Anda di halaman 1dari 31

Panggilan Diklat Prajabatan !

pln-logo3

Setelah satu minggu menunggu kabar pengumuman yang dijanjikan tak juga muncul, maka saya
berusaha untuk terus berikhtiar kepada ALLAH SWT. Saya sudah pasrahkan semua hasilnya, apapun yang
nantinya sudah digariskan oleh-Nya, saya akan berusaha untuk tetap sabar dan tawakal menerimanya.
Karena seperti yang kita tahu bahwa Jodoh, Nasib dan Takdir sudah diatur oleh-Nya. Tugas kita sebagai
manusia adalah berusaha Ikhlas untuk menjalaninya. Setelah 2 minggu menunggu, akhirnya tepat pada
tanggal 30 Maret 2016 pengumuman Panggilan Diklat Prajabatan pun diumumkan. Dengan perasaan
sedikit was was, saya coba untuk melihat hasil pengumuman tersebut. Saya mengakui bahwa memang
pada saat wawancara saya cukup puas dengan apa yang sudah saya lakukan, akan tetapi semua itu tidak
akan berarti apa – apa jika takdir ALLAH SWT sudah berkata lain. Oleh karena itu, saya coba kuatkan diri
saya untuk menerima segala kemungkinan yang akan terjadi. Saya scroll perlahan layar di handphone
saya untuk melihat satu persatu untuk melihat siapa saja yang lolos dalam tahapan Tes Wawancara.
Pertama saya lihat dari urutan huruf A, ada ADRIAN EKO SAPUTRA (Adrian) dan ANGGUN PURNOMO
(mas A’ang). Lalu sampai pada abjad H, ada HERDA DWI CAHYANOVA (mas Herda), lalu akhirnya saya
sampai pada abjad M, saya coba untuk menemukan nama saya disana. Dan ternyata……………..
ALHAMDULILLAH YA ALLAH. Nama saya masih ada disana bersama orang – orang terbaik yang mengikuti
tahapan rekrutmen PLN di Jakarta. Ada juga nama OKTARICO SUSILATAMA (mas Riko). Ya!!! Kami semua
lolos !!! Kami masih diberikan kesempatan untuk mengikuti tahapan selanjutnya yaitu Diklat Prajabatan.
Dari total 280 orang yang mengikuti tahapan wawancara, masih tersisa 248 orang yang berhak untuk
mengikuti tahapan selanjutnya. berarti ada 32 orang yang harus merasakan kecewa dan sakit hati karena
sudah melangkah jauh ke tahapan wawancara tapi sayangnya mereka harus terhenti. Saya benar – benar
tidak menyangka bisa melangkah sampai sejauh ini pada awalnya dan dinyatakan lolos untuk mengikuti
Diklat Prjabatan Angkatan 51 PT. PLN (Persero). Karena, saya sebelumnya sudah pernah banyak sekali
merasakan kegagalan saat mengikuti tahapan Tes Rekrutmen di PLN contohnya pada saat saya lulus SMA,
saya sebetulnya pernah mengikuti tes rekrutmen PLN untuk tingkat D1 / SLTA, tetapi saya gagal ditahap
awal setelah seleksi berkas, setelah itu saya coba lanjutkan dengan mengikuti kelas kerjasama D3 PLN
dengan UNDIP, sayapun gagal di tahap awal padahal sudah jauh – jauh berangkat ke semarang dan
menghabiskan ongkos yang tidak murah untuk mengikuti tahapan tes nya, dan terakhir saya juga gagal
ketika mengikuti tahapan rekrutmen PLN melalui jalur Direct Shopping di Jogja pada bulan Maret 2015
yang lalu, padahal itu salah satu kesempatan saya untuk bisa langsung bekerja setelah lulus kuliah nanti
karena rekrutmen tersebut bisa diikuti oleh peserta yang belum lulus namun dengan syarat sudah
harus / akan lulus dan di wisuda pada November 2015 (Wisuda saya Oktober 2015). Tapi entah kenapa
saya selalu gagal lagi dan lagi. Kegagalannya pun selalu sama, pasti ditahap awal yaitu tahapan yang
sebenarnya bisa dibilang paling mudah dibanding tahapan selanjutnya. Saya benar – benar merasa malu
dan berfikir betapa bodohnya saya waktu itu karena tak sekalipun saya bisa melewati tahap tersebut.
Jangankan untuk sampai pada panggilan Diklat Prajabatan seperti sekarang ini, di tahap awalpun saya
sudah gugur. Belum juga ditambah dengan beberapa perusahaan lain yang menolak saya seperti di anak
perusahaan PLN yaitu di PT. P*B, perusahaan kontraktor PT. W*KA, perusahaan semen Thailand S*G
Readymix, PT. Cikarang List*indo, dan masih banyak lagi kalau saya sebutkan satu persatu. Saya selalu
gagal untuk melewati seluruh tahapannya dan sering gagal di tahap awal padahal banyak dari teman
saya yang lain kebanyakan lolos ke tahap berikutnya. Tapi saya selalu yakin bahwa ALLAH SWT itu punya
suatu rencana yang lebih indah di kemudian hari, asalkan kita sebagai Hambanya tidak pernah menyerah
untuk mengusahakan rencana yang sudah disiapkan tersebut dan selalu bersyukur dengan apa yang
sudah diberikan oleh-Nya saat ini. Jadi, buat kalian yang masih gagal, tetaplah semangat!!! Jangan
berlarut dalam kesedihan… Ga ada manusia yang diciptakan untuk gagal, semua sudah diatur jalannya
oleh ALLAH SWT. Saya coba mengutip arti dari salah satu ayat di Al-Quran dalam surat Al – Isra’ ayat 70,

“Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak – anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan
dilautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik – baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Isra’ : 70)

Jelas – jelas dalam ayat tersebut menyatakan bahwa kita sebagai manusia sudah di muliakan, diberi
rezeki dari yang baik – baik, dan juga dilebihkan dengan kelebihan yang sempurna dari kebanyakan
makhluk yang di ciptakan. Jadi, Cobalah untuk ikhlas dan tetap berjuang untuk mencari ridho-Nya lewat
jalan yang sudah diatur dan digariskan tersebut. InsyaAllah akan ada kenikmatan luar biasa yang akan
kalian dapatkan disana. KEEP FIGHT BROOOO!!!

Subhanallah… Tangis air mata sedih, haru bercampur suka saya luapkan saat itu. Tak henti – hentinya
saya menangis. Betapa mulianya ALLAH SWT yang telah memberikan rezeki kepada saya dengan
menjawab semua doa, usaha, dan kerja keras saya selama ini. Tak lupa juga berkat semua dukungan dan
doa orang – orang yang selama ini saya sayangi yaitu ayah dan ibu saya, kakak, adik, pacar dan semua
orang terdekat saya. Karena posisi waktu sehabis melihat pengumuman itu saya sedang diluar rumah,
maka saya bergegas untuk segera pulang dan menemui kedua orang tua saya dirumah. Sesampai nya
dirumah, saya langsung memeluk erat mereka dan berkata dalam hati, “Terimakasih Ibuku yang tidak
pernah mengenal lelah untuk bangun setiap hari di 1/3 malam dan selalu mendoakan anakmu dalam
sujudmu, terimakasih juga untuk kesabaranmu untuk meyakinkan anakmu bahwa masakan yang engkau
berikan diwaktu menjelang tes kesehatan walaupun rasanya tidak karuan tetapi harus tetap aku makan
sehingga aku dapat melewati tahapan tes tersebut, terimakasih untuk semua pengorbananmu yang
telah engkau lakukan demi kelulusan anakmu ini, bu. Terimakasih juga untuk ayahku yang selalu setia
untuk menasehatiku, tidak pernah bosan memberikan kritik serta saran ketika aku mengikuti tahapan tes
rekrutmen PLN dari awal sampai akhir dan maafkan jika aku banyak menentangmu, terimakasih untuk
kemeja putih yang dibeli untuk anakmu sebelum Tes Wawancara yang ayah katakan bahwa “ini untuk
persiapan kamu diklat nanti” padahal tes wawancara nya saja belum dimulai sudah beli kemeja untuk
diklat saja. Memang ada – ada saja si Ayah. terimakasih untuk semua yang telah kalian berikan untukku,
Ibu dan Ayah ku. Semua ini tidak akan bisa tercapai tanpa doa, dukungan serta pengorbanan kalian.
Doakan anakmu ini agar menjadi orang yang sukses dan dapat memberikan banyak manfaat bagi orang
lain melalui PLN. Terimakasih….”

Buat yang lolos (termasuk saya sendiri), berbuat yang terbaiklah untuk negara, orang tua maupun diri
sendiri, kita sudah diberi kesempatan untuk berbakti kepada negeri maka manfaatkanlah ! Terakhir saya
cuma mau mengatakan selalu ingat pada hal ini “Sifat Padi” ! “Semakin Berisi maka semakin merunduk”
artinya “Semakin Berilmu/sukses maka semakin merendahlah, semakin sopan kepada orang tua, teman
maupun orang lain”. Semoga sukses buat para jobseeker atau pencari kerja di seluruh Indonesia, mudah-
mudahan pengalaman saya ini bermanfaat buat kita semua, Pesan buat Jobseeker di seluruh Indonesia,
“Nikmatilah status kalian selama jadi jobseeker, waktu luang buat keluarga, waktu untuk bermalas-
malasan dll karena semua itu tidaklah abadi” Gooooood Luck….!!

Berikut adalah daftar nama peserta yang berhak mengikuti Diklat Prajabatan angkatan 51 PT. PLN
(Persero) Rekrutmen Umum lokasi Jakarta : DOWNLOAD

TERAKHIR….

12919637_10209293241594878_5026187048693149716_n

Photos by @LyttaArdianz

Saya juga mau mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak lain terkait yang telah banyak membantu
saya selama tes rekrutmen PLN ini. Pertama, saya ucapkan banyak terimakasih kepada kakak dan adik
saya yang selalu mendoakan saya. Kedua, untuk pacar saya puput (halooo, ciee… ciee… sukses juga ya
kamu buat tes BPJS nya), terus buat teman – teman saya yang sudah lebih dulu keterima di PLN tetapi
masih sangat peduli untuk memberikan banyak info kepada saya, ada Erka (selamat bos, penempatan
Disjateng nih ya. Pulang kampung deket dong. Hehe), ada juga Ipin, Depe dan Marko yang lagi pada OJT.
Selain itu, makasih juga buat mas Reza Kharis (Teknik Elektro – TI, UNDIP angkatan 2009) yang banyak
sekali kasih masukan dan saran sebelum tes wawancara, sukses terus ya mas karirnya di PLN. Lalu, yang
terakhir buat mas Angga Purnama Arifin, walaupun kita belum pernah bertemu sebelumnya (hanya
komunikasi via email itupun sekali), terima kasih atas blog bermanfaatnya. Berkat blog nya mas Angga di
–> https://anggapurnamaarifin.wordpress.com/ saya bukan hanya berhasil lolos semua tahapan saja,
tapi saya juga secara tidak langsung termotivasi untuk membuat blog pengalaman saya pribadi yang
akhirnya bisa terselesaikan ini. Yaaa…,walaupun banyak sekali kata – kata yang saya kutip dari blog nya
sampeyan mas (copas si lebih tepatnya. hahaha). Mohon dimaklumi ya mas, saya baru belajar buat blog
soalnya *jadi malu* Saya berharap dengan adanya blog ini, jadi semakin banyak lagi referensi
pengalaman yang bisa dipelajari untuk persiapan menghadapi Tes Rekrutmen PT. PLN (Persero) dan saya
juga berharap agar semakin banyak lagi orang – orang yang tergugah hatinya untuk saling berbagi
mengenai pengalaman pribadinya. Akhir kata saya ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sampai jumpa di pengalaman saya selanjutnya. Mohon doanya ya, pamit dulu mau berangkat Diklat
Prajabatan tanggal 18 April 2016. Belajar… Belajar… Belajar… !!! (Kerja nya ntar dulu, kalo udah beres
Diklat nya. hahaha)… SEE YOU !!!

Iklan

Report this ad

Report this ad

By Hidup Untuk Belajar, Belajar Untuk Hidup15 April 20161,475 Words6 Komentar

[Pengalaman] Tes Rekrutmen Calon Karyawan PT. PLN (Persero) – Part 8

Tes Interview User / Wawancara !

pln-logo3

Setelah dua minggu lebih dua hari menunggu dan sempat ngedumel terus karena kota lain sudah lebih
cepat ada pengumuman duluan, akhirnya pengumuman panggilan wawancara di Jakarta keluar juga
tepatnya pada hari baik yaitu hari Jumat, tanggal 4 Maret 2016. Hari yang baik diikuti dengan hasil yang
baik pula, Alhamdulillah wa syukurillah nama saya masih nyangkut diantara orang – orang sehat yang
melaju ke tahap wawancara. Peserta yang lolos pada tahap wawancara yaitu ada 280 orang berarti ada
174 orang yang gugur. Memang cukup banyak yang di-Cut karena tes kesehatan di PLN memang dikenal
cukup angker dan mistis *ngeriii* karena banyak diantara jobseeker alias pencari kerja merasa sehat wal
afiat tapi nyatanya tidak lolos tes kesehatan PLN ini. Jadi menurut analisis saya, kesehatan itu memang
harus dipersiapkan dari dini untuk dibiasakan, bisa saja 1 atau 2 orang melakukan trik untuk menutupi
kesehatan mereka di lab dengan trik dan saran yang ada di forum seperti kaskus maupun di blog yang
bertebaran di internet tapi percayalah kesehatan itu tidak bisa didapatkan secara instant dan ingat
kesehatan merupakan rezeki dari Allah SWT yang patut kita jaga dan pelihara. Ingat, penyebab utama
yang menyebabkan seseorang gagal di tes kesehatan manapun terutama PLN yaitu KOLESTEROL.
Kolesterol itu ada dua yaitu HDL (kolesterol baik yang didapatkan dari kacang-kacangan dan hewani)
serta LDL (kolestrol jahat yang didapat dari makanan cepat saji dan gorengan), nah saran saya bagi yang
gagal lolos melewati tes kesehatan coba periksakan atau cek kolesterol anda di lab yang biasa digunakan
oleh BUMN lain maupun PLN untuk mengecek kolesterol kalian. Berikut tampilan nama saya yang lolos
ke tahap wawancara dimana saya tergabung dalam grup G yang terdiri dari 8 orang,

Setelah dinyatakan lolos ke tahap wawancara, saya mempersiapkan diri untuk mempelajari tentang PLN,
bisnisnya, struktur organisasinya, berita yang sedang up to date seperti proyek 35.000 MW, dll. Selain itu
saya juga mempelajari berbagai pertanyaan yang sekiranya akan ditanyakan pada saat wawancara nanti
yang sudah saya himpun dari berbagai forum dan blog di internet dan bagaimana cara menjawabnya
sekaligus menyiapkan jawaban terbaik yang sesuai dengan diri saya sebenarnya. Tak lupa juga saya
menanyakan kepada teman/ kerabat baik itu senior ataupun teman se-angkatan saya di UNDIP yang
sudah lebih lulus tahapan tes rekrutmen PLN mengenai bagaimana teknis pada saat wawancara nanti.
Dari situ, tercetus lah ide saya untuk membuat pertanyaan sekaligus jawabannya sejumlah 26 poin dari A
s/d Z untuk saya pelajari sebagai bahan atau materi agar saya lebih mudah untuk menuliskan cerita apa
saja sih yang ingin saya sampaikan kepada interviewer nantinya agar tidak meraba – raba lagi ketika
tanya jawab pada saat wawancara. Dalam waktu 10 hari menjelang wawancara tersebut maka saya coba
buat bahan atau materi nya. Oiya, lokasi tes wawancara bertempat di Pusdiklat PLN Ragunan, Pasar
Minggu, Jakarta Selatan. Berhubung saya dijadwalkan akan tes pada pukul 10.00 WIB, maka saya
putuskan untuk berangkat lebih awal dan harus sampai pada lokasi tes maksimal pukul 08.00 WIB agar
tidak terlambat. Karena, berdasarkan pengalaman orang yang pernah mengikuti tahapan tes wawancara,
jadwalnya fleksibel bisa lebih cepat dan bisa lebih lama. Sesampainya di lokasi, saya langsung menuju ke
lantai 4 dimana tempat tes akan berlangsung, sebelumnya disuruh mengisi form terlebih dahulu. Isi form
tersebut hampir kurang lebih hampir sama dengan form yang diberikan pada saat Tes Psikologi (baca
juga pengalaman saya saat Tes Psikologi) mulai dari nama, tempat tanggal lahir, riwayat pendidikan, dll.
Hanya saja, ada juga pertanyaan mengenai seputar rencana menikah dalam waktu dekat dan rencana
melanjutkan studi kuliah. Setelah selesai mengisi form tersebut lalu tanda tangan diatas materai, maka
saya kembali menunggu antrian untuk giliran saya wawancara.

Setelah molor hampir 1 jam, tepatnya pada pukul 11.00 WIB akhirnya giliran saya dipersilahkan masuk
keruangan yang sudah di tentukan untuk grup G dengan membawa form yang sudah saya isi tersebut
yang nantinya akan diserahkan kepada interviewer. Awalnya sempat ragu dan berfikir apakah nanti bisa
memuaskan hati si interviewer atau tidak, tapi saya berusaha untuk tetap semangat mengingat sudah
begitu banyaknya tahapan yang saya lalui dari mulai Seleksi Berkas, GAT, AKDING, Psikologi, Tes Fisik,
dan Tes Lab & Penunjang. Akhirnya sampai juga langkah kaki saya di depan pintu ruangan interviewer
yang terdapat kaca agak transparan di tengahnya. Saya lihat dari luar sudah ada 2 orang di dalam yang
satu perempuan dan yang satu lagi laki – laki. Dengan mengucap bismillah saya ketuk pintu terlebih
dahulu dan mengucapkan salam, lalu dipersilahkan masuk oleh mereka. Setelah masuk, tak lupa saya
berjabat tangan dengan salah satu interviewer yang perempuan, karena yang satu nya lagi sedang sibuk
menerima telfon entah darimana dan saat saya mengulurkan tangan untuk berjabatan dengan beliau,
tapi beliau menolak dan bilang “silahkan, silahkan” entah silahkan apa maksudnya sampai – sampai
reflek saya ingin duduk tapi tidak jadi, saya tahan karena belum jelas sudah dipersilahkan atau belum
*ngakak*. Saya sangat meminimalisir kesalahan dalam bersikap, Karena penilaian yang paling awal
dilihat dari Tes Wawancara adalah Sikap dan attitude kita. Akhirnya, interviewer yang perempuan
mempersilahkan saya untuk duduk. Maka saya duduk dan tak lupa mengucapkan terimakasih. Pertama –
tama saya disuruh untuk mengisi absensi yang ada di meja lalu menyerahkan form yang sudah saya isi
sebelumnya. Setelah di cek beberapa saat dan setelah bapak interviewer sudah selesai dengan aktivitas
telfon nya, tak lama kemudian wawancara pun dimulai. Jengjeeeeeeng…… pertama – tama interviewer
memperkenalkan nama terlebih dahulu, ada bapak Dudung selaku Manager SDM, PLN Maluku dan
satunya lagi ada mba Ori dari PLN Aster yang bertindak sebagai psikolog. Setelah mereka selesai
memperkenalkan diri, mereka menanyakan terlebih dahulu apakah saya bersedia untuk direkam
percakapan nya selama wawancara berlangsung? Lalu saya jawab “Siap, bersedia” dan mulailah pertama
saya disuruh untuk perkenalan diri terlebih dahulu. Saya perkenalkan mengenai diri saya mulai dari
nama, silsilah keluarga, usia, riwayat pendidikan, organisasi, prestasi, kesibukan selain kuliah di kampus
maupun diluar kampus, dan juga kegiatan yang paling up to date yang telah selesai saya ikuti. Kemudian
mbak interviewer memulai pertanyaan terlebih dahulu mengenai kegiatan yang baru saja selesai saya
ikuti yaitu Pelatihan E-Commerce Development yang diadakan oleh Kominfo & Huawei pada tanggal 15 –
26 Februari 2016. Karena kebetulan saya terpilih dan tergabung bersama 100 peserta pelatihan dari total
sekian ribu pendaftar kegiatan tersebut. Alhamdulillah juga berkat kegiatan tersebut saya berhasil
meraih predikat siswa pelatihan terbaik kedua dari total 3 (tiga) peserta yang terpilih dari jumlah total
ada 50 peserta di kloter 2 (sebelumnya ada juga kloter 1 yang sudah lebih dulu pelaksanaan
pelatihannya). Mbak Ori pun tertarik untuk menanyakan mengenai kegiatan tersebut begitupun bapak
Dudung, mereka secara bergantian menanyakan mulai dari bagaimana bisa terlibat disana, kenapa bisa
terpilih, bagaimana bisa dapat predikat siswa terbaik pelatihan, kegiatan apa saja yang dilakukan,
manfaat apa saja yang saya dapatkan dari kegiatan tersebut, dan lain – lain seputar kegiatan tersebut.
Pokoknya, mereka menggali lebih dalam tentang diri saya lewat jawaban – jawaban yang saya berikan,
bertingkat gitu deh pertanyaannya dari apa yang kita jawab mereka pasti nanya lebih jauh lagi dari
jawaban tersebut. Karena memang tujuan dari wawancara adalah menggali potensi yang ada di dalam
diri peserta masing – masing apakah sesuai atau tidak dengan kriteria yang dibutuhkan oleh PLN. Maka
saya ceritakanlah tentang salah satu kesibukkan saya selain kuliah yaitu aktif di dunia bisnis online. Oiya,
FYI (for your info) memang dari awal kuiah saya suka jualan buat nambah pemasukan selain kiriman
bulanan dari orang tua. Saya pernah menjual Jersey bola, Perlengkapan Olahraga, Sepatu casual untuk
main / ngampus, dan yang paling terbaru adalah menawarkan jasa Custom & Ready to Wear Denim /
Jeans dengan brand yang saya buat sendiri dengan maksud untuk ikut serta mendukung Produk Lokal,
Indonesia. Buat yang penasaran sama lapak online shop saya, monggo bisa di lihat lapak saya di –>
www.tokopedia.com/jarheadcompany atau bisa juga cek di web gratisan yang saya dapatkan lewat
pelatihan E- Commerce Development yaitu di –> http://jerucommerce.com/html/tc-14/ gapapa lah ya
itung – itung saya promosi juga kan, siapa tau ada yang minat sama barang dagangan saya *ngakak* Oke,
lanjut ke topik bahasan lagi ya, sebenarnya dari awal saya sangat menghindari pembahasan mengenai
hal tersebut karena saya takut dikira ingin sibuk bisnis sehingga tidak cocok untuk bekerja di PLN karena
kesibukkan saya tersebut. Tapi sudah terlanjur ditanya yasudah jawab saja apa adanya dan lagipula
setelah saya pikir – pikir, PLN kan juga merupakan sebuah perusahaan yang menjalankan aktifitas bisnis
yaitu jual beli ketenagalistrikan jadi samasama bergerak di bisnis, hanya berbeda produknya saja yang
dijual. Maka saya coba untuk berusaha menjawab dengan jujur semua pertanyaan yang diberikan oleh
interviewer. Saya tidak menyangka bahwa mereka ternyata antusisas dengan apa yang saya ceritakan,
sampai – sampai bapak dudung juga ikut menceritakan bahwa beliau juga ingin mencoba melakukan
kegiatan enterpreneur (wirausaha), beliau malah menceritakan juga bahwa ia sedang melatih anaknya
yang pertama untuk terjun ke wirausaha, selain itu beliau juga bercerita tentang sepupunya atau ipar nya
gitu saya lupa yang pernah sukses menjalankan kegiatan wirausahanya di penjualan alat – alat
kedokteran *mulai pikun* (maaf ya pak dudung, maklum memori saya agak sedikit kepenuhan jadi agak
terganggu sedikit ingatannya. hahaha). Saya juga ditanyakan bagaimana cara melayani pembeli, ada ga
kira – kira pembeli yang ngeselin dan bagaimana cara mengatasinya, bagaimana juga caranya supaya
pembeli percaya sama kita, trus ditanyakan pendapat untuk masalah KEJUJURAN dan INTEGRITAS dalam
melayani pembeli itu menurut saya seperti apa, ya intinya mereka menggali diri saya lebih dalam melalui
apa yang telah saya ceritakan. Lalu, setelah semua pertanyaan saya jawab, ditengah obrolan tiba – tiba
ditanyakan apakah saya membawa Handphone atau tidak. Saya sempat bingung mau ngapain ya kok
nanya handphone, tapi tanpa berlama – lama saya jawab saja “ya pak, saya bawa” lalu mereka
menanyakan tentang lapak dagangan saya di online shop, mereka mau liat apakah benar – benar ada
atau saya hanya mengarang cerita saja. Owalaaahh, mau ngetes nih ceritanya *ngakak* Maka saya
keluarkanlah dari tas saya Handphone terbaru saya yaitu Huawei Honor 4x (hadiah predikat siswa terbaik
kedua semasa pelatihan kemarin. Terimakasih Huawei & Kominfo atas pelatihan sekaligus Handphone
nya. hahahaha) dan saya tunjukkan kepada mereka mengenai lapak online shop saya, disana bisa terlihat
semua bagaimana cara saya menanggapi pembeli, rating lapak saya seperti apa, kepuasan pelanggan
terhadap produk saya juga gimana. Dengan reflek bapak dudung pun mengatakan bahwa “wah bagus
nih, berarti kamu termasuk orang yang JUJUR, boleh dong saya kapan – kapan coba order”. Setelah
semua pertanyaan mengenai potensi diri saya sudah ditanyakan, tibalah pada pertanyaan yang cukup
menentukan kalau saya baca di forum kaskus, blog atau lainya yaitu tentang kesiapan bekerja di PLN.
Mbak Ori lah yang kebetulan menanyakan kepada saya, jika diterima di PLN nanti kamu mau
ditempatkan dimana kalau bisa memilih, mau milih di desa, kota, atau dimana. Sebelum menjawab, saya
tahu kalau pertanyaan ini bisa jadi jebakan. Karena, beliau tidak langsung menanyakan apakah siap di
tempatkan di seluruh indonesia atau tidak. Maka saya coba jawab dengan lantang bahwa saya tidak
memilih – milih ingin ditempatkan dimana, saya akan selalu SIAP dan BERSEDIA ditempatkan dimana saja
diseluruh Indonesia! Bapak Dudung lalu berkata bahwa “Bagus, berarti kamu tipe orang yang tidak
membatasi diri kamu, dan bla bla bla… (dengan dilanjutkan dengan penjelasan lain yang tidak saya hafal
semuanya)”. Lalu saya mengucap “Alhamdulillah” dalam hati. Setelah itu mbak Ori kemudian
menanyakan lagi jika nanti diterima di PLN, saya mau di tempatkan di bidang apa, PLN kan punya 4
bidang yaitu ada proyek, pembangkitan, transmisi, atau distribusi. Nah, kalau untuk pertanyaan yang
satu ini, sebaiknya saya sesuaikan dengan passion / minat yang saya mau dan keahlian yang saya miliki.
Maka saya menjawab kalau bisa memilih, saya ingin ditempatkan di bidang Distribusi lalu ketika saya
ingin memberikan alasan kenapa memilih distribusi, tetapi malah sudah di jawab terlebih dahulu oleh
Bapak Dudung yang mengatakan bahwa beliau pikir saya memang cocok di distribusi, karena disana
banyak sekali kegiatan yang berhubungan dengan konsumen, ada juga masalah marketing nya disana,
jadi tidak salah kalau saya memilih bidang tersebut. Malahan beliau juga bilang bahwa, sebelum saya
menjawab “distribusi” beliau juga sudah bisa menebak jawaban saya. Sekali lagi saya mengucap
“Alhamdulillah” dalam hati. Saya benar – benar merasa sangat bersyukur waktu itu. Semoga saja inilah
jawaban dari doa – doa saya dan juga kedua orang tua saya selama ini yang meminta agar selalu
dimudahkan segala sesuatunya didalam urusan saya. Setelah sesi tersebut, maka saya dijelaskan tentang
tahapan selanjutnya, yaitu diklat dan OJT kemudian tentang asuransi PLN terhadap karyawannya, Gaji
dan tunjangan selama diklat maupun saat sudah menjadi pegawai dan diberitahukan juga bahwa
pengumuman lolos atau tidak nya sekitar 1 minggu kedepan. Setelah itu Bapak Dudung langsung
mengulurkan tangannya lebih dulu untuk mengajak saya berjabat tangan (berbeda dengan sebelumnya
pada saat awal saya masuk ruangan), lalu dilanjutkan dengan mbak Ori yang juga menyalami saya. Tapi di
sela – sela jabat tangan tersebut ada yang mengganjal hati saya dan bertanya, kok saya belum dikasih
kesempatan bertanya tapi sudah selesai ya wawancara nya, berbeda dengan info – info yang saya dapat
lewat blog maupun forum lainnya yang kebanyakan sebelum selesai wawancara selalu dikasih waktu
untuk bertanya. Lalu saya mencoba melirik jam tangan saya bahwa memang ternyata sudah satu jam
proses wawancara yang saya lakukan. Wuiiiih, padahal saya merasa kalau tadi itu baru sebentar, tapi
ternyata sudah satu jam berlalu, bahkan lebih sedikit. Yausdahlah kalau begitu, maka saya sudahi saja
dengan berpamitan kepada kedua interviewer. Tak lupa saya ucapkan salam kembali sebelum keluar
ruangan. Setelah itu saya kembali ke ruangan tempat awal saya mengisi form, disana saya bertemu
dengan…. Ya kalian tau lah siapa mereka, 4 orang yang sudah sering saya sebutkan dari awal tes, siapa
lagi kalau bukan Adrian, mas Herda, mas A’ang dan mas Oktarico. YA! tepat sekali, mereka juga berhasil
lolos sampai tahap wawancara ini dan kami juga sangat berharap untuk dapat lolos lagi sampai nanti
diangkat menjadi pegawai PT. PLN (Persero). AAMIIN…

