Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hidrosfer merupakan bagian bumi yang terdiri dari air. Air ialah hal yang
sangat penting dalam kehidupan manusia , hewan, tumbuhan dan semua makhluk
hidup dialam semesta ini. Air adalah point terpenting untuk makhluk hidup untuk
memenuhi kebutuhannya. Tetapi dalam realitanya, sekarang ini bisa kita lihat
timbul banyak masalah yang berkaitan dengan air. Seperti kekurangan air bersih,
banjir, bahkan tidak terdapatnya air pada daerah tempat tinggal kita.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah ini adalah terganggunya
siklus air dibumi. Menurut beberapa ilmuwan mengatakan bahwa, air di bumi
jumlahnya selalu tetap, hal ini karena adanya siklus air yang terus berputar, seperti
bumi mengitari matahari. Lalu, yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana
sebenarnya siklus itu terjadi? Penting sekali untuk kita untuk dapat mengetahui
siklus dan persebaran air dibumi, agar kita dapat lebih bisa menghargai apa yang
dianugerahkan oleh Allah, serta dapat menjaga kestabilannya dalam kehidupan
dan masalah diatas tidak akan tejadi.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa itu hidrosfer?
2. Bagaimana Siklus Hidrologi?
3. Apa saja komposisi dari air laut dan air tawar?
4. Bagaimana keseimbangan bahan terlarut didalam air laut?
1.3. Tujuan Penulis
Adapun tujuan penulisan makalah ini :
1. Memahami pengertian hidrosfer.
2. Mengetahui dan mempelajari siklus hidrologi.
3. Mengetahui komposisi dari air laut dan air tawar.
4. Mengetahui serta mempelajari keseimbangan bahan terlarut didalam air
laut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hidrosfer


Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan.
Sehingga hidrosfer diartikan sebagai daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi
bulat. Perairan lebih luas dari daratan, perbandingannya, yaitu 71% berbanding
29%. Dari 71%perairan, 97,2%berupa lautan dan sisanya 2,8% berupa perairan
darat dalam bentuk sungai, danau, air tanah, dan es. Jumlah seluruh air di bumi
kurang lebih 1.386 juta km³.
Tabel 2.1 Perkiraan Persediaan Air di Bumi
Tempat Volume (km³) Persen (%)
Laut dan samudra 1.338.000.000 96,53
Air dalam tanah 23.416.500 1,69
Es dan gletser 24.364.100 1,78
Air permukaan
(danau, rawa, dan sungai) 189.990 0,014
Air biologis 1.120 0.0001
Air di atmosfer 12.900 0,001
Persediaan seluruhnya 1.385.984.610 100
Persediaan air tawar 35.029.210 2,53

2.2 Siklus Hidrologi


Hampir tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap
dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami
siklus yang disebut daur hidrologi atau water cycle. Bentangan air yang terdapat
di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan
dipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang
mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorology dan
klimatologi. Uap air dari daratan dan lautan bergerak ke atas memasuki atmosfer.
Setelah melalui beberapa proses, uap air tersebut berubah menjadi awan.
Kemudian, awan jatuh ke bumi sebagai hujan atau salju. Titik-titik air hujan yang

2
jatuh ke bumi, sebagian meresap ke dalam tanah dan sisanya mengalir melalui
sungai-sungai menuju ke laut. Air yang jatuh ke bumi menguap kembali ke udara,
berubah menjadi awan, dan seterusnya. Jadi, siklus hidrologi adalah proses
berulang (siklus) dari air–uap air–awan– hujan–pengaliran air–kembali menjadi
uap air.

Siklus hidrologi di bedakan menjadi:


1. Siklus Pendek
Dalam siklus pendek, air laut mengalami pemanasan dan menguap menjadi
uap air.Pada ketinggian tertentu uap air mengalami kondensasi menjadi awan.
Bila butir-butir embun air itu cukup jenuh dengan uap air, hujan akan turun di atas
permukaan laut. Penguapan air laut – konveksi – kondensasi – tebentuk awan di
atas lautan hujan yang terjadi di lautan.
2. Siklus Sedang
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin
menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh
sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-
sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut. Penguapan air laut –
konveksi - kondensasi – terbawa angin - kemudian air hujan mengalir kembali ke
laut
3. Siklus Panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke
atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian
tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut
menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir
dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.
Penguapan air laut – konveksi – turun hujan – terjadi aliran permukaan dan
aliran aliran bawah tanah – kemudian aliran permukaan ataupun aliran bawah
tanah tersebut mengalir kembali ke laut.
Terjadinya siklus tersebut disebabkan oleh proses-proses yang meliputi:
1. Evaporasi, yaitu penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses
perubahan wujud air menjadi gas, 80% berasal dari penguapan air laut.

