Skizo PDF
Skizo PDF
TINJAUAN PUSTAKA
berlangsung sepanjang waktu. Pengaruh dari penyakit skizofrenia ini selalu berat
kompleks yang mau tak mau menimbulkan efek merusak pada kehidupan
atau kecemburuan;
(laughing);
jelas mengenai waham atau halusinasi yang bersifat khas. Keadaan afektif
sering dijumpai tetapi tidak mendominasi gambaran klinisnya (PPDGJ III, 1993).
dengan remisi sebagian atau sempurna, atau bersifat kronis. Pada kasus-kasus
yang kronis, gejala yang nyata menetap selama bertahun-tahun dan sukar untuk
yang lebih tua dari pada bentuk-bentuk hebefrenik dan katatonik (PPDGJ III,
1993).
dan perilakunya. Mereka juga memperlihatkan afek datar atau afek tidak pas,
seperti tertawa dungu pada saat yang tidak tepat (American Psychiatric
Association dalam Durand, 2007). Bila ada delusi atau halusinasi, mereka
cenderung tidak di organisasikan diseputar vena sentral tertentu, seperti pada tipe
paranoid, tetapi lebih terfragmentasi. Tipe ini sebelumnya disebut tipe hebefrenik.
usia dini, dan masalah mereka sering kali bersifat kronis, jarang menunjukkan
remisi (perbaikan gejala) yang menjadi ciri bentuk-bentuk lain gangguan ini
essensial dan dominan dan dapat bervariasi antara kondisi ekstrem seperti
hiperkinesis dan stupor, atau antara sifat penurut yang otomatis dan negativisme.
Sikap dan posisi tubuh yang dipaksakan (constrained) dapat di pertahankan untuk
terpisah yang bersifat sementara dapat terjadi pada saat setiap subtipe skizofrenia,
tetapi untuk diagnosis skizofrenia katatonik satu adalah lebih dari perilaku berikut
katatonik dapat juga diprovokasikan oleh penyakit otak, gangguan metabolic, atau
alhokol dan obat-obatan, serta dapat juga terjadi pada gangguan suasana perasaan
dimana telah terjadi progresi yang jelas dari stadium awal ke stadium lebih lanjut
yang ditandai secara khas oleh gejala-gejala “negatif” jangka panjang, walaupun
harus dipenuhi :
mata, modulasi suara dan sikap tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial
yang buruk;
1.5.1.2 Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa
intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi
skizofrenia;
1.6 Epidemiologi
berbagai daerah. Insiden dan tingkat prevalensi sepanjang hidup secara kasar
dewasa dan biasanya onsetnya pada usia remaja akhir atau awal masa dewasa.
Pada laki-laki biasanya gangguan ini mulai pada usia lebih muda yaitu 15-25
tahun sedangkan pada perempuan lebih lambat yaitu sekitar 25-35 tahun. Insiden
perbedaan di antara kedua jenis kelamin dalam hal umur dan onset-nya jelas.
Onset untuk perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki, yaitu sampai umur
banyak perempuan yang mengalami skizofrenia pada usia yang lebih lanjut bila
1.7 Etiologi
(Kaplan&Sadock, 2010).
oleh infeksi virus prenatal atau kecelakaan dalam proses persalinan, dan stressor
psikologis. Penting untuk mempelajari seberapa banyak stress macam apa yang
di sekitar adalah juga faktor penting yang tak boleh dilupakan. Skizofrenia
melibatkan lebih dari satu gen, sebuah fenomena yang disebut quantitative trait
loci. Skizofrenia yang paling sering kita lihat mungkin disebabkan oleh beberapa
gen yang berlokasi di tempat-tempat yang berbeda di seluruh kromosom. Ini juga
yang mengalami gangguan ini (dari ringan sampai berat) dan mengapa risiko
yang tidak memiliki keluarga semacam itu (hanya sekitar 1%) (Durand, 2007).
reseptor di sel-sel saraf otak (neuron) dan interaksi zat neuro-kimia seperti
(alam fikir), afektif (alam perasaan) dan psikomotor (perilaku) yang menjelma
adalah adanya stressor psikososial. Stressor Psikososial adalah setiap keadaan atau
atau dewasa) sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi dan mampu
berupa gangguan jiwa dari yang ringan hingga yang berat (Hawari, 2001).
(permissive society).
1.7.3.7 Ambisi karier dan materi yang tak terkendali dapat menggangu
(Hawari, 2001).
“tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu dimana penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indra
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling
Rasmun, 2001).
dan mental dimana keluarga memiliki fungsi yaitu dalam memberikan kasih
anggota keluarganya.
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu, dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku
2.1.1 Peranan ayah, ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-
lingkungannya.
keluarganya.
spiritual
berbagai perilaku.
klien.
kambuh.
instruksi dosis tertentu untuk obat telah diberikan, masalah masih dapat
kerja pasien akan terganggu untuk pengambilan satu dosis obat dan dalam
banyak kasus pasien akan lupa, tidak ingin susah atau malu berbuat
demikian.
wajar mengharapkan bahwa pasien akan setuju dan lebih cenderung patuh
karena itu pasien perlu di yakinkan bahwa suatu obat yang kerja lebih lama
adalah sama efektif dengan obat yang kerja lebih singkat dan pemberian
di inginkan.
suatu risiko yang lebih besar dari ketidakpatuhan perlu diantisipasi dalam
sulit dicapai. Walaupun tidak ada intervensi tunggal yang berguna untuk
sendiri oleh pasien, dukungan sosial, petunjuk bila menggunakan obat, dan
diskusi kelompok.
Namun, dalam kasus lain alternatif dapat ditiadakan dan manfaat yang
seksual, juga telah disebut sebagai suatu alasan untuk ketidakpatuhan oleh
2.1.5 Pasien Asimtomatik (Tidak Ada Gejala) atau Gejala Sudah Reda
nilai terapi obat, apabila pasien tidak mengalami gejala sebelum memulai
terapi. Pada situasi lain, manfaat terapi obat tidak secara langsung nyata,
rematik.
antibiotik.
yang relatif tidak mahal, dapat diantisipasi bahwa pasien akan lebih
yang terlibat telah disebut oleh beberapa pasien sebagai alasan untuk
tidak menebus resepnya sama sekali, sedang dalam kasus lain obat
obat yang salah disebabkan pengukuran obat yang tidak benar atau
penggunaan alat ukur yang tidak tepat. Misalnya, sendok teh mungkin
bagi pasien, sempril oral atau alat penetes yang telah dikalibrasi untuk
penggunaan cairan oral. Oleh karena itu, dalam formulasi obat cair oral,
penambah penawar rasa, dan zat warna adalah praktik yang umum
rasa.
adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter yang
mengkonsumsi obat-obatan yang di resepkan dokter pada waktu dan dosis yang
tepat dan pengobatan hanya akan efektif apabila anda mematuhi peraturan dalam
Feuerstein et al, 1986 dalam Niven (2002) juga menyampaikan suatu program
3.1.1 Pendidikan
3.1.2 Akomodasi
Suatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian pasien yang
Hal ini berarti membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman.
pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut. Dengan cara ini
lebih kompleks.
Merupakan suatu hal penting untuk memberikan umpan balik pada pasien
penjelasan tentang kondisinya saat ini, apa penyebabnya dan apa yang dapat
pemberiannya di ikuti dengan benar. Jika terapi ini akan di lanjutkan setelah
pasien pulang, penting agar pasien mengerti dan dapat meneruskan terapi itu
dengan benar dan tanpa pengawasan. Ini terutama penting untuk penyakit-
rumah sakit, mahalnya harga obat, dan kurangnya perhatian dan kepedulian
keluarga yang mungkin bertanggung jawab atas pembelian atau pemberian obat
perilaku seorang individu dengan nasihat media atau kesehatan, pasien yang
regimen obat yang ditulis sehingga menghasilkan hasil terapi yang meningkat.
Dibawah ini terdapat jenis kepatuhan, akibat dari ketidakpatuhan dan peningkatan
waktunya.
makan
3.1.6 Pemberian obat kurang dari dosis yang tertulis dan penghentian
3.1.7 pasien rawat jalan yang tidak patuh karena tidak mengerti instruksi
pengobatan suatu infeksi apabila gejala telah mereda, dan karenanya tidak
lebih sering dari pada yang dimaksudkan, akan ada resiko reaksi
kadang adalah akibat penggunaan obat yang berlebihan yang ditulis untuk
antara tim medis dan pasien dalam berbicara mengenai obat yang di tulis.
ketidakpatuhan yaitu :
3.1.3.3 Alat bantu kepatuhan yang meliputi pemberian label dan kalender
digunakan.