Hipertensi
Hipertensi
Ika Salamah
(102014151 / kelompok B4)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida wacana
Alamat Korespondensi :
Jln. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat
E-mail: Ika.2014fk151@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak:
Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua. Organ ini merupakan
organ retroperitoneal dimana ginjal yang kanan letaknya agak di bawah dari ginjal yang kiri
dikarenakan pada sisi sebelah kanan terdapat organ hati. Ginjal diperdarahi oleh Arteri
renalis. Ginjal terdiri dari dua bagian utama, yaitu korteks dan medulla. Ginjal mengandung
satu sampai empat juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin. Fungsi utama dari ginjal
sendiri ialah untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh. Mekanisme kerja ginjal
hingga menghasilkan urin akan melalui serangkaian tahapan yaitu proses filtrasi glomerulus,
reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus sampai akhirnya urin akan di keluarkan dari tubuh.
Gangguan juga sering dialami oleh ginjal. Seperti gagal ginjal ataupun batu ginjal.
Kata Kunci: Ginjal, keseimbangan, filtrasi, reabsorsi, sekresi.
Abstract:
The kidneys are bean-shaped organs are colored a deep red. This Organ is retroperitoneal
organs where the right kidney sits just a bit below from the left kidney is caused the right side
there is the liver orga.n. Kidney traversed by artery renal. The kidney consists of two main
parts, namely the cortex and medulla. The kidneys contain one to four million units which
was a framer nefron urine. The main function of the kidneys is to maintain a balance liquids
of the body. The working mechanism of the kidneys to produce urine are going through a
series of stages which the glomerulus filtration, reabsorption process of tubules and urinary
secretion of tubules until it finally will be issued from the body. Disorders also often
experienced by the kidneys. As kidney failure or kidney stones.
Key Word: Kidney, balance, reabsorsi, filtration, secretion.
Pendahuluan
Ginjal merupakan organ tubuh yang mempunyai fungsi untuk menyaring berbagai zat
makanan dari darah dan kemudian mengeluarkannya melalui urin. Ginjal adalah organ
ekskresi yang bentuknya seperti kacang. fungsi ginjal adalah mengatur air,konsentrasi garam
dalam darah, keseimbangan asam basa darah, serta ekresi bahan buangan dan kelebihan
garam. Ginjal juga berfungsi untuk mengatur tekanan darah didalam tubuh. Jika tekanan
darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan
berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekana darah ke normal, jika tekanan darah
menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah
bertambah dan tekanan darah kembali ke normal. Dalam makalah ini saya akan membahas
tentang fungsi ginjal dalam pengaturan tekanan darah.
Jarak antara kutub atas kedua ginjal kurang lebih 7 cm, jarak kutub bawah kedua
ginjal kurang lebih 11 cm sedangkan jarak kutub bawah ke crista illiaca 3-5cm. Morfologi
ginjal sendiri terbagi menjadi, ekstremitas superior dan inferior, margo medialis dan
lateralis, facies anterior dan posterior. Sama halnya dengan organ lainnya seperti paru-paru,
ginjal juga mempunyai pembungkus. Pembungkus dari ginjal sendiri terbagi menjadi 3, yaitu
capsula fibrosa, capsula adiposa, dan fascia renalis. Capsula fibrosa merupakan
pembungkus yang hanya membungkus ren dan sifatnya mudah dilepas. Sedangkan capsula
adiposa berperanuntuk mempertahankan ginjal pada tempatnya, membungkus ren dan gl.
suprarenalis serta mengandung banyak lemak.
Gambar 1.1. Morfologi ginjal2
Sementara itu, untuk menjalankan fungsinya yang lebih spesifik, ginjal memiliki bagian-
bagian utama lainnya seperti cortex dan medula. Gambar 1.2 di bawah ini menunjukkan
bagian-bagian dari ginjal.
