TAHUN 2013”
BAB II
TELAAH PUSTAKA
sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi pemaparan
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
adalah lembaga atau badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dan
menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat. Selain itu badan usaha ini
9
10
memiliki fungsi untuk memperlancar lalu lintas pembayaran. Dalam arti badan
usaha yang memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran
uang.
berikut.
a. Likuiditas
b. Solvabilitas
tersebut bubar, atau dapat melunasinya dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
c. Rentabilitas
d. Soliditas
11
1. Bank Umum
Bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, antara lain
b. Memberikan kredit
12
b. Menyalurkan dana dalam bentuk transaksi jual beli, bagi hasil, sewa
menyewa
b. Memberikan kredit
mudharabah
b. Menyalurkan dana dalam bentuk transaksi jual beli, sewa menyewa, dan
pembiayaan
efisiensi dan kualitas pendapatan bank secara benar dan akurat Veithzal
semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan aset. ROA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah berkisar
bank dalam menutup penurunan aktiva sebagai akibat kerugian yang diderita
bank, besar kecilnya CAR ditentukan oleh kemampuan bank menghasilkan laba
serta komposisi pengalokasian dana pada aktiva sesuai dengan tingkat risikonya
Veithzal (2013:473). Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP
Dasar (PID) bahwa rasio CAR memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional,
14
dan risiko pasar. CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah minimal 8%
dan sejalan dengan standar yang ditetapkan oleh Bank of International Settlements
(BIS).
M dal ank
AR
Akti a ertimbang Menurut Risik A MR
dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank
kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya atau dengan kata lain,
bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang hendak menarik kembali
dana yang telah disalurkan oleh bank berupa kredit. Oleh karena itu, semakin
tersebut hal ini sebagai akibat jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai
Maksimal LDR yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah 110%.
pihak ketiga (tidak termasuk antar bank). Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK)
Irmawati dan Dewi Kartika Sari (2014), melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Pengaruh AR, R, dan NIM terhadap ROA studi kasus pada P
Bank Mandiri (Persero) Tbk 2008-2 2”. ujuan dari penelitian ini adalah untuk
(LDR) dan Net Interest Margin (NIM) berpengaruh secara simultan (bersama-
sama), memiliki pengaruh secara parsial dan variabel manakah yang paling
dominan terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Mandiri (Persero)
periode 2008-2012. Hasil dari penelitian ini menyatakan, secara simultan CAR,
LDR, dan NIM berpengaruh terhadap ROA. CAR dan NIM secara parsial tidak
Penelitian lain juga dilakukan oleh Dwihilda Rezha Mitasari (2013) dengan
Deposite Ratio, Net Interest Margin Dan BOPO Terhadap Tingkat Profitabilitas
Bank”. ujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM),
Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio
(LDR) terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
16
(NPL), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara
(ROA) pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode
sisanya 25,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam
model penelitian.
penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),
Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional
terhadap kinerja bank yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA). Hasil
signifikan terhadap ROA, sedangkan variable CAR dan LDR berpengaruh tidak
pada saat itu memiliki profitabilitas yang baik, dengan kualitas aktiva produktif
(NPL) terjaga dengan baik, NIM yang cukup tinggi, tingkat efisiensi (BOPO)
yang baik, penyaluran dana dalam bentuk kredit belum efektif menyebabkan LDR
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Bank umum pada saat itu belum
memanfaatkan secara optimal potensi modal yang dimiliki, namun karena tingkat
17
kecukupan modal dapat dikatakan tinggi, maka CAR tidak perpengaruh signifikan
terhadap ROA.
