A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengenal lebih nyata dan mampu mengidentifikasi
bentuk luar dan topografi alat-alat visceral cicak (Cosymbotus platyurus)
2. Mahasiswa dapat mengenal lebih nyata dan mampu mengidentifikasi
sistem digestoria cicak (Cosymbotus platyurus)
3. Mahasiswa dapat mengenal lebih nyata dan mampu mengidentifikasi
sistem urogenitalia cicak (Cosymbotus platyurus)
4. Mahasiswa dapat mengenal lebih nyata dan mampu mengidentifikasi
sistem respiratoria cicak (Cosymbotus platyurus)
B. Dasar Teori
Reptil adalah hewan dengan sifat bertahah hidup yang luar biasa. Mereka
dapat berkembang biak di gurun dan habitat kering lain, tempat binatang
lainnya akan binasa dengan cepat. Rahasia keberhasilan reptil bertahan hidup
adalah kulitnya yang kedap air dan bersisik. Jenis kulit ini dan kemampuan
mereka bertahan tanpa makanan dalam jangka waktu lama membuat reptil
cocok hidup di gurun. Keadaan di gurun ialah udara yang panas terik dan
makanan yang sangat sedikit dengan jarak yang jauh satu sama lain. Reptil
berkuasa di gurun, tetapi gurun bukanlah tempat satu-satunya makhluk
tangguh ini hidup. Mereka juga mendiami banyak pulau di dunia ini, bahkan
reptil sudah mencapai berbagai pulau vulkanik baru sebelum hewan darat
lainnya tiba di sana. Namun tidak semua reptil hidup di darat. Beberapa
tinggal di danau dan sungai serta ada pula yang hidup di lautan (Parker, 2014:
1).
Reptil bisa ditemukan di hampir setiap celah penjuru dunia. Mereka
hidup dalam banyak wujud dan rupa, sehingga mereka bisa bertahan hidup
dalam segala habitat yang berbeda. Ada reptil yang berkulit cerah dan
2
termasuk dalam genus yang sama. Perbedaan sifat tersebut dapat ditemukan
juga pada jenis yang sama, pada dua populasi berbeda. Proses pembuahan sel
telur oleh sperma pada reptil terjadi secara internal. Reptil betina
meninggalkan telurnya yang bercangkang dan disembunyikan dalam lubang
buatan atau di bawah lapisan tanah, serasah untuk ditetaskan. Suhu inkubasi
berbeda pada setiap jenis (Yusuf, 2008: 3-4).
Reptil memiliki sisik-sisik yang mengadung protein keratin (demikian
pula kuku manusia). Sisik membantu melindungi kulit hewan dari desikasi
dan abrasi. Selain itu, kebanyakan reptil menghasilkan telur-telur
bercangkang didarat. Fertilisasi harus terjadi secara internal, sebelum
cangkang telur disekresikan. Banyak spesies ular dan kadal adalah vivipar
pada spesies-spesies semacam itu, membran-membran ekstraembrionik
membentuk semacam plasenta yang memungkinkan embrio memperoleh
nutrier dari induk betinanya (Campbel, 2012: 289).
Reptil seperti kadal dan ular terkadang disebut “berdarah dingin” karena
mereka tidak menggunakan metabolismenya secara ekstensif untuk
mengendalikan suhu tubuh. Akan tetapi, reptil-reptil itu mengatur suhu tubuh
dengan menggunakan berbagai adaptasi perilaku. Misalnya, banyak kadal
yang berjemur dibawah sinar matahari ketika udara sejuk dan berteduh ketika
udara terlalu hangat. Deskripsi yang lebih akurat bagi reptil-reptil ini adalah
dengan mengatakan bahwa mereka adalah ektotermik (ectothermic), yang
berarti bahwa mereka menyerap panas eksternal sebagai sumber utama panas
tubuh. Dengan menghangatkan dirinya secara langsung menggunakan energi
matahari daripada melalui pemecahan makanan secara metabolik, reptil
ektotermik dapat sintas dengan kurang dari 10% energi makanan yang
diperlukan oleh mamalia yang berukuran sama (Campbell, 2012: 289).
Reptil memiliki kulit bersisik tanpa kelenjar, bulu, rambut atau kelenjar
susu seperti pada mamalia. Tidak seperti ikan, sisik reptil tidak saling
terpisah. Warna kulit beragam, dari warna yang menyerupai lingkungannya
sampai warna yang membuat reptil mudah terlihat. Semua reptil tidak
memiliki telinga eksternal. Pada sebagian besar reptil terdapat perbedaan
4
antara jantan dan betina yaitu pada ukuran dan bentuk, maupun warna tubuh
dewasa. Ciri yang membedakan kura-kura dengan satwa lain adalah perisai
yang terdapat pada tubuh kura-kura. Perisai tersebut terdiri dari dua bagian,
yaitu karapas yang menutupi punggung kura-kura dan plastron yang
menutupi perut kura-kura. Perisai ini terdiri dari sisik yang merupakan
lapisan epidermis yang termodifikasi (Endarwin, 2006: 4).
Sebagian besar reptil adalah karnivora, dengan pakan beragam dari
serangga sampai mamalia. Kura-kura air tawar cenderung bersifat omnivora,
dan kura-kura darat merupakan herbivora. Semua ular adalah karnivora.
Mereka. mencari mangsa. menggunakan lidahnya yang dapat mendeteksi
partikel-partikel kimia di udara. Beberapa jenis memiliki sensor panas untuk
mendeteksi keberadaan mangsa. Sebagian besar jenis ular membunuh mangsa
dengan melilitnya, dan jenis ular lainnya dengan bisanya. Ular berbisa
memiliki taring untuk mengeluarkan bisa pada mangsanya. Taring tersebut
terletak pada bagian belakang rahang atas atau pada bagian depan rahang.
Habitat Sebagai satwa ektotermal, reptil tersebar pada berbagai macam
habitat. Jenis-jenis reptil dapat hidup di laut, perairan tawar, gurun, bahkan
pegunungan. Penyebaran reptil sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari yang
mencapai daerah tersebut (Endarwin, 2006: 6).
Cicak (Cosymbotus platyurus) merupakan salah satu anggota Lacertilia
yang mempunyai kemampuan autotomi dan regenerasi ekor sehingga sangat
menarik untuk diteliti. Setelah peristiwa autotomi ekor akan terjadi proses
regenerasi sehingga tumbuh ekor baru yang bentuk dan ukurannya hampir
sama dengan ekor semula. Perbedaan ekor asli dengan hasil regenerasi
terutama terletak pada struktur vertebrata dan medulla spinalis. Ekor yang
mengalami regenerasi tidak disokong oleh deretan vertebra seperti halnya
ekor asli, oleh bangunan berbentuk pipa memanjang tersusun atas tulang
rawan. Pada ekor yang regenerasi medulla spinalistidak sempurna karena
hanya tersusun atas sel-sel epindima se-sel glia dan serabut-serabut syaraf
tanpa badan sel syaraf. Lapisan epindema merupakan deretan sel-sel
ependima yang melapisi canalis centralis medulla spinalis (Basrawi, 2012: 2).
5
Tiga ordo reptilia hidup yang terbesar dan paling beraneka ragam
(dengan jumlah total sekitar 6500 spesie) adalah Chelonia (kura-kura),
Squamata (kadal dan ular), dan Crocodilia (alligator dan buaya). Kura-kura
cangkangnya umumnya keras, suatu adaptasi yang melindung diri dari
predator. Kadal adalah reptilia yang paling banyak jumlahnya dan paling
beraneka ragam yang masih hidup saat ini. Ular adalah hewan karnivora, dan
sejumlah adaptasi telah membantu mereka dalam pemburuan mangsa. Buaya
dan alligator merupakan sebagian dari reptilia hidup yang paling besar.
Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya dalam air, dan menghirup
udara melalui lubang hidungnya yang membuka ke atas (Campbell, 2012:
264-265).
6
2. Sistem urogenitalia
Ginjal bertipe metanefros. Sistem porta renal tereduksi.fertilisasi
internal. Reptilia itu ovipar atau ovovivipar. Yang ovipar meletakkan telur-
telurnya dengan kulit cangkang yang keras. Embrio reptilia terlindung di
dalam amnion dan allantois seperti pada burung dan hewan menyusui. Yang
ovovivipar menghasilkan telur dengan banyak kuning telur, dan telur itu
tumbuh dan berkembang dalam oviduk (saluran telur) hewan betina.
Saluran telur itu, karenanya, dapat disebut uterus. Contoh: bengkarung dan
rattle-snake (Brotowidjoyo, 1993: 203).
3. Sistem respiratoria
Reptilia bernapas dengan paru-paru yang strukturnya lebih kompleks
dari amfibia. Jantungnya terdiri dari 2 aurikel (serambi) dan 2 ventrikel
(bilik). Pada beberapa reptilia, ventrikel itu hampir-hampir sempurna
terbagi menjadi 2 bilik, walaupun kebanyakan pembagian itu belum
sempurna betul (Brotowidjoyo, 1993: 203).
Udara masuk melalu lubang hidung kehidung dalam (dibelakang
velum) kemudian ke glottis (dalam faring), trakea, bronki, dilanjutkan
keparu-paru (dengan kapiler-kapilernya). Paru-paru itu terbagi dalam
kompartemen-kompartemen (lobus-lobus). Laring dari kartilago terdapat
diujung anterior trakea (Brotowidjoyo 1993: 203).
B. Prosedur Kerja
1. Cicak (Cosymbotus platyurus) dimasukkan kedalam killing bottle,
kemudian diberikan alkohol dengan menggunakan kapas
2. Toples ditutup sampai cicak (Cosymbotus platyurus) dalam keadaan mati
lemas
3. Cicak (Cosymbotus platyurus) diletakkan diatas papan bedah dengan bagian
ventral (perut) menghadap atas
4. Extremitas atas dan bawah dijepit dengan menggunakan jarum penusuk
5. Kulit cicak (Cosymbotus platyurus) digunting dari atas posterior (kloaka
atau diantara extermitas bawah kearah horizontal hingga diantara extermitas
atas atau dibawah leher)
6. Antara kulit cicak (Cosymbotus platyurus) dan otot dipisahkan untuk
mengamati organ bagian dalam
7. Anatomi luar dan anatomi dalam yang terlihat diamatai dan di gambar
10
DAFTAR PUSTAKA
Parker, Steve dan Daniel Gilpin. 2014. Animal Kingdom II. Jakarta: PT Bhuana
Ilmu Populer. Hal. 1-3
Basrawi. 2012. Perbandingan Struktur Morfologi Kulit Ekor Asli dan Regenerat
Tokek (Gekko gecko linnaeus, 1758) dengan Cicak (Hemadactylus
frenatus gray, 1825). http://digilib.uin-suka.ac.id/ 20Pustaka.pdf. Diakses
pada tanggal 23 Oktober 2017 pada pukul 20.15 WITA. Hal. 1-2
Halimah, S. Nur. 2011. Tokek dan Jual Beli Menurut Islam. http://eprints.walisongo
.ac.id/724/3/082311068_bab2.pdf. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2017
pada pukul 20.15 WITA. Hal. 1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,