3
2. ranspirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh- tumbuhan melalui
stomata atau mulut daun.
3. Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat
Pendinginan.
5. Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horizontal seperti transportasi
panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara
mendatar.
6. Prespitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi
yang meliputi hujan air, hujan es, dan hujan salju.
7. Run off (aliran permukaan) , yaitu pergerakan aliran air di permukaan
tanah melalui sungai dan anak sungai.
8. Infiltrasi , yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui
pori tanah.

2.3. Komposisi dari Air Laut dan Air Tawar


1) Perairan Laut
Permukaan Bumi 71% tertutup oleh laut, sedangkan daratannya kurang
dari 30%. Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan
samudra. Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material
lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan
partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5%
air murni.
Tabel 2.2 Samudra yang ada di Bumi
Nama Samudra Luas
Samudra Pasifik / Lautan 179,7 km²
Teduh
Samudra Atlantik 93,4 km²
Samudra Hindia 74,9 km²

4
Tabel 2.3 Unsur Utama Air Laut
Unsur Presentase (%)
NaCl 78,04
MgCl2 49,21
MgSO4 6,52
CaSO4 2,49
KCl 2,11
CaCO3 0,33
MgBr2 0,25
SrSO4 0,05

Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kadar garam air laut:


a. Banyak sedikitnya air tawar yang masuk ke lautan
b. Besar kecilnya penguapan
c. Aliran air laut

2) Air Tawar

a. Sifat Fisis Air Tawar

i) Warna, Bau, dan Rasa Air Tawar (Effect of Sediment)

Air tawar pada umumnya tidak berwarna, sehingga tampak bersih, bening
dan jernih. Tetapi pada beberapa jenis air tawar juga bisa memperlihatkan
warna yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena sedimen (bebatuan) dan
organisme yang hidup di dalamnya.
Air permukaan dan air sumur pada umumnya mengandung bahan-bahan
metal terlarut seperti Na, Mg, Ca, dan Fe. Air yang mengandung komponen-
komponen tersebut dalam jumlah tinggi disebut air sadah. Walaupun bahan-
bahan tersuspensi dan bakteri mungkin telah dihilangkan dari air tersebut,
namun demikian air minum dimungkinkan masih mengandung komponen-
komponen terlarut.

Pada dasarnya air murni tidak enak untuk diminum karena beberapa bahan
yang terlarut dapat memberikan rasa yang spesifik terhadap air minum. Oleh

5
karena itu, air minum yang lazim diperdagangkan bukan merupakan air murni.
Jadi air yang tidak tercemar, merupakan air yang tidak mengandung bahan-
bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang ditetapkan sehingga air
tersebut dapat digunakan secara normal untuk berbagai keperluan. Adanya
benda-benda asing yang mengakibatkan air tidak dapat digunakan secara
normal disebut dengan polusi/pencemaran. Kebutuhan makhluk hidup akan air
sangat bervariasi, maka batasan-batasan pencemaran untuk berbagai jenis air
juga berbeda.

Warna air pada dasarnya dibedakan menjadi warna sejati (true color) yang
disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, dan warna semu (apparent color), yang
selain disebabkan oleh adanya bahan-bahan terlarut juga karena adanya bahan-
bahan terlarut juga karena adanya bahan-bahan tersuspensi, seperti yang
bersifat koloid.

Air yang normal pada dasarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa
pada air lingkungan (kecuali air laut yang mempunyai rasa asin)merupakan
indikasi kuat bahwa air telah tercemar. Rasa yang menyimpang tersebut
biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa yang menyimpang tersebut
biasanya dihubungkan dengan baunya karena pengujian terhadap rasa air
jarang dilakukan.

ii) Kenaikan suhu air (Raising of Temperature)

Air menstabilkan suhu udara dengan menyerap panas dari udara yang lebih
hangat dan kemudian melepaskannya keudara yang lebih dingin. Air cukup
efektif sebagai penyimpan panas karena dapat menyerap dan melepaskan panas
dalam jumlah besar, dengan hanya mengalami sedikit perubahan suhu.