adalah untuk menguji pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasi terhadap
Pendapatan Operasi (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return
On Asset (ROA). Hasil penelitian ini adalah CAR dan LDR berpengaruh positif
Penelitian lain juga dilakukan oleh Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita Sari
(2011), dengan judul “Analisis Tingkat Kecukupan Modal dan LDR terhadap
secara parsial dan simultan Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan Loan to
Deposit Ratio (LDR). Hasil penelitian ini adalah CAR, dan LDR berpengaruh
Tabel 2.1
Persamaan
Variabel dan
Nama Peneliti Judul Metode Hasil
yang Perbedaan
(Tahun) Penelitian Analisis Penelitian
Digunakan dengan
Penelitian ini
Persamaan :
CAR, LDR, Analisa yang
dan NIM sama, serta
berpengaruh terdapat
secara Variabel CAR
Analisis simultan (X), dan LDR
Pengaruh terhadap (X) dan ROA
Irmawati dan
CAR, ROA (Y)
Dewi Kartika
LDR, dan
Sari (2014). Perbedaan :
NIM CAR dan
Jurnal Seminar Y = ROA Tidak terdapat
terhadap Analisis NIM tidak
Nasional dan Variabel
Call for Paper
ROA X = CAR, Regresi berpengaruh
independen
(Sancall
(studi LDR, dan Liniear secara
kasus pada Berganda parsial NIM, sampel
2014), Hal. NIM
PT Bank terhadap yang
272-280 ISBN digunakan
Mandiri ROA
: 978-602- hanya 1 bank
(Persero)
70429-1-9 LDR (BANK
Tbk 2008-
2012 memiliki MANDIRI),
berpengaruh dan sampel
dominan bank yang
terhadap digunakan dari
ROA tahun 2008 s.d
2012
Persamaan :
Esther NPL, NIM Analisa yang
Novelina dan BOPO sama, serta
Hutagalung berpengaruh terdapat
(2013), Jurnal signifikan Variabel CAR
Fakultas terhadap (X), LDR (X),
Analisa
Ekonomi dan ROA, dan ROA (Y)
Rasio Y = ROA
Bisnis
Keuangan Analisis Perbedaan :
Universitas X = CAR, Regresi CAR dan
terhadap Variabel
Brawijaya NPL, NIM, Liniear LDR
Kinerja independen
Malang. BOPO, dan Berganda berpengaruh
Bank NPL, NIM,
Terakreditasi LDR tidak
Umum di dan BOPO,
SK DIRJEN signifikan
Indonesia dan sampel
DIKTI NO terhadap
66b/DIKTI/K ROA bank yang
EP/2011 digunakan dari
ISSN: 1693- tahun 2007 s.d
5241 2011 (10
bank)
Persamaan :
Analisa yang
sama, serta
Hiras Pasaribu
dan Rosa Analisis CAR, dan terdapat
Variabel CAR
Luxita Sari Tingkat LDR
(2011), Kecukupa Y = ROA Analisis berpengaruh dan LDR (X)
n Modal Regresi secara dan ROA (Y)
Hal. 114 – dan LDR X = CAR, Liniear simultan Perbedaan :
125 Vol. 4. terhadap dan LDR Berganda dan parsial sampel bank
No. 2 Juli Profitabilit terhadap yang
2011 as ROA digunakan dari
tahun 2004 s.d
2008 (10
Bank)
suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban-
profitabilitas (ROA) perbankan adalah CAR dan LDR yang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
CAR (X1)
ROA (Y)
LDR (X2)
Keterangan :
Hip tesis merupakan gabungan dari kata ”hipo” yang artinya dibawah, dan
”tesis” yang artinya kebenaran. ecara keseluruhan hip tesis berarti dibawah
kebenaran (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran
bahwa “hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya
Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to
Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to
METODE PENELITIAN
untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui”, Marg n
(2010:105).
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya.
Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah bank umum yang
Sampel yang digunakan adalah data kuantitatif atau data yang diukur dalam
skala numerik. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah
masyarakat pengguna data. Data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari
23
24
bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan
2. Perbankan yang memiliki total aset per Desember 2013 diatas Rp 100 Triliun.
3. Perbankan yang masih beroperasi paling lambat pada tahun 2011 (tidak
adalah sebanyak 41 Bank dan yang memenuhi kriteria di atas sebanyak 8 bank.
Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
Untuk selengkapnya, jumlah dan nama bank akan disajikan pada tabel 3.1 berikut
ini :
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
Variabel merupakan atribut dari sekelompok orang atau obyek yang mempunyai
a. Variabel Dependen
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas. Disebut
juga sebagai variabel respon, output, kriteria, konsekuen, atau variabel terikat.
Variabel Dependen (Y) dalam penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang
b. Variabel Independen
penelitian ini adalah Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy
Ratio (CAR), dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR).
Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan asset Veithzal, dkk (2013:480). ROA yang ditetapkan oleh Bank
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
operasional, dan risiko pasar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.
