Anda di halaman 1dari 7

STUDI PANCA USAHA TANI PADI SAWAH DALAM

MENINGKATKAN PRODUKSI PERTANIAN


DI KENAGARIAN JAWI-JAWI GUGUK
KECAMATAN GUNUNG TALANG
KABUPATEN SOLOK

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan
(Strata 1)

FAUZIAH ELITA
NIM.08030152

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
PGRI PADANG SUMATERA BARAT
PADANG
2012
STUDI PANCA USAHA TANI PADI SAWAH DALAM MENINGKATKAN
PRODUKSI PERTANIAN DI KENAGARIAN JAWI-JAWI GUGUK
KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK
Fauziah Elita1 Bakaruddin2 Yuherman3
1
. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera
Barat
2, 3
. Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI
Sumatera Barat

ABSTRACT

This research was aimed to describe five rice farming in increasing agricultural
production in Kenagarian Jawi-Jawi Guguk, Gunung Talang District, Solok
Regency.
This research was a descriptive research which had subjects taken proportionally
by random sampling. The subjects were all rice farmers. They were consisted
71respondents of 718 household. The researcher used observation, interview and
documentation study as techniques of data collection in this research. Whereas as
instrumentation, the researcher used data, camera and photos. Techniqueof data
analysis which was used was descriptrive analysis by using percentageformula.
The results of this research were: (1) five rice farming in Kenagarian Jawi-Jawi
Guguk, Gunung Talang District, Solok Regency from aspect of using good quality
seeds which the farmers choose poorly was 66,2 %. (2) Five rice farming in
increasing rice production in Kenagarian Jawi-Jawi Guguk, Gunung Talang
District, Solok Regency from aspect of using balance fertilizer which had been
implemented very well was 100 %. (3) five rice farming in Kenagarian Jawi-Jawi
Guguk, Gunung Talang District, Solok Regency from aspect of spraying and
controlling pests had been implemented very well was 100 %. (4) Five rice
farming in increasing rice production in Kenagarian Jawi-Jawi Guguk, Gunung
Talang District, Solok Regency from aspect of irrigation water supply had been
implemented very well was100 %. (5) Five rice farming in increasing rice
production in Kenagarian Jawi-Jawi Guguk, Gunung Talang District, Solok
Regency from aspect of land management was found bad was 50,7%.

Key words: Five Rice Farming and Agricultural Production.


PENDAHULUAN kebutuhan beberapa jenis tanaman
pangan masih belum dapat untuk
Padi merupakan tanaman
dipenuhi dari produksi dalam negeri
pangan berupa rumput berumpun.
sehingga harus diimpor setiap
Tanaman pertanian kuno ini berasal
tahunnya.
dari dua benua, yaitu Asia dan Afrika
Barat tropis dan subtropis. Bukti Meningkatkan produksi
sejarah menunjukkan bahwa pangan dan produksi pertanian
penanaman padi di Zhejiang (Cina) umumnya dilakukan empat usaha
sudah dimulai pada 3000 tahun SM pokok, yaitu intensifikasi,
(Purnomo, 2007). ekstensifikasi, diversifikasi, dan
rehabilitasi. Intensifikasi antara lain
Pangan diartikan sebagai
meliputi usaha peningkatan
segala sesuatu yang bersumber dari
produktivitas sumber daya alam,
sumber hayati dan air, baik yang
penggunaan teknologi tepat guna,
diolah maupun yang tidak diolah.
dan pemanfaatan segala sarana
Pangan diperuntukkan sebagai
produksi, seperti benih unggul,
konsumsi manusia sebagai makanan
pestisida dan pupuk. Di Indonesia,
atau minuman, termasuk bahan
intensifikasi pertanian dikenal
tambahan pangan, bahan baku
melalui Panca Usaha Tani, yaitu
pangan, dan bahan-bahan lain yang
pemilihan dan penggunaan bibit
digunakan dalam proses penyiapan,
unggul, pemakaian pupuk yang
pengolahan, dan pembuatan
berimbang, penyemprotan dan
makanan atau minuman.
pengendalian hama, penyediaan air
Kebutuhan akan tanaman melalui irigasi, pengolahan lahan.
pangan akan selalu ada. Hal ini Ekstensifikasi mencakup perluasan
disebabkan setiap hari tanaman areal penanaman tanaman budi daya,
pangan selalu dikonsumsi penangkapan ikan, dan penanaman
masyarakat indonesia. Oleh karena rumput untuk makanan ternak.
itu, ketersediaan pangan harus tetap Diversifikasi adalah usaha
terjaga. Namun, secara umum penganekaragaman usaha tani.
Adapun rehabilitasi adalah seluas 6,36 Ton/Ha, Tangah Padang
pemulihan kemampuan daya seluas 6,21 Ton/Ha, dan Pinang
produktivitas sumber daya pertanian Sinawa seluas 5,04 Ton/Ha (sumber:
yang sudah kritis (Nursethyawathie, Kantor Wali Nagari Jawi-Jawi
2007). Guguk, 2012).

