PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
jatuh ke bumi, sebagian meresap ke dalam tanah dan sisanya mengalir melalui
sungai-sungai menuju ke laut. Air yang jatuh ke bumi menguap kembali ke udara,
berubah menjadi awan, dan seterusnya. Jadi, siklus hidrologi adalah proses
berulang (siklus) dari air–uap air–awan– hujan–pengaliran air–kembali menjadi
uap air.
3
2. ranspirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh- tumbuhan melalui
stomata atau mulut daun.
3. Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat
Pendinginan.
5. Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horizontal seperti transportasi
panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara
mendatar.
6. Prespitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi
yang meliputi hujan air, hujan es, dan hujan salju.
7. Run off (aliran permukaan) , yaitu pergerakan aliran air di permukaan
tanah melalui sungai dan anak sungai.
8. Infiltrasi , yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui
pori tanah.
4
Tabel 2.3 Unsur Utama Air Laut
Unsur Presentase (%)
NaCl 78,04
MgCl2 49,21
MgSO4 6,52
CaSO4 2,49
KCl 2,11
CaCO3 0,33
MgBr2 0,25
SrSO4 0,05
2) Air Tawar
Air tawar pada umumnya tidak berwarna, sehingga tampak bersih, bening
dan jernih. Tetapi pada beberapa jenis air tawar juga bisa memperlihatkan
warna yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena sedimen (bebatuan) dan
organisme yang hidup di dalamnya.
Air permukaan dan air sumur pada umumnya mengandung bahan-bahan
metal terlarut seperti Na, Mg, Ca, dan Fe. Air yang mengandung komponen-
komponen tersebut dalam jumlah tinggi disebut air sadah. Walaupun bahan-
bahan tersuspensi dan bakteri mungkin telah dihilangkan dari air tersebut,
namun demikian air minum dimungkinkan masih mengandung komponen-
komponen terlarut.
Pada dasarnya air murni tidak enak untuk diminum karena beberapa bahan
yang terlarut dapat memberikan rasa yang spesifik terhadap air minum. Oleh
5
karena itu, air minum yang lazim diperdagangkan bukan merupakan air murni.
Jadi air yang tidak tercemar, merupakan air yang tidak mengandung bahan-
bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang ditetapkan sehingga air
tersebut dapat digunakan secara normal untuk berbagai keperluan. Adanya
benda-benda asing yang mengakibatkan air tidak dapat digunakan secara
normal disebut dengan polusi/pencemaran. Kebutuhan makhluk hidup akan air
sangat bervariasi, maka batasan-batasan pencemaran untuk berbagai jenis air
juga berbeda.
Warna air pada dasarnya dibedakan menjadi warna sejati (true color) yang
disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, dan warna semu (apparent color), yang
selain disebabkan oleh adanya bahan-bahan terlarut juga karena adanya bahan-
bahan terlarut juga karena adanya bahan-bahan tersuspensi, seperti yang
bersifat koloid.
Air yang normal pada dasarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa
pada air lingkungan (kecuali air laut yang mempunyai rasa asin)merupakan
indikasi kuat bahwa air telah tercemar. Rasa yang menyimpang tersebut
biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa yang menyimpang tersebut
biasanya dihubungkan dengan baunya karena pengujian terhadap rasa air
jarang dilakukan.
Air menstabilkan suhu udara dengan menyerap panas dari udara yang lebih
hangat dan kemudian melepaskannya keudara yang lebih dingin. Air cukup
efektif sebagai penyimpan panas karena dapat menyerap dan melepaskan panas
dalam jumlah besar, dengan hanya mengalami sedikit perubahan suhu.
6
b. Sifat Kimia Air Tawar
Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut
menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol)
antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-
menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan
akan mengendap dalam air
Konsekuensi yang sangat penting dari sifat kimia ini adalah mineral-
mineral dan zat-zat yang berguna yang terkandung tanah terlarut dalam air dan
dibawa ke laut oleh sungai. Diperkirakan lima milyar ton zat dibawa ke sungai
setiap tahun. Zat-zat tersebut penting bagi kehidupan laut.
Masih banyak lagi sifat-sifat kimia yang ada pada air tawar. Diantaranya
berdasarkan kesadahan, pH, banyaknya zat terlarut dalam air itu. Agar lebih
jelasnya, perhatikan tabel berikut ini :
SOURCE
Constituent
7
marine Basolt in a phonolite in coral phonolite basalt in phic rock granite in calcareo
sediments in hot, wet lava in a limeston lava and a semi in a hot cold us
a arid climate climate cool, wet e near a granite in arid wet mountains sandston
ns of
new
mexico
Total
solid
Ca 27 4 4 104 22 50 3 2.8 31
carbonate
260 0 0 - 0 52 0 - -
alkalinity
bicarbonate
660 42 22 - 158 392 - - -
alkalinity
carbonate
hardness)
non carbonate
(permanent - 0 0 160 0 0 0 - -
hardness)
8
Cl 3900 8 9 158 74 33 - 0.2 -
9
Warna biru, karena sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru)
dipantulkan lebih banyak daripada sinar lain.