Pendarahan Ginjal
Ginjal diperdarahi oleh A. renalis. Perjalanan vaskularisasi ginjal dapat diuraikan sebagai
berikut:
Arteri renalis dipercabangkan dari aorta abdominalis setinggi vertebra lumbalis 1-2. A.
renalis kanan lebih panjang daripada A. renalis kiri karena harus menyilang V. cava
inferior dibelakangnya. A. renalis masuk kedalam ginjal melalui hilus renalis dan
mempercabangkan dua cabang besar. Cabang pertama jalan melalui depan ginjal dan
mendarahi ginjal bagian depan. Sedangkan cabang yang kedua berjalan ke belakang
ginjal dan mendarahi ginjal bagian belakang. Kedua cabang a. renalis bagian depan dan
bagian belakang akan bertemu di lateral pada garis tengah ginjal atau disebut dengan
garis Broedel. Pembedahan ginjal dilakukan pada garis broedel karena pendarahannya
minimal. Arteri renalis berjalan diantara lobus ginjal dan bercabang lagi menjadi a.
interlobaris.3
Arteri interlobaris
Arteri interlobaris merupakan percabangan dari arteri segmentalis. Arteri ini terdapat di
antara piramida-piramida medularis dan akan bercabang lagi arteri arcuata yang akan
mengelilingi korteks dan medula, sehingga disebut a. arciformis. Setelah itu a. arcuata
mempercabangkan A. interlobularis dan berjalan sampai tepi ginjal, kemudian
mempercabangkan arteriol afferen glomerulus dan arteriol efferen glomerulus.
Pembuluh baliknya mengikuti nadinya dan akan disalurkan ke v. cava inferior untuk
kemudian dibersihkan di jantung.3
Pada bagian ini, terjadi proses filtrasi. Sewaktu darah mengalir melalui glomerulus plasma
bebas protein tersaring melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul bowman. Dalam keadaan
normal, 20 % plasma yang masuk ke glomerulus tersaring. Proses ini merupakan langkah
pertama pembentukan urin. Hasil filtrasi yang berada di kapsul bowman yang di sebut filtrat
sama dengan konstituen yang masuk ke glomerulus kecuali protein.
Ansa Henle
Ansa henle banyak dijumpai didaerah medula dengan diameter bisa mencapai
15mikron. Ansa Henle mempunyai bentuk seperti huruf ‘U’ yang mempunyai segmen tebal
dan diikuti oleh segmen tipis serta terbagi menjadi bagian descendens dan ascendens. Bagian
descendens mempunyai lumen yang kecil dengan diameter 12 mikron panjang 1-2 mm,
sedangkan bagian ascendens mempunyai lumen yang agak besar dengan panjang 9 mm
dengan diameter 30 mikron. Epitel dari ansa henle merupakan peralihan dari epitel selapis
kubus menjadi epitel selapis gepeng dan kembali lagi menjadi epitel selapis kubus.4
Pada bagian ini, terjadi proses reabsorbsi dimana air akan direabsorbsi sebesar 15%
sehingga menyebabkan Ansa Henle pars descendens bersifat hiperosmotik. Sementara itu,
pada Ansa Henle pars ascendens, hanya terjadi proses reabsorbsi terhadap NaCl sebesar 25%
sehingga menyebabkan bagian tersebut bersifat hipoosmotik.
Ductus Koligens
Tubulus koligens merupakan lanjutan dari nefron bagian tubulus konvulatus distalis
dan mengisi sebagian besar daerah medulla. Tubulus koligens bagian depan mempunyai
lumen yang kecil berdiameter sekitar 40 mikron dengan panjang 20-22 mm. Lumennya
dilapisi epithel kubus selapis, sedangkan tubulus colectivus bagian belakangnya sudah
berubah menjadi `bentuk silindris dengan diameter 200 mikron, panjangnya mencapai 30-38
mm. Pada ductus koligens, terjadi reabsorbsi air yang dibantu oleh kendali ADH serta terjadi
proses sekresi H+.4
Fungsi Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian
dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan
membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang
mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi. Fungsi utama dari ginjal kita yaitu
sebagai homeostasis, yaitu untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh manusia.
Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan asam basa,
mempertahankan osmolaritas, ekskresi sisa metabolisme seperti urea, asam urat, dan
kreatinin, pengeluaran zat beracun dari ginjal seperti polutan, zat tambahan makanan, obat-
obatan, atau zat kimia asing lain dari tubuh. Dan fungsi yang tidak kalah penting adalah
fungsi hormon.3
Terdapat dua hormon yang berperan dalam proses dasar ginjal, antara lain aldosteron
dan ADH. Hormon aldosteron bekerja di tubulus distal, fungsi fisiologis hormon aldosteron
yaitu mengatur unsur-unsur mineral antara lain Na+ dan K+, yakni terutama mengatur
reabsorpsi Na+ dan sekresi K+. Dalam hal ini apabila aldosteron meningkat, menyebabkan
reabsorpsi Na+ bertambah dan sekresi K+ bertambah pula. Aldosteron membantu ginjal
mengatur volume plasma atau cairan ekstra sel. Sedangkan ADH bekerja pada ductus
koligentes, Hormon ini mempuyai fungsi fisiologi sebagai anti diuretik dengan pekerjaan
utama untuk “retensi cairan”. Terutama untuk pengaturan volume cairan ekstra sel dan
konsentrasi Na+ dan membantu ginjal mengatur tekanan osmotik plasma.4
Tahap reabsorbsi
Proses ini terjadi di tubulus, reabsorpsi tubulus bersifat sangat selekif. Zat-zat yang
direabsorpsi tidak keluar dari tubuh melalui urin, tetapi di angkut oleh kapiler peritubular ke
sistem vena kemudian dikembalikan ke jantung. Dari 180 liter plasma yang di filtrasi setiap
hari, rata-rata 178,5 liter diserap kembali dengan 1,5 liter sisanya terus mengalir ke pelvis
ginjal untuk di keluarkan sebagai urin. Pada setiap tubulus ginjal, terdapat zat-zat yang
mengalami reabsorbsi, seperti di tubulus proksimal, antara lain, glukosa, asam amino, urea
dan air. Sedangkan di ansa henle dan tubulus distal terdapat reabsorbsi air, dan NaCl.
Sejumlah besar molekul organik yang mengandung nutrisi misalnya glukosa dan asam
amino difiltras setiap hari karena zat-zat ini secara normal direabsorpsi seluruhnya ke darah
oleh tubulus proksimal. Glukosa dan asam amino diangkut melalui transport aktif.6
Tahap sekresi
Sekresi tubulus mengacu pada perpindahan selektif zat-zat dari darah
kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus, merupakan rute kedua bagi zat dari darah untuk
masuk kedalam tubulus ginjal. Sekresi tubulus dapat dipandang sebagai mekanisme
tambahan yang meningkatkan eliminasi zat-zat tersebut dari tubuh. Semua zat yang masuk ke
cairan tubulus, baik melalui fitrasi glomerulus maupun sekresi tubulus dan tidak direabsorpsi
akan dieliminasi dalam urin.
Sekresi tubulus melibatkan transportasi transepitel seperti yang dilakukan reabsorpsi tubulus,
tetapi langkah-langkahnya berlawanan arah. Seperti reabsorpsi, sekresi tubulus dapat
aktif atau pasif. Bahan yang paling penting yang disekresikan oleh tubulus adalah ion
hidrogen(H+), ion kalium (K+), serta anion dan kation organik, yang banyak diantaranya
adalah senyawa-senyawa yang asing bagi tubuh.6
Sekresi Ion Hidrogen. Sekresi hidrogen ginjal sangatlah penting dalam pengaturan
keseimbangan asam-basa tubuh.
Sekresi ion Kalium. Ion kalium adalah contoh zat yang secara selektif berpindah
dengan arah berlawanan di berbagai bagian tubulus. Zat ini secara aktif direabsorpsi
di tubulus proksimal dan secara aktif disekresi di tubulus distal dan pengumpul.
Sekresi anion dan kation organik. Tubulus proksimal mengandung dua jenis pembawa
sekretorik yang terpisah, satu untuk sekresi anion organik dan suatu sistem terpisah
untuk sekresi kation organik.5,6
Pengaktifan sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron
Daftar Pustaka
1. Slonane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.h.318-9.
2. Guyton, A.C., and Hall, J.E., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th ed, Jakarta:
EGC, h. 231-237 dan 326-327
3. O’Callagahan, C.A., 2007. At a Glance Sistem Ginjal. 2th ed. Jakarta: Erlangga, h. 94-95
4. Fawcett D. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.h.650.
5. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed.20. Jakarta: EGC; 2002.h.62-72.
6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari Sel ke Sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.h.554-
72.
7. Tessy, A., 2009. Hipertensi Pada Penyakit Ginjal. In: Sudoyo, A.W., Setiyobudi, B.,
Alwi, I., Simadibarata, M., Setiati, S., 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II. 5th
ed, Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam, h. 1086-1089.