MOTTO:
Kepuasan Dan Kesehatan Pasien Adalah Tujuan Kami
LEMBAR PENGESAHAN
MENGETAHUI,
(...........................................) (.............................................)
Mengetahui,
Kepala Ruangan
(.............................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Acute Lung Oedema (ALO)
I. PENGANTAR
Bidang Studi : Keperawatan Medikal Bedah
Topik : Penyakit Dalam
Sub Topik : Acute Lung Oedema (ALO)
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Hari/tanggal : Kamis, 21 Desember 2017
Jam : 08.00 WIB
Waktu : ± 30 menit
Tempat : Ruang Pertemuan
IV. MATERI
Terlampir
V. METODE
5.1 Ceramah
5.2 Tanya jawab
VI. MEDIA
6.1 LCD Proyektor
6.2 Materi SAP (power point)
Keterangan :
: Penyuluh : Fasilitator
: Moderator : Observer
: Peserta
7.2 PENYULUH
Tugas :
7.2.1 Menggali pengetahuan peserta tentang Acute Lung Oedema (ALO)
7.2.2 Menjelaskan materi mengenai Acute Lung Oedema (ALO)
7.2.3 Menjawab pertanyaan peserta
7.3 FASILITATOR
Tugas :
7.3.1 Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
7.3.2 Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
7.3.3 Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
7.3.4 Memotivasi masyarakat untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan
kesempatan bertanya
7.3.5 Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
7.3.6 Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
7.4 OBSERVASI
Tugas :
7.4.1 Mengobservasi jalannya proses kegiatan
7.4.2 Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan berlangsung
7.5 DOKUMENTASI
Tugas :
7.5.1 Dokumentasi kegiatan penyuluhan.
VIII. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
8.1 Pembuatan SAP: Indirani Zahra (Akper Lumajang), Anisa Bella (Akper Lumajang),
Ratih Kartikasari (Akper Lumajang)
8.2 Pembuatan Leaflet: Lia Vidia O. (Univ. Kadiri)
8.3 Peminjaman LCD dan Laptop: Bagus Yoga (Akper Lumajang)
8.4 Moderator: Hariati (Univ. Kadiri)
8.5 Pemateri 1: Indirani Zahra (Akper Lumajang)
8.6 Pemateri 2: Bennsio S. Nolasco (Akper Panti Waluya Malang)
8.7 Notulen: Yuke Argadita P. (Akper Panti Waluya Malang)
8.8 Sie Dokumentasi: Ratih Kartikasari (Akper Lumajang)
8.9 Operator: Elizabet P. (Akper Panti Waluya Malang)
8.10 Observer: Anisa Bella (Akper Lumajang), Ayu Sri W. (Univ. Kadiri)
4 5 menit Penutup :
a. Memberikan tes berupa a) Menjawab
pertanyaan. pertanyaan.
b. Memberikan umpan balik berupa b) Mendengarkan,
informasi terkait leukimia menjawab.
c. Menyimpulkan hasil dari diskusi c) Mendengarkan
d. Menutup diskusi dengan memberi d) Menjawab salam
salam
X. EVALUASI
10.1 Kriteria Evaluasi
10.1.1 Metode evaluasi : Tanya jawab
10.1.2 Jenis pertanyaan : Lisan
10.1.3 Jumlah soal : 3 soal
10.2 Struktur
10.2.1 Persiapan alat/Media
Alat dan Media yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan semuanya lengkap dan bisa
diguakan saat ceramah, dan tanya jawab. Alat dan Media berupa Power point, LCD dan Laptop.
10.2.2 Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk power point yang di tampilkan pada proyektor, dan leaflet
untuk mempermudah penyampaian kepada pasien dan keluarga
10.2.3 Sasaran pasien dan keluarga yang terdiri dari Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang mengalami
Acute Lung Oedema (ALO), serta mereka yang mengalami faktor resiko Acute Lung Oedema
(ALO)
10.2.4 Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
10.3 Evaluasi Proses
10.3.1 Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.
10.3.2 Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung
10.3.3 Peserta terrlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
10.3.4 Kehadiran peserta dapat mencapai target
10.4 Evaluasi Hasil
10.4.1 Jangka Pendek
Peserta penyuluhan dapat menyampaikan kembali 70% materi yang disampaikan dengan
kriteria peserta dapat mengetahui:
a. pengertian Acute Lung Oedema (ALO)
b. penyebab Acute Lung Oedema (ALO)
c. tanda dan gejala dari Acute Lung Oedema (ALO)
d. pengobatan Acute Lung Oedema (ALO)
e. komplikasi dari Acute Lung Oedema (ALO)
f. pencegahan Acute Lung Oedema (ALO)
II. Penyebab
Ada beberapa macam penyebab edema paru. Namun penyakit ini dapat terjadi pada orang
yang menderita gangguan otot jantung (kardiomiopati), hipertensi, gangguan katup jantung, dan
penyakit jantung koroner akibat ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang berasal dari
paru-paru dalam kuantitas yang cukup sehingga tekanan di dalam atrium kiri, pembuluh darah,
serta kapiler paru-paru menjadi meningkat. Peningkatan tekanan ini kemudian menyebabkan
terdorongnya cairan melalui dinding kapiler ke dalam alveoli (alodokter, 2016).
Selain akibat masalah yang berkaitan dengan jantung, edema paru juga bisa disebabkan
oleh beberapa kondisi atau faktor lainnya, seperti (alodokter, 2016):
a) Asap rokok
b) Berada di ketinggian di atas 2.400 meter
c) Tenggelam
d) Paparan racun
e) Efek samping obat
f) Masalah pada sistem saraf
g) Sindrom gangguan pernapasan akut
h) Infeksi virus
i) Emboli paru
j) Cedera pada paru-paru
Pada dasarnya, penyebab edema paru dibagi menjadi dua, yaitu (Irfan, 2017):
a. Edema paru kardiogenik
- Penyakit pada arteri
- Kardiomiopati
- Gangguan katup jantung
- Hipertensi
b. Edema paru non kardiogenik
- Infeksi pada paru
- Emboli paru
- Paparan toxic
- Reaksi alergi
- ARDS
- Neurogenik
IV. Pengobatan
Sebagai penanganan pertama edema paru, dokter biasanya akan memberikan penderita
oksigen. Selain itu, pemberian obat golongan morfin mungkin juga bisa dilakukan untuk
membantu meredakan gejala sesak napas dan panik. Untuk mengurangi tekanan pada paru-paru
dan jantung akibat penumpukan cairan, pemberian nitrogliserin dan diuretik (misalnya
furosemid) bisa dilakukan. Selain itu, nitroprusside mungkin juga akan diberikan guna
mengurangi tekanan yang terjadi pada ventrikel kiri jantung dan memperlebar pembuluh darah
(alodokter, 2016).
Apabila diuretik dirasa belum mampu mengatasi penumpukan cairan, maka metode
penyedotan cairan dari paru-paru melalui tenggorokan dengan selang atau bahkan prosedur
operasi untuk membuang cairan bisa dilakukan. Pada kasus edema paru yang terjadi di atas
ketinggian, selain pemberian oksigen dan tindakan evakuasi ke ketinggian yang lebih rendah, kita
juga bisa memberikan nifedipine pada penderita sebagai pengobatan pertama guna membantu
mengurangi tekanan di dalam arteri paru-paru dan meringankan kondisinya. Selain sebagai obat
edema paru, nifedipine juga bisa dikonsumsi untuk mencegah kondisi ini sebelum mendaki.
Konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter perihal dosis dan aturan pakai nifedipine jika
akan dipakai sebagai obat pencegah edema paru meskipun biasanya obat ini diminum sehari
sebelum pendakian (alodokter, 2016).
Berikut tips untuk pasien gangguan jantung dengan riwayat edema paru beserta diet
jantung :
a) Bagilah makanan sehari menjadi 5 hingga 6 kali makan dengan porsi yang kecil
b) Gunakan sayuran yang segar bukan sayuran dalam kaleng
c) Makan buah - buahan yang banyak mengandung kalium sebanyak 1 - 2 kali perhari (apel,
alpukat, duku, mangga, pisang)
d) Kurangi asupan natrium / garam hingga 2 gram perhari sehingga Anda perlu mengurangi
makanan yang asin.
e) Perbanyak konsumsi serat
f) Makan makanan rendah lemak, hindari makanan yang mengandung lemak tinggi seperti
kuning telur, kulit kerbau, santen,dll.
g) Jika memiliki masalah dengan gula darah/diabetes, dapat mengonsumsi makanan dengan
kadar gula yang diatur/diperhatikan.
h) Hindari merokok dan jangan minum alcohol
i) Minum maksimal 5 - 6 gelas sehari
V. Komplikasi
Pada pasien dengan edema paru kemungkinan untuk terjadi gagal nafas sangat tinggi jika
tidak dilakukan penatalaksanaan dengan tepat (Irfan, 2017).
VI. Pencegahan
Agar terhindar dari edema paru, seseorang perlu untuk mempraktikkan gaya hidup sehat
dalam kesehariannya dengan berolahraga sebanyak 30 menit tiap hari dan mengonsumsi makanan
sehat. Makanan sehat yang dimaksud dapat berupa sayur-sayuran, buah-buahan, makanan rendah
lemak, rendah gula, dan rendah garam agar berat badan, tingkat kolesterol, dan tekanan darah
selalu berada di batas aman. Selain itu, perlu juga menjauhi asap rokok, membatasi asupan
minuman keras, dan menghindari stres (alodokter, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Irfan, M. (2017). Acute Lung Oedema (ALO). Malang: PKRS Dr. Saiful Anwar Malang.