Warna kuning, karena dasar laut terdapat lumpur kuning.
Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang
memantulkan warna hijau dan karena adanya plankton-plankton dalam
jumlah besar.
Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es.
Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-
sinar fosfor.
Warna hitam, karena dasar laut terdapat lumpur hitam.
Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah
yang terapung-apung.
4) Salinitas Air Laut
Banyaknya kadar garam yang terdapat dalam satu liter air laut. Larutan garam
yang terdapat di dalam air laut menurut Clarke:
Tabel 2.5 Kadar senyawa-senyawa didalam air laut
10
2.5. Persebaran Hidrogen
1) Perairan Darat
11
Dalam zona ini semua rongga atau pori-pori tanah terisi oleh air
2. Zone Tidak Jenuh
Dalam zona ini rongga-rongga tanah sebagian terisi air dan sebagian lagi terisI
udara. Permukaan freatik, yaitu permukaan air tanah yang sama dengan
permuakaan air tanah.
Air tanah dangkal / air tanah bebas, yaitu air tanah yang berada di antara muka
bumi hingga lapisan impermeable.
Air tanah dalam, yaitu air tanah yang terletak diantara dua lapisan impermeabel.
Akuifer, yaitu lapisan kulit bumi yang dapat menahan air dan terletak diantara dua
lapisan impermeable.
Sumur artetis, yaitu sumur yang sumber airnya berasal dari akuifer
12
o Pemenuhan kebutuhan air bersih
2. Rawa
Adalah tanah basah yang selalu digenangi air karena kekurangan drainase atau
letaknya lebih rendah daripada daerah sekitarnya.
Rawa dapat terjadi karena:
Mengikuti perluasan daratan akibat sediment akuatis
Pengikisan air laut atau abrasi platform
Kenaikan air laut pada zaman glacial
Jenis rawa dilihat dari genangan air:
1. Rawa yang airnya selalu tergenang
Di daerah rawa ini lahannya tertutup tanah gambut yang tebalnya, derajat
keasaman (pH) nya mencapai 4,5 atau kurang dengan warna kemerah-merahan
sehingga daerah ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
2. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
Keasaman tanah tidak terlalu tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
areal sawah pasang surut. Salah satu tanda bahwa kawasan rawa memiliki tanah
yang tidak terlalu asam ialah banyaknnya pohon-pohon Rumbia.
Macam-macam rawa:
1. Rawa air asin
2. Rawa air payau
3. Rawa air tawar
3. Danau
Adalah cekungan di daratan yang terisi air. Air danau berasal dari sungai,
hujan, gletser, dan mata air. Adapun jenis-jenis danau berdasarkan klasifikasinya
adalah sebagai berikut:
Menurut Jenis Airnya
a) Danau air asin
Terdapat di daerah semiarid dan arid, dimana penguapan yang terjadi
sangat kuat dan tidak memiliki aliran keluar.
b) Danau air tawar
13
Terdapat di daerah-daerah humid (basah) yang curah hujannya tinggi. Danau
ini mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke
laut. Jadi, danau ini merupakan danau terbuka.
Menurut Proses Pembuatannya
a) Danau alami
Danau yang terbentuk secara alami. Contoh: Danau Toba (sumatera), Danau
Towuti (Sulawesi), Danau Sentani (Papua).
b) Danau buatan (waduk)
Danau yang di buat oleh manusia. Contoh: Waduk Kedungombo, Waduk
saguling, Waduk Karangkates.
Menurut Proses Terjadinya
a) Danau tektonik
Danau yang terbentuk karena tenaga tektonik. Contoh: Danau Toba, Danau
Tondano.
b) Danau vulkanik
Danau yang terbentuk karena letusan gunung api. Contoh: Danau
Sarangan (Jawa Timur),Danau kelimutu (Flores).
c) Danau vulkano-tektonik
Danau yang terbentuk karena proses vulkanisme dan tektonik secara
bersama. Contoh: Danau Toba
d) Danau bendungan
Danau yang terbentuk kerena aliran sungai yang terbendung, secara alami
maupun oleh manusia. Contoh: Waduk Jatiluhur, Waduk Gajahmungkur,
Bendungan Riam Kanan.