Proses suatu industry pada umumnya menimbulkan panas. Untuk


menormalkan suhu biasanya digunakan air sebagai pendinginnanya. Suhu air
sungai yang relative tinggi dapat ditandai seperti munculnya ikan dan hewan
air lainnya kepermukaan untuk mendapatkan oksigen.

6
b. Sifat Kimia Air Tawar

Di samping sifat-sifat fisiknya, sifat-sifat kimia air juga sangat sesuai


untuk kehidupan. Di antara sifat-sifat kimia air, yang terutama adalah bahwa
air merupakan pelarut yang baik: Hampir semua zat kimia bisa dilarutkan
dalam air. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air
(misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan
zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak),
disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air).

Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut
menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol)
antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-
menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan
akan mengendap dalam air

Konsekuensi yang sangat penting dari sifat kimia ini adalah mineral-
mineral dan zat-zat yang berguna yang terkandung tanah terlarut dalam air dan
dibawa ke laut oleh sungai. Diperkirakan lima milyar ton zat dibawa ke sungai
setiap tahun. Zat-zat tersebut penting bagi kehidupan laut.

Air juga mempercepat (mengkatalisis) hampir semua reaksi kimia yang


diketahui. Sifat kimia air yang penting lainnya adalah reaktivitas kimianya ada
pada tingkat yang ideal. Air tidak terlalu reaktif yang membuatnya berpotensi
merusak (seperti asam sulfat) dan tidak juga terlalu lamban (seperti argon yang
tidak bereaksi kimia). Mengutip Michael Denton: “Tampaknya, seperti semua
sifatnya yang lain, reaktivitas air ideal baik bagi peran biologis maupun
geologisnya.”

Masih banyak lagi sifat-sifat kimia yang ada pada air tawar. Diantaranya
berdasarkan kesadahan, pH, banyaknya zat terlarut dalam air itu. Agar lebih
jelasnya, perhatikan tabel berikut ini :

SOURCE
Constituent

Ground Ground Ground Ground Stream Stream Stream Stream Stream


(mg/liter) waters in waters in waters in waters draining draining metamor draining ddraining

7
marine Basolt in a phonolite in coral phonolite basalt in phic rock granite in calcareo

sediments in hot, wet lava in a limeston lava and a semi in a hot cold us

a arid climate climate cool, wet e near a granite in arid wet mountains sandston

climate tropical a semi arid climate climate of new e in cold

coast climate mexico mountai

ns of

new

mexico

pH 8.9 7.1 5.7 8.1 7.5 8.3 6.8 7.0 8.0

Total

dissolved 9135 85 51 468 295 740 31 15 90

solid

H4SiO4 40 64 32 24 88 40 16 5.6 7.7

Na 3150 12 2 62 72 28 2 0.9 0.8

K - 3 4 0.4 9 22 1 0.4 0.4

Ca 27 4 4 104 22 50 3 2.8 31

Mg 121 trace 0.7 30 9 38 0 0.2 0.7

Fe 0 trace 0.3 0 0.2 0.5 0.2 0.1 0.02

carbonate
260 0 0 - 0 52 0 - -
alkalinity

bicarbonate
660 42 22 - 158 392 - - -
alkalinity

carbonate

(temporary 570 12 13 220 90 286 8 - -

hardness)

non carbonate

(permanent - 0 0 160 0 0 0 - -

hardness)

8
Cl 3900 8 9 158 74 33 - 0.2 -

F 3.8 0.2 1.0 0.4 1.3 3.3 0.3 - -

SO4 905 trace 0 - 20 128 2 1.9 7.3

NO3 0 0.009 0 0 0.1 0.2 0.05 0.2 0.1

2.4.Keseimbangan Bahan Terlarut didalam Air Laut

Tabel 2.4 Unsur-unsur dalam bentuk larutan pada air laut


Unsur Jumlah
Khlorine 89.500.000
Sodium 49.500.000
Magnesium 6.400.000
Sulfur 4.200.000
Kalsium 1.200.000
Potasium 1.800.000
Bromin 310.000
Karbon 130.000
Stronsium 38.000
Boron 33.000
Silikon 14.000
Fluorine 6.000
Argon 2.800
Nitrogen 2.400

