Pengantar Analisis Numerik
Pengantar Analisis Numerik
PENDAHULUAN
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-
ragu, dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. (Jujun S.b Suriasumantri)
Tentu saja tidak! Anda jangan berfikiran bahwa metode numerik hanya dapat
menyelesaikan persoalan rumit saja. Metode numerik berlaku umum, yakni ia
dapat diterapkan untuk menyelesaikan persoalan matematika sederhana (yang
juga dapat di selesaikan dengan metode analitik) maupun persoalan matematika
yang tergolong rumit (yang metode analitik pun belum tentu dapat
menyelesaikannya). Sebagai contoh, dengn metode numerik kita dapat
menghitung integral
𝜋
∫ √1 + 𝑐𝑜𝑠 2 (𝑥) 𝑑𝑥
0
∫ 2𝑥 2 𝑑𝑥
0
Seperti sudah disebutkan pada bagian awal bab ini, para rekayasawan dan para
ahli ilmu alam, dalam pekerjaannya sering berhadapan dengan persamaan
matematik. Persoalan yang muncul dilapangan di formulasikan ke dalam model
yang berbentuk persamaan matematika. Persamaan tersebut mungkin sangat
kompleks atau jumlahnya lebih dari satu. Metode numerik, dengan bantuan
komputer, memberikan cara penyelesaian persoalan matematika dengan cepat
dan akurat.
Ada enam tahap yang dilakukan dalam pemecahan persoalan dunia nyata dengan
metode numerik, yaitu
1. Pemodelan adalah tahap pertama. Persoalan dunia nyata dimodelkan ke
dalam persamaan matematika .
2. Penyederhanaan model Model matematika yang dihasilkan dari tahap 1
mungkin saja terlalu kompleks, yaitu memasukkan banyak peubah (variable)
atau parameter. Semakin kompleks model matematikanya, semakin rumit
penyelesaiannya
3. Formulasinumerik Setelah model matematika yang sederhana diperoleh,
tahap selanjutnya adalah memformulasikannya secara numerik, antara lain:
a. Menentukan metode numerik yang akan dipakai bersama-sama dengan
analisis galat awal (yaitu taksiran galat, penentuan ukuran langkah, dan
sebagainya).
b. menyusun algoritma dari metode numeric yang dipilih.
Metode numerik dan analisis numerik adalah dua hal yang berbeda. Metode
adalah algoritma,menyangkut langkah-langkah penyelesaian persoalan secara
numerik, sedangkan analisis numerik adalah terapan matematika untuk
menganalisis metode[NOB72]. Tugas para analis numerik ialah mengembangkan
dan menganalisis metode numerik. Termasuk didalamnya pembuktian apakah
suatu metode konvergen, dan menganalisis batas batas galat solusi numerik.
x
2. Solusi sistem persamaan lanjar
Selesaikan system persamaan lanjar
𝑥1
a11x1+a12x2=c1
a21x1+a22x2=c2
4. Turunan numerik
h
𝑥𝑖 𝑥𝑖+1
5. Integrasi numerik
𝑦
Hitung integral 𝑦 = 𝑓(𝑥)
𝑏 𝑏
𝐼 = ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝐼 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑎
𝑎 b 𝑥
dan x0 [a, b], f(x) dapat diperluas (diekspansi) ke dalam deret Taylor.
( x x0 ) ( x x0 ) 2 ( x x0 ) m ( m)
f ( x) f ( x0 ) f ' ( x0 ) f ' ' ( x0 ) ... f ...
1! 2! m!
( x x0 ) ( x x0 ) 2 ( x x0 ) m ( m)
f ( x) f ( x0 ) f ' ( x0 ) f ' ' ( x0 ) ... f ( x0 ) ...
1! 2! m!
2.2 Analisis Galat
a aˆ
Disebut galat. Sebagai contoh, jika â = 10.5 adalah nilai hampiran dari a = 10.45,
maka galatnya adalah ɛ= -0.01. Jika tanda galat (positif atau negatif) tidak
dipertimbangkan, maka galat mutlak dapat didefenisikan sebagai
a aˆ
R atau dalam presentase R 100%
a a
Karena galat dinormalkan terhadap nilai sejati, maka galat relatif tersebut
dinamakan juga galat relatif sejati. Dalam praktek kita tidak mengetahui nilai
sejati a, karena itu galat ɛ sering kali dinormalkan terhadap solusi hampirannya,
sehingga galat relatifnya dinamakan galat relatif hampiran:
RA
a
2.3 Sumber Utama Galat Numerik
Secara umum terdapat dua sumber utama penyebab galat dalam perhitungan
numerik:
a. Galat eksperimental, yaitu galat yang timbul dari data yang diberikan,
misalnya karena kesalahan pengukuran, ketidak telitian alat ukur, dan
sebagainya
b. Galat pemrograman. Galat yang terdapat di dalam program sering dinamakan
dengan kutu (bug), dan proses penghilangan galat ini dinamakan penirkutuan
(debugging).
1. Galat Pemotongan
Galat pemotongan mengacu pada galat yang ditimbulkan akibat
penggunaan hampiran sebagai pengganti formula eksak. Maksudnya,
ekspresi matematik yang lebih kompleks ‘diganti’ dengan formula yang
lebih sederhana. Tipe galat pemotongan bergantung pada metode komputasi
yang digunakan untuk penghampiran sehingga kadang-kadang ia disebut juga
galat metode. Misalnya, turunan pertama fungsi f di xi dihampiri dengan
formula:
𝑓(𝑥𝑖+1 ) − 𝑓(𝑥𝑖 )
𝑓 ′ (𝑥𝑖 ) ≈
ℎ
yang dalam hal ini h adalah lebar absis xi+1 dengan xi. Galat yang ditimbulkan dari
penghampiran turunan tersebut merupakan galat pemotongan.
Istilah “pemotongan” muncul karena banyak metode numerik yang diperoleh
dengan penghampiran fungsi menggunakan deret Taylor. Karena deret Taylor
merupakan deret yang tak-berhingga, maka untuk penghampiran tersebut deret
Taylor kita hentikan/potong sampai suku orde tertentu saja. Penghentian suatu
deret atau runtunan langkah-langkah komputasi yang tidak berhingga menjadi
runtunan langkah yang berhingga itulah yang menimbulkan galat pemotongan.
2. Galat Pembulatan
Kebanyakan komputer digital mempunyai dua buah cara penyajian bilangan riil,
yaitu bilangan titik-tetap (fixed point) dan bilangan titik-kambang (floating
point) [KRE88]. Digit-digit berarti di dalam format bilangan titik-kambang
disebut juga angka bena (significant figure). Angka bena adalah angka bermakna,
angka penting, atau angka yang dapat digunakan dengan pasti [CHA91].
3. Galat Total
Galat akhir atau galat total atau pada solusi numerik merupakan jumlah galat
pemotongan dan galat pembulatan.