Anda di halaman 1dari 4

Paper Struktur Diskrit

Penerapan Graf Dalam Sistem


Pertandingan Round Robin 0.75 inch
X
0.75 inch
Adlu Hakam Ramadhan (13115042)
Auliya Rendy Aidi (13115046)
Reymond Suluh (13115040)
EL2003R Struktur Diskrit
Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak— Graf memiliki sejarah yang dimulai dikota I. PENDAHULUAN


Konigsberg pada tahun 1736. DDikota ini terdapat sungai
bernama Pregal yang mengalir mengitari pulau Kneiphof lalu
bercabang menjadi du abuah anak sungai (Gambar 1. 1). Ada
G raph merupakan teori yang sudah diperkenalkan sejak
dahulu kala. Teori ini banyak memiliki penerapan dalam
kehidupan sehari-hari hingga ke rancangan yang kompleks.
tujuh buah jembatan yang menghubungkan daratan yang dibelah
oleh sungai tersebut. Masalah jembatan ini adalah, apakah bisa Graf dirancang dan digunakan untuk mewakili dari objek-objek
melalui ketujuh jembatan ini dengan hanya melewatinya tepat dalam graf tersebut dan hubungan antara objek satu ke objek
masing-masing satu kali, dan kembali lagi ke tempat semula ? yang lain. Misalkan sebuah perumahan yang terdiri dari
sebagian penduduk kota sepakat bahwa memang tidak mungkin beberapa rumah, rumah-rumah tersebut kita anggap sebagai
melalui setiap jembatan itu hanya sekali dan kembali lagi ke objek. Rumah ke rumah dihubungkan dengan sebuah jalan yang
tempat asal mula keberangkatan, tetapi mereka tidak dapat berumput. Berarti hubungan antara rumah ke rumah
menjelaskan mengapa demikian jawabannya, kecuali dengan cara
dihubungkan oleh jalan yang berumput. Graf yang akan dibahas
coba-coba. Sampai akhirnya ditahun yang sama seorang
matematika asal Swiss dapat menjelaskan jawaban tersebut.
dalam paper ini adalah graf yang digunakan dalam sistem
“Orang tidak mungkin melalui ketujuh jembatan itu masing- pertandingan round robin. Pertandingan yang menggunakan
masing satu kali dan kembali lagi ke temapt asal keberangkatan sistem ini setiap pemain atau tim ditempatkan dalam grup yang
jika derajat setiap simpul (daratan: yang dihubungkan oleh berbeda-beda. Dalam setiap grup biasanya diisi oleh beberapa
jembatan) tidak seluruhnya genap. Yang dimaksud dengan pemain atau tim, setelah itu setiap pemain atau tim harus
derajat adalah banyaknya gari yang bersisian (jembatan). Karena mengahadapi pemain yang lain hingga tidak tersisa satupun
tidak semua simpul berderajat genap, maka tidak mungkin pemain yang harus dihadapi. Pemain yang berada diposisi
dilakukan perjalan berupa sirkuit pada graf tersebut. pertama grup memiliki poin yang tertinggi begitu juga
sebaliknya.
Kata Kunci— Graf, Round-Robin,

II. LANDASAN TEORETIS


A. Definisi Graf
Misalkan graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,
E), ditulis G=(V,E), yang dalam hal ini V adalah himpunan
tidak kosong dari simpul-simpul (vertices atau node) dan E
adalam himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan
sepasang simpul.

Definisi diatas menyatakan bahwa V tidak boleh kosong,


sedangkan E boleh kosong. Jadi, sebuah graf dimungkinkan
tidak mempunyai sisi satu buah pun, tetapi simpulnya harus
ada, minimal satu. Graf yang hanya mempunyai satu buah
simpul tanpa sebuah sisi pun dinamakan graf trivial.
Gambar 1. 1 Peta Jembatan Konigsberg
Simpul pada graf dapat dinomori dengan huruf, seperti a, b, c, Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang
dst dengan bilangan bisa kita tuliskan 1, 2, 3, dst atau gabungan dinamakan graf tak-sederhana (unsimple graph). G2
dari keduanya. Sedangkan sisi yang menghubungkan simpul u dan G3 pada Gambar 2 adalah contoh graf tak-
dan simpul v dinyatakan dalam pasangan (u, v) atau dinyatakan sederhana .
dengan lambang e1, e2, e3, dst. Dengan kata lain, jika e adalah
sisi yang menghubungkan simpul u dengan simpul v, maka e  Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara
dapat ditulis sebagai e=(u, v). umum graf dibedakan atas 2 jenis:
1. Graf tak-berarah (undirected graph)
Secara geometri graf dapat digambarkan sebagai sekumpulan Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah
simpul di dalam bidang dwimatra yang dihubungkan dengan disebut graf tak-berarah. Tiga buah graf pada
sekumpulan sisi. Gambar 2. 1 adalah graf tak-berarah.
2. Graf berarah (directed graph atau digraph)
Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah
disebut sebagai graf berarah. Dua buah graf pada
Gambar 2. 2 adalah graf berarah.

