Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan penelitian eksperimen semu (quasi experimen). Penelitian
eksperimen semu (quasi experimen) adalah penelitian yang mengujicoba suatu
intervensi pada sekelompok subyek dengan atau tanpa kelompok pembanding
namun tidak dilakukan randomisasi untuk memasukan subyek ke dalam
kelompok perlakuan atau kontrol.[33]
Desain penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pre test and
post test nonequivalent kontrol group. Pada desain penelitian ini, peneliti
memberikan intervensi kepada dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kelompok intervensi. Namun pada kelompok kontrol pretest dan posttest
dilakukan sebelum dan sesudah dengan tidak diberikan intervensi selama 20
menit, setelah itu responden baru diberikan intervensi yang sama dengan
kelompok intervensi. Efektivitas perlakuan dinilai dengan cara
membandingkan nilai pretest dengan post test. Adapun skema desain pre test
and post test nonequivalent kontrol group sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Pre Test and Post Test Nonequivalent Kontrol Group

R1 : 01 X1 02
R
R2 : 01 X0 02

Keterangan :
R : Responden penelitian
R1 : Kelompok intervensi
R2 : Kelompok kontrol
01 : Pretest sebelum perlakuan
02 : Postest setelah perlakuan

32
33

X1 : Uji coba/intervensi pada kelompok perlakuan sesuai protocol


X0 : Kelompok kontrol tanpa intervensi

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok subyek yang menjadi sasaran
penelitian.[34] Polulasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswi
SMK Negeri 01 Nanga Taman, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten
Sekadau sedangkan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswi
kelas X SMK Negeri 01 Nanga Taman, Kecamatan Nanga Taman,
Kabupaten Sekadau. Berdasarkan hasil studi pendahuluan jumlah siswi
yang mengalami dismenore sebanyak 26 orang.

3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling
tertentu untuk bisa mewakili populasi.[35] Teknik sampling dalam
penelitian ini adalah total sampling dimana semua populasi menjadi
sampel.[36] Alasan peneliti mengambil total sampling karena jumlah
populasi hanya 24 orang yang memenuhi kriteria yang diinginkan yaitu
remaja putri yang mengalami nyeri haid (dismenore primer), tidak
mengkonsumsi obat, dan mengalami menstruasi setiap bulan. Jumlah
populasi yang hanya 24 menjadi alasan peneliti mengambil teknik total
sampling agar hasil yang didapatkan lebih signifikan, yang memenuhi
kriteria.

3.2.3 Kriteria Sampel


a. Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi adalah kriteria atau cirri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel.[35]
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :
1) Remaja putri yang mengalami dismenore primer.
34

2) Remaja putri yang mengalami menstruasi secara teratur setiap


bulan.
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria atau ciri-ciri anggota populasi yang
tidak dapat diambil sebagai sampel.[35] Kriteria eksklusi pada
penelitian ini adalah :
1) Remaja putri yang mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri haid
2) Remaja putri yang menggunakan terapi non farmakologi selain
kompres hangat untuk mengurangi rasa nyeri

3.3 Variabel Penelitian


Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu
konsep pengertian tertentu.[35]Jenis variabel penelitian yang digunakan yaitu:

3.3.1 Variabel Bebas (Independent)


Merupakan variabel yang menjadi sebab atau berubahnya dependent
variable.[36] Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kompres hangat.

3.3.2 Variabel Terikat (dependent)


Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh atau yang menjadi akibat
adanya variabel bebas dan variabel ini sering disebut respon output.[36].
Variabel dependen dalam penelitiaan ini adalah intesitas nyeri haid.
Variabel dependen akan diukur sebelum dan sesudah diberikan kompres
hangat pada responden. Instrumen pengukuran nyeri haid pada penelitian
ini adalah skala intensitas nyeri numerik yang sudah baku.
35

3.4 Defini Operasional


Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang
diamati dan sesuatu yang didefinisikan. Hal ini memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap objek atau
fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain.[35]

Tabel 3.2 Definisi Operasional


Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
operasional ukur

Variabel Kegiatan Termometer Observasi


indenpenden menempelkan air, SOP tindakan
/ variabel botol air kompres air kompes
bebas hangat dengan hangat hangat pada
(kompres air suhu 40 perut bagian
o
hangat) C/104 F pada bawah yang
bagian perut dilakukan
bawah yang setiap menit
dilakukan pada selama 20
remaja yang menit. Botol
sedang nyeri air hangat
haid. diganti
setiap 10
menit