11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009. CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
M dal ank
AR
Akti a ertimbang Menurut Risik A MR
perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh
dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Semakin tinggi rasio tersebut, maka makin rendah likuiditas bank
tersebut Veithzal, dkk (2013:484). Maksimal LDR yang telah ditetapkan oleh
Tabel 3.2
Rasio antara
ROA = Laba sebelum
Profitabilitas Laba sebelum
1 Pajak / rata-rata total Rasio
(Y) pajak terhadap
assets x 100%
total aset
Rasio antara
Kecukupan CAR = Modal Bank /
modal sendiri
Modal yang Aktiva Tertimbang
2 terhadap aktiva Rasio
diukur dengan Menurut Risiko
tertimbang
CAR (X1) (ATMR) x 100%
menurut risiko
Rasio antara
Likuiditas LDR = Jumlah Kredit
kredit yang
yang diukur yang Diberikan / Dana
diberikan
3 Rasio
dengan LDR Pihak Ketiga+Equity
terhadap total
(X2) x 100%
dana
29
sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari bank umum yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Populasi yang
menjadi objek penelitian ini adalah bank umum yang beroperasi di Indonesia
yaitu sebanyak 41 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2013. Sampel yang menjadi objek penelitian ini adalah data
sekunder berupa laporan keuangan tahunan publikasi (Annual Report) dari 8 bank
umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan tahun
2013.
Guna melengkapi kajian pustaka yang relevan maka dalam penelitian ini
juga dikumpulkan bahan dari berbagai sumber bacaan seperti dari buku-buku
yang diterbitkan, literatur, jurnal riset, surat kabar, skripsi, dan tesis.
Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif dengan metode
analisis regresi liniear berganda karena ada satu variable terikat dan variable
bebasnya lebih dari satu. Analisis regresi liniear berganda yang dinyatakan
dibantu dengan program Statistical Package Social Sciences (SPSS) versi 20.0
persamaan yang menghubungkan antara suatu variabel tidak bebas (Y) dengan
variabel bebas (X) dan sekaligus untuk menentukan nilai ramalan atau dugaannya.
Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Profitabilitas (ROA).
Y = a + b1X1 + b1X1 + e
Keterangan :
a = Konstanta
e = Error random
31
Membandingkan thitung dengan ttabel, nilai thitung dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan :
1. Bila thitung < ttabel dan -thitung < -ttabel, variabel independen (bebas) secara
2. Bila thitung > ttabel dan -thitung > -ttabel, variabel independen (bebas) secara
Uji Simultan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas X1,
X2 yaitu CAR dan LDR secara bersama-sama yang digunakan agar mampu
rumus :
Keterangan :
R2 = Koefisien Determinasi
N = Banyaknya Observasi
ANALISIS DATA
kebijakan moneter.
Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)
merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa
memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan
Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivative. Bursa hasil
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum
yang beroperasi di Indonesia yaitu sebanyak 41 bank yang terdaftar di Bursa Efek
adalah sebanyak 41 Bank dan yang memenuhi kriteria di atas sebanyak 8 bank.
yaitu metode pemilihan sampel dengan kriteria tertentu sampel. Sampel dalam
33
34
Bank didirikan tahun 1971 dan memperoleh izin sebagai bank devisa tahun
1972, Bank Pan Indonesia Tbk merupakan hasil merger Bank Kemakmuran, Bank
Industri Djaja Indonesia dan Bank Industri & Dagang Indonesia. Mempunyai misi
“Mentransformasi Bank Pan Indonesia Tbk menjadi salah satu bank konsumer
Indonesia pada tahun 1982. Dengan fundamental yang kuat, Bank Pan Indonesia
Tbk berhasil melewati krisis keuangan Asia 1998 sebagai Bank Kategori A, dan
pelayanan personal, Bank Pan Indonesia Tbk memanfaatkan reputasi yang telah
salah satu bank SME terdepan di Indonesia, serta membangun basis nasabah ritel
yang kuat. Melalui beragam produk dan layanan di segmen perbankan Konsumer,
SME dan Mikro, Komersial, Korporat, dan Tresuri, Bank Pan Indonesia Tbk terus
menjaga komitmen untuk tumbuh dengan kompetensi yang telah teruji dalam
Sektor Keuangan oleh Bisnis Indonesia Award 2013, dan Peringkat 2 “Risk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk atau lebih dikenal BII, didirikan pada
15 Mei 1959. Setelah mendapat ijin sebagai bank devisa pada 1988, BII
mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek surabaya
(sekarang Bursa Efek Indonesia) pada 1989. Sejak menjadi perusahaan publik, BII
tumbuh menjadi salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia. Dengan Visi
dan salah satu grup keuangan terkemuka di ASEAN, mengakuisisi BII melalui
(labuan) Sdn. Bhd. (MOCS). Sejak saat itu, Maybank menjadi pemegang saham
utama BII melalui dua anak perusahaannya, Sorak Financial Holdings Pte. Ltd.