Kenagarian Jawi-Jawi Guguk METODOLOGI PENELITIAN


Kecamatan Gunung Talang
Jenis Penelitian ini adalah
merupakan daerah penghasil padi
“Deskriptif”. Populasi penelitian ini
sawah, karena sebagian besar
adalah seluruh petani padi sawah
penduduknya memilih padi sawah
yang ada di Kenagarian Jawi-Jawi
sebagai tanaman pertanian mereka.
Guguk Kecamatan Gunung Talang
Pada tahun 2009 produksi padi
Kabupaten Solok yaitu sebanyak 718
cukup baik di Kenagarian Jawi-Jawi
KK. Penarikan Sampel dilakukan
Guguk pada masing-masing Jorong,
secara proposional random
di Jorong Balai Oli seluas 11,64
sampling, dengan 71 responden.
Ton/Ha, Jorong Pakan Jum’at seluas
11,76 Ton/Ha, Jorong Tangah Berdasarkan tujuan penelitian
Padang seluas 11,4 Ton/Ha, dan pada yang dikemukakan maka variabel
Jorong Pinang Sinawa seluas 9,27 dalam penelitian ini adalah
Ton/Ha. Di tahun 2010 produksi padi peggunaan bibit unggul, pemakaian
semakin meningkat di Kenagarian pupuk yang berimbang,
Jawi-Jawi Guguk, yang mana pada penyemprotan dan pengendalian
jorong Balai Oli seluas 12,85 hama, pengairan dalam irigasi, dan
Ton/Ha, Pakan Jum’at seluas 12,96 pengolahan lahan.
Ton/Ha, Tangah Padang seluas 12,6
Data dalam penelitian ini
Ton/Ha, dan Pinang Sinawa seluas
adalah data primer yang bersumber
10,24 Ton/Ha, namun pada tahun
langsung dari responden melalui
2011 terjadi penurunan drastis pada
wawancara, dalam teknik analisis
produksi padi. Di Jorong Balai Oli
data yang digunakan rumus yaitu:
seluas 6,32 Ton/Ha, Pakan Jum’at F
P = 𝑋𝑋 100 (Arikunto, 2006).
𝑁𝑁
HASIL DAN PEMBAHASAN pemupukan sesuai dengan yang
dianjurkan, pemupukan dilakukan
Dari penelitian yang telah
sebanyak 2 kali sebesar 100 %.
dilakukan diperoleh:
Ketiga, panca usaha tani
Pertama, Panca
padi sawah dalam meningkatkan
Usaha Tani Padi Sawah dalam
produksi pertanian dari aspek
Meningkatkan Produksi Pertanian
penyemprotan dan pengendalian
dari aspek pemilihan bibit/benih
hama dapat dikatakan sangat baik
unggul petani melihat bibit yang baik
karena 100 % petani melakukan
itu dari keadaan fisik benih
pemberantasan hama dengan cara
(kebersihan, warna gabah) +
penyemprotan dan dilakukan pada
kemurnian benih (bentuk gabah).
saat ada gejala, sesuai dengan
Menurut Darnati dan Sri (1992) bibit
pendapat Nursethyawathie (2007),
bermutu adalah bibit yang mempunyai
Hama tanaman adalah organisme
daya tumbuh besar, tidak tercampur
dengan bibit atau varietas lain, tidak
yang dapat menimbulkan kerusakan

mengandung kotoran, dan tidak atau penyakit pada tanaman.