Varibael Kekuatan rasa Menggunak Observasi Skala nyeri : Interval


depeden/vari nyeri yang an skala skala nyeri 0-10.
aber terikat dirasakan intensitas sebelum dan Tekanan darah
intensitas responden nyeri yaitu sesudah dinyatakan
nyeri haid yang numerical diberikan dalam mmHg.
mengalami ratting scale intervensi Sedangkan HR
nyeri haid (NRS) serta dan RR
(dismenore). Alat ukur Mengukur dnyatakan
yang Tanda-tanda dalam
digunakan Vital/TTV kali/menit.
untuk (tekanan
mengukur darah, RR,
tekanan dan HR).
darah adalah
spignomano
meter dan
stetoskop.
Alat ukur
yang
digunakan
untuk
menghitung
HR dan RR
adalah jam
tangan.
36

Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala


operasional ukur

Waktu Waktu Menggunak Mengisi 1. Skala nyeri Nominal


pengukuran pengukuran an skala lembar haid dan
skala nyeri skala nyeri intensitas observasi TTV
haid haid nyeri yaitu penelitian sebelum
(dismenore) numerical sebelum dan diberikan
sebelum dan ratting scale sesudah intervensi
sesudah (NRS) dan diberikan kompres
diberikan TTV pre test intervensi. hangat.
perlakuan. dan post test 2. Skala nyeri
haid dan
TTV
sesudah
diberikan
intervensi
kompres
hangat.

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian


3.5.1 Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 01 Nanga Taman, Kecamatan
Nanga Taman, Kabupaten Sekadau.

3.5.2 Waktu penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan bulan mei 2016 dengan mendatangi
siswi tersebut pada saat mengalami nyeri haid/dismenore.

3.6 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar mempermudah peneliti dan hasilnya
lebih baik.[37] Instrumen harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuisioner
skala intensitas nyeri numerik atau numerical ratting scale (NRS) yaitu
kuesioner baku yang berisikan skala numerik dari 0-10.
Pada penelitian ini alat-alat yang digunakan selama melakukan kompres
hangat yaitu : lembar observasi TTV dan skala intensitas nyeri numerik atau
numerical ratting scale (NRS), spignomanometer raksa, stetoskop, kamera, air
37

hangat dengan suhu 40 oC/ 104 F, termometer air, botol plastik ukuran 500 ml,
handuk good morning bentuk kecil dan tipis berukuran 80x30 cm bewarna
putih polos, alat tulis, dan jam tangan.

3.7 Prosedur Pengumpulan Data


Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah :
a. Tahap persiapan
1) Mengajukan surat studi pendahuluan ke dekan fakultas kedokteran.
2) Setelah surat keluar melakukan studi pendahuluan ke SMK Negeri 01
Nanga Taman.
3) Perizinan pelaksanaan penelitian dari dekan fakultas kedokteran
kepada kepala sekolah SMK Negeri 01 Nanga Taman.
4) Perizinan pengeluaran surat pengantar pelaksanaan penelitian dari
kepala dinas pendidikan kabupaten Sekadau.
b. Tahap pelaksanaan
1) Setelah mendapatkan ijin penelitian, peneliti melakukan penelitian di
SMK Negeri 01 Nanga Taman.
2) Peneliti memperkenalkan diri kepada calon responden.
3) Peneliti melakukan kontrak waktu dan kesepakatan dengan calon
responden.
4) Sebelum penelitian dilakukan, peneliti menjelaskan tujuan penelitian.
5) Setelah memahami tujuan penelitian, responden diminta
menandatangani informed consent menjadi responden penelitian.
6) Setelah semua responden menandatangani informed concent, peneliti
melakukan kontrak waktu dengan responden untuk menghubungi
peneliti saat mengalami nyeri haid.
7) Setelah dihubungi responden peneliti mendatangi responden untuk
melakukan kompres hangat di Sekolah maupun di Rumah
8) Peneliti menjelaskan petunjuk pengisian lembar observasi.
38

