Anda di halaman 1dari 4

BAB I

Belakangan ini terdapat kasus yang sedang ramai dibicarakan publik baik darimedia cetak, penyiaran,
maupun di media sosial. Kasus yang bergulir dimasyarakat tersebut adalah kasus dugaan pelanggaran
etika yang dilakukan olehSetya Novanto, Ketua DPR RI periode  !"#$  !"%. Kasus pelanggaran etika
yangdimaksud adalah adanya dugaan terkait permintaan saham P& 'reeport Indonesiadengan mencatut
nama Presiden (oko )idodo. Setya Novanto membetot perhatian publik dengan mencuatnya kasus
pencatutan nama Presiden (oko)idodo dan )akil Presiden (usu* Kalla untuk memperpan+ang masa
kontrak 'reeport di Indonesia.  enteri -nergi dan Sumber Daya  ineral  - SD /Sudirman Said kemudian
melaporkan ke  ahkamah Kehormatan De0an   K D /DPR RI atas terduga ketua DPR RI Setya Novanto
yang diduga mencatut namaPresiden dan )akil Presiden tersebut.

"

Setya Novanto kemudian secara resmimengundurkan diri dari +abatannya sebagai Ketua DPR RI pada
tanggal "1Desember  !"2. Pengunduran diri Setya Novanto disampaikan melalui suratresmi dan
dibacakan secara terbuka di sidang  ahkamah Kehormatan De0an   K D/ DPR RI.  ahkamah Kehormatan
De0an   K D / memastikan Setya Novanto mundur dari +abatan Ketua DPR.3umas, menurut 4runig 5
3unt  "%6#/ merupakan 7mana+emen komunikasiantara suatu organisasi dan publiknya.8 3umas DPR RI
yang merupakan gardaterdepan dalam organisasi DPR RI, diharapkan dapat men+aga citra organisasi dari
pandangan publik. &ugas dari 3umas DPR RI tentunya tidak mudah, terutamauntuk menangani berbagai
pemberitaan di media yang dapat mengancam citraorganisasi DPR RI. akalah ini akan membahas upaya
yang harus dilakukan 3umas DPR RI terkaitdengan pihak media massa, pihak internal  anggota DPR dan
karya0an/

mana+emen isu atau krisis yang harus dilakukan, serta tanggapan terhadap pelanggaran etika ketua DPR
RI.

BAB II P '(#$#)#!II*A* M !+$#"#,- M "- # M#))#

Pemberitaan di media merupakan tantangan eksternal yang harus dihadapi oleh3umas DPR RI.  edia
kerap kali mencampuradukkan atau menggeneralisir citra pribadi dengan citra kelembagaan DPR.
Pemberitaan yang ada tentang DPR puncenderung negati*. Karena pemberitaan yang cenderung negati*
tersebut, persepsinegati* media massa dan masyarakat sudah terlan+ur melekat pada DPR. 9lehsebab
itu, 3umas harus dapat men+alankan *ungsinya sebagai

media relations

relasi dengan media/.Philip :esly  "%%"/ memberikan de*inisi media relations sebagai
hubungandengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentinganmedia
terhadap kepentingan organisasi.3ubungan baik yang dibangun oleh seorang 3umas DPR dengan  edia,
maka edia tersebut +uga secara tidak langsung dapat digunakan untuk men+aga citraDPR. 3ubungan
tersebut dibangun dari tugas media relations yang padaumumnya di+alankan oleh 3umas itu sendiri,
tugas$tugas 3umas DPR yangterkait dengan media relations antara lain berupa;". elakukan identi*ikasi
dan menganalisa isi media massa yang terkaitdengan pelaksanaan tugas dan *ungsi De0an  . e lakukan
identi*ikasi dan menganalisa opini publik yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan *ungsi
De0an<. elakukan kegiatan kehumasan yang bersi*at antisipati* dan=atau reakti* #. elakukan
pemilihan media massa yang akan dipergunakan sebagaimedia penyampaian in*ormasi.

' Sekretaris Jen era& DPR RI, “P

DPR pun telah diatur dalam Peraturan De0an Per0akilan Rakyat Republik Indonesia Nomor " &ahun !"2
tentang Kode -tik De0an Per0akilan RakyatRepublik Indonesia.De*inisi Kode -tik terdapat dalam BAB "
Pasal " Ayat < ketentuan umum Kode-tik DPR berbunyi;7Kode -tik DPR, selan+utnya disebut Kode -tik
adalah norma yang 0a+ibdipatuhi oleh setiap anggota selama men+alankan tugasnya untuk
men+agamartabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas DPR.8 Dengan kata lain pelanggaranKode -tik DPR
dapat mengancam citra dari organisasi DPR itu sendiri.Perihal tindakan yang dilakukan Setya Novanto
adalah mencatut nama PresidenRI dalam perpan+angan kontrak 'reeport yang merupakan
tindakanmenguntungkan diri sendiri atas dasar kepentingan pribadi. Sedangkan dalamBAB II Kode -tik
DPR Bagian Kesatu Kepentingan >mum Pasal  berbunyi; "/ Anggota dalam setiap tindakannya harus

