2, Desember 2015
ISSN: 2460-738X (Cetak)
Abstrak – Beberapa staff, dosen, dan mahasiswa (Billing) yang dapat digunakan oleh semua
mengeluhkan lambatnya akses layanan internet civitas UIN Suska Riau yang telah mendaftar di
yang mereka dapatkan, sehingga perlu Puskom.
dilakukan penelitian pengukuran Quality of Id pengguna yang didaftarkan dapat
Service (QoS) jaringan internet UIN Suska digunakan di setiap gedung UIN Suska Riau yang
Riau menggunakan standar QoS ETSI. memiliki fasilitas Wi-Fi dengan bandwidth
Parameter yang digunakan adalah 384Kbps untuk id staff/dosen, dan 128Kbps
Throughput, Delay, Jitter, Packet Loss yang untuk id mahasiswa yang diatur secara statik.
diuji pada layanan social media, e- mail, file Namun beberapa staff, dosen dan mahasiswa
download, dan streaming. Account yang yang menggunakan layanan internet UIN Suska
digunakan adalah account staff/dosen dengan Riau mengeluhkan lambatnya akses internet
bandwidth 384Kbps dan mahasiswa dengan yang mereka dapatkan. Berikut data grafik
bandwidth 128Kbps. Pengujian dilakukan pada tingginya packet loss menggunakan account
jam sibuk antara jam 10.00 WIB sampai jam mahasiswa, seperti yang terlihat pada Gambar 1.
15.00 WIB dan jam sepi jam 15.00 sampai jam
17.30. Berdasarkan hasil pengujian empat
parameter QoS yang digunakan, diperoleh
kesimpulan bahwa tiga dari empat parameter
uji pada account mahasiswa tergolong pada
kategori Buruk dan account staff/dosen
tergolong pada kategori Sedang. Gambar 1. Packet Loss detik.com
menggunakan account mahasiswa
Kata kunci – Account, Delay, ETSI, Jitter, Packet
Loss, QoS, Throughput. Pada Grafik 1. traffic packet loss diatas
persentase packet loss yang terjadi saat mengakses
detik.com sebesar 29% dengan response time
PENDAHULUAN 1000ms, jika dibandingkan dengan standar packet
loss ETSI maka packet loss tersebut tergolong
Jaringan internet merupakan kebutuhan pada kualitas layanan yang buruk karena besar
penting dalam sebuah instansi pendidikan, yang packet loss lebih dari 25%.
akan digunakan oleh staff, pengajar, pelajar atau Quality of Service (QoS) merupakan
bahkan masyakat umum yang memiliki keperluan teknologi yang memungkinkan administrator
dalam instansi tersebut. UIN Suska Riau telah jaringan untuk menangani berbagai efek dari
memiliki fasilitas internet yang dapat diakses terjadinya kongesti pada lalu lintas aliran paket dari
disemua gedung utama. berbagai layanan untuk memanfaatkan sumber
Berdasarkan data yang diperoleh dari daya jaringan secara optimal, dibandingkan dengan
Divisi Komunikasi Data dan Jaringan Puskom, menambah kapasitas fisik jaringan tersebut.
saat ini UIN Suska Riau memiliki bandwidth Flannagan dkk (2003) mendefinisikan bahwa QoS
45Mbps yang diperoleh dari ISP yaitu Telkom. adalah teknik untuk mengelola bandwidth, delay,
Bandwidth tersebut dikelola oleh Puskom yang jitter, dan paket loss untuk aliran paket dalam
dialokasikan untuk beberapa kebutuhan yaitu: jaringan. Tujuan dari mekanisme QoS adalah
Server sebesar 10Mbps, Akademik Rektorat mempengaruhi setidaknya satu diantara empat
sebesar 5Mbps, Fakultas Sains dan Teknologi parameter dasar QoS yang telah ditentukan.
sebesar 5Mbps, Pusat Bahasa sebesar 5Mbps, Penelitian pengukuran kualitas layanan
Fakultas Tarbiyah sebesar 2Mbps, Perpustakaan dengan QoS telah banyak dilakukan oleh
sebesar 2Mbps, Puskom 2Mbps, dan sisa dari peneliti sebelumnya, tidak hanya pada layanan
bandwidth tersebut dikelola dalam sebuah sistem internet tapi juga pada layanan- layanan yang
behubungan dengan jaringan komputer lainnya
67
Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Desember 2015
ISSN: 2460-738X (Cetak)
seperti VoIP, video confrence, serta teknologi- 3. Pengendalian lalu lintas paket untuk membatasi
teknologi media komunikasi lain. Fatoni pada dan mengendalikan pengiriman paket- paket data.
tahun 2010, menyimpulkan bahwa faktor-faktor 4. Pensinyalan untuk mengendalikan fungsi-
yang mempengaruhi jaringan intranet Bina Darma fungsi perangkat yang mendukung komunikasi
adalah redaman, distorsi dan noise, serta kapasitas di dalam jaringan IP.
bandwidth yang tersedia juga berpengaruh
terhadap QoS pada penelitiannya di jurnal Analisis Tabel 1. Indeks Parameter QoS
Kualitas Layanan Jaringan Internet (Studi Kasus Nilai Persentase (%) Indeks
Universitas Bina Dharma). Jurnal Analisis QoS
3,8 - 4 95 - 100 Sangat Bagus
Pada Jaringan Internet (Studi Kasus: Fakultas
Teknik Universistas Tanjungpura) oleh Yanto pada 3 - 3,79 75 - 94,75 Bagus
tahun 2013 menyimpulkan bahwa perbaikan QoS
2 - 2,99 50 - 74,75 Sedang
yang cocok digunakan pada jaringan tersebut
adalah Integrated Service (IntServ). 1 - 1,99 25 - 49,75 Buruk
Berdasarkan latar belakang diatas penulis (Sumber: ETSI 1999-2006)
tetarik melakukan penelitian pada jaringan internet
UIN Suska Riau dengan mengguji kualitas layanan Parameter QoS yang digunakan
internet menggunakan parameter uji troughput, 1. Throughput
delay, jitter, dan packet loss, untuk dapat Throughput merupakan jumlah total
menjadi bahan informasi dan kajian bagi pihak kedatangan paket yang sukses yang diamati pada
pengelola terhadap kualitas jaringan internet UIN destination selama interval waktu tertentu dibagi
Suska Riau dalam menunjang layanan pendidikan oleh durasi interval waktu tersebut. Throughput
berbasis ITC (Information Communication merupakan kemampuan sebenarnya suatu jaringan
Technology) dalam melakukan pengiriman data. Biasanya
throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth
karena throughput memang bisa disebut juga
LANDASAN TEORI dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya.
Bandwidth lebih bersifat fix sementara throughput
QoS (Quality of Service) sifatnya adalah dinamis tergantung trafik yang
Flannagan dkk (2003) mendefinisikan sedang terjadi.
bahwa QoS adalah teknik untuk mengelola
bandwidth, delay, jitter, dan paket loss untuk aliran Tabel 2. Kategori throughput
dalam jaringan. Tujuan dari mekanisme QoS Kategori
Indek Throughput
adalah mempengaruhi setidaknya satu diantara Throughput
empat parameter dasar QoS yang telah ditentukan. Sangat Bagus 76%-100 % 4
QoS didesain untuk membantu end user Bagus 51%-75 % 3
(client) menjadi lebih produktif dengan Sedang 26-50 % 2
memastikan bahwa user mendapatkan performansi
Buruk < 25 % 1
yang handal dari aplikasi-aplikasi berbasis
jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan (Sumber: ETSI 1999-2006)
untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada
trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang 2. Packet loss
berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan Packet loss didefinisikan sebagai
yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet kegagalan transmisi paket IP mencapai tujuannya.
secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah Kegagalan paket tersebut mencapai tujuan, dapat
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan disebabkan oleh beberapa kemungkinkan,
yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur diantaranya yaitu:
yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk - Terjadinya overload trafik didalam jaringan.
mendefinisikan atribut-atribut layanan yang - Tabrakan (congestion) dalam jaringan.
disediakan, baik secara kualitatif maupun - Error yang terjadi pada media fisik.
kuantitatif. - Kegagalan yang terjadi pada sisi penerima
Fungsi-fungsi QoS dijelaskan sebagai antara lain bisa disebabkan karena overflow
berikut: yang terjadi pada buffer.
1. Pengkelasan paket untuk menyediakan Di dalam implementasi jaringan IP, nilai
pelayanan yang berbeda-beda untuk kelas paket loss ini diharapkan mempunyai nilai yang
paket yang berbeda-beda. minimum. Secara umum terdapat empat kategori
2. Penanganan kongesti untuk memenuhi dan penurunan performansi jaringan berdasarkan nilai
menangani kebutuhan layanan yang berbeda- beda. packet loss yaitu seperti tampak pada tabel berikut:
68
Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Desember 2015
ISSN: 2460-738X (Cetak)
69
Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Desember 2015
ISSN: 2460-738X (Cetak)
D. Fase Analitik
Mengolah dan menganalisis data hasil
penelitian. Data yang dikumpulkan dari lapangan
diolah dan dianalisis serta dilakukan evaluasi
Gambar 2. Tahapan penelitian kuantitatif terhadap hasil-hasil penelitian untuk menemukan
kesimpulan-kesimpulan dari hasil penelitian yang
A. Fase Konseptual dilakukan. Adapun Kegiatan yang dilakukan pada
Fase konseptual adalah fase awal fase analitik ini adalah:
dimulainya penelitian, beberapa kegiatan utama a. Menghitung nilai delay, jitter, packet loss dan
pada fase ini adalah: througput yang diperoleh dari fase empirik.
a. Identifikasi masalah: Memahami permasalahan b. Mengevaluasi nilai parameter yang telah
yang terjadi, mengenali tujuan dari penelitian dihitung terhadap standar QoS ETSI.
serta membuat batas-batas penelitian agar
jelasnya ruang lingkup dari penelitian. E. Fase Diseminasi
b. Studi literatur: Menelusuri teori-teori yang Membuat laporan hasil penelitian agar hasil
berhubungan dengan permasalahn penelitian penelitian dapat dibaca, dimengerti dan mudah
yang bersumber dari wawancara, diskusi, buku, dipahami oleh pembaca.
junal, artikel internet serta jurnal-jurnal yang
terkait yang dapat mendukung pemecahan
masalah dalam penelitian. ANALISA DAN PEMBAHASAN KONDISI
JARINGAN UIN SUSKA RIAU
B. Fase Perancangan
Mendesain paramater penelitian dan model UIN Suska Riau memeliki areal yang cukup
penelitian. Setelah masalah penelitian luas karena memilki banyak gedung sehingga
diformulasikan maka peneliti mendesain penghubung komunikasi antar gedung tersebut
rancangan penelitian, baik desain parameter cukup kompleks. Berikut gambar topologi jaringan
maupun model parameter penelitian, yang akan yang ada di UIN Suska Riau pada bulan April
menuntun pelaksanaan penelitian mulai awal 2013:
sampai akhir penelitian. Adapun rancangan yang
dilakukan adalah:
a. Mendeskripsikan model penelitian,
menggambarkan penelitian yang akan
dikerjakan, serta menjelaskan proses yang akan
dilaksanakan sehingga mempermudah
pemahaman terhadap penelitian yang akan
dikerjakan.
b. Merancang kebutuhan dalam penelitian,
merancang kebutuhan- kebutuhan terhadap
perangkat keras dan lunak yang akan digunkan
dalam penelitian.
c. Merancang parameter-parameter yang
diperlukan dalam penelitian. Gambar 3. Topologi jaringan UIN Suska Riau
C. Fase Empirik
Pada Gambar 3, UIN Suska Riau
Kegiatan pada fase ini adalah pengumpulan
menggunakan topologi ring pada jaringan
data, penyiapan data untuk analisis. Pengumpulan
backbone untuk menghubungkan setiap gedung
data dilakukan dengan cara melakukan pengujian
utama yang ada didalam lingkungan UIN Suska
secara end to end sesuai pada tempat dan waktu
Riau. Berdasarkan data yang diperoleh dari Divisi
yang telah ditentukan. Adapun Kegiatan yang
Komunikasi Data dan Jaringan Puskom, saat ini
dilakukan pada fase empirik ini adalah:
UIN Suska Riau memiliki bandwidth 45Mbps
70
Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Desember 2015
ISSN: 2460-738X (Cetak)
71
Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Desember 2015
ISSN: 2460-738X (Cetak)
72
Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Desember 2015
ISSN: 2460-738X (Cetak)
73
Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Desember 2015
ISSN: 2460-738X (Cetak)
KESIMPULAN
Fakultas Psikologi facebook 3 3
gmail 3 2 Berdasarkan hasil penelitian analisa QoS
filehippo 1 3 jaringan internet UIN Suska Riau diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
youtube 2 1 1. Account Mahasiswa 128Kbps tergolong pada
kategori QoS Buruk berdasarkan tiga dari
empat parameter uji yaitu:
Fakultas Sains dan facebook 3 3
a. Throughput: paramenter throughput untuk
Teknologi gmail 3 3 acount mahasiswa tergolong pada kualitas
filehippo 3 3 yang Bagus yaitu rata- rata pada jam sibuk
dan jam sepi dengan indeks 3,25.
youtube 1 2
b. Delay: parameter delay untuk acount
mahasiswa tergolong pada kualitas Buruk
Fakultas Syari’ah facebook 3 3 pada jam sibuk dan sepi yaitu rata-rata
dan Ilmu Hukum indeks 1,57 pada jam sibuk dan 1,71 pada
gmail 2 3
jam sepi.
filehippo 3 3 c. Jitter: parameter jitter untuk acount
youtube 3 3 mahasiswa tergolong pada kualitas Buruk
pada jam sibuk dan sepi yaitu rata-rata
74
Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Desember 2015
ISSN: 2460-738X (Cetak)
75
Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Desember 2015
ISSN: 2460-738X (Cetak)
76