Gambar 2. 1 Graf 1, Graf 2, dan Graf 3

Gambar 2. 1 memperlihatkan tiga buah graf, G1, G2, dan G3.

G1 adalah graf dengan himpunan simpul V dan himpunan sisi Gambar 2. 2 Graf 4, dan Graf 5
E adalah:
V= {1, 2, 3, 4}
E= {(1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4)} Sisi ganda Sisi gelang
Jenis Sisi dibolehkan? dibolehkan?
Graf sederhana Tak-berarah Tidak Tidak
G2 adalah graf dengan himpunan simpul V dan himpunan sisi Graf ganda Tak-berarah Ya Tidak
E adalah : Graf semu Tak-berarah Ya Ya
V= (1, 2, 3, 4) Graf berarah Bearah Tidak Ya
E= {(1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4), (3, 4), (3, 4)} => Graf-ganda berarah Bearah Ya Ya
Himpunan Ganda = {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7} Tabel 2. 1 Jenis-jenis Graf

G3 adalah graf dengan himpunan simpul V dan himpunan sisi


E adalah :
V= (1, 2, 3, 4)
E= {(1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4), (3, 4), (3, 4), (3, 3)} => C. Contoh Penerapan graf
Himpunan Ganda = {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7, e8} 1. Rangkaian Listrik
Hukum Kircoff (1847) menggunakan graf untuk
Pada G2, sisi e3=(1, 3) dan sisi e4=(1, 3) dinamakan sisi-ganda memodelkan rangkaian listrik. Berdasarkan graf
(multiple edges atau parallel edges) karena kedua sisi ini tersebut Kirchoff menurunkan persamaan arus yang
menghubingi dua buah simpul yang sama, yaitu simpul 1 dan masuk dan keluar pada tiap simpul.
simpul 3. Pada G3, sisi e8= (3, 3) dinamakan gelang atau kalang 2. Isomer senyawa Kimia Karbon
(loop) Karena ia berawal dan berakhir pada simpul yang sama. Arthur Cayley (1857) menggunakan graf dalam
memodelkan molekul senyawa Alkana 𝐶𝑛 𝐻2𝑛+2 untuk
B. Jenis-jenis Graf mengitung isomernya.
3. Transaksi konkuren pada basis data terpusat
 Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu
Ini adalah terapan graf dalam komputer. Database
graf, maka graf digolongkan menjadi dua jenis:
tempat melayani beberapa transkasi yang dilakukan
1. Graf sederhana (simple graph). secara bersamaan. Transaksi terhadap basis data dapat
Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi- berupa operasi pembacaan dan operasi penulisan
ganda dinamakan graf sederhana. G1 pada Gambar 2. terhadap data yang sama.
1 adalah contoh graf sederhana 4. Pengujian Program
2. Graf tak-sederhana (unsimple-graph). Dalam bidang software sebuah program harus
menjalani tahap pengujian untuk menentukan
kesalahan (bug). Salah satu pengujian program adalah Maka dapat kita implementasikan kedalam graf seperti
pengujian ekskusi yang menggunakan graf. graf berikut :
5. Terapan graf di dalam teori otomata dalam masalah
pemodelan perilaku sebuah mesin jaja (vending
machine)
6. Turnamen Round-Robin
Adalah turnamen yang setiap tim bertanding dengan
tim lainnya hanya sekali.