tercemar hama dan penyakit. Namun,
Keempat, panca usaha tani
dapat dikatakan petani memilih
padi sawah dalam meningkatkan
bibit/benih dengan kurang baik yaitu
produksi pertanian dari aspek
sebesar 66,2 %.
penyediaan air dalam irigasi, sesuai
Kedua, panca usaha tani padi dengan pendapat Nursethyawathie,
sawah dalam meningkatkan produksi (2007). Pengairan meliputi
pertanian dari aspek pemakaian pengaturan kebutuhan air bagi
pupuk yang berimbang. Menurut tanaman atau disebut juga drainase.
pendapat Setyati Harjadi (1993) Di kenagarian Jawi-Jawi Guguk
menyatakan suatu pupuk adalah sangat baik yaitu 100%, karena
bahan yang memberikan zat hara seluruh petani sudah bisa mengatur
pada tanaman, di kenagarian Jawi- pengairan di sawah mereka yang
Jawi Guguk dapat dikatakan sangat sumber airnya berasal dari sungai-
baik, karena petani sudah melakukan sungai kecil, mata air, dan sungai,
Kelima, panca usaha tani dilaksanakan dengan sangat baik,
padi sawah dalam meningkatkan pemupukan dilaksanakan sampai
produksi pertanian dari aspek panen adalah sebanyak 2 kali dengan
pengolahan lahan, Menurut Sudadi cara disebar.
dan Widada (2001), Tanah yang
Ketiga, Penyemprotan dan
cocok untuk bertanam padi adalah
pengendalian hama di Kenagarian
tanah gembur dan kaya bahan
Jawi-Jawi Guguk Kecamatan
organik. Di Kenagarian Jawi-Jawi
Gunung Talang Kabupaten Solok
Guguk pengolahan lahan kurang baik
sudah sangat baik sebab petani
karena hanya 50,7 % petani
melakukan pemberantasan hama
mengolah sawah dengan cara
dengan cara penyemprotan dan
pembersihan, pencangkulan dan
dilkakukan pada saat ada gejala.
membajak.
Keempat, Penyediaan air dan
KESIMPULAN
irigasi di kenagarian Jawi-Jawi
Pertama, Penggunaan Guguk Kecamatan Gunung Talang
bibit/benih unggul di Kenagarian Kabupaten Solok sudah sangat baik,
Jawi-Jawi Guguk Kecamatan petani tidak perlu susah payah
Gunung Talang Kabupaten Solok memikirkan pengairan karena sawah-
kurang baik, karena hampir semua sawah mereka berdekatan dengan
petani mempunyai pernyataan yang sungai, anak-anak sungai dan mata
sama, yaitu dalam melakukan air.
pemilihan bibit/benih yang
Kelima, Pengolahan lahan di
digunakan jenis unggul yaitu dilihat
Kenagarian Jawi-Jawi Guguk
dari keadaan fisik benih dan
Kecamatan Gunung Talang
kemurnian benih.
Kabupaten Solok tidak baik, karena
Kedua, Pemakaian pupuk hanya 50,7% petani yang mengolah
yang berimbang di Kenagarian Jawi- sawah dengan cara membersihkan,
Jawi Guguk Kecamatan Gunung mencangkul, membajak/menggiling.
Talang Kabupaten Solok sudah
DAFTAR PUSTAKA Purnamawati, Heni dan Purwono.
2007. Budidaya 8 Jenis
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Tanaman Pangan Unggul.
Penelitian. Jakarta: Rineka Jakarta: Penebar swadaya.
Cipta.
Setyati Harjadi, Sri. 1993. Pengantar
Darnati dan Najiyati, Sri. 1992. Agronomi. Jakarta: Gramedia.
Budidaya dan Analisa
Pertanian. Jakarta: PT Martodireso, Sudadi dan Widada
penebar swadaya. Agus Suryanto. 2001.
Terobosan Teknologi
Nursetyawathie, Yulia. 2007. Pemupukan Dalam
Kembali Bercocok Tanam. Pertanian Organik.
Bandung:Karsa Mandiri. Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai