“FOTOSINTESIS”
Nim : 1610211035
Semester : 3 ( Tiga )
Shift : 1 ( Satu )
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Membuktikan bahwa proses fotosintesis membutuhkan klorofil dan cahaya, serta
menghasilkan karbohidrat (amilum)
2. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan O2
3. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap aktivitas fotosintesis
1.2 Dasar Teori
Suatu sifat fisologi yang hanya dimilki oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk
menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi abhan organik serta
diasimilisasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya belangsung jika ada
cukup cahaya, oleh karena ituasimilasi karbon disebut juga fotosintesis. Jadi
fotosintesis adalah suatu proses dimana zat-zat organik H2O dan C02 oleh klorofil
diubah mennjadi zat organik karbohidrat dengan pertoolongan siinar matahari dan
melalui perantara pigmen hijau daun (klorofil) yang terletak dalam organel kloroplas
pada sitoplasma. Proses fotosintesis dapat dirumuskan dalam persamaan reaksi sebagai
berikut :
cahaya
6CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6O2
Klorofil
Persamaan reaksi tersebut diperoleh dari dua tahap reaksi fotosintesis yaitu
1. Tahap reaksi terang atau fotolis atau reaksi Hill, merupakan tahap yang peka
cahaya tetapai tidak tergantung suhu
Cahaya
2H2O 2NASPH2 + O2
Klorofil
2. Tahap reaksi gelap atau fiksasi C02 atau reaksi Blackman, merupakan tahap yang
epka cahaya tetapi bergantung suhu.
CO2 + NADPH2 2NASP + CH2O + H2O
Berikut ini para ilmuan yang telah mebuktikan kebenaran reaksi fotosintesis adalah :
1. Ingenhouz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2
2. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor
keharusan dalam prposes fotsintesis.
3. Sach (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat (amilum),
4. Hill (1937), berahsil mengikuti kegiatan kloroplas yang telah dipisahkam dari sel
hidup
5. Kloroplas sel itu jika disinari lampu menghasilkan 02 asal tersedia penampung
elektron seperti Fe3+ (ion feri),
6. Blackman (1905) membuktikan bahwa reduksi dari CO2 ke CH2O berlangsung
tanpa sinar, yang selanjutnay disebut reaksi gelap.
7. Ruben dan Kamen (1941) membuktikan bahwa O2 yang terkepas pada
fotosintesiss itu berasal dari air. Untuk membuktikan hal tersebut digunakan air
yang oksigennya radioaktif yaiyu O18,
8. Benson dan Calvin (1950) mengikuti urt-urutan zat-zat antara yang terjadi pada
fotosintesis dengan menggunakan karbon radioaktif yaitu C14.
Percobaan sachs untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum
dilakukan seperti Gambar 1 berikut ini
Memetik daun bayam yang telah diperlakukan dengan menutup bagian tengahnya
dengan kertas perak/alumunium foil selama 1 hari , kemudian melepas kertas
peraknya dan memasukkan daun itu ke dalam gelas piala yang berisi air mendidih
selama 30 menit .
Memindahkan daun tersebut ke dalam gelas beker yang berisi alkohol panas selama 5
menit , kemudian setelah itu memindahkan ke dalam cawan petri dan menetesi daun
tersebut dengan larutan iodium
Mengamati perubahan warna daun sebelum dan sesudah ditetesi iodium dari daun
bekas tertutup kertas perak dan bagian daun yang tidak tertutup kertas perak
2. Percobaan Ingenhousz
Membiarkan beberapa menit sampai terlihat adanya gelembung udara/gas yang keluar
dari tanaman Hydrilla verticillata
Menghitung jumlah gelembung udara/gas yang keluar tiap satu menit pada maisng-
masing jarak lampu selama 15 menit dan catat hasilnya
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini tentang fotosintesis yang bertujuan untuk membuktikan
proses fotosintesis membutuhkan klorofil dan cahaya, untuk membuktikan bahwa fotosintesis
menghasilkan O2 dan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap aktivitas fotosintesis.
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu daun Amaranthus sp , kertas
perak/aluminium foil, Alkohol 70% , Larutan Iodium, Air mendidih, dan Hydrilla
verticillata. Dalam praktikum ini dilakukan dua percobaan yaitu Percobaan Sachs dan
Percobaan Ingenhousz.
Percobaan Sachs ini dilakukan dengan membungkus sebagian permukaan daun
tersebut dengan aluminium foil h-7 sebelum praktikum. Adapun tujuan membungkus daun
tersebut dengan aluminium foil adalah agar daun yang tertutup tidak terkena sinar matahari
sehingga proses fotosintesis tidak dapat berlangsung. Pada percobaan ini cara kerja pertama
yaitu memanaskan air hingga mendidih selama 5 menit, jika telah mendidih masukkan daun
Amaranthus sp tunggu selama 5 menit. Setelah itu pindahkan daun ke dalam beaker glass
yang berisi alkohol panas tunggu selama 5 menit. Setelah itu dipindahkan daun tersebut ke
dalam cawan petri. Teteskan larutan iodium ke daun tersebut. Amati perubahan yang terjadi.
Pada percobaan hasil pengamatan yang diperoleh yaitu tidak terjadi perubahan sama sekali
pada daun tersebut. Pada langkah tersebut pemanasan dilakukan untuk mematikan jaringan,
penambahan alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil. Dari percobaan tersebut menurut
literatur, dapat diambil kesimpulan bahwa daun yang tidak ditutupi aluminium foil
menunjukan perubahan warna menjadi gelap (biru tua/hitam). Ini berarti pada proses
fotosintesis menghasilkan amilum. Sedangkan pada daun yang ditutup dengan aluminium foil
tidak menunjukan perubahan warna, karena tidak melakukan fotosintesis (cahaya tidak dapat
ditangkap klorofil karena tertutup oleh aluminium foil) sehingga tidak menghasilkan amilum.
Adapun kegagalan pada salah satu percobaan dikarenakan kesalahan praktikan dalam
menutup daun menggunakan alumunium foil, kemudian kesalahan memilih daun pada
intensitas cahaya yang tidak tinggi. Dapat pula terjadi karenaa pada saat pemanasan klorofil
belum larut sempurna dank arena faktor cuaca yang kurang mendukung.
Selanjutnya Pada percobaan Ingenhousz, percobaan ini medianya menggunakan
Hydrilla verticillata. Alat-alat yang digunakan yaitu beaker glass, lampu duduk, dan corong.
Langkah pertama dalam percobaan ini adalah menyusun alat-alat yang disediakan seperti
percobaan Ingenhousz. Kedua mengatur penyinaran dengan lampu duduk pada jarak 10, 20,
30, dan 40 cm dari gelas beker. Ketiga membiarkan beberapa menit sampai terlihat adanya
gelembung udara/gas yang keluar dari tanaman Hydrilla verticillata. Keempat menghitung
jumlah gelembung udara/gas yang keluar tiap 1 menit pada masing-masing jarak lampu
selama 15 menit, dan mencatat hasilnya. Kelima menghitung rata-rata jumlah gelembung
udara/gas pada tiap-tiap perlakuan (jarak lampu), kemudian membuat grafik hubungan antara
jumlah gelembung udara/gas yang dihasilkan dengan jarak lampu. Selanjutnya membuat
kesimpulan dari percobaan ini. Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis. Hasil pengamatan yang kami peroleh
sebagai berikut :
Jarak Jumlah gelembung udara gas pada menit ke
la
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata
m
”
pu
(cm)
10 3 6 14 18 20 19 27 31 41 41 42 33 35 0 12 22,8
20 1 3 10 7 4 4 2 4 1 1 1 1 17 20 23 6,6
30 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 4 4 4 6 11 2,26
40 0 1 0 0 1 0 0 1 2 2 2 0 1 1 0 0,73
Dari data yang kami dapatkan bahwa jumlah gelembung tiap menit berbeda-beda,
jumlah gelembung yang di hasilkan lebih banyak pada jarak lampu yang ke 10 cm dan 20 cm
dari pada jarak lampu 30 cm dan 40 cm. pada percobaan kami berhasil karena daun Hydrilla
verticillata menghasilkan gelembung.
Menurut literature memasukkan tumbuhan air Hydrilla verticillata ke dalam bejana
yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya di beri tabung
reaksi yang diisi air hingga penuh. Bejana itu diletakkan di sinar matahari atau lampu. Tak
lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara
tersebut menandakan adanya gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz
menyimpulkan fotosintesis menghasilkan oksigen.
Reaksi yang terjadi saat Hydrilla verticillata berfotosintesis adalah :
Cahaya matahari
CO2 + H2O C6H12O6 + O2 + Energi panas
klorofil
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum kali ini tentang fotosintesis dapat disimpulkan bahwa pada
percobaan sachs mengalami kegagalan daun Amaranthus sp yang ditutup aluminium foil
tidak terjadi perubahan warna sama sekali. Faktor utama penyebab kegagalan yaitu faktor
cuaca. Sedangkan pada percobaan Ingenhousz data yang kami dapatkan bahwa jumlah
gelembung tiap menit berbeda-beda, jumlah gelembung yang di hasilkan lebih banyak pada
jarak lampu yang ke 10 cm dan 20 cm dari pada jarak lampu 30 cm dan 40 cm. pada
percobaan kami berhasil karena daun Hydrilla verticillata menghasilkan gelembung.
Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen
DAFTAR PUSTAKA
Tim Mata Kuliah Biologi Seluler Molekuler. 2016. Petunjuk Praktikum Biologi Seluler
Molekuler. Jember :Universitas Muhammadiyah Jember
Campbell, Nail A. 2000. Biologi. Jakarta:Erlangga
Winarto, L. M. 1981. Penuntun Pelajaran Biologi. Ganeca Exact :Bandung
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.
Internet.Online.2017.https://www.academia.edu/12702422/LAPORAN_PRAKTIKUM_SIL
VIKA_FOTOSINTESIS (diakses 7 Desember 2017 pukul 18.30 WIB)
Internet.Online.2017. https://www.scribd.com/doc/220856605/Laporan-Praktikum-Biologi-
Hydrilla (diakses 7 Desember 2017 pukul 19.30 WIB)