PENDAHULUAN
Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yang
bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1
- 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel
terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan
kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga
dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).
1.4 Manfaat
1. Menambah wawasan pengetahuan siswa terkait proses pembuatan sistem
koloid
1
2. Memberikan informasi yang dapat menunjang proses pembelajaran terkait
sistem koloid
2
BAB II
PEMBAHASAN
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat
atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase
terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium
pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran
yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu
partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari
serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat
banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dan lain-lain.
Jika kita campurkan air dengan sirup maka sirup akan terdispersi
(bercampur) dengan air secara homogen (bening) Jika didiamkan, campuran itu
tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa maupun
penyaringan yang lembut (penyaringan mikro). Secara makroskopis maupun
mikroskopis campuran ini tampak homogen, tidak dapat dibedakan mana yang air
dan mana yang sirup. Campuran seperti inilah yang disebut larutan.
3
Jika kita campurkan susu (misalnya, susu instan) dengan air, ternyata susu
"larut" tetapi "larutan" itu tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan,
campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan
(hasil penyaringan tetap keruh). Secara makroskopis campuran ini tampak
homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat
dibedakan partikel-partikel lemak susu yang tersebar di dalam air. Campuran
seperti inilah yang disebut koloid.
Jika kita campurkan air dengan pasir maka pasir akan terdispersi
(bercampur) dengan air secara heterogen dan langsung memisah antara air
dengan pasir, yang keadaannya pasir akan mengendap di dasar air dan dapat
dipisahkan dengan penyaringan biasa, bahkan dapat dipisahkan dengan cara
dituang perlahan-lahan. Secara makroskopis campuran ini sudah tampak hetrogen,
dapat dibedakan mana yang air dan mana yang pasir. Campuran seperti inilah
yang disebut suspensi.
Jadi, koloid tergolong campuran heterogen (dua fase) dan stabil. Zat yang
didipersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk
mendispersikan zat disebut medium dispersi. Fase terdispersi
bersifat diskontinu (terputus-putus), sedangkan medium dispersi bersifat kontinu.
4
yang sudah berukuran koloid selanjutnya didispersikan ke dalam medium
pendispersi. Cara mekanik, contohnya pengilingan kacang kedelai pada
pembuatan tahu dan kecap. Pembuatan cat di industri, caranya bahan cat digiling
kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi, seperti air. Teknik
penumbukan dan pengadukan banyak digunakan dalam pembuatan makanan,
seperti kue tart dan mayones. Kuning telur, margarin, dan gula pasir yang sudah
dihaluskan, kemudian dicampurkan dan diaduk menjadi koloid. Industri makanan,
yaitu pada pembuatan es krim, jus buah, selai dan lainnya. Industri kimia, yaitu
pada pembuatan cat, zat pewarna, pasta gigi, dan detergen.
5
3. Sol NiS dapat dibuat dengan cara menambahkan H2S pada endapan
NiS.
d. Pembuatan Koloid dengan Cara Homogenisasi
Pembuatan koloid jenis emulsi dapat dilakukan dengan menggunakan
mesin penghomogen sampai berukuran koloid. Cara ini digunakan pada
pembuatan susu. Partikel lemak dari susu diperkecil sampai berukuran koloid
dengan cara melewatkan melalui lubang berpori dengan tekanan tinggi. Jika
ukuran partikel sudah sesuai ukuran koloid, selanjutnya didispersikan ke dalam
medium pendispersi.
6
sebab partikel belerang akan tumbuh terus menjadi suspensi kasar dan
mengendap.
1) Pembuatan sol belerang dari reaksi redoks antara gas H 2 S dengan larutan
SO 2 .
2) Pembuatan sol emas dari larutan AuCl3 dengan larutan encer formalin
(HCHO). Persamaan reaksinya:
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat
atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase
terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain
(medium pendispersi/ pemecah).
3.2 Saran