e) Danau Gletser
Danau yang terbentuk karena es mencair.
f) Danau Karst
Danau yang terbentuk karena pelapukan batuan kapur. Pipa karst yang
melebar dan membentuk cekungan disebut Dolina.
g) Danau karena erosi sungai
Contoh: Danau Tapal Kuda
14
Manfaat Danau dan Pelestariannya:
1) Manfaat Danau
Adapun manfaat dari danau ialah:
- Irigasi
- Pembangkit tenaga listrik
- Suplai air minum penduduk perkotaan
- Perikanan
- Pariwisata
- penampung luapan air hujan
4. Sungai
Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui
suatu lembah atau diantara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih
rendah (laut, danau atau sungai lain).
Bagian-bagian sungai: Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian
tengah dan bagian hilir.
Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat
mengalir turun.
Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara
sungai mata air
15
Anak sungai : cabang-cabang sungai
Sungai bawah tanah : sungai yang aliran airnya masuk ke dalam tanah.
Jenis Sungai
1) Berdasarkan Asal Air:
a) Sungai mata air
Sungai yang airnya berasal dari mata air dan aliran airnya tidak banyak
berubah di musim hujan maupun kemarau.
b) Sungai hujan
Sungai yang airnya berasal dari curah hujan, di musim hujan meluap dan di
musim kemarau kering.
c) Sungai gletser
Sungai yang airnya berasal dari gletser yang mencair dan alirannya stabil
dan permanen.
d) sungai campuran
Sungai yang airnya berasal dari sumber mata air hujan dan gletser dan tidak
pernah mengalami kekeringan.
2) Berdasarkan Kestabilan Air
a) Sungai Periodik
Sungai yang aliran airnya tidak tetap, musim hujan debitnya besar dan
musim kemarau debitnya kecil.
b) Sungai Permanen atau Sungai Perenial
Sungai yang aliran airnya stabil, musim kemarau dan hujan debitnya tidak
banyak berbeda.
16
c) Erosi mundur yaitu genangan air hujan di permukaan tanh yang membentuk
alur-alur aliran baru dan bergabung dengan alur sungai yang mengakibatkan
alur sungai bertambah panjang.
Meander Sungai
Merupakan bentuk kelokan-kelokan aliran sungai. Bagian dari lengkungan
meander yang selalu mendpat sedimentasi sehingga menyebabkan aliran tersebut
berpindah disebut undercut. Kadang-kadang karena kuatnya pengikisan,
meander-meander tersebut terputus dari sungai induknya dan tampak sebagai
sungai mati. Meander yang terputus dinamakan Oxbow Lake atau Danau Tapal
kuda.
17
c) Pemanjangan Lembah Sungai, disebabkan :
o penurunan permukaan laut
o daratan bertambah maju
o pertumbuhan delta
Fungsi Sungai
1) Mengumpulkan air hujan pada suatu daerah dan megalirkannya ke laut
2) Irigasi
3) Pembangkit Tenaga Listrik
4) Transportasi
5) Perikanan
6) Wisata (arung jeram)
7) Sumber mata pencarian penduduk
8) Menambah kesuburan tanah
9) Menghasilkan dataran alluvial
18
Pelestarian Sungai
Tanda-tanda bahwa air sungai tidak tercemar adalah biota yang hidup di
sungai beraneka ragam. Cara mudah untuk mengetes pencemaran air sungai
adalah mengukur kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD
(Chemical Oxygen Demand), apabila kadar BOD dan COD melebihi ambang
bats, air sungai itu telah tercemar.
Zona Pesisir
Pesisir adalah mintakat yang meliputi pantai dan perluasannya kea rah darat
sampai batas pengaruh laut tidak ada.
1) Klasifikasi Pesisir:
a) Pesisir daratan (coastal plain)
mintakat pesisir yang mengalami proses pengangkatan yang semula berada
di bawah laut sampai bekas paparan benua.
b) Pesisir daratan alluvial (coastal alluvial plain)
mintakat pesisir yang terbentuk oleh pengendapan material alluvium yang
berasal dari daratan, dicirikan dengan bentuk lereng landai.
c) Pesisir pulau penghalang (barrier island coast)
pesisir dengan mintakat perairan dangkal lepas pantai yang luas dan
terpisah lautan oleh pulau penghalang.