III. HASIL DAN ANALISIS


A. Penjelasan Sistem Turnamen Round Robin
Sistem kompetisi adalah sistem pertandingan yang
dipakai dalam suatu turnamen, biasanya olahraga, yang
mempertemukan setiap peserta dengan peserta lainnya
secara lengkap. Sistem kompetisi yang paling umum dipakai
adalah sistem kompetisi penuh dan sistem setengah
kompetisi. Dalam kompetisi penuh (double round-robin),
setiap peserta akan bertemu dengan peserta lainnya dua kali,
biasanya satu pertemuan sebagai tuan rumah (kandang) dan Gambar 3. 1 Graf untuk Grup 1
satu pertemuan sebagai tamu (tandang). Dalam sistem
setengah kompetisi (round-robin), setiap peserta akan
bertemu dengan semua peserta lainnya satu kali. Sistem Pada hasil pertandingan tersebut dan implementasinya ke
kompetisi penuh dipakai dalam banyak kompetisi liga dalam graf berarah kita dapat melihat bahwa arah panah
olahraga penting, seperti sepak bola dan bola basket. Sistem merah menandakan tim tersebut menang atas tim mana.
setengah kompetisi biasanya dipakai dalam suatu babak Panah merah menandakan jumlah pertandingan. Sebagai
penyisihan suatu turnamen, yang sering kali dilanjutkan contoh panah merah menunjukkan dari Tim I mengarah ke
dengan sistem gugur. Tim H yang berarti Tim H dikalahkan oleh Tim I, begitu
juga dengan yang lain.
B. Implementasi Graf dalam Round Robin
Misalkan dalam sebuah turnamen basket menggunakan sistem Dari hasil pertandingan dan implementasinya terhadap graf
setengah kompetisi terdapat 8 tim yang terdistribusi rata tersebut dapat kita buat table nya seperti berikut.
menjadi 2 grup.
Tim Hasil Jumlah
Grup 1 Grup 2 Menang Kalah Pertandingan
Tim A Tim O Tim A 3 0 3
Tim P Tim B Tim P 2 1 3
Tim I Tim G Tim I 1 2 3
Tim H Tim J Tim H 0 3 3
Tabel 3. 2 Hasil pertandingan Grup 1
Tabel 3. 1 Distribusi Tim ke dalam 2 Grup

Dengan ketentuan sebagai berikut : Jadi dapat dilihat bahwa Tim A dan Tim P yang
 Tiap tim di dalam grup harus menghadapi 3 tim lainnya. memiliki jumlah kemenangan lebih banyak dari Tim
lain dan memuncaki klasemen Grup 1 maka kedua
 2 tim yang memuncaki klasemen grup berhak melaju ke
Tim tersebut berhak melaju ke babak knock-out.
babak knock-out (sistem gugur).

Setelah diadakan pertandingan dipaparkan hasil berikut :  Grup 2


 Grup 1 - Tim J menang melawan Tim G
- Tim A menang melawan Tim P - Tim J menang melawan Tim B
- Tim A menang melawan Tim I - Tim J menang melawan Tim
- Tim A menang melawan Tim H - Tim G menang melawan Tim B
- Tim P menang melawan Tim I - Tim G menang melawan Tim O
- Tim P menang melawan Tim H - Tim B menang melawan Tim O
- Tim I menang melawan Tim H
Maka dapat kita implementasikan kedalam graf seperti graf
berikut :
Basic format for handbooks:
[1] Munir, Rinaldi . 2014. Matemetika Diskrit . Bandung : Institut Teknologi
Bandung
[2] Gambar 1. 1 Peta Jembatan Konigsberg
https://obrolanmatematika.blogspot.co.id/2011/12/tujuh-jembatan-
konigsberg.html | Selasa, 20 Desember 2016 | 10.06
[3] Sistem Kompetisi
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kompetisi | Selasa, 20 Desember |
11.39

Basic format for reports:


[4] Template Laporan Praktikum Rangkaian Elektrik dan Sistem Digital
Institut Teknologi Sumatera.

Gambar 3. 2 Graf untuk Grup 2

Pada hasil pertandingan tersebut dan implementasinya ke


dalam graf berarah kita dapat melihat bahwa arah panah
biru menandakan tim tersebut menang atas tim mana.
Panah biru menandakan jumlah pertandingan. Sebagai
contoh panah biru menunjukkan dari Tim J mengarah ke
Tim G yang berarti Tim J mengalahkan Tim G, begitu juga
dengan yang lain.

Dari hasil pertandingan dan implementasinya terhadap graf


tersebut dapat kita buat table nya seperti berikut.

Tim Hasil Jumlah


Menang Kalah Pertandingan
Tim O 0 3 3
Tim B 1 2 3
Tim G 2 1 3
Tim J 3 0 3

Jadi dapat dilihat bahwa Tim J dan Tim G yang memiliki


jumlah kemenangan lebih banyak dari Tim lain dan
memuncaki klasemen Grup 2 maka kedua Tim tersebut
berhak melaju ke babak knock-out.

C. Analisis Penerapan Graf dalam Round-Robin


xxxxxxx

IV. SIMPULAN
 Xxx
 Xxx
 Xxx
 Xx
 Xx
 xx

Anda mungkin juga menyukai