Data Keluarga
Umur Jenis
No Nama Status Pendidikan Pekerjaan
(thn) Kelamin
I Made
1. KK 71 L SLT/Sederajat Petani
Karpa
Riwayat Penyakit
Melalui autoanamnesis pasien menyatakan sesak. Sesak nafas dialami sejak 1 tahun
terakhir tetapi 1 minggu ini sesak nafas dirasakan semakin memberat, bahkan untuk ganti
baju saja pasien sudah merasa sesak sekali. Sesak dialami terus-menerus dan tidak memberat
demean cuaca dingin. Sesak nafas akan berkurang jika dibuat istirahat sehingga untuk tidur
pasien harus menggunakan 2 bantal Dan dalam posis duduk.Riwayat sesak sebelumnya ada.
Dalam keluarganya tidak ada yang menderita keluhan yang sama dengan penderita. Sesak
nafas dirasakan seperti tidak nyaman Dan susah untuk bernafas. Sejak dua bulan terakhir
memang pasien sudah tidak mampu bekerja sama sekali kerana kakinya mulai bengkak
hinngga tidak kuat untuk berjalan.
Penderita juga mengalami batuk sejak 2 bualn yang lalu. Lendir warna putih.
Penurunan berat badan dratis disangka, tidak ada nafsu makan hanya makan sekali dalam
sehari. Nyeri abdomen tidak ada, BAB Dan BAK lancar. Pasien memang perokok berat
sejak kelas SD hampir 4 ceratu dihabiskannya.
Riwayat demam disangkal oleh pasien. Mual-muntah disangkal oleh pasien.. Riwayat
penyakit lain seperti penyakit jantung, diabetes militus dalam keluarga disangkal.
3.2 Analisis Situasi Keluarga
Aspek Lingkungan Fisik
Keluarga Bapak Karpa tinggal dalam satu kawasan rumah seluas 20x10 m 2. Dalam
kawasan tersebut terdapat dua buah bangunan. Bangunan yang pertama terdiri dari tempat
tidur sekaligus ruang tamu Bapak Karpa. Dinding bangunan terbuat dari kayu yang berwarna
kehitamanan. Lantai rumah terdiri dari semen dan kelihatan agak berdebu dan kotor kerana
jarang disapu. Atap dari bangunan tersebut terdiri dari kayu yang masih dalam kondisi yang
baik dan terawat. Bangunan yang pertama memiliki 1 buah pintu dan memiliki satu jendela
yang jarang dibuka. Kamar tidur serta ruang tamu kelihatan seperti agak kekurangan cahaya
dan ventilasinya kerana agak lembap dan gelap. Bangunan kedua terdiri dari kamar mandi
dan dapur. Bagi kamar mandinya kebersihannya masih kurang memuaskan Dan untuk dapur
terlihat tidak rapi dan kurang bersih di dalamnya kerana masih menggunakan tungku api
untuk memasak air dan makanan.
A. Paripurna (Komprehensif)
1. Pencegahan Primer
- Memberikan penjelasan kepada penderita untuk meningkatkan pengetahuan
tentang PPOK, terutama mengenai definisi, faktor risiko, gejala, dan upaya
pencegahannya.
- Memberikan penjelasan kepada penderita bagaimana cara mencegah penyakit
PPOK dengan menghindari faktor risikonya.
- Memberikan penjelasan mengenai pengobatan yang harus dijalani penderita
terkait kondisi yang dimilikinya.
2. Pencegahan Sekunder
- Memberikan saranan untuk mengambil pengobatan yang tepat dan mengingatkan
untuk tetap rajin menggunakan obat. Pada pasien OA biasanya bersifat
simptomatis. Untuk membantu mengurangi keluhan sesak pada pasien OA,
- Menyarankan pasien segera berobat ke rumah sakit yang berdekatan apabila
sesaknya bertambah parah supaya tidak memperburuk kondisinya
3. Pencegahan Tersier
- Menyarankan pasien sering memakai masker muka dan mengurangi aktivitas dan
pekerjaan sehingga tidak terlalu banyak terjebak pada polusi udara.
- Memberikan KIE pada pasien agar meragamkan diet sehari-hari pasien namun
tetap membatasi pengambilan lemak dan kolestol.
B. Berkesinambungan
Memantau perkembangan penyakit penderita dengan rutin mengadakan
kunjungan rumah setiap minggunya dan pengobatan dilakukan secara teratur dan
kontinyu untuk mengoptimalkan status kesehatan penderita.
D. Mengutamakan Pencegahan
Pencegahan diutamakan pada keluarga penderita dan masyarakat yang
berisiko.Menasihatkan penderita kurangkan aktivitas yang memicu faktor PPOK.
Melarang penderita ke kawasan merokok dan sentiasa memakai masker muka.
F. Personal
Mengobati penderita secara holistik dari semua aspek kehidupannya, baik secara biologis,
psikologis, sosial ekonomi, budaya, serta agamanya.
- Secara biologis, penderita dan keluarga diberikan penyuluhan mengenai penyakit
PPOK, serta dilakukan monitoring yang berkelanjutan mengenai pengobatan dan
pencegahan penderita.
- Secara psikologis, dengan memberi dukungan kepada penderita.
- Secara sosial ekonomi, sebaiknya pengobatan yang diberikan disesuaikan dengan
kemampuan ekonomi keluarga penderita.
- Secara budaya dan agama, pengobatan disesuaikan dengan budaya setempat serta
selama pengobatan disarankan agar keluarga tetap menjalankan ibadah
sebagaimana mestinya.