Kualitas, Suhu, Kecerahan, dan Salinitas Air Laut


1) Kualitas air laut ditentukan oleh konsentrasi bahan kimia terlarut dalam air.
2) Suhu air laut ditentukan oleh besar kecilnya pemanasan, letak lintang geografis,
dan keadaan angin.
3) Kecerahan air laut tergantung pada zat organuik dan anorganik. Warna air laut
bermacam-macam karena:

9
Warna biru, karena sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru)
dipantulkan lebih banyak daripada sinar lain.
Warna kuning, karena dasar laut terdapat lumpur kuning.
Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang
memantulkan warna hijau dan karena adanya plankton-plankton dalam
jumlah besar.
Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es.
Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-
sinar fosfor.
Warna hitam, karena dasar laut terdapat lumpur hitam.
Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah
yang terapung-apung.
4) Salinitas Air Laut
Banyaknya kadar garam yang terdapat dalam satu liter air laut. Larutan garam
yang terdapat di dalam air laut menurut Clarke:
Tabel 2.5 Kadar senyawa-senyawa didalam air laut

Senyawa Jumlah (%)

Kalsium Karbonat (CaCO3) 0,34%

Magnesium Bromida (MgBr2) 0,22%

Kalium Sulfat (K2SO4) 2,64%

Kalsium Sulfat (CaSO4) 3,60%

Magnesium Sulfat (MgSO4) 4,74%

Magnesium Klorida (MgCl2) 10,88%

Natrium Klorida (NaCl) 77,78%

Faktor-faktor yang menentukan kadar garam:


a. Banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser.
b. Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut.
c. Besar kecilnya penguapan di tempat tersebut.
d. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di tempat tersebut.

10
2.5. Persebaran Hidrogen

Hidrogen di muka bumi selanjutnya akan di kelompokkan menjadi 2, yaitu


perairan darat dan perairan laut.

1) Perairan Darat

Jenis air yang termasuk perairan darat:


1. Air Tanah
Adalah air yang terdapat atau tersimpan di dalam tanah. Hampir
semua air tanah merupakan bagian dari siklus hidrologi, namun ada sedikit
air tanah yang tidak megikuti siklus hidrologi, yaitu air connate (air fosil)
dan air magma (air vulkanis). Asal usul air tanah di kelompokkan
menjadi:
a. Air Hujan
Yaitu tetes air hujan yang mencapai permukaan bumi dan sebagian
meresap kedalam tanah disebut dengan air meteorit atau air vados.
b. Air Magmatik (Air Vulkanis)
Adalah air yang berasal dari magma dan dinamakan juga sebagai air
juvenile.
c. Air Connate
Adalah air tanah yang tersekap atau terjebak dalam pori-pori batuan
pada saat batuan itu terbentuk, berasal dari air tawar atau air laut dan
bermineral tinggi.
lapisan permeable, ialah lapisan batuan yang dapat dilalui dengan mudah
oleh air tanah dan lapisan ini terbentuk dari pasir atau kerikil.
lapisan impermeable, ialah lapisan batuan yang sulit atau tidak bisa
dilalui oleh air tanah, contoh: batuan lempung dan batuan batuan beku
(rock).
Lapisan pengandung air (akuifer), ialah lapisan permeable yang jenuh
dengan air tanah.

Distribusi Vertikal Air Tanah


Air tanah di bawah permukaan tanah dibagi menjadi:
1. Zone Jenuh,

11
Dalam zona ini semua rongga atau pori-pori tanah terisi oleh air
2. Zone Tidak Jenuh
Dalam zona ini rongga-rongga tanah sebagian terisi air dan sebagian lagi terisI
udara. Permukaan freatik, yaitu permukaan air tanah yang sama dengan
permuakaan air tanah.
Air tanah dangkal / air tanah bebas, yaitu air tanah yang berada di antara muka
bumi hingga lapisan impermeable.
Air tanah dalam, yaitu air tanah yang terletak diantara dua lapisan impermeabel.
Akuifer, yaitu lapisan kulit bumi yang dapat menahan air dan terletak diantara dua
lapisan impermeable.
Sumur artetis, yaitu sumur yang sumber airnya berasal dari akuifer

Ketampakan Akibat Air Tanah


1) Mata air, air yang keluar dari tanah.
2) Geyser, semburan air dari dalam tanah yang memancar ke atas tanah, terjadi
karena air yang terdapat di dalam tanah mendapatkan pemanasan dari gas yang
ada di sekitarnya.
3) Air artois atau arteis, Cekungan dari lapisan batu – batuan yang dapat menahan
air di bawah tanah sehingga dapat berkumpul sebagai cadangan air.
4) Travertin, Terjadi karena air yang berada di bawah tanah di sekitar daerah
kapur (pegunungan karst) naik ke atas.