' !+%/#'#.#! . 
, ! /- !+#!(#!+)#

dan

! +# #

daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan.   / Anggota bertanggung +a0ab mengemban
amanat rakyat, melaksanakantugasnya secara adil, mematuhi hukum, menghormati keberadaan
lembagalegislati*, dan

'',+%!#.#! %!+)- /%+#) "#! 88!#!+ #!+ "-(-.#!. ,#"#! # " '- . , !/-!+#!
"#! .)#$/##! #.#/

. </ Anggota

'!+%/#'#.#! ,!++%!##! ,"%. "#&#' !+-

. #/ Anggota harus selalu

'!#+# $#.#/ '#/#(#/ .$'#/#! -/# "#!."-(-&-/#) "#&#' '&#.)#!#.#! %!


+)- /%+#) "#! 88!#!+!#

serta dalammen+alankan kebebasannya menggunakan hak berekspresi, beragama, berserikat,


berkumpul, dan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan. 2/ Anggota yang ikut serta dalam
kegiatan organisasi di luar DPR harus
'!+%/#'#.#! /%+#)!# )(#+#- A!++/#

.&ertera dengan +elas aturan$aturan yang dilanggar oleh Setya Novanto dari ayat "sampai 2 pasal 
Kode -tik DPR tersebut.

Adapula pada Bagian Kedua Integritas Pasal < pada Ayat ", # dan 2 yang berbunyi; "/ Anggota

$#%) '!+$-!"#- ,-&#.% /-"#. ,#!/#)

atau

/-"#. ,#/%/ #!+"#,#/ '!"#$.#! -/# "#! .$'#/#! DPR

baik di dalam gedung DPR maupun di luar gedung DPR menurut pandangan etika dan norma yang
berlakudalam masyarakat. #/ Anggota harus

'!#+# !#'# (#-. "#! .8-(#8##! DPR

. 2/ Anggota

"-&##!+ ''-!/# "#! '!-'# ,'(-#! #/#% $#"-#$

selaindari apa yang berhak diterimanya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang$undangan.Serta
pada Bagian Ketiga, 3ubungan dengan itra Ker+a, Pasal #Ayat  yang berbunyi; 7Anggota dilarang
melakukan hubungan dengan itraKer+anya untuk maksud tertentu yang mengandung potensi

.%,)- .&%)- "#!!,/-)'*

8Pelanggaran kode etik sendiri +uga telah diatur di dalam BAB IC mengenaiPelanggaran, Sanksi, dan
Rehabilitasi. &erdapat pada Bagian Kesatu tentangPelanggaran Pasal ! Ayat ", < dan # yang
berbunyi;  "/

P&#!++##! ,#/%#! ,%!"#!+;%!"#!+#!

oleh Anggota merupakan

,&#!++##! K" E/-.

. </

P&#!++##! )"#!+

adalah pelanggaran Kode -tik dengan kriteria sebagai berikut; a. mengandung pelanggaran hukum@
atau d. menyangkut pelanggaran tatatertib Rapat yang men+adi perhatian publik. #/
P&#!++##! (#/

adalah pelanggaran Kode -tik dengan kriteria sebagai berikut; a. mengulangi perbuatannya yang telah
dikenai sanksi sedang oleh KD@e. melanggar ketentuan larangan sebagaimana diatur dalam
undang$undang yangmengatur mengenai a+elis Permusya0aratan Rakyat, De0an Per0akilan
Rakyat,De0an Per0akilan Daerah, dan De0an Per0akilan Rakyat Daerah@ *. tertangkaptangan
melakukan tindak pidana@ atau g. terbukti melakukan tindak pidana denganancaman pidana pen+ara
paling singkat 2  lima/ tahun dan telah memperoleh putusan yang berkekuatan hukum tetap.

Dalam sidang KD, sebanyak "2 dari " anggota KD sudah membacakan pandangannya secara
terbuka atas kasus Setya Novanto. Sebanyak sembilananggota menyatakan Novanto terbukti melanggar
kode etik kategori sedangdengan sanksi pencopotan dari Ketua DPR. Adapun enam anggota KD
yangselama ini dikenal sebagai pembela Novanto menyatakan politisi Partai 4olkar itumelanggar kode
etik kategori berat dan mengusulkan pembentukan panel. Setya Novanto sendiri dinyatakan melanggar
kode etik dalam sidang KD dengansembilan anggota menyatakan pelanggaran kode etik kategori
sedang dan enamanggota menyatakan pelanggaran kode etik kategori berat.

* Ihsanuin, “Sian ;KD an Skenario Setya Novanto Dian a! ;eni!u Rakyat”, Kom!as,
iakses ari ht!"##nasiona&.kom!as.%om#rea#'(1)#1'#1 #(-()((?
1#Sian.;KD.an.Skenario.Setya.Novanto.Diana!.;eni!u.Rakyat, !a a tan a& 1  Desem/er
'(1)1(

Anda mungkin juga menyukai