19
3) Berdasarkan Zonasinya
a) Zone Litoral » bagian laut yang tergenang ketika pasang dan kering ketika
surut
b) Zone Neritik » bagian laut dengan kedalaman kurang dari 200m
c) Zone Batial » bagian laut dengan kedalaman 200-2000m
d) Zone Abisal » bagian laut dengan kedalaman lebih dari 2000m
4) Berdasarkan Proses Terjadinya
a) Laut Transgresi
Merupakan laut yang terjadi karena permukaan air laut naik yang
disebabkan oleh berakhirnya zaman es, yaitu mencairnya gletser di kutub
dan puncak pegunungan. Contoh: Laut Jawa, Laut Arafura.
b) Laut Regresi
Merupakan laut yang terjadi karena permukaan air laut turun yang
disebabkan oleh pembekuan air secara besar-besaran di daerah kutub dan
puncak pegunungan.
c) Laut Ingresi
Merupakan laut yang terjadi karena dasar laut mengalami penurunan yang
disebabkan tenaga tektonik. Contoh: Laut tengah, Laut Karibia.
5) Berdasarkan Material Penyusunnya
a) Pantai Berbatu
Pantai ini bercirikan yaitu dinding pantai terjal serta langsung
berhubungan dengan laut. Jenis pantai tebing yaitu: Tebing karang
merupakan material lepas yang gampang hancur (runtuh). Tebing batuan
induk bercirikan keras dan tidak mudah hancur. Bentuk tebing pantai
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ombak, arus pantai, angin, dan
kegiatan manusia di sekitar pantai.
b) Pantai Berpasir
Terbentuk oleh proses di laut akibat erosi gelombang, pengendapan
sedimen, dan material organik.
c) Pantai Berlumpur
20
Banyak dijumpai di muara sungai yang di tumbuhi oleh hutan
mangrove, pantai ini relative mudah berubah bentuk, mengalami
deformasi, dan tererosi.
Relief Dasar Laut
1) Paparan Benua (Continental Shelf)
Merupakan dasar laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200m dan
bagian dari daratan atau benua. Contoh: Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul
2) Lereng Benua (Continental Slope)
kedalamannya lebih dari 200 dan terletak antara paparan benua dan laut
dalam.
3) The Deep
Dasar laut yang menghujam ke bawah dan jauh lebih dalam dari daerah
sekitar. The Deep berdasarkan bentuknya: Basin (lubuk laut / ledok laut)
memiliki ciri-ciri: penampang melintang berbentuk U, memanjang, dan
memiliki tebing terjal. Contoh: Lubuk Sulawesi dan Lubuk Banda.
Sedangkan palung laut memilki ciri-ciri: Penampang melintang berbentuk V,
memanjang, dan seperti celah. Contoh: Palung Jawa dan Palung Filipina.
4) Punggung Laut
Seperti deretan antiklinal, tapi puncaknya belum menyembul ke atas
permukaan laut. Contoh: punggung laut di Samudra Hindia.
21
b. Arus Dasar (arus bawah) merupakan air yang bergerak sebagai arus laut
berada di dasar laut, jika arah gerakannya berubah kearah vertikal maka
akan terjadi upwelling.
Longshore current » arus laut yangmengalir di sepanjang pantai
Rip current » arus dasar dangkal yang arahnya tegak lurus dengan garis
pantai yang terjadi di daerah pantai berpasir halus dan bergelombang
agak besar.
22
BAB III
KESIMPULAN
3.1.Kesimpulan
1. Hidrosfer adalah lapisan air yang ada dipermukaan bumi. Hidrosfer
dipermukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser,
air tanah, dan uap air yang terdapat dilapisan udara.
2. Ilmu yang mempelajari perairan di darata disebut hidrologi. Siklus
hidrologi di terbagi menjadi 3:
a. Siklus pendek : Penguapan air laut – konveksi – kondensasi –
tebentuk awan di atas lautan hujan yang terjadi di lautan.
b. Siklus sedang : Penguapan air laut – konveksi - kondensasi – terbawa
angin - kemudian air hujan mengalir kembali ke laut.
c. Siklus panjang : Penguapan air laut – konveksi – turun hujan – terjadi
aliran permukaan dan aliran aliran bawah tanah – kemudian aliran
permukaan ataupun aliran bawah tanah tersebut mengalir kembali ke
laut.
3. Komposisi dari air laut adalah garam-garam seperti NaCl, MgCl, MgSO4,
KCl, dan lain-lain. Sedangkan komposisi dari air permukaan dan air
sumur (air tawar) pada umumnya mengandung bahan-bahan metal terlarut
seperti Na, Mg, Ca, dan Fe.
4. Kualitas, suhu, kecerahan dan salinitas air laut masing-masing ditentukan
oleh konsentrasi bahan kimia terlarut dalam air laut, besar kecilnya
pemanasan, letak lintang geografis, keadaan angin, kandungan zat organik
dan anorganik serta kadar garam per 1 liter air laut.
23
DAFTAR PUSTAKA
24