Manfaat Air Tanah


Indonesia mempunyai kandungan air tanah yang sangat potensial, hal ini di
sebabkan oleh:
 Intensitas curah hujan cukup tinggi rata-rata lebih dari 2000 mm / tahun.
 Besarnya populasi tumbuh-tumbuhan penutup daratan + 41.850 jenis dan
sekitar 75% berupa lahan kehutanan.
 Memiliki beragam jenis tanaman yang turut memperbesar absorbsi
terhadap air permukaan
Air tanah dimanfaatkan untuk:
o Pengairan

12
o Pemenuhan kebutuhan air bersih

2. Rawa
Adalah tanah basah yang selalu digenangi air karena kekurangan drainase atau
letaknya lebih rendah daripada daerah sekitarnya.
Rawa dapat terjadi karena:
 Mengikuti perluasan daratan akibat sediment akuatis
 Pengikisan air laut atau abrasi platform
 Kenaikan air laut pada zaman glacial
Jenis rawa dilihat dari genangan air:
1. Rawa yang airnya selalu tergenang
Di daerah rawa ini lahannya tertutup tanah gambut yang tebalnya, derajat
keasaman (pH) nya mencapai 4,5 atau kurang dengan warna kemerah-merahan
sehingga daerah ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
2. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
Keasaman tanah tidak terlalu tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
areal sawah pasang surut. Salah satu tanda bahwa kawasan rawa memiliki tanah
yang tidak terlalu asam ialah banyaknnya pohon-pohon Rumbia.
Macam-macam rawa:
1. Rawa air asin
2. Rawa air payau
3. Rawa air tawar

3. Danau
Adalah cekungan di daratan yang terisi air. Air danau berasal dari sungai,
hujan, gletser, dan mata air. Adapun jenis-jenis danau berdasarkan klasifikasinya
adalah sebagai berikut:
Menurut Jenis Airnya
a) Danau air asin
Terdapat di daerah semiarid dan arid, dimana penguapan yang terjadi
sangat kuat dan tidak memiliki aliran keluar.
b) Danau air tawar

13
Terdapat di daerah-daerah humid (basah) yang curah hujannya tinggi. Danau
ini mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke
laut. Jadi, danau ini merupakan danau terbuka.
Menurut Proses Pembuatannya
a) Danau alami
Danau yang terbentuk secara alami. Contoh: Danau Toba (sumatera), Danau
Towuti (Sulawesi), Danau Sentani (Papua).
b) Danau buatan (waduk)
Danau yang di buat oleh manusia. Contoh: Waduk Kedungombo, Waduk
saguling, Waduk Karangkates.
Menurut Proses Terjadinya
a) Danau tektonik
Danau yang terbentuk karena tenaga tektonik. Contoh: Danau Toba, Danau
Tondano.
b) Danau vulkanik
Danau yang terbentuk karena letusan gunung api. Contoh: Danau
Sarangan (Jawa Timur),Danau kelimutu (Flores).
c) Danau vulkano-tektonik
Danau yang terbentuk karena proses vulkanisme dan tektonik secara
bersama. Contoh: Danau Toba
d) Danau bendungan
Danau yang terbentuk kerena aliran sungai yang terbendung, secara alami
maupun oleh manusia. Contoh: Waduk Jatiluhur, Waduk Gajahmungkur,
Bendungan Riam Kanan.
e) Danau Gletser
Danau yang terbentuk karena es mencair.
f) Danau Karst
Danau yang terbentuk karena pelapukan batuan kapur. Pipa karst yang
melebar dan membentuk cekungan disebut Dolina.
g) Danau karena erosi sungai
Contoh: Danau Tapal Kuda

14
Manfaat Danau dan Pelestariannya:
1) Manfaat Danau
Adapun manfaat dari danau ialah:
- Irigasi
- Pembangkit tenaga listrik
- Suplai air minum penduduk perkotaan
- Perikanan
- Pariwisata
- penampung luapan air hujan

2) Faktor-faktor yang dapat menyebabkan lenyapnya danau:


- Pembentukan delta-delta dan pelumpuran di danau
- Gerakan tektonik berupa pengangkatan dasar danau
- Pengendapan jasad tumbuhan dan binatang yang mati
- Penguapan yang kuat
- Erosi pada bibir dasar danau

4. Sungai
Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui
suatu lembah atau diantara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih
rendah (laut, danau atau sungai lain).
Bagian-bagian sungai: Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian
tengah dan bagian hilir.

 Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat
mengalir turun.
 Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
 Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara
sungai mata air

Sungai alami : sungai yang terjadi secaraalamiah

Sungai buatan (kanal) : sungai yang dibuat oleh manusia

15
Anak sungai : cabang-cabang sungai

Sungai bawah tanah : sungai yang aliran airnya masuk ke dalam tanah.

Karakteristik Bagian-bagian Sungai

Jenis Sungai
1) Berdasarkan Asal Air:
a) Sungai mata air
Sungai yang airnya berasal dari mata air dan aliran airnya tidak banyak
berubah di musim hujan maupun kemarau.
b) Sungai hujan
Sungai yang airnya berasal dari curah hujan, di musim hujan meluap dan di
musim kemarau kering.
c) Sungai gletser
Sungai yang airnya berasal dari gletser yang mencair dan alirannya stabil
dan permanen.
d) sungai campuran
Sungai yang airnya berasal dari sumber mata air hujan dan gletser dan tidak
pernah mengalami kekeringan.
2) Berdasarkan Kestabilan Air
a) Sungai Periodik
Sungai yang aliran airnya tidak tetap, musim hujan debitnya besar dan
musim kemarau debitnya kecil.
b) Sungai Permanen atau Sungai Perenial
Sungai yang aliran airnya stabil, musim kemarau dan hujan debitnya tidak
banyak berbeda.

Erosi dan Sedimentasi sungai


1) Erosi Sungai:
a) Erosi vertikal yaitu erosi oleh aliran air sungai yang mengikis dasar sungai.
b) Erosi horizontal yaitu erosi oleh aliran air sungai kearah samping.

16
c) Erosi mundur yaitu genangan air hujan di permukaan tanh yang membentuk
alur-alur aliran baru dan bergabung dengan alur sungai yang mengakibatkan
alur sungai bertambah panjang.
Meander Sungai
Merupakan bentuk kelokan-kelokan aliran sungai. Bagian dari lengkungan
meander yang selalu mendpat sedimentasi sehingga menyebabkan aliran tersebut
berpindah disebut undercut. Kadang-kadang karena kuatnya pengikisan,
meander-meander tersebut terputus dari sungai induknya dan tampak sebagai
sungai mati. Meander yang terputus dinamakan Oxbow Lake atau Danau Tapal
kuda.

Identifikasi berbagai Proses Pelapukan/Pengikisan Sungai


1) Aktifitas yang dilakukan sungai:
a) erosi > pengikisan
b) transportasi > pengangkutan
c) sedimentasi > pengendapan
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi ketiga aktifitas:
a) kemiringan DAS
b) volume air sungai
c) kecepatan aliran air
3) Pertumbuhan suatu lembah sungai dapat berjalan melalui:
a) Pendalaman Lembah Sungai
pengikisan hidrolik merupakan kekuatan aliran erosi yang bekerja dengan
cara menumbuk dan menggerus dasar sungai.
pegikisan mekanik merupakan pengikisan yang disebabkan oleh serpihan
batuan yang terbawa oleh aliran yang deras.
pengikisan kimiawi merupakan pelarutan dan reaksi asam terhadap dasar
dan tepi saluran sungai.
b) Pelebaran Lembah Sungai, disebabkan oleh:
- erosi lateral, yaitu erosi menyamping
- proses agradasi, yaitu penambahan endapan yang berasal dari ateri
longsoran (mass wasting) dari daerah lereng-lereng di atasnya

17
c) Pemanjangan Lembah Sungai, disebabkan :
o penurunan permukaan laut
o daratan bertambah maju
o pertumbuhan delta

Ciri-ciri pembentukan lembah sungai pada stadium muda:


- Penampang lintang dari lembah berbentuk V
- Sungai masih banyak mempunyai erosi basis sementara
- Daya angkut aliran air sungai masih merupakan daya angkut yang terbesar
- Lebar pada bagian bawah lembah sama denagn lebar saluran sungai
- Dasar lembah masih belum merata
Ciri-ciri pembentukan lembah sungai pada stadium tua:
- Gradien sungai menjadi lebih kecil
- Terjadi erosi lateral
- Pada akhir stadium dewasa sungai sudah mengalami pendataran dasar sungai
- Lembah sungai berbentuk U, yang ukuran lebarnya melebihi dalamnya
- Pada dasar lembah terdapat dataran banjir (flood plain) yang membentuk
ikelokan (meander)
- Pada lembah sungai tidak terdapat erosidasar sungai

Fungsi Sungai
1) Mengumpulkan air hujan pada suatu daerah dan megalirkannya ke laut
2) Irigasi
3) Pembangkit Tenaga Listrik
4) Transportasi
5) Perikanan
6) Wisata (arung jeram)
7) Sumber mata pencarian penduduk
8) Menambah kesuburan tanah
9) Menghasilkan dataran alluvial

18
Pelestarian Sungai
Tanda-tanda bahwa air sungai tidak tercemar adalah biota yang hidup di
sungai beraneka ragam. Cara mudah untuk mengetes pencemaran air sungai
adalah mengukur kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD
(Chemical Oxygen Demand), apabila kadar BOD dan COD melebihi ambang
bats, air sungai itu telah tercemar.

Zona Pesisir
Pesisir adalah mintakat yang meliputi pantai dan perluasannya kea rah darat
sampai batas pengaruh laut tidak ada.
1) Klasifikasi Pesisir:
a) Pesisir daratan (coastal plain)
mintakat pesisir yang mengalami proses pengangkatan yang semula berada
di bawah laut sampai bekas paparan benua.
b) Pesisir daratan alluvial (coastal alluvial plain)
mintakat pesisir yang terbentuk oleh pengendapan material alluvium yang
berasal dari daratan, dicirikan dengan bentuk lereng landai.
c) Pesisir pulau penghalang (barrier island coast)
pesisir dengan mintakat perairan dangkal lepas pantai yang luas dan
terpisah lautan oleh pulau penghalang.

Jenis dan Persebaran Laut


1) Berdasarkan Letak:
a) Laut Tepi » Laut yang terletak di tepi benua. Contoh: Laut Utara, Laut
Arab,Laut Jepang
b) Laut Tengah » Laut yang terletak diantara dua benua. Contoh: Laut Jawa,
Laut Sulawesi, Laut Banda
c) Laut Pedalaman » Laut yang seluruhnya atau hamper dikelilingi daratan.
Contoh: Laut Hita, Laut Kaspia
2) Berdasarkan Kedalaman
a) Laut Dangkal » laut yang kedalamannya kurang dari 200m
b) Laut Dalam » laut yang kedalamannya lebih dari 200m

19
3) Berdasarkan Zonasinya
a) Zone Litoral » bagian laut yang tergenang ketika pasang dan kering ketika
surut
b) Zone Neritik » bagian laut dengan kedalaman kurang dari 200m
c) Zone Batial » bagian laut dengan kedalaman 200-2000m
d) Zone Abisal » bagian laut dengan kedalaman lebih dari 2000m
4) Berdasarkan Proses Terjadinya
a) Laut Transgresi
Merupakan laut yang terjadi karena permukaan air laut naik yang
disebabkan oleh berakhirnya zaman es, yaitu mencairnya gletser di kutub
dan puncak pegunungan. Contoh: Laut Jawa, Laut Arafura.
b) Laut Regresi
Merupakan laut yang terjadi karena permukaan air laut turun yang
disebabkan oleh pembekuan air secara besar-besaran di daerah kutub dan
puncak pegunungan.
c) Laut Ingresi
Merupakan laut yang terjadi karena dasar laut mengalami penurunan yang
disebabkan tenaga tektonik. Contoh: Laut tengah, Laut Karibia.
5) Berdasarkan Material Penyusunnya
a) Pantai Berbatu
Pantai ini bercirikan yaitu dinding pantai terjal serta langsung
berhubungan dengan laut. Jenis pantai tebing yaitu: Tebing karang
merupakan material lepas yang gampang hancur (runtuh). Tebing batuan
induk bercirikan keras dan tidak mudah hancur. Bentuk tebing pantai
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ombak, arus pantai, angin, dan
kegiatan manusia di sekitar pantai.
b) Pantai Berpasir
Terbentuk oleh proses di laut akibat erosi gelombang, pengendapan
sedimen, dan material organik.
c) Pantai Berlumpur