9) Peneliti memberikan lembar observasi kepada responden untuk


melakukan pengukuran skala nyeri haid dan melakukan pemeriksaan
TTV (tekanan darah, nadi, dan frekuensi pernafasan).
10) Peneliti melakukan kontrak waktu bersama responden untuk
melakukan kompres hangat.
Prosedur kompres hangat untuk mengurangi nyeri antra lain :
a) Sediakan botol plastik yang ada tutupnya dengan ukuran 500 ml
dan air hangat dengan suhu 40 oC/ 104 F,
b) Masukan air hangat sebanyak 500 ml ke dalam botol, kemudian
tutup rapat-rapat,
c) Klien diberikan perlakuan dalam posisi tidur terlentang, baju
daerah perut di tarik ke atas sedikit sampai bawah pusar dan celana
di buka dan tarik ke bawah sedikit sampai batas bagian perut
bawah untuk lokasi pemberian kompres hangat.
d) Letakkan pengalas handuk kecil dan tipis berukuran 80x30 cm
pada perut bagian bawah untuk menghindari terjadinya iritasi pada
kulit.
e) Gunakan botol tersebut untuk mengompres perut yang sakit selama
20 menit,
f) Ganti air dalam botol setiap 10 menit, untuk menstabilkan suhu.
g) Setelah itu tanyakan kepada individu berapa skala nyerinya.
11) Data dikumpulkan dengan mengukur skala intensitas nyeri sebelum
dilakukan terapi (pretest) dan sesudah dilakukan terapi (posttest) pada
masing-masing responden. Selanjutnya data pretest dan posttest dicatat
pada ceklist responden.
39

3.8 Pengolahan Data


Setelah data terkumpul maka peneliti melakukan pengolahan data
menurut Dharma (2011)[33] yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Cleaning Data
Data yang telah diperoleh dikumpulkan untuk dilakukan pembersihan data
yaitu mengecek data yang benar saja yang diambil sehingga tidak terdapat
data yang meragukan atau salah.
b. Editing Data
Editing data merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian
lembar observasi skala intensitas nyeri numerik, apakah jawaban yang ada
sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten. Kegiatan ini bertujuan untuk
memastikan apakah data yang diperoleh bersih dan lengkap (data terisi
semua) serta konsisten. Data yang terkumpul terkait identitas responden
dan rekapitulasi skala nyeri responden dilakukan kelengkapan
pengisiannya.
c. Coding Data
Coding data merupakan kegiatan mengubah bentuk huruf menjadi data
berbentuk angka atau bilangan (memberi kode). Kegiatan ini bertujuan
untuk memudahkan dalam pengolahan data dan analisa data, khususnya
pada saat memasukkan (entry) data. Kode yang digunakan berupa angka
yang disesuikan dengan masing-masing variable. Adapun pengkodean
yang peneliti lakukan pada penelitian ini adalah skala nyeri haid sebelum
diberikan kompres hangat diberi kode SKHpretest, skala nyeri haid setelah
diberikan kompres hangat diberi kode SKHposttest. Skala intensitas nyeri
haid diberi kode 0 : Tidak nyeri, 1-3 : Nyeri ringan, 4-6 : Nyeri sedang, 7-
9 : Nyeri berat terkontrol, 10 : Nyeri tidak terkontrol.
d. Tabulating Data
Menyusun atau menghitung data hasil pengkodean untuk disajikan dalam
bentuk tabel.
40

e. Enering
Data yang sudah diseleksi dimasukkan ke dalam komputer untuk
dilakukan pengolahan selanjutnya.

3.9 Analisa Data


Analisa data adalah proses mencari dan menyususn secara sistematis data
yang diproleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi,dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.[37]

3.9.1 Analisa Univariat


Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan tiap
variabel yang diteliti secara terpisah dengan cara membuat tabel distribusi
frekuensi dari masing-masing variabel. Variabel yang dianalisis adalah
karakeristik responden (usia responden, usia pertama kali menstruasi,
rentang usia responden dan usia pertama kali menstruasi) dan karakteristik
intensitas nyeri (intensitas nyeri haid yang dirasakan sebelum dilakukan
kompres hangat, intensitas nyeri haid setelah dilakukan kompres hangat).

3.9.2 Analisa Bivariat


Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji kenormalan data dengan
uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel kurang dari 50 sampel. Hasil uji
normalitas dalam penelitian ini pada pretest dan posttest kelompok
perlakuan adalah nilai sig untuk skala nyeri pre test 0,002 dan post test
kelompok intervensi adalah 0,053, Nilai sig pada pre test kelompok
intervensi menunjukkan p ≤ 0,05 yang berarti data terdistribusi tidak
normal dan pada post test nya menunjukkan nilai sig p ≥ 0,05 yang berarti
data terdistribusi normal karena salah satu data terdapat data yang
terdistribusi normal maka diambil kesimpulan data pre test dan post test
41

