Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN PADA GBS

A. Pengkajian
 Identitas klien
meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin, status
 Keluhan utama
kelumpuhan dan kelemahan
 Riwayat keperawatan
sejak kapan, semakin memburuknya kondisi / kelumpuhan, upaya yang
dilakukan selama menderita penyakit

B. Pemeriksaan Fisik
 B1 (Breathing)
Kesulitan bernafas / sesak, pernafasan abdomen, apneu, menurunnya
kapasitas vital / paru, reflek batuk turun, resiko akumulasi secret.
 B2 (Bleeding)
Hipotensi / hipertensi, takikardi / bradikardi, wajah kemerahan.
 B3 (Brain)
Kesemutan, kelemahan-kelumpuhan, ekstremitas sensasi nyeri turun,
perubahan ketajaman penglihatan, ganggua keseimbangan tubuh, afasis
(kemampuan bicara turun), fluktuasi suhu badan.
 B4 (Bladder)
Menurunkan fungsi kandung kemih, retensi urine, hilangnya sensasi
saat berkemih.
 B5 ( Bowel)
Kesulitan menelan-mengunyah, kelemahan otot abdomen, peristaltic
usus turun, konstipasi sampai hilangnya sensasi anal.
 B6 (Bone)
Gangguan mobilitas fisik-resiko cidera / injuri fraktur tulang,
hemiplegi, paraplegi.

C. Prinsip Penanganan
 Pemeliharaan sistem pernapasan
 Mencegah kontraktur
 Pemeliharaan ROM
 Pemeliharaan otot-otot besar yng denervated
 Re-edukasi otot
 Dilakukan sedini mungkin
 Deep breathing Exercise
 Mobilisasi ROM
 Monitor Kekuatan Otot hingga latihan ktif dapat dimulai
 Change position untuk mencegah terjadinya decubitus
 Gerak pasif general ekstermitas sebatas toleransi nyeri untuk mencegah
kontraktur
 Gentle massage untuk memperlancar sirkulasi darah
 Edukasi terhadap keluarga

D. Diagnosa keperawatan
1. Resiko terjadi ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Resiko tejadi ggn pertukaran gas
3. Ketidakefektifan pola nafas
4. Ggn komunikasi verbal
5. Resiko tinggi terjadi infeksi
6. Resiko terjadi trauma
7. Resiko terjadi disuse syndrome
8. Kecemasan pada orang tua

E. Rencana keperawatan
Diagnosa
Resiko terjadi bersihan saluran nafas tidak efektif b.d penurunan
reflek menelan dan peningkatan produksi saliva
Tujuan
 Setelah dirawat sekret bersih, saliva bersih, stridor (-), sumbatan tidak
terjadi
Tindakan
 Lakukan perawatan EET setiap 2 ja
 Lakukan auskultasi sebelum dan setelah tindakan fisiotherapi dan
suction
 Lakukan fisiotherapi nafas dan suction setiap 3 jam jika terdengar
stridor atau SpO2 < 95 %
 Monitor status hidrasi
 Monitor vital sign sebelum dan setelah tindakan
 Kolaborasi pemberian bisolvon 3 X 1 tab

Diagnosa
Resiko terjadi ggn pertukaran gas b.d dengan adanya ggn fungsi paru
sebagai efek adanya atelektasis paru
Tujuan
 Setelah dirawat BGA dalam batas normal
 Wh -/-, Rh -/-, suara paru +/+
 Cyanosis (-), SpO2 > 95 %
Tindakan
 Lakukan pemeriksaan BGA setiap 24 jam
 Monitor SpO2 setiap jam
 Monitor respirasi dan cyanosis
 Kolaborasi :
• Seting ventilator SIMV PS 15, PEEP +2, FiO2 40 %, I : E 1:2
• Analisa hasil BGA

Anda mungkin juga menyukai