20
Banyak dijumpai di muara sungai yang di tumbuhi oleh hutan
mangrove, pantai ini relative mudah berubah bentuk, mengalami
deformasi, dan tererosi.
Relief Dasar Laut
1) Paparan Benua (Continental Shelf)
Merupakan dasar laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200m dan
bagian dari daratan atau benua. Contoh: Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul
2) Lereng Benua (Continental Slope)
kedalamannya lebih dari 200 dan terletak antara paparan benua dan laut
dalam.
3) The Deep
Dasar laut yang menghujam ke bawah dan jauh lebih dalam dari daerah
sekitar. The Deep berdasarkan bentuknya: Basin (lubuk laut / ledok laut)
memiliki ciri-ciri: penampang melintang berbentuk U, memanjang, dan
memiliki tebing terjal. Contoh: Lubuk Sulawesi dan Lubuk Banda.
Sedangkan palung laut memilki ciri-ciri: Penampang melintang berbentuk V,
memanjang, dan seperti celah. Contoh: Palung Jawa dan Palung Filipina.
4) Punggung Laut
Seperti deretan antiklinal, tapi puncaknya belum menyembul ke atas
permukaan laut. Contoh: punggung laut di Samudra Hindia.

Jenis Arus Laut


1. Berdasarkan Temperatur
a. Arus Panas merupakan arus laut yang temperatur airnya lebih tinggi (panas)
daripada temperatur air laut yang di datangi, arus ini datang dari daerah
tropis menuju daerah sedang. Contoh: arus Teluk dan arus Kurosiwo.
b. Arus Dingin merupakan arus laut yang temperatur airnya lebih rendah
(dingin) daripada temperatur laut yang didatangi, arus ini datang dari daerah
kutub menuju daerah sedang. Contoh: arus Labrador dan arus Peru.
2. Berdasarkan Letak
a. Arus Atas (arus permukaan) merupakan air laut yang bergerak sebagai arus
berada di permukaan.

21
b. Arus Dasar (arus bawah) merupakan air yang bergerak sebagai arus laut
berada di dasar laut, jika arah gerakannya berubah kearah vertikal maka
akan terjadi upwelling.
Longshore current » arus laut yangmengalir di sepanjang pantai
Rip current » arus dasar dangkal yang arahnya tegak lurus dengan garis
pantai yang terjadi di daerah pantai berpasir halus dan bergelombang
agak besar.

22
BAB III
KESIMPULAN

3.1.Kesimpulan
1. Hidrosfer adalah lapisan air yang ada dipermukaan bumi. Hidrosfer
dipermukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser,
air tanah, dan uap air yang terdapat dilapisan udara.
2. Ilmu yang mempelajari perairan di darata disebut hidrologi. Siklus
hidrologi di terbagi menjadi 3:
a. Siklus pendek : Penguapan air laut – konveksi – kondensasi –
tebentuk awan di atas lautan hujan yang terjadi di lautan.
b. Siklus sedang : Penguapan air laut – konveksi - kondensasi – terbawa
angin - kemudian air hujan mengalir kembali ke laut.
c. Siklus panjang : Penguapan air laut – konveksi – turun hujan – terjadi
aliran permukaan dan aliran aliran bawah tanah – kemudian aliran
permukaan ataupun aliran bawah tanah tersebut mengalir kembali ke
laut.
3. Komposisi dari air laut adalah garam-garam seperti NaCl, MgCl, MgSO4,
KCl, dan lain-lain. Sedangkan komposisi dari air permukaan dan air
sumur (air tawar) pada umumnya mengandung bahan-bahan metal terlarut
seperti Na, Mg, Ca, dan Fe.
4. Kualitas, suhu, kecerahan dan salinitas air laut masing-masing ditentukan
oleh konsentrasi bahan kimia terlarut dalam air laut, besar kecilnya
pemanasan, letak lintang geografis, keadaan angin, kandungan zat organik
dan anorganik serta kadar garam per 1 liter air laut.

23
DAFTAR PUSTAKA

Pramono, H. 2003. Geomorfologi Dasar. UNY Press, Yogyakarta.

Simandjuntak.2004. Tektonika. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geogologi,


Bandung.

24

Anda mungkin juga menyukai