Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI STRATEGI

A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat
perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti
usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena
faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah
1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,
2. Mengukur prestasi,
3. Mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi
terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit
bisnis strategis, dan fungsional.
Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi : korporasi,
bisnis dan fungsional.
1. Strategi korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap
perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan
lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
2. Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan
menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam
industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi tersebut.
3. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas.
Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada di sekitar mereka, departemen
fungsional mengembangkan strategi untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai
aktivitas dan kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja.

Hakekat Evaluasi Strategi


Proses manajemen strategis menghasilkan keputusan yang dapat mempunyai
konsekwensi yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan strategis yang salah dapat
menimbulkan kerugian besar, yang akan sulit sekali untuk memperbaikinya.
Oleh karena itu banyak perencana strategi sepakat bahwa mengevaluasi strategi sangat
penting untuk kehidupan organisasi; evaluasi yang tepat waktu dapat memperingatkan
manajemen akan adanya masalah atau potensi masalah sebelum menjadi kritis.
Evaluasi strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu banyak kegiatan
mengevaluasi strategi dapat menghabiskan biaya yang sangat mahal dan bisa jadi kontra
produktif. Evaluasi strategi penting untuk memastikan tujuan-tujuan strategi yang dapat
ditetapkan dapat tercapai.
1. Kegiatan Evaluasi strategi
Mengkaji landasan strategi bisnis/perusahaan Membandingkan hasil yang diharapkan
dengan kenyataan Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja sesuai
dengan rencana
2. Kreteria Evaluasi Strategi
Konsistensi; sebuah strategi tidak boleh memiliki tujuan dan kebijakan yang tidak
konsisten. Kelayakan; sebuah strategi tidak boleh terlalu banyak membebani sumberdaya
yang ada maupun tidak boleh menciptakan sub masalah yang tidak dapat dipecahkan
Kesesuaian; kesesuaian mengacu pada kebutuhan para perencana strategi untuk mengkaji
serangkaian trend maupun masing-masing tren dalam mengevaluasi strategi.Keunggulan,
sebuah strategi harus mendorong penciptaan dan/atau mempertahankan keunggulan
kompetitif dibidang kegiatan tertentu.
3. Alasan perlunya Evaluasi Strategi
Semakin kompleknya masalah lingkunganSemakin sulitnya memprediksi masa
organisasi. Berkurangnya rentang waktu dimana perencanaan dapat dilakukan dengan
tingkat ketepatan tertentu.
4. Proses Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi harus mempertanyakan harapan dan asumsi manjerial, harus memicu
tinjauan sasaran dan nilai dan harus merangsang kreativitas dalam menghasilkan
alternative dan memformulasikan kreteria evaluasi.Evaluasi strategi harus dilak asnakan
secara berkelanjutan, bukannya diakhir periode waktu tertentu atau hanya setelah terjadi
masalah
5. Mengkaji ulang Landasan strategi
Mengembangkan matrik EFE dan EFI yang telah direvisi
Matrik EFI yang sudah direvisi harus fokus pada perubahan dalam kekuatan dan
kelemahan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, litbang dan
SIM Matrik EFE yang sudah direvisi harus menujukkan seberapa efektif strategi
perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman utama.
6. Mengukur Kinerja Organiasi
Aktifitas ini termasuk membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sebenarnya, menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual
dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan.
Sasaran jangka panjang dan sasaran tahunan biasanya dipakai dalam proses ini. Kreteria
untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan. Evaluasi strategi
didasarkan pada kreteria kuantitatif maunpun kualitatif Kreteria kuantitatif biasanya
digunakan untuk mengevaluasi strategi adalah rasio keuangan; ROI, ROE, Laba per
saham, pertumbuhan asset, pangsa pasar, dll.