internasional dan cabang yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia serta dua
cabang luar negeri di Mauritius dan Mumbai. BII juga mengembangkan layanan
e-banking melalui BII Mobile Banking, BII Internet Banking, Mobil kas keliling,
ATM dan CDM (Cash Deposit Machine) yang terkoneksi dengan lebih dari
20.000 ATM tergabung dalam jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO,
CIRRUS dan terhubung dengan 3.500 ATM Maybank di Singapura dan Malaysia
individu maupun korporasi melalui Retail Banking, Business Banking, dan Global
Banking, serta pembiayaan otomotif melalui entitas anak WOM Finance untuk
kendaraan roda dua dan BII Finance untuk kendaraan roda empat.
Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama
Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun
Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang
terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya
layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas
37
dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi
Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun 1989. Keputusan
dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Langkah ini menjadi
pemegang saham mayoritas Bank CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di
Berhad (CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB
berpindah tangan menjadi milik CIMB Group pada tanggal 28 Oktober 2008
Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group)
sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single
Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan
ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada
bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi Bank CIMB Niaga.
Hak Asasi Manusia di bulan Oktober 2008. LippoBank secara resmi bergabung ke
dalam Bank CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau LD1)
lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. Bank CIMB Niaga kini
CIMB Niaga menjadi bank terbesar ke-5 dari sisi aset, pendanaan, kredit dan
menempatkan perhatian utama kepada nasabah dan semangat untuk terus unggul,
Bank CIMB Niaga akan terus memanfaatkan seluruh daya yang dimilikinya untuk
nilai inti Bank CIMB Niaga dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi bagi
PT Bank CIMB Niaga, Tbk bertindak sebagai agen penjual efek Reksa
anam n berasal dari kata “dana m neter” dan pertama kali digunakan pada
dikenal dengan “Paket Okt ber 988” atau PA O 88. ujuan utama PA O 88
swasta domestik baru dan bank joint-venture. Sebagai hasil dari reformasi ini,
Bank Danamon menjadi salah satu bank valuta asing pertama di Indonesia, dan
posisi ini dengan menjadi organisasi yang berpusat pada nasabah; yang melayani
teknologi kelas dunia. Sejalan dengan upaya ini, Danamon beraspirasi menjadi
perusahaan pilihan untuk berkarya dan dihormati oleh semua pihak pemangku
40
usahanya, mulai dari mass market, perbankan komersial dan UKM, perbankan
ritel, bisnis kartu kredit, perbankan syariah, perbankan korporasi, tresuri, pasar
modal dan lembaga keuangan, serta Adira Finance. Pada 2004 Danamon juga
membangun bisnis asuransi dan bisnis keuangan rumah tangga lewat Adira
Insurance dan Adira Kredit (dulunya Adira Quantum). Pembelian bisnis kartu
Sebagai surviving entity dari peleburan 9 Bank Taken Over (BTO) pada
masa krisis keuangan Asia di akhir 1990-an, Danamon telah bangkit menjadi
salah satu bank swasta terbesar dan terkuat di Asia. Didukung oleh lebih dari 50
dengan jaringan sejumlah sekitar 2.074 pada akhir Maret 2015, terdiri dari antara
lain kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) dan unit
Negara Indonesia Tbk yang berdiri pada tahun 1946 mengawali sejarahnya
dengan menjalankan fungsi bank sentral. Visi Bank Negara Indonesia Tbk
menjadi bank yang unggul, terkemuka, dan terdepan dalam layanan dan kinerja.
Baru pada tahun 1955, Bank Negara Indonesia Tbk meninggalkan fungsinya
sebagai bank sentral dan beroperasi sebagai bank komersial. Bank Negara
Indonesia Tbk merupakan bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pertama
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1996. Untuk memperkuat struktur
keuangan dan daya saingnya di tengah industry perbankan nasional, Bank Negara
2007, dan penawaran umum saham terbatas di tahun 2010. Saat ini, 60% saham-
saham Bank Negara Indonesia Tbk dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia,
sedangkan 40% sisanya dimiliki oleh masyarakat, baik individu maupun institusi,
Indonesia Tbk kini tercatat sebagai bank nasional terbesar ke-4 di Indonesia,
dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Dalam
didukung oleh sejumlah anak perusahaan, yakni Bank BNI Syariah, BNI Multi
Visi Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar
bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan
perseorangan. Perbankan transaksi tetap menjadi bisnis inti Bank Central Asia
Tbk. Perbankan transaksi merupakan salah satu kekuatan utama Bank Central
Asia Tbk dan memberikan fondasi yang kokoh dalam penghimpunan dana serta
yang berbeda untuk setiap segmen nasabah. Bank Central Asia Tbk secara
Dividen Paling Konsisten pada tahun 2013, dan The Forbes Global 2000 BCA
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program
bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur
menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang
hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun
secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling
seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Salah satu prestasi Bank
secara menyeluruh. Bank Mandiri mewarisi total 9 core banking system yang
tahun dan dana sebesar US$ 200 Juta demi mengembangkan program untuk
Sesuai dengan visi kami, Bank Mandiri memasuki segmen bisnis yang
institusi perbankan yang komprehensif. Untuk itu, Bank Mandiri berfokus pada
segmen korporasi, komersial, mikro & ritel, serta pembiayaan konsumen dengan
strategi yang berbeda di setiap bisnisnya dan bersinergi dengan seluruh segmen
pasar yang ada. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki visi untuk menjadi bank
terdepan di Indonesia. Sebagai bank publik, visi Bank Mandiri untuk menjadi
Bank Rakyat Indonesia atau dikenal dengan sebutan BRI, adalah salah satu
bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat
Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi
No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah
kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara
45
waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949
dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu
melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan
(BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks
BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
(Exim).
Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor
dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan
tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi
perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah
46
menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama
resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai
Kecukupan Modal (CAR (Capital Adequacy Ratio)), dan Likuiditas (LDR (Loan
Tabel 4.1
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa nilai ROA tertinggi sebesar 5.15%
dimiliki oleh bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tahun 2012 dan nilai ROA
terendah sebesar 1.13% terdapat pada Bank Internasional Indonesia Tbk tahun
2011. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik selama periode penelitian
besarnya ROA (Return On Asset) dari bank-bank umum yang go publik telah
memenuhi standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah berkisar antara
Tabel 4.2
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa nilai CAR tertinggi sebesar 18.90%
dimiliki oleh Bank Danamon Indonesia Tbk tahun 2012 dan nilai CAR terendah
sebesar 11.83% terdapat pada bank Internasional Indonesia Tbk tahun 2011. Hal
ini menunjukkan bahwa secara statistik selama periode penelitian besarnya CAR
(Capital Adequacy Ratio) dari bank-bank umum yang go public telah memenuhi
Tabel 4.3
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa nilai LDR tertinggi sebesar 100.70%
dimiliki oleh bank Danamon Indonesia Tbk tahun 2012 dan nilai LDR terendah
49
sebesar 55.20% terdapat pada bank Central Asia Tbk tahun 2010. Hal ini
(Loan to Deposit Ratio) dari bank-bank umum yang go publik telah memenuhi
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
penelitian ini sebanyak 24 sampel yang diteliti selama 3 tahun (tahun 2011 s.d
Standar Deviasi ROA (Return On Assets) sebesar 1,07% dengan nilai mean (rata-
rata) yaitu sebesar 3,04% diperoleh dari jumlah data pengamatan sebanyak 24
sampel.
50
Standar Deviasi CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 1,87% dengan nilai
mean (rata-rata) yaitu sebesar 15,40% diperoleh dari jumlah data pengamatan
sebanyak 24 sampel. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode 2011 s.d 2013,
secara statistik dapat dijelaskan bahwa tingkat kecukupan modal sudah memenuhi
Rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) dengan nilai Standar Deviasi sebesar
10,14% dengan nilai mean (rata-rata) yaitu sebesar 83,90% diperoleh dari jumlah
Tabel 4.5
Coefficientsa
Model Unstandardized Standard t Sig. Correlations
Coefficients ized
Coeffici
ents
B Std. Beta Zero- Parti Part
Error order al
(Const
3.997 2.119 1.887 .073
ant)
XI_C
1 .202 .108 .355 1.867 .076 .262 .377 .348
AR
X2_L -
-.048 .020 -.461 .024 -.390 -.468 -.452
DR 2.427
a. Dependent Variable: Y_ROA
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20.0
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
51
Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut di atas maka dapat
Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah Nol maka
bahwa setiap penambahan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 1%, maka
bahwa setiap penambahan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 1%, maka
Tabel 4.6
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Standard t Sig. Correlations
Coefficients ized
Coeffici
ents
B Std. Beta Zero- Parti Part
Error order al
(Const
3.997 2.119 1.887 .073
ant)
XI_C
1 .202 .108 .355 1.867 .076 .262 .377 .348
AR
X2_L -
-.048 .020 -.461 .024 -.390 -.468 -.452
DR 2.427
a. Dependent Variable: Y_ROA
Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA) dapat dilihat dari
arah tanda dan tingkat signifikansi. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)
mempunyai arah yang positif dengan nilai 0.202 sedangkan variabel Loan to
Deposit Ratio (LDR) menunjukkan arah negatif dengan nilai 0.048. Pengaruh
permodalan bank umum pada periode tiga tahun pengamatan (periode 2011 s.d
2013) sangat baik, dimana rata-rata CAR adalah sebesar 15,40% (jauh diatas
standar minimal CAR bank yaitu 8%). Kondisi ini menjelaskan bahwa perbankan
CAR dari bank sampel yang digunakan menunjukkan bahwa peningkatan CAR
2013). Hasil temuan ini diperkuat oleh hasil penelitian, Irmawati dan Dewi
Kartika Sari (2014), Defri (2012), Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita Sari (2011).
profitabilitas dapat dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0.042 < 0.05
bank sampel mengalami kredit macet sehingga bank tidak dapat menerima
jurnal 2013). Hasil temuan ini diperkuat oleh hasil penelitian, Irmawati dan Dewi
Kartika Sari (2014), Dwihilda Rezha Mitasari (2013), dan Hiras Pasaribu dan
Rosa Luxita Sari (2011). Serta diperkuat oleh Veithzal (2013:152) bahwa jika
likuidity positif, berarti bank harus mencari dana di pasar uang untuk menutupi
menyatakan “Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara
dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0.042 < 0.05 sedangkan nilai signifikan
CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 0.206 > 0.05 (tingkat signifikansi α 5
= 0.05).
F dalam tabel ANOVA juga untuk melihat apakah model yang digunakan sudah
tepat atau tidak. Hasil perhitungan Uji F ini dengan menggunakan SPSS versi
Tabel 4.7
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 7.121 2 3.561 3.935 .035b
1 Residual 19.003 21 .905
Total 26.124 23
a. Dependent Variable: Y_ROA
b. Predictors: (Constant), X2_LDR, XI_CAR
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20.0
Berdasarkan hasil SPSS pada table 4.6 diperoleh nilai signifikan sebesar
dapat disimpulkan bahwa variable Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan to
diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan
diketahui dari besarnya nilai koefisien determinan (R2), yang berada antara nol
dan satu.
56
Tabel 4.8
Model Summaryb
diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen
dalam menerangkan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu
oleh X, dari hasil perhitungan diperoleh nilai R2 sebesar 0.273 atau 27.3% artinya
27.3% profitabilitas dipengaruhi oleh kedua variabel bebas CAR, dan LDR.
Dengan kata lain, besarnya pengaruh variabel lain adalah 100% - 27.3% = 72,7%
b. Grafik
a. Histogram
distribusi frekuensi, dan juga dipakai untuk melihat apakah sebuah data
Grafik 4.1 di atas menunjukkan data yang diolah sebanyak 32, dengan
standart deviasi 0.967 serta garis lengkung pada bar menunjukkan kurva
berdistribusi normal.
58
Grafik Profitability Plot (P-P) bertujuan untuk menguji apakah sebuah data
mempunyai distribusi yang sama dengan suatu bentuk distribusi teoritis tertentu
yang diingikan atau tidak. Distribusi teoritis bisa berupa distribusi normal,
Grafik 4.2 Profitability Plot (P-P) di atas menunjukkan pola titik-titik pada
grafik ini tidak jauh dan membentuk pola mendekati garis diagonalnya, sehingga
Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif
yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur
4.5.1 Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial
Hasil temuan ini diperkuat oleh hasil penelitian, Irmawati dan Dewi Kartika Sari
(2014), Dwihilda Rezha Mitasari (2013), dan Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita Sari
(2011). Serta diperkuat oleh Veithzal (2013:152) bahwa jika likuidity positif,
berarti bank harus mencari dana di pasar uang untuk menutupi proyeksi
Sehingga hip tesis yang menyatakan “Likuiditas yang diukur dengan Loan
4.5.2 Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan
Berdasarkan hasil SPSS pada table 4.6 diperoleh nilai signifikan sebesar
dapat disimpulkan bahwa variable Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan to
profitabilitas.
dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan
Hasil temuan ini diperkuat oleh hasil penelitian, Irmawati dan Dewi Kartika
Sari (2014), Defri (2012), Dwihilda Rezha Mitasari (2013), dan Hiras Pasaribu
PENUTUP
3.6 Kesimpulan
diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan
periode 2011 s.d 2013 serta mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh
(dominan). Dari rumusan masalah yang diajukan, maka analisis data yang telah
dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka
(CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR)
signifikan sebesar 0,202, dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar -0,048
Adequacy Ratio (CAR) dari bank sampel yang digunakan menunjukkan bahwa
61
62
peningkatan laba.
macet sehingga bank tidak dapat menerima pendapatan bunga yang sudah
dalam memenuhi kewajiban atas dana pihak ketiga sudah cukup baik namun
(CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR)
Dari hasil pengujian secara parsial dan secara serempak (uji T dan uji F).
Hip tesis yang menyatakan “Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit
diterima. erta hip tesis 2 yang menyatakan “Kecukupan Modal yang diukur
dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Likuiditas yang diukur dengan Loan
Dari keseluruhan hasil pengujian, juga dapat diketahui untuk variabel yang
Ratio (LDR).
63
3.7 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
(CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk menciptakan kredit yang tinggi dan
Atmaja, Lukas Setia. 2009. Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
C.V ANDI OFFSET.
Defri. 2012. Jurnal : Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan
Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di BEI. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Hanafi, Mahmudah dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan
Pertama, Edisi Keempat. Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN. Yogyakarta.
http://www.bi.go.id/
http://www.idx.co.id/
http://www.infobanknews.com/
http://www.liputan6.com/
http://www.lps.go.id/
http://www.ojk.go.id/
http://www.sahamok.com/
64
65
Idris. 2010. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif dengan Program SPSS. FE-
UNP. Padang.
Irmawati dan Dewi Kartika Sari. 2014. Jurnal : Analisis Pengaruh CAR, LDR,
dan NIM terhadap ROA (studi kasus pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2008-
2012. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mitasari, Dwihilda Rezha. 2013. Jurnal : Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non
Performing Loan, Loan To Deposite Ratio, Net Interest Margin Dan BOPO
Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Brawijaya.
Pasaribu, Hiras dan Rosa Luxita Sari. 2011. Jurnal : Analisis Tingkat Kecukupan
Modal dan LDR terhadap Profitabilitas. UPN Veteran Yogyakarta.
Setiawan dan Dwi Endah Kusrini. 2010. Ekonometrika. Yogyakarta: C.V ANDI
OFFSET.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 Mengenai
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Untuk Risiko Operasional
Dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID)
Descriptive Statistics
Correlations
Variables Entered/Removeda
Model Variables Variables Method
Entered Removed
X2_LDR,
1 b
. Enter
XI_CAR
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .522 .273 .203 .95127
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 7.121 2 3.561 3.935 .035
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
a
Coefficients
Correlations
Zero-order Partial Part
Charts
LAMPIRAN 2
DATA MENTAH 8 BANK YANG DIOLAH
1. BANK PAN INDONESIA TBK (PNBN)
2. BANK INTERNASIONAL INDONESIA TBK (BNII)
3. BANK CIMB NIAGA TBK (BNGA)
4. BANK DANAMON INDONESIA TBK (BDMN)
5. BANK NEGARA INDONESIA TBK (BBNI)
6. BANK CENTRAL ASIA TBK (BBCA)
7. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK (BMRI)
8. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
(BBRI)
LAMPIRAN 3
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI