Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
TUGAS UJIAN
Disusun Oleh:
Nur Aprillia Ramadhani
1410015052
Penguji:
dr. Prima Deri Pella Todingbua, Sp.OG
3. Apa saja yng dinilai pada pemeriksaan dalam obstetric dan ginekologi?
(Winkjosastro, Ilmu Kandungan, 2009)
Obstetri
Vulva/vagina : apakah terdapat lesi herpes, varises vulva yang besar, kondiloma.
Palpasi serviks/porsio :
Konsistensi : lunak/kenyal/tebal/tipis
Pendataran serviks
Pembukaan : antara 0-10 cm
Bagian Terdepan janin
Presentasi kepala : teraba sutura pada tulang kepala (UUK), teraba bagian keras.
Presentasi lain : bokong, kaki, muka, tangan
Ketuban : +/-
Penurunan janin : hodge I, II, III, IV
Menentukan lokasi ubun-ubun kecil
Mengukur luas panggul
Pengeluaran : lendir/darah
Ginekologi
Vagina : apakah introitus vagina sempit, dinding vagina, teraba polip dan tumor di
vagina, benda asing, fistula
Serviks : arah dan posisi serviks, bentuknya bulat/terbelah melintang, besar dan
konsistensinya, apakah kanalis servilkalis dapat dilalui oleh jari.
Palpasi Uterus
Palpasi adneksa
Adneksa kiri, kanan : pembesaran => besar, ukuran, bentuk, konsistensi, mobilitas,
sensitivitas. Parametrium dan tuba normal tidak teraba. Ovarium normal hanya dapat
diraba pada perempuan kurus dengan dinding perut lunak; besarnya seperti ujung jari
atau ujung ibu jari dan konsistensi kenyal. Jika parametrium dan tuba dapat diraba, itu
merupakan suatu kelainan.
5. Apa yang dimaksud perdarahan post partum dan dimulai sejak kapan?
Perdarahan pasca salin adalah perdarahan 500 cc atau lebih sesudah kelahiran
bayi.
Perdarahan pasca persalinan primer yaitu perdarahan yang terjadi dalam 24
jam pertama sesudah bayi lahir.
Perdarahan pasca persalinan sekunder yaitu perdarahan yang terjadi setelah 24
jam persalinan. (Karkata, 2010)
Perdarahan pada plasenta disertai nyeri karena perdarahan yang banyak terkumpul di
rongga abdomen, sehingga merangsang persarafan di daerah diafragma. Pada plasenta previa
perdarahan berulang karena perdarahan dapat berhenti dengan sendirinya, kemudian
perdarahan terjadi tanpa sesuatu sebab yang jelas setelah beberapa waktu kemudian.
Perdarahan pada solusio plasenta berwarna merah kecoklatan karena telah terjadi proses
oksidasi. Anemia dan syok lebih berat dan tidak sesuai dengan perdarahan yang terlihat
terjadi pada solusio plasenta karena perdarahan yang terjadi intraabdomen, sehingga
mengecohkan pemeriksa. Berdasarkan timbulnya perdarahan, pada plasenta previa timbulnya
perlahan karena darah yang dihasilkan lebih sedikit dari solusio plasenta. Solusia plasenta
dapat terjadi pada saat inpartu, misalnya pada keadaan regangan yang berlebih pada uterus
saat inpartu. His pada solutio plasenta terjadi karena adanya nyeri yang menyerupai his partus
premature, pada palpasi teraba tegang karena darah yang terkumpul dalam kavum abdomen
menyebabkan terbentuknya refleks defans muskuler. DJJ pada janin dengan ibu yang
mengalami solusio plasenta bisa tidak terdengar, hal ini disebabkan berkurangnya atau
bahkan terputusnya sirkulasi antara ibu dan janin akibat pelepasan plasenta, sehingga
menyebabkan angka keselamatan janin rendah. Bagian terendah janin pada plasenta previa
sering belum turun ke PAP karena terhalang oleh jaringan plasenta yang menempati bagian
bawah rahim.
8. Dalam sistem rujukan apa yang dimaksud dengan BAKSOKU ? (Hamidah, 2009)
B (Bidan)
Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan
memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan
A (Alat)
Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti spuit, infus set,
tensimeter dan stetoskop
K (keluarga)
Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa ia dirujuk.
Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima ibu (klien) ke tempat rujukan.
S (Surat)
Beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan, uraian
hasil rujuka, asuhan atau obat-obat yang telah diterima ibu
O (Obat)
Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan merujuk
K (Kendaraan)
Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam kondisi
yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat.
U (Uang)
Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli
obat dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempar rujukan
12. Bagaimana cara kita mengetahui apakah plasenta telah lepas atau tidak ?
Apabila plasenta telah lepas
Tali pusat bertambah panjang
Terjadi perdarahan mendadak
Plasenta telah lepas
Tali pusat diregangkan dan rahim digoyangkan, apabila ada getaran
sampai ke ujung tali pusat tandanya plasenta belum lepas
Apabila tangan menekan diatas simpisis pubis, tali pusat kembali tertaik
lagi
Tarikan terasa berat dan tali pusat tidak memanjang
(Manjoer. A, 2002)
Saifuddin, M. S. (2009). Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Saifuddin, M. S. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wirakusumah, F., & Martaadisoebrata, D. (2005). Kelainan Telur, Plasenta, Air Ketuban,
Cacat, dan Gangguan Janin. In S. (. Sastrawinata, M. S. Martaadisoebroto, & S. (.
Wirakusumah, Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi (pp. 28-63). Jakarta: EGC.
Aflah, N. (2009). Ukuran Panggul Pada Pasien Pasca Seksio Sesare Atas Indikasi Panggul
Sempit. Medan: Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.