B. Proses Evaluasi Strategi


Evaluasi strategi harus mempertanyakan harapan dan asumsi manajerial, harus memicu tinjuan
sasaran dan nilai dan harus merangsang kreativitas dalam menghasilkan alternative dan
memformulasikan kriteria evaluasi. Mengevaluasi strategi secara kontinu alih-alih berkala
(periodeik) memungkinkan penolakukuran kemajuan dan pemonitoran yang lebih efektif.
Beberapa strategi membutuhkan waktu bertahun – tahun untuk dapat diterapkan, akibatnya hasil
yang diharapkan mungkin tidak tampak cepat.
Para manajer dan karyawan perusahaan harus terus – menerus menyadari kemajuan yang
telah dibuat dalam upaya meraih tujuan perusahaan. Ketika factor – factor keberhasilan utama
berubah, para anggota organisasi perlu dilibatkan dalam menentukan tindakan korektif yang
tepat.

Mengkaji Ulang Landasan Strategi

Mengkaji ulang landasan yang mendasari strategi sebuah organisasi dapat dilakukan
dengan mengembangkan revisi matrik EFE dan matrim IFE. Revisi matrik IFE berfokus pada
perubahan – perubahan dalam kekuatan dan kelemahan manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntnasi, produksi/operasi, litbang, dan sistem informasi manajemen organisasi.
Revisi matrik EFE mengindikasikan seberapa efektif strategi suatu perusahaan merespon
berbagai peluang dan ancaman utama. Analisis ini dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan seperti: bagaimana pesaing bereaksi terhadap strategi kita ?, bagaimana strategi
pesaing berubah ? , dll. Banyak factor eksternal dan internal yang dapat menghambat perusahaan
untuk meraih tujuan jangka panjang dan tujuan tahunannya. Secara eksternal, langkah pesaing
pesaing, perubahan permintaan, perubahan teknologi, perubahan ekonomi, pergeseran
demografis, dan tindakan pemerintah bisa menghambat pencapaia objektif. Secara internal
strategi yang tidak mungkin telah dipilih atau aktivitas penerapannya buruk. TUjuan mungkin
juga terlalu optimis. Dengan demikian, kegagalan untuk mencapai tujuan kiranya bukan
disebabkan oleh kinerja manajer dan karyawan yang tidak memuaskan. Semua anggota
organisasi perlu tahu ini agar mereka mau memberikan dukungannya bagi aktivitas
pengevaluasian strategi. Organisasi bernar – benar perlu tahu secepat mungkin kapan strategi
mereka tidak efektif.

Mengukur Kinerja Organisasi

Aktivitas ini mencakup pembandingan hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sebenarnya (actual), penyelidikan terhadap penyimpangan dari rencana, evaluasi kinerja
individual, dan pengamatan kemajuan yang telah dibuat ke arah pencapaian tujuan yang tersurat.
Kriteria yang memprediksi hasil kiranya lebih penting daripada yang menunjukkan apa yang
telah terjadi. Kegagalan untuk membuat kemajuan yang memuaskan kea rah tercapainya tujuan
jangka panjang dan tujuan tahunan menandakan perlunya tindakan-tindakan korektif. Banyak
factor, seperti kebijakan yang tidak masuk akal, perubahan ekonomi yang tidak terduga, pemasok
atau distributor yang tidak bisa diandalkan, atau strategi yang tidak efektif, dapat mengakibatkan
perkembangan yang lambat kea rah pencapaian tujuan. Kriteria kuantitaif yang lazin digunakan
untuk mengevaluasi strategi adalah rasio keuangan, yang digunakan para penyusun strategi untuk
membuat tiga perbandingan penting: (1) pembandingan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu,
(2) pembandingan kinerja perusahaan dengan kinerja pesaing, dan (3) pembandingan kinerja
perusahaan dengan rata – rata industry. Beberapa rasio keuangan penting yang sangat berguna
sebagai kriteria evaluasi strategi adalah:

1. Pengembalian atas investasi (ROI)

2. Pengembalian atas ekuitas (ROE)

3. Margin laba
4. Pangsa pasar

5. Utang terhadap ekuitas

6. Laba per saham

7. Pertumbuhan penjualan

8. Pertumbuhan asset

Kriteria kualitatif juga penting dalam mengvaluasi strategi. Faktor manusia seperti
tingkat kemangkiran dan perputaran karyawan (turnover) yang tinggi, tingkat kualitas dan
kuantitas produksi yang buruk, atau kepuasan karyawan yang rendah bisa menjadi penyebab
yang melandasi penurunan kinerja. Ada 6 pertanyaan kualitatif yang dikemukakan Seymour
Tiller , yakni:

1. Apakah strategi secara internal konsisten?


2. Apakah strategi konsisten dengan lingkungan?
3. Apakah strategi tepat bila dihadapkan dengan sumber daya yang tersedia?
4. Apakah strategi melibatkan tingkat risiko yang bisa diterima?
5. Apakah strategi mempunyai kerangka waktu yang benar?
6. Apakah strategi bisa dijalankan?

Mengambil Tindakan Korektif

Mengambi tindakan korektif membutuhkan perubahan untuk secara menyeluruh


memosisikan ulang perusahaan demi masa depan. Contoh perubahan yang diperlukan adalah
perubahan struktur organisasi, pergantian satu atau beberapa karyawan penting, penjualan sebuah
divisi, atau revisi tujuan, penciptaan kebijakan baru, penjualan saham untuk menggalang modal,
penambahan tenaga penjualan, pengalokasian sumber daya secara berbeda, atau pengembangan
insetif kinerja yang baru. Mengambil tindakan korektif tidak selalu bahwa strategi yang ada saat
ini ditinggalkan atau bahkan strategi baru harus dirumuskan.

C. Out Come Evaluasi Strategi

Evaluasi outcome tergolong sebagai salah satu teknik yang digunakan dalam melakukan
evaluasi. Dari perspektif konseptual, evaluasi outcome adalah evaluasi sumatif, karena
dilakukan setelah suatu program selesai dilaksanakan (ex-post). Karena sifatnya hanya dapat
dilakukan ketika program telah selesai dilaksanakan, maka dari perspektif manajemen, hasil dari
evaluasi outcome dapat digunakan sebagai bahan penyempurnaan program mendatang, namun
sebatas pada tingkat program yang dievaluasi. Sebagai evaluasi yang meletakkan outcome
sebagai unit analisisnya, maka evaluasi outcome dapat digolongkan sebagai evaluasi kinerja.
Lebih lanjut, karena merupakan evaluasi kinerja, maka teknik evaluasi yang digunakan dalam
metode evaluasi outcome dapat menerapkan pendekatan pragmatis, artinya setiap program yang
berbeda boleh jadi mempunyai teknik evaluasi outcome yang berbeda satu sama lain.
Evaluasi dengan demikian, dapat meminjam pendekatan dalam penelitian ilmiah. Apakah
evaluasi menggunakan metode ilmiah, maka salah satu pendekatan penenlitian yang dapat
dipakai adalah pendekatan kuantitatif yangmampu memberikan akurasi tinggi dalam pengukuran
hubungan sebab akibat antar variabel yang dipergunakan dalam analisis. Akurasi tinggi dapat
dilakukan dengan memanfaatkan data diskrit sebagai unit analisisnya. Keterhubungan antar
variabel analisis dalam pendekatan evaluasi dapat menjelaskan fungsi variabel outcome dengan
variabel output (sebagai variabel-variabel kontributornya). Keterhubungan tersebut juga diakui
dalam model logika dengan penggambaran sebagai berikut:
Capacity Input Proses Output Outcome

Evaluasi outcome merupakan salah satu jenis evaluasi yang dapat menggunakan data
diskrit. Dalam prosedur evaluasi outcome yang meminjam pendekatan model logika untuk
menata keterhubungan antar variabelnya, maka dapat diperoleh pemahaman hubungan sebagai
berikut:

Output Outcome
Variabel output Variabel outcome
Variabel bebas Variabel terikat
Variabel Determinan Variabel Evaluasi

Meskipun pada akhirnya setiap program dapat mempunyai teknik outcome yang berbeda,
namun pada dasarnya mempunyai prosedur dasar yang sama. Prosedur dasar dapat diberlakukan
ketika dalam evaluasi outcome yang sedang dilakukan mengandung obyek analisis dengan
jumlah unit analisis yang sangat besar.
DAFTAR PUSTAKA
1. David, Fred R. 2010. Manajemen Strategis: Konsep. Jakarta: Salemba Empat
2. www.fatihalam.blogspot.com/2011/11/evaluasi-strategi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai