari diagnosa
dan masalah. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan. Evaluasi dari tindakan atau
asuhan yang diberikan, dilakukan seketika setelah pemberian asuhan. Sehingga antara teori dan
kasus tidak ada kesenjangan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah pertemuan antara sel telur dengan sperma yang diikuti dengan nidasi /
implantas. Proses permulaan kehamilan yaitu :
1. Penghamilan (konsepsi-fertilisasi)
2. Nidasi
3. Plasenta dan mukosa rahim
4. Embryogenesis
Setelah melakukan asuhan kebidanan, penulis dapat menyimpulkan :
- Pada pengkajian didapatkan diagnosa Ny. “S” GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan
kehamilan normal, TFU teraba ballottement. Dan antara teori dan kasus tidak ditemukan
kesenjangan yang berarti.
- Pada intervensi dan implementasi yang telah dilakukan antara teori dan kasus tidak ada
kesenjangan.
- Dalam melakukan asuhan kebidanan yang komprehensif memerlukan langkah-langkah
pengkajian, identifikasi diagnose dan masalah, identifikasi masalah potensial, pemenuhan
kebutuhan segera, intervensi, implementasi, dan evaluasi asuhan yang telah diberikan.
- Dari keseluruhan pelaksanaan asuhan kebidanan ini, klien sangat kooperatif dalam menanggapi
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saat evaluasi hasil pelaksanaan klien bisa menjawab
keadaan bayinya dan dapat menerima penjelasan tenaga kesehatan.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien pengkajian data harus lengkap
sehingga dapat menentukan diagnose dengan tepat. Pemberian intervensi dan pelaksanaan
implementasi disesuaikan dengan kebutuhan klien dan sesuai dengan standart pemberian asuhan.
Ketrampilan tenaga kesehatan yang baik dapat memberikan asuhan yang efektif bagi klien. Dan
bagi klien sendiri sikap kooperatif dapat mempermudah tenaga kesehatan dalam melaksanakan
asuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika.
E. Doengoes, Marilynn dan Mary France Moorhouse. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi Pedoman
untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. Jakarta : EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.
Mitayani, S.ST, M. Biomed. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika.
Sulistyowati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Yogyakarta : Salemba Medika.