Banjir
Banjir
Banjir sungai kecil akibat hujan monsun deras deras dan pasang laut tinggi di Darwin, Northern
Territory, Australia.
Banjir dekat Key West, Florida, Amerika Serikat akibat banjir badai Wilma pada Oktober 2005.
Banjir bandang akibat hujan deras dalam waktu singkat di Queensland, Australia.
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan.[1] Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh
air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.[2] Dalam arti "air mengalir", kata ini juga
dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air
seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari
sungai itu..[3]
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan
salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang
dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di
kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di
dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah
menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk
mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar
dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap
dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.
Mitos banjir besar adalah kisah mitologi banjir besar yang dikirimkan oleh Tuhan untuk
menghancurkan suatu peradaban sebagai pembalasan agung dan sering muncul dalam mitologi
berbagai kebudayaan di dunia.
Daftar isi
[sembunyikan]
Lusinan desa terendam ketika hujan meluapkan sungai di barat laut Bangladeshpada awal Oktober 2005.
Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) di satelit Terra NASA menangkap citra banjir
Sungai Ghaghat dan Atrai pada 12 Oktober 2005. Sungai biru gelap tersebar di seluruh pedesaan pada
citra banjir ini.
Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai.
Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas
yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es,
atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar) atau
pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor,
atau gletser.
Muara[sunting | sunting sumber]
Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin badai. Banjir
badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.
Pantai[sunting | sunting sumber]
Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau hurikan). Banjir
badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.
Malapetaka[sunting | sunting sumber]
Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lain
seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi).
Manusia[sunting | sunting sumber]
Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen kemudian
terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau penumpukan dasar sungai.
Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai daerah berpenghuni. Banjir lumpur
adalah proses lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran lumpur yang diakibatkan
pergerakan massal.
Lainnya[sunting | sunting sumber]
Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan) dan
tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama.
Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan
rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar.
Pertahanan banjir terbesar dan tercanggih di dunia dapat ditemukan di Belanda yang
disebut Delta Works dengan bendungan Oosterschelde yang menjadi pencapaian terbesar
dalam pembangunan sistem pengendalian banjir ini. Sistem ini dibangun sebagai tanggapan
terhadap banjir Laut Utara 1953 di bagian barat daya Belanda. Belanda telah membangun
salah satu bendungan terbesar di dunia di utara negara ini, yaitu Afsluitdijk (ditutup tahun
1932).
Komplek Fasilitas Pencegahan Banjir Saint Petersburg di Rusia selesai dibangun tahun
2008 untuk melindungi Saint Petersburg dari banjir badai. Komplek ini juga memiliki fungsi
lalu lintas, yaitu melengkapi jalan lingkar yang mengelilingi kota ini. Sebelas bendungan
membentang sepanjang 25,4 kilometer dan berdiri delapan meter di atas permukaan laut.
Di Austria, banjir selama 150 tahun dikendalikan melalui berbagai tindakan sesuai regulasi
Danube Wina, termasuk pengerukan sungai utama Danube pada 1870–75 dan
pembentukan Danube Baru pada 1972–1988.
Pengelolaan risiko banjir di Irlandia Utara dilakukan oleh Rivers Agency.
Amerika Utara[sunting | sunting sumber]
Puing-puing dan erosi tepi sungai yang tersisa setelah Banjir Sungai Red 2009 di Winnipeg, Manitoba.
Berikut adalah daftar banjir paling mematikan di seluruh dunia dengan kematian 100.000
jiwa atau lebih.
2.500.000–
Banjir Cina 1931 Cina 1931
3.700.000[21]
900.000–
Banjir Sungai Kuning (Huang He) 1887 China 1887
2.000.000
Kegagalan Bendungan
Banqiao akibat Taifun Nina. Sekitar
231.000 86.000 tewas karena banjir dan Cina 1975
145.000 lainnya karena penyakit akibat
banjir.
100.000 Banjir Hanoi dan Delta Sungai Merah Vietnam Utara 1971