kelompok intervensi terdistribusi normal, maka uji parametrik yang


digunakan adalah uji T berpasangan. Nilai sig skala nyeri pada kelompok
kontrol pre test adalah 0,386 dan post test 0,386 data pada pre test dan
post test terdistribusi normal karena nilai P = >0,05 maka uji parametrik
yang digunakan adalah uji T berpasangan (paired t test).
Pada penelitian ini dilakukan juga pengujian dengan menggunakan uji
statistik t tidak berpasangan dengan membandingkan data sebelum
(pretest) pada kelompok kontrol dan intervensi serta data sesudah
(posttest) pada kelompok intervensi dan kontrol. Uji t tidak berpasangan
digunakan dengan syarat distribusi data harus normal, hasil uji normalitas
data sebelum (pre test) itervensi adalah 0,002 dan pre test kelompok
kontrol adalah 0,386, serta nilai signifikansi pada post test kelompok
intervensi adalah 0,053 dan nilai signifikansi post test kelompok kontrol
adalah 0,386. Nilai sig pada pre test kelompok intervensi menunjukkan p ≤
0,05 yang berarti terdistribusi tidak normal dan pada pre test kelompok
kontrol nilai sig menunjukkan p ≥ 0,05 yang berarti data terdistribusi
normal karena salah satu data pre test pada kedua kelompok terdapat data
yang terdistribusi normal, maka diambil kesimpulan data pre test kedua
kelompok terdistribusi normal. Nilai signifikansi data post test pada
masing-masing kelompok menunjukkan hasil dengan nilai signifikansi
atau p value ≥ 0,05 yang berarti distribusi data normal. Distribusi data
normal tersebut menunjukkan bahwa uji analisa data yang dapat digunakan
untuk menganalisis perubahan antara skala nyeri pretest posttest pada
masing-masing kelompok menggunakan uji parametrik uji T tidak
berpasangan (independent T test)
Hasil uji Lavene’s Test pada data sebelum (pretest) itervensi pada
kedua kelompok yaitu 0,149, dan data sesudah (posttest) intervensi pada
kedua kelompok yaitu 0,255 keseluruhan nilai signifikansi pada masing-
masing data menunjukkan hasil dengan nilai signifikansi atau p value >
0,05 yang berarti varian data antara kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol adalah sama atau homogen [38]
42

Tabel 3.4 Analisa bivariat


Data yang dianalisis Uji Analisis
Pre test nyeri haid Post test nyeri haid kelompok Uji t berpasangan
kelompok intervensi intervensi
Pre test nyeri haid Post test nyeri haid kelompok Uji t berpasangan
kelompok kontrol kontrol
Pre test nyeri haid Pre test nyeri haid kelompok Uji t tidak berpasangan
kelompok intervensi kontrol

Post test nyeri haid Post test nyeri haid kelompok Uji t tidak berpasangan
kelompok intervensi kontrol

3.10 Etika Penelitian


Dalam melakukan penelitian seorang peneliti harus menerapkan etika
penelitian menurut Dharma (2011)[33] sebagai berikut :
a. Menghormati harkat dan martabat responden
Remaja yang memenuhi kriteria inklusi diberikan penjelasan tentang
prosedur penelitian dan perlakuan yang dilakukan termasuk manfaat dan
kerugian yang didapat. Remaja diberikan kesempatan untuk bertanya
sebelum memberikan persetujuan untuk menjadi responden. Remaja juga
mengetahui tentang penelitian yang dilakukan dengan menyertakan tanda
tangan dilembar persetujuan.
b. Menghormati privasi dan kerahasiaan responden
Lembar jawaban dalam penelitian ini menggunakan nomor responden,
sehingga informasi yang didapatkan dalam penelitian ini hanya digunakan
untuk keperluan penelitian dan analisis data, tidak dapat diketahui secara
luas untuk publikasi. Remaja diberikan informasi bahwa hasil nilai
intensitas nyeri tidak akan diceritakan kepada orang lain.
c. Keadilan dan keterbukaan
Responden dalam penelitian ini mendapatkan perlakuan yang sama tanpa
membedakan jenis kelamin, agama, etnis dan sebagainya. Sebelum
dilakukan penelitian, peneliti menjelaskan secara terbuka tentang prosedur
penelitian yang akan dilakukan kepada responden. Dalam penelitian ini
terdapat kelompok intervensi dan kelompok kontrol, namun pada
43

kelompok kontrol akan diberikan intervensi yang sama dengan kelompok


intervensi setelah data pada kelompok kontrol didapatkan.
d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan.
Penelitian ini dilakukan pada remaja yang mengalami nyeri
haid/dismenore primer. Saat dilakukan penelitian, remaja diberi kebebasan
untuk menyampaikan ketidaknyamanannya baik dengan situasi dan tempat
serta pengaturan posisi dan lingkungan yang aman dan nyaman sehingga
dapat meminimalkan kerugian yang terjadi akibat penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai