Studi Literatur:
Jurnal Sistem Informasi : Farian Gustarto Wibowo1, Eko Nugroho2, Wing Wahyu Winarno3
Oleh :
AGUS RENALDY
11453104812
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Sistem Informasi
Enterprise. Shalawat serta salam tidak lupa pula penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah memberi perubahan kepala alam semesta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan laporan Kerja Praktek ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan baik dari segi teknis maupun konsep
penyusunannya. Oleh karena itu, penulis dengan terbuka menerima kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan Kerja Praktek ini.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses kerja praktek hingga akhirnya terselesaikan laporan Kerja
Praktek ini. Terima kasih tersebut penulis ucapkan kepada:
1. Ibu Idria Maita, S.Kom., M.Sc Selaku dosen pengampu matakuliah Sitem Informasi
Enterprise
2. Ayah dan ibu tercinta yang selalu mendoakan serta mendukung selama pembuatan laporan
3. Teman-teman seperjuangan yang selalu mendukung selama pembuatan laporan
Hormat Saya
2
DAFTAR ISI
3
3.1.10 Implementation Governance ............................................................................................... 23
3.1.11 Change Management........................................................................................................... 23
BAB IV ....................................................................................................................................................... 25
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 25
5.2 Saran .......................................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 26
4
BAB I
Langkah Penyusunan Rancangan Arsitektur IS/IT Dengan TOGAF Fase Prilimenary
1.1 Pengertian Togaf
The Open Group Architectural Framework atau disingkat TOGAF dimulai pada awal
tahun 1990-an sebagai metodologi untuk pengembangan arsitektur teknis, dan telah dikembangkan
oleh The Open Group ke dalam kerangka arsitektur enterprise. Pada tahun 1995, TOGAF 1.0 telah
disajikan yang mengacu pada Technical Architecture For Information Management (TAFIM) di
Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan versi terakhir adalah TOGAF 9.1 yang
diluncurkan pada tanggal 1 Desember 2011 (opengroup, 2009).
TOGAF memberikan metode yang detil mengenai bagaimana membangun, mengelola, dan
mengimplementasikan Enterprise Architecture dan sistem informasi yang disebut ADM (Setiawan
dan Yulianto, 2017). ADM merupakan metode generik yang berisikan sekumpulan aktivitas yang
digunakandalam memodelkan pengembangan arsitektur enterprise . Metode ini juga bisa
digunakan sebagai panduan atau alat untuk merencanakan, merancang, mengembangkan dan
mengimplementasikan arsitektur sistem informasi untuk organisasi (Yunis dan Surendo, 2008
dalam Fikri dkk, 2015).
TOGAF memiliki pandangan sendiri, yang dapat ditentukan baik sebagai deskripsi formal
dari suatu sistem, atau rencana rinci dari sistem pada tingkat komponen untuk memandu
pelaksanaan, atau sebagai struktur komponen, hubungannya, prinsip-prinsip dan pedoman yang
mengatur desain dan evolusi (Wartika dan Supriana, 2011).
Versi 9.1 – Versi yang dirilis pada akhir 2011 – merupakan perbaikan dari versi 9. TOGAF
memberikan menceritakan lebih banyak tentang APA(WHAT) yang harus dilakukan daripada
CARA (HOW) untuk melakukannya (Keller, 2009).
1.2 Business Architecture, mendeskripsikan tentang bagaimana proses bisnis untuk mencapai
tujuan organisasi.
2.2 Data Architecture, penggambaran bagaimana penyimpanan, pengelolaan dan pengaksesan
data pada perusahaan.
5
3.2 Application Architecture, merupakan pendeskripsian bagaimana aplikasi tertentu didesain dan
bagaimana interaksinya dengan apikasi lainnya.
4.2 Technical Architecture, gambaran mengenai infastruktur hardware dan software yang
mendukung aplikasi dan interaksinya.
Gambar 1.2 Architeture Development Method (disunting dari The Open Group, 2009)
TOGAF ( The Open Group Architecture Forum) dikembangkan dan dikelola dari
tahun 1995. Versi pertama TOGAF, didasarkan pada kerangka arsitektur informasi teknis
manajemen departemen pertahanan AS. TOGAF memberikan metode yang detil
bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan arsitektur enterprise
dan sistem informasi yang disebut dengan Architeture Development Method (ADM) (Open
Group, 2009).
6
ADM merupakan metode generik yang berisikan sekumpulan aktivitas yang
digunakan sebagai panduan atau alat untuk merencanakan, merancang, mengembangkan
dan mengimplementasikan arsitektur sistem informasi untuk organisasi (Yuni dan
Surendo, 2008).
TOGAF ADM pada tahapan Requirement Management memiliki 8 fase, yaitu
sebagai berikut:
Pada tahapan ini lebih menekankan pada aktivitas bagaimana arsitektur sistem
informasi dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi dalam tahapan ini
meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi.
Arsitekur data lebih memfokuskan pada bagaimana data digunakan untuk kebutuhan fungsi
bisnis, proses dan layanan. Teknik yang bisa digunakan dengan yaitu: ER-Diagram, Class
Diagram, dan Object Diagram.
7
1.2.4 Fase Arsitektur Teknologi
Pada tahapan ini lebih menekan pada manfaat yang diperoleh dari arsitektur
enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur
teknologi, sehingga menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan
arsitektur yang akan diimplementasikan. Untuk memodelkan tahapan ini dalam rancangan
bisa menggunakan teknik Project Context Diagram dan Benefit Diagram.
Pada tahapan ini akan dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari
suatu sistem informasi. Biasanya pada tahapan ini untuk pemodelannya menggunakaan
matrik penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan utama dan pendukung dalam
organisasi terhadap
Menetapkan rencana manajemen arsitektur dari sistem yang baru dengan cara
melakukan pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan
8
organisasi, baik internal maupun eksternal serta menentukan apakah akan dilakukan siklus
pengembangan arsitektur enterprise berikutnya.
TOGAF ADM juga merupakan metode yang bersifat generik dan mudah di
implementasikan berdasarkan kebutuhan banyak organisasi, baik organisasi industri
ataupun industri akademik seperti perguruan tinggi (Mutyarini dan Sembiring, 2006).
9
BAB II
GAP ANALISIS
2.1 .Tabulasi Gap Sistem Informasi
10
BAB III
HASIL
a. Architecture Vision
b. Business Architecture
c. Information System Architecture
d. Technology Architecture
e. Opportunities and Solutions
f. Migration Planning
g. Implementation Governance
h. Change Mana`ement
3.1.2 Architecture Vision
Visi arsitektur ini digambarkan merupakan sasaran yang ingin dicapai dari
perancangan model sistem otomatisasi angka kredit pada BPK RI.
Sistem otomatisasi angka kredit masuk dalam rencana strategis TI BPK. Kegiatan ini
menjadi bagian dari bentuk dukungan TI. Sasaran yang ingin dicapai dari sistem otomatisasi
angka kredit adalah mempermudah pemeriksa dalam proses pengajuan angka kredit dan
mempercepat proses pengajuan angka kredit mulai dari pengajuan sampai dengan penetapan
angka kredit.
11
3.1.3 Business Architecture
Pada Fase ini bertujuan untuk memahami kondisi saat ini dari proses penerapan
pengajuan angka kredit yang ada di BPK dan selanjutnya dibuat usulan perbaikan dengan
permodelan arsitektur bisnis.
Secara umum kondisi saat ini pada proses pengajuan angka kredit sampai dengan
penetapan angka kredit
1. Permodelan Bisnis
Stake holder Proses Bisnis yang diajukan terdiri dari beberapa actor, yaitu pemeriksa, pejabat
pengusul, verifikator, administrator SMP, administrator SISDM, dan administrator SISDUPAK. Secara
Umum hubungan masingmasing kelompok dari stakeholder dengan fungsi bisnis dapat digambarkan
menggunakan pemodelan use case diagram pada gambar 3.2
12
Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Otomatisasi Angka Kredit
3. Identifikasi Fungsi Bisnis
Pendefinisian area bisnis sistem otomatisasi pengajuan angka kredit pada BPK
digambarkan dengan menggunakan value chain Michael Porter [6] yang tertuang dalam
gambar 3.3
13
14
Gambar 3.4 Bagan alur mekanisme pengajuan, pengusulan dan penilaian angka kredit
Berdasarkan gambar maka deskripsi dari fungsi bisnis tersebut adalah sebagai berikut:
a. Aktivitas Utama
3) Proses Validasi Angka Kredit (PEVAK) 4) Proses Penetapan Angka Kredit (PAK)
b. Aktivitas Pendukung
15
Gambar 3.5 Pemodelan PEAK
16
Gambar 3.7 Pemodelan PEVAK untuk Verifikator dari SDM
17
4. Proses Penetapan Angka Kredit (PAK)
18
b) Pendidikan dan pelatihan (Diklat) fungsional di bidang pemeriksaan serta
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau
sertifikat (A2);
3. Sistem DUPAK (SISDUPAK)
SISDUPAK ini merupakan aplikasi yang nantinya akan menginput
kegiatan-kegiatan yang mendukung sistem otomatisasi DUPAK yang belum di-
cover oleh sistem pendukung lainnya, antara lain:
a. Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di Bidang Pemeriksaan (C1);
b. Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-bahan Lainnya di Bidang
Pemeriksaan (C2);
3.1.4 Information System Architecture
3.1.4.1 Arsitektur Data
Perancangan arsitektur data bertujuan untuk menjelaskan kebutuhan data yang akan
digunakan pada arsitektur aplikasi.
Mendefinisikan entitas
Pendefinisian entitas berdasarkan pada fungsi bisnis yang telah didefinisikan dalam value
chain sebelumnya. Kandidat entitas yang diperoleh adalah:
19
Gambar 11. Class Diagram Entitas Data
20
Dari permasalahan yang dijelaskan pada Tabel 1, maka application portofolio yang
dapat diajukan untuk mengurangi permasalahan yang timbul dalam proses sistem
otomatisasi angka kredit adalah:
21
3.1.7 Infrastuktur Topology
22
3.1.8 Opportunities and Solutions
Dijelaskan mengenai bagaimana mengevaluasi gap analysis yang menggambarkan
kondisi saat ini dengan yang akan datang.
Perubahan pada tingkat sumber daya manusia, untuk mengubah secara langsung
perilaku pegawai terutama sumber daya di bidang TI, pemeriksa melalui peningkatan
ketrampilan dan kedisiplinan dalam bekerja, persepsi dan pengharapan dalam
melaksanakan tugas dengan lebih efektif. Perubahan tingkat organisasi, adalah adanya
perubahan budaya organisasi dan adanya semangat perubahan dalam melaksanakan suatu
sistem ke arah yang lebih efektif dan efisien. Perubahan-perubahan tersebut dapat berupa
23
perubahan teknologi dalam proses pekerjaan, metode-metode dan perlengkapan
organisasi.
24
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pemodelan bisnis memiliki aktivitas utama yaitu PEAK, P3AK, PEVAK dan PAK,
sedangkan aktivitas pendukung meliputi Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen
Aplikasi, Manajemen Teknologi dan
Infrastuktur.
2. Hasil yang diperoleh dari perancangan model arsitektur sistem informasi terdiri dari 10
entitas data, 7 entitas bisnis dan 4 aplikasi yang dapat diimplementasikan dalam satu tahun.
3. Arsitektur teknologi terutama infrastructure topology merupakan gambaran infrastruktur
yang ada di BPK saat ini, dan bisa digunakan sebagai infrastruktur yang mendukung sistem
otomatisasi angka kredit.
5.2 Saran
1. Tatakelola harus diawali dengan perencanaan yang matang oleh manajemen puncak dari
BPK dengan cara membuat rencana kegiatan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Buku
The Open Group. 2011.Open Group Standard TOGAF® Version 9.1. U.S: The Open Group
Keller, Wolfgang. 2012. TOGAF 9.1 Quick Start Guide for IT Enterprise Architects. Berlin
Harrison, Rachel. 2009. TOGAF ™ 9 Foundation Study Guide Preparation for the TOGAF 9 Part
1 Examination. Zaltbommel : Van Haren Publishing.
Paper/Jurnal
Setiawan dan Yulianto. 2017. Pemodelan Arsitektur Sistem Informasi Profil Risiko Menggunakan
Framework TOGAF (Studi Kasus : Bank X). SISFOTEK: 229-234.
Firdaus Setya Pratama, Ari Fajar Santoso, Ridha Hanafi. 2015. Analisis Dan Perancangan
Information System Architecture Dengan Framework Togaf Adm Studi Kasus Sistem
Payment Point Online Bank Pt Finnet Indonesia. E-Proceeding of Engineering, Vol. 2,
No.2: 5094-5102.
Wibowo dkk. 2013. Perancangan Model Sistem Otomatisasi Pengajuan Angka Kredit dengan
Menggunakan TOGAF Architecture Development Method (Studi Kasus : Badan
Pemeriksa Keuangan RI). Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, Volume 6, Nomor
1:1-12.
Wartika dan Supriana. 2011. Analisis Perbandingan Komponen Dan Karakteristik Enterprise
Architecture Framework. KNS&I: 407-412.
Website
26