Nah sedikit saya beri tips untuk menghadapi interview khususnya di PLN :

Pelajari tentang perusahaan PLN secara keseluruhan, meskipun didalam interview nanti hanya
kepribadian dan potensi yang akan digali tapi tidak ada salahnya sedia payung sebelum hujan.

Persiapkan mental dan fisik untuk menghadapi wawancara, karena mental akan mempengaruhi jawaban
anda dan fisik akan mencerminkan kesiapan untuk menjadi warga PLN.

Datang ke lokasi sebaiknya tidak terlalu mepet dari jadwal yang ditentukan biar lebih tenang dalam
menjawab form yang telah disediakan dan secara mental juga akan siap.

Jangan lupa materai 6000, Kartu peserta dan KTP/Tanda Pengenal, soalnya dari beberapa kasus ini dapat
mempengaruhi mental pada saat wawancara nanti.
Penilaian yang paling awal dilihat dari Tes Interview adalah sikap dan attitude. Perhatikan baik – baik
mulai dari kebersihan diri, kerapihan pakaian, kesopanan, tutur kata serta penggunaan bahasa yang
diucapkan.

Fokus pada pertanyaan interviewer dan tatap mata mereka baik pada saat mendengarkan pertanyaan
maupun memberikan jawaban. Sangatlah penting untuk menjaga eye contact

Buang jauh – jauh perasaan grogi dan nervous, kalian bisa alihkan perasaan tersebut dengan
menganggap bahwa kalian hanya sedang bertamu kerumah seseorang yang lebih tua dari kalian, lalu
kalian ingin agar tuan rumah (pewawancara) tersebut mendengarkan apa yang ingin kalian sampaikan
dan apa yang kalian perlukan dari maksud kedatangan tersebut.

Jangan bohong ! Ini sangat penting, soalnya juga Interviewer yang anda hadapi tau kalo anda bohong
dan lagi interviewernya adalah seorang psikolog.

Terakhir, Kalaupun anda terpaksa menjatuhkan diri anda sendiri untuk menghindari berbohong, maka
persiapkan jawaban untuk selalu mau berbuat / berubah lebih baik kedepannya.

Berdasarkan info dari beberapa sumber, ada yang menjadi 3 (tiga) hal dasar yang WAJIB dimiliki oleh
calon pegawai PLN, yaitu :

Memiliki rasa kepedulian yang tinggi

Mempunyai motivasi untuk selalu berprestasi,

Adanya upaya yang sungguh – sungguh untuk memperbaiki kualitas diri.

NB : Ketiga hal tersebut tidak hanya bisa kalian buktikan melalui jawaban pada saat wawancara saja,
karena walau bagaimanapun kalian merangkai kata sebagus mungkin tetap saja akan ketahuan jika kalian
berbohong atau terkesan dibuat – buat untuk memenuhi ketiga hal tersebut. Semuanya harus bisa kalian
buktikan dengan tindakan nyata / konkret melalui kegiatan atau aktifitas yang sudah pernah kalian
lakukan. Maka dari itu, mulailah berbenah diri dari sekarang kalau bisa jauh hari malah sebelum
mengikuti tes rekrutmen PLN kalau memang kalian berniat untuk bergabung menjadi warga PLN.

Terakhir, jangan lupa untuk selalu berdoa dan meminta restu kedua orang tua agar diberikan kemudahan
dan kelancaran pada saat tes interview.

Berikut saya berikan tips persiapan menghadapi wawancara dan juga beberapa contoh pertanyaan
wawancara PLN, Kalian bisa download DISINI untuk latihan.

Bismillah… Selanjutnya pengumuman panggilan Diklat Prajabatan !!


By Hidup Untuk Belajar, Belajar Untuk Hidup15 April 20162,643 Words4 Komentar

[Pengalaman] Tes Rekrutmen Calon Karyawan PT. PLN (Persero) – Part 7

Tes Laboratorium & Penunjang !

pln-logo3

Setelah satu minggu kurang sehari menunggu pengumuman hasil tes pemeriksaan fisik, akhirnya
keluarlah pengumuman panggilan Tes Lab & Penunjang. Seperti biasa, saya buka file PDF hasil
pengumuman tersebut dan langsung mencari nama saya melalui tools “find” dengan mengetik nama
saya keseluruhan yaitu “Muhamad Cesar Fajar”. Setelah saya cek ternyata hasilnya adalah
jengjeeeeeng… “no result has been found” Astagfirullah… disitu saya langsung lemes, serasa badan saya
ga ada tulangnya. Sempat berpikir kira – kira salah saya apa ya pada saat Tes Fisik, padahal kalau saya
flashback lagi ke tahapan tes waktu itu saya merasa sangat optimis dengan semua pemeriksaan yang
saya jalani, apa jangan – jangan karena masalah waktu itu yang mengharuskan saya balik lagi ke Parahita
untuk meminta melakukan tes buta warna. Mungkin pihak Parahita mem-blacklist nama saya karena
dianggap terlalu perfeksionis dan ambisius pada suatu hal kecil, atau mungkin dokter yang menangani
saya waktu itu juga merasa demikian sehingga itu mempengaruhi hasil tes saya. Ya Allah… apa iya ya.
Saya benar – benar gabisa berfikir jernih lagi waktu itu, cuma bisa pasrah aja kalau memang saya harus
gugur ditahapan Tes Fisik. Tapi, tak lama kemudian seperti biasa si Adrian teman seperjuangan saya itu
menghubungi saya lalu mengatakan bahwa “Alhamdulillah lolos lagi kita braaaay”. Hah?!! Saya kaget
banget waktu itu, kok bisa? Padahal nama saya jelas – jelas ga ada pada saat dicari. Akhirnya tanpa pikir
panjang saya coba untuk melihat lagi pengumuman tersebut dan saya scroll layar HP saya kebawah terus
sampai saya dapat menemukan nama saya dan ternyata……. Syukur Alhamdulillah nama saya benar –
benar ada walaupun sedikit agak berbeda dengan pengumuman yang ada sebelumnya. Terimakasih ya
Allah……Ternyata masalahnya hanya ada di huruf “M” nya saja yang disingkat menjadi “M. Cesar Fajar”.
Saya cek kembali nomor tes nya dan saya cocokkan dengan kartu peserta dan ternyata memang sama.
Berikut tampilan nama saya,

Dari pengalaman itulah, maka untuk kedepannya saya kalau liat pengumuman selalu membiasakan
untuk men-scroll ke bawah layar HP saya dan membaca hasil pengumuman sampai selesai. Karena kita
gatau apa saja kemungkinan yang bakal terjadi atau ada pemberitahuan apalagi sih dihalaman paling
akhir pengumuman, mungkin saja ada hal penting yang harus dipersiapkan atau dibawa oleh para
peserta. Contohnya seperti kasus nama saya yang berubah format penulisannya maka dari itu, sebaiknya
lebih teliti lagi dalam membaca pengumuman. Oiya, sedikit mereview kembali mengenai jumlah peserta
yang masih lolos ke tahap Tes Lab & Penunjang, pada tes sebelumnya ada 598 orang kemudian yang
berhasil melangkah ketahap selanjutnya ada 454 orang, berarti ada 144 orang yang gugur pada tahap Tes
Fisik. Memang tidak terlalu banyak yang di-Cut tetapi lumayan jumlahnya dan bagi peserta yang gugur
lumayan membuat hati kesal karena sudah sampai sejauh ini malah jatuh di tahapan Tes Fisik. Saya
kurang memahami penyebab gagalnya peserta melewati tahapan Tes Fisik, karena hanya 4 (empat) pos
pemeriksaan yang dilalui, seperti pemeriksaan mata, pemeriksaan tinggi & berat badan, pemeriksaan
tensi & lingkar perut, dan pemeriksaan Fisik (seluruh tubuh). Jadi, menurut analisis saya yang
menyebabkan banyak perserta yang gagal melangkah ke tahap selanjutnya yaitu :

Ada 5 masalah gigi dan mulut termasuk gigi berlubang, gigi keropos, gigi abrasi, gigi patah, gigi tercabut
dll.

Penyakit mata yang tidak dapat ditoleransi seperti mata silinder (mata kanan -4 sedangkan mata kiri +1),
minus mata yang terlalu tinggi melebihi -4.

Ambeien yang parah, dan tak kunjung diobati.

Tekanan darah yang terlalu tinggi, tekanan darah normal yaitu 120/80 maksimal 135/90, untuk tekanan
darah rendah masih bisa ditoleransi karena bisa dinaikkan dengan makanan maupun minuman seperti
sate kambing ataupun susu rendah kolestrol merek beruang.

Mempunyai gejala penyakit jantung, kelainan tulang, dan kelainan saraf.

Buta Warna parsial/total khusus untuk bagian teknik, untuk bagian administrasi bisa ditoleransi.

Dan terakhir memiliki penyakit yang berhubungan dengan THT seperti sinusitis, paru-paru basah dll.

Tes selanjutnya akan diadakan 2 (dua) hari kedepan maka saya pun kembali mempersiapkan diri untuk
menghadapi tes tersebut. Oiya, Karena hanya punya waktu 2 hari (sebaiknya disiapkan diri jauh-jauh hari
mungkin dari awal tes) untuk melakukan persiapan, maka tidak begitu banyak yang dapat saya lakukan
waktu itu seperti olahraga rutin yang biasa saya lakukan sebelum menghadapi Tes Fisik kemarin atau
sebelum pengumuman panggilan Tes Lab & Penunjang diumumkan. Saya hanya berusaha untuk tetap
menjaga pola makan secara teratur ditambah dengan memperbanyak makan buah dan sayuran. Untuk
buah khususnya, saya biasa makan apel dan pir, untuk sayuran saya makan wortel, sawi, buncis, dan
kacang panjang yan direbus tanpa memakai bumbu penyedap. Saya juga menghindari makanan yang
berminyak, bersantan, dan ber-MSG. untuk lauknya saya biasa makan ikan sarden dan tahu/tempe yang
hanya dikukus. Satu lagi, porsi makan nasi nya dikurangi khususnya untuk kalian yang sudah terbiasa
makan ala PORTUGAL alias PORsi TUkang GALi *ngakak* Ya, begitu aja makanan saya sehari – hari
selama menjalani tes PLN dari awal, kebayang kan rasanya gimana? Walaupun memang kadang masih
pernah juga nyobain makanan enak karena ga kuat nahan, tapi itupun hanya saya lakukan pada saat
sebelum sampai pada tahap Tes Fisik. Pokoknya setelah saya tahu bahwa saya lolos sampai pada tahap
Tes Fisik, saya benar – benar tidak pernah makan enak atau yang macem – macem lagi semuanya saya
stop dulu deh tuh. Sekali lagi saya katakan inilah yang dinamakan perjuangan. Karena saya yakin, suatu
HASIL itu tidak akan pernah membohongi suatu PROSES nya. Sebenarnya juga cara yang saya lakukan ini
bisa dibilang kurang tepat karena menurut saya pribadi, kesehatan itu tidak bisa dihasilkan dalam jangka
pendek apalagi hanya 1 atau 2 bulan, terlebih lagi 2 hari. Jadi mulai sekarang, jagalah kesehatan dan
perbanyak berolahraga bukan hanya pada saat akan menghadapai Tes Rekrutmen saja. Tapi,
Alhamdulillah selama saya mengikuti rangkaian tes PLN dari awal belum pernah dikasih penyakit yang
aneh – aneh selain masuk angin dan flu karena musim hujan.

Hari H pelaksanaan Tes Lab & Penunjang pun tiba, karena peserta yang mengikuti tes kesehatan
sebanyak 454 orang maka dibagi 3 kloter, dan saya termasuk kloter 1. Peserta yang digolongkan ke kloter
1 datang pukul 07.00 WIB di tempat yang sama pada saat Tes Fisik kemarin yaitu di Parahita. Belajar dari
pengalaman sebelumnya mengenai masalah keberangkatan menuju lokasi tes, maka saya putuskan
untuk kembali menginap di penginapan yang sama H-1 sebelum pelaksanaan tes tersebut dan pagi nya
saya berjalan kaki lagi menuju lokasi tes tersebut. Tepat pada jam 07.00 WIB, kami para peserta naik ke
lantai 2 untuk registrasi dan diberikan kertas yang berisi pos pemeriksaan yang akan dilalui, hampir sama
dengan kertas yang diberi pada saat Tes Fisik pada tahapan sebelumnya namun untuk pos
pemeriksaannya berbeda, kali ini pos pemeriksaan yang akan dilalui yaitu pengambilan darah puasa saja,
pemeriksaan urine, pemeriksaan EKG, Pemeriksaan Foto Throax, dan pemeriksaan audiometri
(pendengaran). Disini pengambilan darah dilakukan berdasarkan urutan absen pada saat awal melakukan
registrasi. Nah sembari menunggu dipanggil, seperti biasa saya ngobrol – ngobrol sama si Adrian dan
ketiga senior saya mas Herda, mas A’ang dan mas Oktarico (Halo mas. komen dikit bisa kaliii *uhuk*
hehe) yang juga masih lolos sampai tahap ini. Setelah giliran saya tiba, saya langsung menuju ke pos
pemeriksaan pertama yaitu pengambilan darah puasa. karena ada 6 perawat yang akan mengambil
darah kita maka pilih mana yang kosong saja untuk diambil darahnya. Disitulah saya relakan 4 tabung
kecil membawa cairan darah segar saya untuk dibawa ke lab pengujian nantinya. Saya kurang tau untuk
apa diambil darah sebanyak itu, tapi menurut analisis saya, darahnya nanti akan di cek kadar
kolesterolnya HDL dan LDL, kadar asam urat dan kadar gula dalam darah. Pengambilan darahnya cuma 1
kali saja yaitu sewaktu kita masih puasa 10 – 12 jam. Oiya sebelumnya kita diwajibkan untuk puasa boleh
minum air putih selama 10 – 12 jam dan tidak boleh melewati 14 jam sehari sebelum tes, kemudian
dianjurkan untuk minum air putih yang banyak, setelah itu dilarang keras merokok dan mengunyah
permen karet. Setelah pengambilan darah, saya diberikan satu tabung kecil kosong untuk dibawa ke
toilet agar diisi dengan urine. Oiya, disaat mengantri untuk masuk ke toilet saya meminta izin untuk
minum air putih terlebih dahulu, karena berdasarkan penglihatan saya banyak peserta yang sudah
mengumpulkan tabung urine nya kebanyakan berwarna kuning dan tidak jernih / bening. Maka saya
berusaha untuk minum air putih lagi sebanyak – banyaknya lalu baru menuju ke toilet untuk menyetor
urine dan hasilnya pun berwarna jernih / bening. Setelah itu isi tenaga dulu soalnya habis puasa makan
dari semalem, Alhamdulillah diberi makanan berupa roti dan snack lainnya lumayan lah buat ganjel
perut. Setelah itu ngantri untuk pemeriksaan jantung EKG. Setelah lama menunggu akhirnya giliran saya
pun tiba, disuruh lepas barang yang mengandung logam, disuruh baring (jangan tidur yaaa), dilarang
bicara dan mengangkat baju untuk ditempelkan semacam alat, disekitar jantung ada beberapa, di kedua
tangan dan kaki semacam penjepit jemuran besar. pemeriksaan pun dimulai, detak jantung pun direkam,
dan selesai. Nah setelah itu, langsung menuju pos pemeriksaan throax foto alias rontgen. Setelah
menunggu, giliran sayapun tiba disuruh lepas baju terus setelah itu menuju ke plat besi dan sandarkan
dada kesitu dengan tangan dibelakang selanjutnya disuruh tarik nafas yang panjang dan tahan kemudian
difoto, selesai. Setelah dari sini, menuju ke pos pemeriksaan terakhir yaitu audiometri kebetulan lagi sepi
waktu itu jadi ga terlalu banyak yang antri. Setelah itu diminta untuk masuk keruangan kedap suara
1 x 2 meter, disuruh duduk, pake headset dan diberi tombol. Dan tes dimulai, terdengar suara tuttttt,
tiiiiit, teeeet, tooot dari besar ke kecil dan sebaliknya, setiap dengar bunyi tekan tombolnya. Tes pun
selesai, setelah semua pos pemeriksaan telah saya jalani maka saatnya menyetor kertas pemeriksaan
dan diganti dengan stempel dan paraf di kartu tes. Saya cek kembali dengan seksama apakah ada yang
belum saya jalani tahapan tes nya agar tidak terulang lagi kasus yang sama pada saat Tes Fisik dan
ternyata sudah semua. Setelah itu saya bergegas untuk pulang. Yuhuuuuu…Tes Kesehatan sudah selesai,
akhirnya bisa makan enak lagi nih buat bales dendam *ngakak*

Ini tips dari saya untuk menghadapi tes kesehatan ini :

Menghindari makanan dan minuman berlemak tinggi yang mengandung lemak jahat seperti kuning telur,
jeroan, susu dan produk turunannya (keju, yoghurt, es krim dsb) kecuali susu rendah lemak, makanan
laut (udang, kepiting, cumi-cumi, kerang), makanan mengandung minyak dan santan tinggi, segala jenis
minuman bergula tinggi (softdrink, sirup dengan gula tinggi, dan lain sebagainya.

Memperbanyak makanan berserat tinggi diantaranya buah-buahan (Jeruk, Mangga, Jambu, Strawberry,
Apel, dan Pir), sayur yang direbus tanpa bumbu penyedap (brokoli, wortel, buncis, kacang panjang dan
sayuran hijau kecuali bayam agar dibatasi), Ikan yang mengandung omega 3 (ikan salmon, tuna, dan
sarden yang dikukus atau dibakar), kacang kedelai dan oatmeal.

Berolahraga rutin dengan intensitas ringan sampai sedang seperti berjalan sehat dan lainnya.

Beristirahat cukup dan tidak melakukan aktivitas berat sebelum pelaksanaan tes.

Terakhir, perbanyak doa, Ibadah, dan mintalah selalu restu kedua orang tua.

Ini bocoran tentang hal – hal yang dapat menggagalkan calon karyawan melewati tes kesehatan bisa
kalian download nya DISINI

Bismillah… Selanjutnya tahapan wawancara akhir !!

By Hidup Untuk Belajar, Belajar Untuk Hidup15 April 20161,746 WordsMeninggalkan komentar
[Pengalaman] Tes Rekrutmen Calon Karyawan PT. PLN (Persero) – Part 6

Tes Fisik !

pln-logo3

Setelah 2 minggu menunggu pengumuman, tepatnya 16 hari dari Tes Psikologi (lebih 2 hari dari jadwal
yang ditentukan) akhirnya panggilan Tes Fisik keluar juga. Alhamdulillah saya masih diberikan
kesempatan untuk lolos ke tahap berikutnya. *Sujud syukur* Tes selanjutnya akan dilaksanakan 4 hari
kedepan yaitu tepatnya pada hari Selasa, 9 Februari 2016. Tes Fisik ini merupakan tahapan ke 5 dari 7
tahapan yang akan dilalui untuk menjadi karyawan PT.PLN (Persero), sebelumnya ada Seleksi Berkas, Tes
Intelegensi / GAT, Tes AKDING, dan Tes Psikologi. Adapun tes selanjutnya setelah Tes Fisik, masih ada Tes
Laboratorium & Penunjang serta Wawancara. Hadeuuuuh… banyak sekali memang tahapan yang harus
dilalui, tapi itulah yang dinamakan perjuangan. Apapun tahapannya dan seberat apapun rintangannya,
harus tetap dijalani dengan rasa ikhlas agar apa yang kita inginkan bisa tercapai. Berikut adalah tampilan
nama saya,

5.jpg

Sebelumnya saya ingin mereview kembali tentang peserta yang sampai pada tahapan ini, pada tes
sebelumnya ada 1020 orang kemudian yang lolos ketahap Tes Fisik ini ada 598 orang. Jadi ada sekitar
40% peserta yang di-Cut. *ngerii* hampir setengahnya yang gagal menuju ketahap selanjutnya.
Berhubung saya masih punya waktu 4 hari kedepan sebelum pemeriksaan fisik, saya kembali mengisi
hari – hari saya dengan mempersiapkan diri saya. Terutama kondisi fisik, seperti berolahraga rutin dan
menjaga pola makan saya dengan teratur. Karena, kebetulan jauh hari sebelum pengumuman panggilan
Tes Fisik diumumkan, saya sudah mencoba untuk mengecek kesehatan saya di klinik terdekat. Hasil tes
tersebut menunjukkan bahwa saya memiliki tensi yang cukup rendah yaitu 90/60 (normalnya 120/80),
selain itu untuk hasil tes darah melalui laboratorium klinik menunjukkan bahwa saya memiliki nilai
kolestrol, asam urat, dan gula darah yang normal. Akan tetapi, saya di vonis mengalami kekurangan sel
darah merah di dalam tubuh. Hal itu membuat saya harus bekerja keras untuk memperbaiki pola hidup
yang kurang teratur selama masih nge-kos di Semarang khususnya pada jam waktu tidur. Biasanya sering
begadang tapi sekarang saya coba untuk berusaha selalu tidur maksimal jam 10 malam.

Hari H untuk melaksanakan Tes Fisik sudah tiba, saya pun mempersiapkan diri untuk berangkat menuju
ke lokasi tempat dilaksanakannya pemeriksaan Fisik tersebut. PARAHITA Diagnostic Center lah yang
dipilih oleh pihak PLN untuk memeriksa fisik para peserta yang mengikuti tes rekrutmen di Jakarta.
Tepatnya berada di daerah Warung Buncit, Jakarta Selatan. Oiya, Berhubung sedang musim hujan waktu
itu karena masih dalam suasana perayaan IMLEK dan kebetulan juga komplek perumahan saya di Bekasi
langganan banjir (ujan dikit aja kali/sungai nya meluap) *ngakak*, akhirnya saya memutuskan untuk
menginap saja di penginapan terdekat dengan Parahita pada H -1 sebelum pelaksanaan Tes Fisik agar
tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Percuma kan, sudah berolahraga rutin dan memperbaiki pola
hidup jauh hari sebelum tes, tapi jadi sia – sia karena harus kehujanan dan membuat kondisi badan
menjadi tidak fit, apalagi saya harus berangkat dari Bekasi yang lumayan jauh ke lokasi tes tersebut
belum lagi kalau tiba – tiba terjebak banjir dan macet dijalan. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal
tersebut maka saya putuskan untuk menginap saja di penginapan terdekat. Benar saja, setelah saya
shalat subuh dan bersiap – siap menuju ke lokasi tes, tiba – tiba hujan turun. Tetapi, Alhamdulillah
karena jarak dari penginapan saya tidak begitu jauh dari lokasi tes yang hanya sekitar 100 meter dan
dapat ditempuh dengan berjalan kaki, maka saya keluarkan payung yang telah saya bawa dan berjalan
kaki menuju ke Parahita. Ya sekalian itung – itung olahraga supaya tensi nya bagus pas di cek.

Sesampainya di lokasi tes untuk pemeriksaan Fisik, saya kembali bertemu dengan teman seperjuangan
saya, Adrian yang juga lolos pada tahapan tes ini. Selain itu ada juga mas Herda, mas A’ang dan mas
Oktarico yang lolos ketahap ini. Tepat pada jam 07.00 WIB, pihak Parahita membagikan form riwayat
kesehatan dan surat pernyataan yang akan diisi sebelum tes fisik ditambah dengan form Anamnesa yang
dilampirkan pada saat pengumuman panggilan Tes Fisik. Selain itu juga disuruh bawa 2 lembar materai
6000 dan foto 3×4, kemudian dijelaskan bagaimana mengisi form riwayat kesehatan (isilah riwayat
penyakit dan keterangan lain dengan sejujur – jujurnya) dan setelah itu dikumpul surat pernyataannya
dan ditukar dengan kertas kecil yang akan digunakan pada saat pemeriksaan fisik nanti, Didalam kertas
tersebut ada beberapa kolom yang akan diisi setelah melewati pemeriksaan tersebut diantaranya
pemeriksaan Mata, pemeriksaan Tinggi & Berat badan, pemeriksaan Tensi, pemeriksaan Lingkar Perut,
pemeriksaan Fisik Dokter (THT, Gigi & Mulut, Ambien, Testis, dan Buta Warna).

Setelah semua peserta mendapatkan kertas kecil tersebut, maka setiap 10 orang pertama dan berikutnya
di absen sesuai antrian untuk menuju ke tempat tes pertama yaitu pemeriksaan Mata. Berhubung saya
datang cukup pagi dan lebih dulu dibanding peserta lainnya, maka saya tidak begitu lama untuk
menunggu giliran antrian. Bersama dengan 10 orang lainnya saya menuju ke tempat pemeriksaan Mata.
Tidak serumit yang saya bayangkan sebelumnya, ternyata pemeriksaan mata tidak membutuhkan waktu
yang lama. Karena Parahita sudah menggunakan alat otomatis yang bisa mendeteksi kondisi mata kita.
Jadi bisa ketauan langsung minus berapa. Sebelumnya saya ditanya sama perawatnya, “minus berapa
mas?” lalu saya jawab “1.5 suster, kanan dan kiri sama”. Setelah itu saya disuruh meletakkan dagu dan
menempelkan mata ke alat tersebut lalu secara otomatis alat itu mengatur lensa nya sampai mata kita
dapat melihat jelas 3 garis hitam ditengah. Lalu ditanya sama perawatnya “3 garis hitam ditengahnya
sudah jelas terlihat?” dan saya jawab “jelas, mba”. Maka selesai lah tes pemeriksaan Mata. Setelah itu,
saya disuruh lanjut ke tes pemeriksaan Tinggi & Berat badan. Pada pemeriksaan ini, hanya diukur tinggi
badan dan berat badan kita apakah masuk dalam kategori BMI (Body Mass Index) ideal atau tidak. Pada
saat diukur, tinggi saya waktu itu 167 Cm dan berat badan saya 63 Kg. Lalu saya coba mengalkulasikan
sendiri dengan rumus yang ada di web ini —> http://ilmupengetahuanumum.com/rumus-dan-cara-
menghitung-bmi-body-mass-index/ ternyata BMI saya masih termasuk dalam kategori Ideal yaitu
nilainya 22,8. Setelah pemeriksaan Tinggi dan Berat badan, lanjut ke pemeriksaan Tensi. Pada
pemeriksaan ini saya mecoba untuk rileks agar tidak mengganggu hasil pengukuran. Pada saat di cek,
saya sangat kaget karena suster nya bilang kalau tensi saya 120/80. Alhamdulillah normal dan bisa nge-
pas banget angkanya. Padahal kebanyakan peserta sebelumnya saya liat ada yang 120/90, 110/85, dan
lain – lain bahkan ada yang mengalami hipertensi sampai – sampai disuruh minum air putih terlebih
dahulu dan istirahat selama beberapa menit baru melakukan pengecekkan kembali. Saya cukup puas
karena usaha dan kerja keras saya menjaga pola makan, olahraga rutin dan tidur yang teratur selama ini
tidak sia – sia. Setelah selesai pemeriksaan tensi dilanjutkan dengan pemeriksaan lingkar perut. Saya
disuruh untuk mengangkat baju yang saya pakai sampai seukuran dada lalu di ukurlah lingkar perut saya
menggunakan meteran seperti yang dipakai tukang jahit. Lingkar perut saya waktu itu sekitar 78 Cm.
Setelah selesai pemeriksaan lingkar perut, saya disuruh untuk menuju ke ruangan pertama pada saat di
absen dan disuruh mengumpulkan kertas kecil yang dibawa tadi ke meja registrasi untuk tes selanjutnya
yaitu pemeriksaan fisik Dokter. Lalu saya disuruh duduk terlebih dahulu menunggu antrian untuk
dipanggil masuk ke salah satu bilik yang didalamnya sudah terdapat dokter untuk memeriksa. Ada 6 bilik
ruangan waktu itu dan tiap biliknya terdapat satu dokter, kalau tidak salah waktu itu ada 4 dokter laki –
laki dan 2 dokter perempuan. Awalnya saya sempat bingung kok ada dokter perempuannya juga sih,
setelah saya pikir – pikir dan saya liat di sekeliling saya banyak juga peserta perempuannya. Ooooh iya
iya, bego banget si gue, kan pesertanya bukan cuma cowo doang masa iya yang cewe di periksa sama
dokter cowo juga *ketawa dalem hati sambil bego – begoin diri sendiri* setelah menunggu beberapa
menit akhirnya nama saya dipanggil juga sama panitia yang ada di meja registrasi. Lalu kertas kecil yang
tadi saya kumpulkan diberikan kembali untuk di serahkan kepada dokter yang akan memeriksa fisik. Tapi,
ada sesuatu yang membuat saya sangat terkejut, saya diarahkan ke dokter yang ada di bilik nomor 5
karena cuma itu yang sedang kosong dan tidak ada peserta lain yang sedang diperiksa. Waduh duh
duh!!! Muka saya langsung pucet, itu kan dokternya cewe kenapa saya disuruh ke dokter yang cewe sih.
Sambil liat kanan kiri ternyata memang sudah tidak ada lagi peserta perempuan nya, sisa laki – laki
semua termasuk Adrian dan mas A’ang yang masih menunggu antrian kecuali mas Herda yang udah
pulang duluan karena udah selesai semua pemeriksaannya dan juga mas Oktarico yang masih berada
diruangan pemeriksaan lain. Saya sempat berfikir lagi masa iya sih diperiksanya sama dokter perempuan,
padahal kan berdasarkan pengalaman mas Herda sebelum pulang tadi dia cerita kalo nanti disuruh buka
semua pakaian yang dipakai untuk mengecek fisik secara keseluruhan untuk memastikan apakah punya
tatto atau ngga, trus di cek alat kemaluan dan testisnya dipegang- pegang, sampai di tusuk pakai jari
lubang anus nya untuk mengecek apakah ada ambien atau tidak. Hadeuuuuh… makin pucet aja muka
saya waktu itu. Tapi yasudahlah, mau gimana lagi. Mungkin pihak panitia ingin mempersingkat waktu
berhubung masih banyak peserta lain yang belum diperiksa dan masih ada kloter berikutnya yang sudah
menunggu juga, akhirnya dengan mengucap lafadz basmallah saya kuatkan langkah saya untuk masuk
menuju dokter yang ada di bilik 5 walaupun saya lihat dari kejauhan Adrian sama mas A’ang seneng
banget ngetawain saya yang lagi pucet. *sialan* dalam hati saya “biarin dah gue doain biar lu dapet yang
cewe juga dokternya baru tau rasa lu berdua”.
Setelah sampai di depan pintu bilik 5, saya ketuk pintunya dan dipersilahkan masuk sama dokternya yang
ada di dalam. Ketika saya masuk, saya dipersilahkan duduk terlebih dahulu untuk diberikan penjelasan
apa saja yang akan diperiksa dan sedikit diingatkan sama dokternya kalau nanti ada beberapa tes yang
agak membuat tidak nyaman yaitu pada saat pemeriksaan testis dan lubang anus. Kalau saya boleh jujur,
dokternya manis dan masih muda. Saya coba tebak umurnya sekitar 30 tahun. Rambutnya panjang dan
agak pirang entah di warnain atau keseringan main panas – panasan saya kurang tau deh*ngakak*.
Sumpah pada waktu itu saya, gak sanggup berkata apa – apa saat diberikan penjelasan oleh beliau. Saya
cuma bisa ngangguk – ngangguk aja karena muka pucet bercampur nervous sambil ngebayangin gimana
jadinya nih nanti. Gileeeeee broooooh, pengalaman pertama di pegang sekaligus di otak – atik barang /
aset paling berharga kita sama lawan jenis *ngakak* tapi saya coba untuk tetap tenang. Jalanin aja deh,
udah terlanjur mau gimana lagi. Pasrah aja deh. Okay, back to the topic ! Pertama – tama yang diperiksa
adalah gigi & mulut, saya disuruh membuka mulut oleh untuk diperiksa apakah ada gigi yang bermasalah
dan juga untuk memeriksa kesehatan mulut, setelah itu pemeriksaan THT (telinga, hidung, tenggorokan)
apakah ada gangguan di gendang telinga, peradangan di hidung dan juga amandel di tenggorokan.
Setelah itu mengecek mata saya dengan senter untuk memastikan apakah ada katarak atau tidak, dan
dilanjutkan dengan mengecek urat dan syaraf saya dari bagian kepala sampai leher apakah terdapat
kelenjar atau tidak. Setelah itu, barulah ketahap pengecek’an yang membuat jantung saya dag dig dug.
jengjeeeeng… pemeriksaan ambien dan testis (buah zakar). Sebelumnya saya di suruh tiduran
menyamping dan disuruh membuka celana. Dan tak lama kemudian jleeeebbbbb…. bayangkan bro jari si
dokter masuk ke lubang anus dan di putar – putar *siaaaal* tapi penderitaan saya belum berakhir
sampai disitu, setelah itu saya disuruh berdiri dan menghadap kesamping untuk pemeriksaan testis
(buah zakar). Kalau saya liat dari gelagatnya si dokter, beliau agak sedikit grogi memeriksa hal yang satu
ini. Mungkin karena masih dokter muda juga kali ya, jadi agak bingung apa lagi yang diperiksa lawan jenis
juga. Saya pikir Cuma pasien saja yang bisa grogi, ternyata dokter juga. Hahaha. Setelah itu dokter
memberikan catatan pada kertas kecil yang saya bawa, lalu saya dipersilahkan keluar untuk
mengumpulkan kembali kertas tersebut ke meja registrasi. Alhamdulillah… akhirnya selesai juga. Saya
pun kembali ke tempat duduk antrian untuk mengobrol sembari menunggu Adrian dan mas A’ang yang
belum dapat giliran pemeriksaan. Pada saat ngobrol – ngobrol, ada seorang peserta disamping saya yang
bertanya kepada saya. “mas, tadi yang di cek apa aja?” lalu saya kasih tau apa saja yang di cek di dalam
bilik tadi. Setelah saya jelaskan semua nya, lalu orang itu bertanya lagi “loh ga ada tes buta warna ya
mas?” waduh, saya kok baru sadar ya kalo tadi itu kok ga di cek ya buta warna nya. Padahal kan itu
penting, palagi untuk jurusan teknik. Tanpa pikir panjang langsung aja saya coba tanyakan ke panitia
yang ada di meja registrasi tempat saya mengumpulkan kertas tadi. Saya tanya begini “permisi mas, mau
tanya kok saya tadi belum di tes buta warna ya?” lau dijawab begini “ada kok mas, kan di meja dokter
nya masing – masing ada buku untuk tes buta warna nya”. Nahloh, saya jadi panik dan menanyakan lagi.
“loh tapi kok saya ga di cek ya mas tadi buta warna nya?” eh mas nya jawab sambil senyum “yaudah mas
gapapa J” saya tanya lagi buat memastikan beneran gapapa atau gimana “beneran gapapa mas?” lalu dia
menjawab dengan jawaban yang sama “iya mas gapapa J” hadeuuuuh…. saya jadi mikir macem – macem
disitu, apa jangan – jangan garagara si dokter tadi grogi jadi kelupaan ngetes buta warna, atau mungkin
aja si dokter emang ga begitu detil buat ngetes buta warna karena keseluruhan pemeriksaan
menunjukkan bahwa saya sudah sehat. Saya coba buat nenangin diri saya waktu itu, akhirnya saya
pulang dan balik menuju ke penginapan. Tapi di penginapan saya kepikiran terus. Ini gimana ya nanti
hasil nya, saya takut ga lulus cuma karena ada satu tahapan pemeriksaan yang kurang padahal saya
sudah cukup optimis dengan hasil pemeriksaan yang lain yang menunjukkan bahwa kondisi fisik saya
tidak memiliki masalah apapun. Akhirnya saya putuskan untuk mencoba menelfon pihak Parahita untuk
menanyakan kembali mengenai kelengkapan pemeriksaan dan saya ceritakan semuanya bahwa saya
belum melakukan tes buta warna, tetapi ketika saya menanyakan ke panitia di meja registrasi dibilang
gapapa. Maksud dari kata “gapapa” nya itu ambigu buat saya, bisa jadi dua makna. “Gapapa” karena
sudah lengkap semuanya, atau “gapapa” derita lu, dan salah sendiri ga nanya dokternya tadi. bukannya
gamau nanya, tapi namanya orang grogi mau gimana lagi kan. Nah itulah yang membuat saya jadi
kepikiran terus. Akhirnya melalui perbincangan tersebut mereka menanyakan posisi saya saat itu sedang
berada dimana kalau belum jauh saya disuruh balik lagi ke Parahita untuk menemui dokter yang
memeriksa saya. Alhamdulillah, kebetulan waktu itu saya masih berada di penginapan dan belum pulang
ke Bekasi. Jadi, dengan semangat saya langsung menuju kembali ke Parahita. Sesampainya disana, masih
ada beberapa orang di kloter lain yang masih mengantri untuk melakukan pemeriksaan fisik tapi tidak
begitu banyak karena sudah semakin siang, saya langsung saja menuju ke meja registrasi dan bertemu
lagi dengan mas mas panitia yang sebelumnya sudah saya tanyakan mengenai tes buta warna tersebut.
Eeeh…akhirnya dia minta maaf sama saya, dia bilang kalau tadi posisinya dia juga lagi mumet karena
begitu banyaknya peserta. Mungkin dia juga sudah dapat laporan dari pihak Parahita setelah
perbincangan saya di telfon. Yasudahlah, saya terima permintaan maafnya dan langsung saya minta
kembali di arahkan ke dokter yang sebelumnya sudah memeriksa saya. Seperti di awal pemeriksaan, saya
ketuk lagi pintu nya sampai dipersilahkan masuk. Didalam bilik tersebut saya ceritakan semuanya kepada
dokter mengenai apa yang saya alami dan beliau pun mengerti lalu menjelaskan kepada saya seperti ini
“sebenarnya kamu itu udah ga ada masalah apa – apa, hasil tesnya normal semua disamping mata yang
minus 1,5 itu. Hasil nya sudah bagus semua, makanya saya yakin kalo secara fisik kamu itu sudah sehat.
Jadi tanpa tes buta warna juga sudah saya anggap bagus semua hasilnya. Tetapi, kalau kamu tetap mau
nyoba tes buta warna gapapa, yuk kita coba tes”. Akhirnya dikeluarkanlah buku tes buta warna tersebut
dan tes pun saya lakuan. Alhamdulillah tidak ada masalah apapun mengenai hasil tes buta warna, saya
mampu menjawab semuanya dengan yakin. Setelah itu, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada
dokter yang sudah sabar meladeni orang yang begitu detil seperti saya. Bukan apa – apa, saya hanya
ingin memastikan bahwa semuanya sudah berjalan dengan benar, jangan sampai hanya karena masalah
sepele, tapi imbasnya bisa menjadi besar dan sangat merugikan. Lebih baik saya lakukan di awal
daripada setelah pengumuman keluar. Karena ga akan ada gunanya apabila hasilnya sudah keluar nanti.
Setelah saya rasa semuanya tahapan pemeriksaan fisik sudah saya lalui, akhirnya saya dapat pulang
dengan perasaan tenang. Tinggal menunggu hasilnya saja ketika pengumuman.

Ini tips dari saya pribadi untuk mengikuti tes fisik :

Perbanyaklah olahraga secara rutin jauh hari sebelum menghadapi tes fisik.
Jaga pola makan dan pola tidur kalian agar lebih teratur, tidurlah maksimal jam 10 malam.

Sarapan dulu sebelum berangkat tes biar punya energi untuk menjalani Tes Fisik tersebut dan
tekanannya tidak naik. Minumlah susu rendah kolestrol cap beruang (Be*r Brand) itu ampuh banget buat
perbaikan tensi.

Isi form riwayat penyakit sejujur mungkin, jangan BOHONG !

Masalah gigi, inilah penyebab banyak peserta gagal melaju ketahap selanjutnya kalo sempat tambal gigi
yang berlubang dan lakukan scaling atau pembersihan karang sebelum tes.

Kalo punya penyakit seperti ambeien, obatilah terlebih dahulu sebelum mengikuti tes ini biar lebih
percaya diri dalam mengikuti tes tersebut.

Pastikan bahwa semua tahapan tes pemeriksaan fisik sudah kalian lalui, apabila merasa ada yang kurang
atau mengganjal di hati langsung tanyakan kepada panitia ataupun peserta lain. karena ada pepatah
mengatakan “malu bertanya sesat dijalan” *pengalaman pribadi*

Terakhir, Perbanyak doa dan mintalah restu kedua orang tua biar lolos ketahap selanjutnya dan
dihindarkan dari penyakit-penyakit aneh.

Baca/klik DISINI untuk mengetahui faktor penyebab peserta gagal melewati Tes Fisik.

Berikutnya Tes Laboratorium & Penunjang !……

By Hidup Untuk Belajar, Belajar Untuk Hidup15 April 20162,811 Words6 Komentar

[Pengalaman] Tes Rekrutmen Calon Karyawan PT. PLN (Persero) – Part 5

Tes Psikologi !
pln-logo3

Hampir sama dengan hari sebelumnya saat menunggu pengumuman kelulusan tes GAT, saya kembali
dibuat galau oleh PLN karena hasil pengumuman AKDING yang tak kunjung keluar. Tetapi, saya bisa lebih
tenang karena sudah pernah merasakan hal yang sama kemarin malam. Saya sudah bisa memprediksikan
kapan kira – kira keluarnya pengumuman tersebut yaitu sekitar pukul 20.45 WIB. Saya coba tenangkan
diri saya sambil menunggu pengumuman dengan mengisi waktu saya untuk mencoba mempelajari apa
saja kira – kira gambaran untuk Tes Psikologi besok. Entah kenapa pada hari itu, saya merasa begitu
optimis dengan hasil tes AKDING yang saya kerjakan pagi tadi. Tapi saya juga tetap berdoa dan tidak
tinggi hati agar hasilnya sesuai dengan apa yang saya harapkan. Ketika pukul 20.00 WIB, ternyata
penumuman sudah keluar. Itu artinya lebih cepat 45 menit dari perkiraan awal saya. Seperti biasa, Adrian
yang mengabarkan saya lebih dahulu lewat pesan di HP saya. Gatau kenapa ini orang selalu bisa lebih
cepet gerakannya mengenai pengumuman dibanding saya. Syukur Alhamdulillah kami masih diberikan
kesempatan lagi untuk dapat mengikuti tahapan Tes Psikologi yang akan di laksanakan besok pagi.
Berikut tampilan nama saya,

4.jpg

Sedikit ingin mereview tentang peserta yang LULUS dan berhak untuk mengikuti tahapan Tes Psikologi
adalah berjumlah 1020 orang dari total peserta sebelumnya yaitu 1365 orang. Itu artinya ada sekitar 25%
peserta yang di-Cut. Setelah selesai melihat pengumuman, saya lanjutkan untuk belajar lagi mengenai
Tes Psikologi yang akan dilaksanakan besok. Tak lama kemudian, tepatnya pukul 21.00 WIB saya
putuskan untuk tidur. Sengaja saya tidur lebih awal, dikarenakan besok adalah Tes Psikologi yang
membutuhkan waktu istirahat cukup sebelum menghadapi tes tersebut agar badan saya fit dan
membuat mood saya juga lebih baik. (Penting nih, harap diingat ya buat kalian yang akan menghadapai
Tes Psikologi, tidur lebih awal! ).

Seperti biasa, setelah shalat subuh saya sudah harus berjuang lagi melawan padatnya jalur kalimalang
yang tiada hari tanpa kemacetan pada hari kerja. Namun, karena sudah dua hari berturut – turut saya
sudah melakukannya, maka saya sudah sedikit terbiasa dengan hal tersebut.

Tes Psikologi adalah tahap keempat setelah Seleksi Berkas, GAT, dan juga AKDING. Psikotes ini dilakukan
bersama – sama dengan durasi waktu 3 jam. Sebelum dimulai, pertama – tama tiap peserta diberikan
satu lembar kertas berisi form biodata yang harus diisi terlebih dahulu. Isi form tersebut mengenai nama,
alamat, riwayat pendidikan, organisasi, nama orang tua, pekerjaan, dll. Oiya, pada baris terakhir pada
form tersebut, ditanyakan juga jika diterima menjadi karyawan PLN, ingin ditempatkan dibidang apa?
Lalu ingin ditempatkan dimana dan alasannya kenapa? Saya waktu itu menjawab “di bidang transmisi /
Distribusi” dan “Bersedia ditempatkan dimana saja diseluruh wilayah Indonesia karena saya ingin dapat
berkontribusi dalam memajukan kelistrikan di Indonesia bersama PLN dimanapun saya ditempatkan”.
Setelah selesai mengisi form biodata tersebut, dilanjutkan dengan dimulainya Tes Psikologi. Tesnya terdiri
dari PAPI (Perception and Preference Inventory) alias tes kepribadian, kemudian dilanjutkan dengan
wartegg test, setelah itu menggambar pohon (Draw a tree), dan terakhir ditutup dengan Tes Pauli atau
tes menghitung koran. Tidak ada tes menggambar orang (Draw a Man), saya juga tidak tau kenapa tes
tersebut ditiadakan padahal saya sudah mempelajari nya juga terlebih dahulu, maklum dari SD sampai
sekarang cuma bisa gambar gunung doang yang tengahnya ada matahari, jadi kudu belajar lagi *ngakak*
tapi malah ditiadakan, entah untuk mempersingkat waktu atau memang sudah ditiadakan oleh pihak
PLN mulai pada rekrutmen tahun 2016 ini. Yasudahlah, intinya saya harus tetap fokus untuk
mendengarkan instruksi dari panitia agar semua rangkaian tes dapat saya selesaikan.

Untuk tes kepribadian ini, tidak memiliki trik maupun tips. Jawab saja sejujurnya yang mendekati
kepribadian kalian. Kalaupun kalian bohong akan ketahuan juga nanti diwawancara, itulah kenapa
banyak peserta wawancara PLN banyak yang gagal ditahapan akhir karena pada saat psikotes mereka
berbohong. Kemudian untuk tes wartegg, yaitu membuat gambar dari garis yang belum selesai, tipsnya
adalah saya pernah baca kalau bisa dari 8 kotak tersebut jangan menggambar terlalu urut dan jangan
juga terlalu acak. Karena kalau terlalu urut kalian bisa dikira sebagai pribadi yang terlalu kaku, namun
apabila terlalu acak maka kalian termasuk orang yang sulit untuk di atur. Lalu, setelah menggambar
kalian diperintahkan untuk menentukan mana gambar yang paling mudah dan paling sulit, setelah itu
gambar yang anda sukai dan tidak anda sukai. Kalau bisa, pilih saja gambar yang anda sukai itu sesuai
dengan posisi kerja atau background perusahaan yang kalian akan lamar. Karena itu menjukkan minat
anda yang kuat untuk bergabung di perusahaan tersebut. Waktu itu gambar cerobong asap PLTU yang
saya pilih / paling saya sukai dari beberapa gambar lain yang saya buat. Kemudian setelah tes wartegg
dilanjutkan dengan menggambar pohon. Untuk menggambar pohon, waktu itu saya menggambar pohon
mangga karena pohon tersebut masuk kriteria yang di syaratkan dan yang paling mudah digambar, si
Adrian yang seperti biasa selalu duduk di sebelah saya menggambar pohon duren. Mungkin dia lagi
ngidam duren karena kebetulan musim buah duren juga waktu itu. Ya terserah saja sebenarnya mau
gambar pohon apa yang jelas harus sesuai dengan kriteria pohon yang di syaratkan oleh panitia. Terakhir
tes pauli, tes pauli ini adalah tes paling tersulit menurut saya karena membutuhkan konsentrasi tinggi
dan fisik yang fit. Yang dinilai dari tes pauli ini adalah, sikap kalian dalam menghadapi tekanan, fokus
dalam menghadapi tekanan, ketahanan kerja dan kinerja dibawah tekanan. Tipsnya dari saya perbanyak
latihan mengerjakan pauli, istirahat yang banyak sebelum tes, dan tetap fokus dalam menghadapi tes ini,
karena terkadang kalo kita lagi tertekan menghadapi tes ini dan disebelah kita nambah kertas maka akan
semakin tertekan kita untuk menyelesaikan tes tersebut. Intinya kata orang, grafik pengerjaan tes pauli
bersifat konsisten tapi kalo dari saya, yang penting kalian bisa kerjakan secepat mungkin kalo perlu
nambah kertas lagi maka kalian akan lolos pada tes pauli ini. Pengalaman saya pribadi saat mengikuti tes
kemarin, sebenarnya tinggal satu kolom lagi untuk nambah kertas, tetapi pas saya mau angkat tangan eh
waktunya sudah keburu habis. Yasudahlah, yang penting sudah berusaha secepat mungkin. Ini saya
berikan tips untuk menghadapi Tes Psikologi :

Jangan begadang sehari sebelum tes, karena akan menurunkan daya konsentrasi dan daya tahan tubuh.

Kondisi tubuh yang fit akan membantu untuk mengerjakan tes tersebut terutama untuk tes pauli.

Sarapan pagi yang terpenting karena tubuh kita membutuhkan energi untuk mengerjakan Tes Psikologi
ini.

Tetap fokus dalam menghadapi tes kali ini, karena terkadang kita kehilangan motivasi ditengah
berjalannya tes, itu yang sering saya alami.

Terakhir, banyak berdoa sebelum tes dan mintalah selalu doa restu orang tua.

Setelah selesai melaksanakan seluruh tahapan Tes Psikologi ini, semua peserta dipersilahkan untuk
pulang dan menunggu pengumuman tahapan tes berikutnya yaitu Tes Fisik. Menurut info dari panitia,
biasanya pengumumannya akan diumumkan sekitar 2 minggu dari tes sebelumnya. Waduuuuh lumayan
lama juga ya *ngakak* Tapi gapapa, itu artinya saya jadi punya banyak waktu untuk mempersiapkan diri
dalam menghadapi Tes Fisik. Bismillah… semoga saya masih diberikan kesempatan untuk mengikuti
tahapan tes selanjutnya.

Berikut adalah contoh soal untuk Tes Psikologi bisa di download DISINI

Berikutnya adalah Tes Fisik. Semangaaaattt….!!!

By Hidup Untuk Belajar, Belajar Untuk Hidup15 April 20161,118 WordsMeninggalkan komentar

[Pengalaman] Tes Rekrutmen Calon Karyawan PT. PLN (Persero) – Part 4

Tes AKDING (Akademik & B.Inggris) !

pln-logo3

Pada malam hari setelah tes GAT, sekitar pukul 19.00 saya sedikit gelisah karena pengumuman hasil tes
hari ini tak kunjung tiba. Kepikiran terus sama soal tes yang saya kerjakan tadi pagi kira – kira lulus atau
ngga ya. Saya terus menunggu sampai pukul 19.15 belum ada juga pengumumannya, maka saya
putuskan untuk bergegas shalat Isya berjamaah di masjid terlebih dahulu karena sudah masuk waktu
shalat Isya, pikir saya waktu itu siapa tau setelah pulang dari masjid sudah ada pengumuman. Tetapi,
ketika saya sudah kembali kerumah belum juga ada pengumuman mengenai hasil tes GAT hari ini. Saya
makin gelisah, waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 dan membuat saya sempat kesal dan berpikiran
bahwa PLN ini gimana sih ga profesional banget, udah tau besok ada tes lagi tapi kenapa jam segini
belum juga keluar pengumumannya, kan kasihan orang – orang yang mau belajar dan persiapan buat tes
besok jadi ga tenang. Kalau belajar takutnya percuma jika tiba – tiba pengumuman keluar ternyata ga
lulus, tapi kalau ga belajar juga takutnya tiba – tiba ada pengumuman lulus. Lagipula kalu mau belajar
juga pasti selesainya kemaleman, yang ada malah kurang tidur dan ga fokus. Arghhhh… bener – bener ga
tenang perasaan saya waktu itu, saya bulak – balik refresh page website rekrutmen nya PLN terus sampai
saya bosan dan akhirnya saya letakkan saja HP saya di kasur lalu saya mencoba untuk membaca dan
mempelajari materi untuk Tes AKDING besok. Saya harus berifikir positif bahwa apapun hasilnya, saya
harus tetap ikhlas. Intinya, sudah berusaha semaksimal mungkin.

Tak lama kemudian, tepatnya pada sekitar pukul 21.00 WIB ada pesan masuk di HP saya. Ternyata teman
saya si Adrian mengabarkan bahwa pengumuman sudah keluar dan syukur Alhamdulillah kami berdua
LULUS untuk mengikuti tahapan tes berikutnya yang akan dilaksanakan keesokan harinya.
YEAAAAHHHH!!!! WUHUUUUUU!!! *lompat kegirangan*. Setelah itu saya lanjutkan untuk belajar
sampai dengan pukul 22.00 WIB, lalu saya putuskan untuk menyudahinya dan bergegas untuk tidur
dikarenakan besoknya saya harus bangun dan berangkat pagi – pagi buta lagi naik motor dan harus
berjuang menaklukkan jalan kalimalang yang begitu padatnya. Oiya, saya kembali tergabung di kloter 1
yang tes nya akan di laksanakan pada pukul 08.00 WIB. Semangaaaat!!! berikut tampilan nama saya,

Sesampainya di lokasi tes yang sama seperti hari sebelumnya, seperti biasa pula saya melakukan aktivitas
WAJIB harian terlebih dahulu yaitu berusaha memenuhi panggilan alam agar tidak menggangu jalannya
tes yang saya akan lalui nanti. Namun, toilet tidak seramai hari pertama tes kemarin, mungkin karena
cukup banyak peserta yang gugur di tes GAT. Terdapat hanya ada 1365 orang yang berhasil LULUS dan
dapat mengikuti tes AKDING pada hari ini dari total hari pertama yang mengikuti tes GAT yaitu 2757
orang. Berarti ada sekitar 50% peserta yang di-Cut *ngerii* tapi bagus lah pikir saya, jadi ga harus terlalu
lama mengantri untuk masuk ke dalam toilet.

Setelah itu, saya berjalan ke depan pintu gerbang ruangan tes dan mencari teman saya si Adrian yang
juga lulus ke tahap selanjutnya. Dari kejauhan saya lihat dia yang sedang bersama mas herda dan
berkumpul bersama beberapa orang lainnya. Ketika saya dekati ternyata beberapa orang tersebut adalah
senior saya semua di Teknik Elektro, UNDIP. Ada mas Oktarico 2010, mas A’ang 2010, dan beberapa
senior lainnya yang ternyata juga ikut tes PLN di Jakarta. Walaupun pada hari itu saya melaksanakan tes
di kampus UI, tetapi serasa berada kembali lagi di kampus tercinta yaitu Universitas Diponegoro,
Semarang. Setelah ngobrol ngalur ngidul, akhirnya para peserta dipersilahkan untuk mengantri masuk ke
ruangan tes dan kami pun bersama – sama mengantri sesuai dengan tempat antrian masing – masing
yang disesuaikan berdasarkan huruf abjad pertama pada nama peserta untuk dilakukan pengecekkan
kelengkapan kartu tes dan tanda pengenal sebelum masuk ke ruangan. Berbeda dengan hari pertama
saat tes GAT, Posisi duduk pada hari itu dibagi per-blok untuk menyesuaikan jurusan dan jenjang studi
masing – masing peserta. Pada jadwal kloter 1 yang berlangsung pada pukul 08.00 WIB ini terdapat
jurusan Elekto, Elektronika, dan juga Mesin, maka posisi duduknya pun disesuaikan dengan masing –
masing jurusan dan jenjang studi nya agar soal Akademiknya tidak tertukar.

Untuk tes AKDING (Akademik & B.Inggris) ini berhubung saya alumni S1 – Teknik Elektro, Universitas
Diponegoro, Semarang. Maka soal Akademik nya berhubungan dengan pembahasan mengenai elektro.
waktu itu soal Akademiknya banyak menyinggung tentang pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Dari
50 soal, saya menjawab sekitar 30 soal. Jangan dikira saya pintar karena bisa jawab sebanyak itu, dari 30
soal pun rinciannya seperti ini : 15 soal yakin benar, 10 Soal ragu – ragu, 5 soal ngasal. Saya tidak berani
mengarang jawaban terlalu banyak, karena sistem penilaiannya benar +4 dan salah -1. Tidak apalah pikir
saya 30 soal itu insyaAllah sudah cukup. Saya juga terbantu dengan beberapa soal yang menyinggung
mengenai “Load Shedding”, yang kebetulan Tugas Akhir saya juga membahas mengenai masalah
tersebut. Sekedar info saja, soal perhitungannya sulit, maka saya sarankan perkuat di teori saja karena
lebih banyak soal teori dibanding soal perhitungannya. Selain itu, untuk tes B.inggris nya kebanyakan
mengenai Reading (soal cerita) dan soalnya pun berkaitan dengan elektro juga. Seperti tentang proses
pembangkitan tenaga listrik, cara kerja generator, dan sebagainya. Kalau menurut saya lebih mudah
untuk tes B.inggris nya dibandingkan dengan Akademiknya. Karena, hanya butuh ketelitian dalam
membaca cerita saja, lalu jawaban dari pertanyaan tersebut sudah ada semua didalam cerita yang sudah
dibaca. Dari 50 pertanyaan, Alhamdulillah saya jawab semuanya. Walaupun memang ada beberapa
jawaban yang meragukan, tapi saya yakinkan saja. Toh, mau salah mau bener tetap saja saya ga ngerti
bahasane wong londo *ngakak* sisanya Bismillah dan Bismi-luck saja.

Sedikit saya berikan tips menghadapai soal tes AKDING (Akademik & B.Inggris) PLN :

Akademik
Pelajari kembali materi-materi kuliah kalian, terutama tentang teori. Kalau kalian jurusan teknik elektro
maka saya menyarankan untuk mempelajari pembangkitan, transmisi, distribusi serta proteksi dan
pengaman.

Tetap fokus dalam mengerjakan soal, hati-hati karena jawabannya hampir mirip maka baca berulang-
ulang agar meminimalisir kesalahan.

Jangan curang !! yakin dan percaya saja pada kemampuan sendiri, sayangkan kalo pekerjaan kalian tidak
diperiksa karena melakukan kecurangan, sia-sia perjuangan dari awal.

Penilaiannya itu benar +4, salah -1, dan ga jawab itu 0. Jadi kalo ga yakin buat jawab, ya pilih aja mau di
kosongin atau mencoba meyakinkan diri buat tetap ngisi tapi berani nanggung resiko, lagipula
keberuntungan seseorang itu kan ga ada yang tau. Lumayan kalo bener jawabnya *ngakak*

Terakhir, banyak berdoa agar dimudahkan dan diingatkan kembali pelajaran waktu kuliah oleh Sang Illahi.
Minta doa restu orang tua juga jangan lupa.

B.Inggris

Tetap fokus dalam mengerjakan soal, percaya saja dengan kemampuan sendiri. Karena percuma tengok
kanan kiri, saya yakin hampir semua peserta ga pinter – pinter banget englishnya (termasuk saya).

Perbanyak latihan mengerjakan soal TOEFL sebelum tes karena akan mempermudah kalian untuk
manajemen waktu. Terutama bagian Reading, karena lebih banyak soal ceritanya. Selebihnya hanya
penggunaan tenses saja.

Penilaiannya itu benar +4, salah -1, dan ga jawab itu 0. Jadi kalo ga yakin buat jawab, ya pilih aja mau di
kosongin atau mencoba meyakinkan diri buat tetap ngisi tapi berani nanggung resiko, lagipula
keberuntungan seseorang itu kan ga ada yang tau. Lumayan kalo bener jawabnya *ngakak*

Terakhir, banyak berdoa dan mintalah doa restu juga kepada orang tua. Setelah itu, tetaplah fokus pada
tes.

Ini saya berikan sedikit gambaran tentang soal AKADEMIK PLN Bidang Elektro yang bisa kalian download
contoh soalnya DISINI

NB : Untuk soal B.INGGRIS nya, saya tidak punya. Mungkin bisa cari di mbah google banyak contoh –
contohnya mengenai tes TOEFL atau bisa main ke gram*dia banyak juga buku – buku TOEFL disana.

Setelah selesai tes AKDING, saya langsung bergegas pulang kerumah untuk beristirahat dan menyiapkan
fisik saya agar tetap fit apabila LULUS dan diberikan kesempatan untuk mengikuti tahap tes Psikologi
keesokan harinya yaitu pada hari rabu, 20 Januari 2016. Pengumuman peserta yang lulus tes AKDING
akan di infokan pada malam hari ini juga.

Semangaaaat… Berikutnya adalah Tes Psikologi !!!

By Hidup Untuk Belajar, Belajar Untuk Hidup15 April 20161,252 WordsMeninggalkan komentar

[Pengalaman] Tes Rekrutmen Calon Karyawan PT. PLN (Persero) – Part 3

Tes Intelegensi / GAT (General Aptitude Test) !

pln-logo3

Setelah seminggu berlalu, akhirnya tibalah waktunya untuk melaksanakan tes Intelegensi / GAT (General
Aptitude Test). Rangkaian tesnya dilaksanakan di daerah kampus Universitas Indonesia yaitu di Balirung
kampus UI, Depok. Oiya, dikarenakan begitu banyaknya peserta yang mengikuti rekrutmen tes di Jakarta,
maka pelaksanaan tes nya dibagi menjadi 2 (dua) jadwal. Untuk Jurusan Teknik (sudah termasuk S1 / D.IV
dan D3) pada tanggal 18 Januari 2016 dan dibagi 4 kloter. Tetapi, untuk Non-teknik jadwalnya masih akan
menyusul dan akan segera di infokan oleh pihak panitia. Hal ini berbeda dengan kota – kota lainnya yang
kebanyakan digabung jadwal tes nya antara teknik dan non-teknik. Berikut jadwal tes pada hari itu, saya
tergabung di kloter 1 yaitu pada pukul 07.30 WIB.

Berhubung rumah saya di Bekasi, maka saya berangkat menggunakan sepeda motor sekitar jam 04.45
WIB setelah selesai shalat subuh untuk menghindari kemacetan jalan Ibukota. Walaupun begitu, tetap
saja saya kena macet. *shitmeeen* apalagi harus melewati jalan kalimalang yang sudah ramai sekali
kendaraan yang melintas, welcome to Jekkardahh broooo… tapi untungnya saya tau jalan pintas tercepat
untuk menuju ke lokasi tes tersebut. Alhamdulillah saya bisa datang tepat waktu dan masih sempat
mempersiapkan diri untuk melihat – lihat situasi / kondisi disana dan juga melakukan aktivitas WAJIB
harian di pagi hari. Ya kalian tau sendiri lah panggilan alam yang sudah umum tiap orang rasakan di pagi
hari *ketawa iblis*

Oiya, Tes Intelegensi / GAT ini merupakan tes untuk mengukur IQ kita, jadi ada beberapa bagian (4
bagian waktu itu) dari soal-soal tes ini antara lain, Pesamaan Makna, Spasial, Aritmatika, Menentukan
urutan dari suatu gambar kejadian yang diacak (entah saya lupa apa namanya itu) dan tiap bagian
mempunyai durasi waktu yang berbeda – beda. Seingat saya waktu itu kalau tidak salah masing – masing
kurang lebih 5 s/d 15 menit. Jadi, memang harus benar – benar cepat menjawabnya.

Hari itu saya duduk dibagian tengah dan agak dibelakang, karena tidak ada nomor urutnya dan posisi di
bagian depan sudah hampir penuh terisi peserta lain. Saya duduk disebelah teman seperjuangan saya
dari awal kuliah. FYI (for your info), kita sama – sama warga Bekasi, sama – sama kenalan orang Bekasi
pertama waktu kuliah di Teknik Elektro UNDIP, sama – sama punya pacar anak Bekasi yang ternyata pacar
kita masing – masing adalah sahabat lama *dunia sempit broh*, sama – sama hobi tidur waktu kuliah
semester pertama sampai – sampai IPK semester pertama kami pun sama *ngakak*. Hal konyol itu juga
yang akhirnya membuat kita jadi seperti saudara sendiri sampai sekarang. Selain itu, banyak kesamaan
lainnya seperti tempat Kerja Praktek, tempat ambil data waktu berjuang menyelesaikan Tugas Akhir
dengan dosen pembimbing yang sama pula. Sampai pada akhirnya lulus sidang akhir dan di Wisuda pada
hari yang sama. Eeeeh…sampai sekarang ikut tes PLN juga sama – sama di Jakarta, duduknya sebelahan
pula. Adrian namanya, tolong komen dimarih ya dri kalo lo baca blog ini. Oiya hampir lupa, disebelah
tempat duduknya si Adrian juga ada senior saya namanya mas Herda angkatan 2008 di Teknik Elektro,
UNDIP. halo mas herda. hehe… Kita ga sengaja ketemu di awal sebelum masuk ruangan tes, dan banyak
ngobrol – ngobrol soal kampus, dunia kerja dll. Sebenarnya mas Herda ini sudah bekerja di anak
perusahaan PLN yaitu di PLN Enjiniring. Tetapi ingin resign dan mencoba peruntungan di PT. PLN
(Persero). Katanya sih gini “kalo bisa kerja di bapak perusahaannya ngapain bertahan di anak
perusahaannya”. Sekedar info juga, mas Herda ini sudah 6 kali mengikuti tahapan tes di PT. PLN (Persero)
dan kembali mencoba di tahun ini yang sekaligus tahun terakhirnya dikarena batas umur yang di
persyaratkan oleh PLN hanya sampai usia 26 tahun. Gokil dah, udah 6 kali gugur masih pengen nyoba
lagi. Semangat deh mas kalo gitu, semoga tahun 2016 ini rejeki sampeyan untuk bekerja di PT. PLN
(Persero). Aamiin…

Walaupun saya duduk berdekatan dengan mereka, saya coba untuk tetap rileks dan terus fokus terhadap
instruksi panitia untuk mengerjakan tes. Ga kepikiran sedikitpun buat tengok kanan kiri atau saling tuker
jawaban dengan mereka karena percuma ga bakalan sempet, yang ada malah keabisan waktu duluan.
Malah rugi sendiri nanti hasilnya ga maksimal (pengalaman tes di perusahaan lain). Intinya, YAKIN aja
sama jawaban kita sendiri deh, lagipula ada banyak panitia yang akan berkeliling memantau jalannya tes
dan mencatat beberapa orang yang melakukan kecurangan *serem*

Nah berikut saya coba kasih sedikit tips untuk menghadapi tes Intelegensi / GAT :

Percayalah pada kemampuan sendiri, gausah tengok kanan kiri lembar jawab orang lain. mereka adalah
kompetitor kita yang samasama sedang bersaing. Maka bersainglah secara sehat.

Tetap fokus terhadap instruksi panitia, jangan mendahului jika belum disuruh untuk mengerjakan subtes
selanjutnya.

Jika disuruh berhenti oleh panitia, maka berhenti jangan meneruskan mengerjakan tes karena akan
menjadi catatan untuk panitia terhadap kalian, sayangkan kalo pekerjaan kita nantinya tidak diperiksa
dan langsung dinyatakan gugur.

Usahakan jawab semua karena tidak ada sistem minus pada tes ini.

Terakhir, tetap berdoa dan tenang dalam mengerjakan tes ini.

Mintalah selalu doa restu kedua orang tua agar diberikan kemudahan oleh ALLAH SWT.

Untuk mengetahui GAT seperti apa, maka berikut rinciannya :

Persamaan Makna (20 Soal)

Pada bagian ini kita diperintahkan untuk menentukan persamaan makna yang paling tepat / penting
antara kedua makna dari suatu benda, daerah, kejadian, atau apapun yang mempunyai makna sama.
Berikut contoh soalnya :

Persamaan dari sendok dan garpu adalah ?

a. Sama – sama dipakai untuk makan

b. Sama – sama terbuat dari stainless steel

c. Sendok agak bulat, sedangkan garpu agak tajam


d. Sendok dan garpu bisa dipakai untuk mencongkel kaleng biskuit.

Persamaan dari bekasi dan bandung adalah ?

a. Bekasi panas, sedangkan bandung dingin

b. Sama – sama punya banyak Mal

c. Sama – sama terletak di provinsi Jawa Barat

d. Di Bekasi tidak ada gedung sate, sedangkan di Bandung ada.

Spasial (30 Soal)

Kalau untuk bagian ini, kita diperintahkan untuk mencari lanjutan gambar yang cocok untuk melanjutkan
gambar sebelumnya. Simpel sebenarnya dan ga begitu rumit kok gambarnya. Karna cuma diputar – putar
aja itu gambar.

Aritmatika (30 Soal)

Pada bagian ini, kita perintahkan untuk menghitung soal matematika sederhana dan tidak begitu sulit,
hanya saja waktu nya yang sangat singkat. Oleh karena itu dibutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk
mengerjakannya. Berikut contoh soalnya :
Jika pak doyok membeli 5 ekor kambing dan ditambah 10 ekor lagi, lalu dia memberikan 3 ekor kambing
tersebut kepada adiknya, berapa ekor sisa kambing pak doyok ?

a. 5

b. 7

c. 12

d. 11

Pak boyke membawa uang Rp 10,000 ke supermarket, dan dia ingin membeli beberapa butir telur
seharga Rp 2,000 per butir. Berapa jumlah telur yang dapat dibeli oleh pak boyke dengan uang yang dia
miliki ?

a. 6

b. 3

c. 2

d. 5

Menentukan urutan suatu gambar kejadian yang diacak ( 20 soal)

Di bagian ini, kita dihadapkan pada beberapa gambar. Terdapat kurang lebih 4 s/d 5 gambar yang diacak
pada tiap soal dan kita disuruh untuk menentukan urutan yang paling tepat. Kalau kalian ingat pelajaran
Bahasa Indonesia jaman dulu pasti kalian inget deh soalnya kaya gimana gambarannya.
Itulah beberapa contoh soal yang ada pada tes GAT, Mohon maaf sebelumnya apabila saya tidak dapat
menguraikan satu persatu dari sekian banyak nya soal yang ada. Karena keterbatasan daya ingat saya
akan soal – soal tersebut. Tapi jangan khawatir, intinya kalian sudah dapat mengetahui contohnya dan
sisanya kurang lebih sama. Sering – seringlah berlatih terutama dalam hal ketelitian dan kecepatan.
Percuma jawaban benar tapi kehabisan waktu sebelum semua soal terjawab. Sebaliknya, percuma cepat
tetapi tidak benar jawabannya.

Oiya, pengumuman tes pada hari ini akan diumumkan pada malam harinya, apabila LULUS, maka
keesokan harinya berhak untuk melanjutkan tahapan tes berikutnya yaitu tes AKDING (Akademik &
B.Inggris). Semangat!!! InsyaAllah nama saya masih nyangkut dalam daftar peserta tes AKDING besok
pada hari selasa, tanggal 19 Januari 2016.

Anda mungkin juga menyukai