Tanggal Presentasi :
Level kompetensi :
1
1. Diagnosis
2. Riwayat Pengobatan
Tidak ada
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
a) Benjolan di perut bawah kiri hilang timbul dialami lebih kurang 1 tahun
4. Riwayat Keluarga
5. Lain-lain :
a. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis:
2
ronkhi (-/-)
Palpasi: krepitasi (-/-)
Perkusi: Sonor ki=ka
Palpasi: kenyal, tidak teraba hangat, batas atas tidak jelas, tidak dapat
b. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi:
Hematokrit: 46%
Trombosit: 212.000/mm3
Kimia darah:
GDS: 74 mg/dl
Hemostasis:
CT: 6’20”
3
BT: 1’50”
Faal Ginjal:
Ureum: 29 mg/dl
6. assement
7. Planning
- IVFD RL 20 tpm
- puasa
- konsul anestesi
4
9. Follow Up Post herniotomy + hernioplasty
20 oktober 2017
Status Generalis:
5
Abdomen: I: flat, A: BU (+) dbn, P: timpani P: soepel, nyeri tekan (-)
Status lokalis (region inguinalis S): luka operasi tertutup verband, rembesan
P: - IVFD RL 20 tpm
- Injeksi ceftriakson 2 x 1 gr
- Injeksi ketorolac 3 x 30 mg
21 Oktober 2017
Status Generalis:
Status lokalis (region inguinalis S): luka operasi tertutup verband, rembesan
P: - IVFD RL 20 tpm
- Injeksi ceftriakson 2 x 1 gr
- Injeksi ketorolac 3 x 30 mg
22 Oktober 2017
6
O: TD: 120/80, HR: 72x/i, RR: 16x/i, T: 36,0OC
Status Generalis:
Status lokalis (region inguinalis S): luka operasi tertutup verband, rembesan
P: - Pasien BLPL
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis Kerja
2. Subyektif
Pasien laki-laki usia 42 tahun datang dengan keluhan benjolan di perut bawah
apabila pasien mengedan, batuk dan berdiri terlalu lama. benjolan juga
dialami lebih kurang 1 tahun, namun hilang timbul. Timbul apabila pasien
7
mengedan dan batuk, hilang tidak lama kemudian, atau segera hilang bila
pasien berbaring.
a) Pengertian Hernia
defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan baik
1. lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir atau didapat
3. Kongenital
8
a. Hernia kongenital sempurna
tempat tertentu
batuk, menangis)
intraabdominal
9
a. Hernia inguinalis, terjadi pada daerah lipatan paha
b. Hernia umbilikus, pada pusat
c. Hernia femoralis, pada paha
2) Berdasarkan isi:
a. Hernia usus halus
b. Hernia omentum
3) Berdasarkan penyebab:
a. Hernia kongenital atau bawaan
b. Hernia traumatik
c. Hernia insisional, adalah akibat pembedahan sebelumnya
4) Berdasarkan arah penonjolan:
a. Hernia eksterna, misalnya hernia inguinalis, hernia skrotalis.
b. Hernia interna, misalnya hernia diafragmatika, hernia
foramen winslowi, hernia obturaforia
5) Berdasarkan gambaran klinis:
a. Hernia reponibel adalah bila isi hernia dapat keluar masuk,
keluar misalnya saat berdiri atau mengedan dan dapat
kembali masuk lagi jika berbaring atau di dorong masuk,
tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
b. Hernia ireponibel adalah bila isi kantung hernia tidak dapat
kembali ke dalam rongga perut. Tidak ada gangguan
vaskulasi dan pasase usus.
6) Berdasarkan nama penemu:
a. Hernia petit yaitu hernia di daerah lumbosacral
b. Hernia spigelli, hernia yang terjadi pada linen semi sirkularis
di atas penyilangan vasa epigastrika inferior pada muskulus
rektus abdominalis bagian lateral
c. Hernia richter hernia yang disertai dengan strangulasi namun
strangulasi hanya menjepit sebagian dinding usus. ileus
obstruksi mungkin pasial atau total, sedangkan benjolan
10
hernia tidak ditemukan dan baru terdiagnosis waktu
laparatomi.
7) Jenis hernia lain:
a. Hernia pantolan adalah hernia inguinalis dan hernia
femoralis yang terjadi pada satu sisi dan dibatasi oleh vasa
epigastrika inferior
b. Hernia skrotalis adalah hernia inguinalis yang isinya masuk
ke skrotum secara lengkap
c. Hernia littre adalah hernia yang isinya diverticulum meckeli
8) Berdasarkan komplikasinya:
a. Hernia inkaserata adalah bila isi kantung terperangkap
(ireponibel), tidak dapat kembali ke dalam rongga perut
disertai gangguan pasase usus
b. Hernia strangulata hernia ireponibel disertai gangguan
vaskularisasi
Tabel 1. Perbedaan hernia reponibel, ireponibel, inkaserata, dan strangulata.
Jenis Hernia Reponibel Nyeri Obstruksi Toksik Terapi Operasi
Reponibel + - - - Elektif
Ireponibel - - - - Elektif
Inkaerata - + + - Elektif
Strangulata - ++ + ++ Cito
1) Cincin
2) Kantong
3) Isi hernia
11
Gambar 2. Struktur Hernia
12
Tipe Deskripsi Hubungan Dibungkus Onset
epigastrika spermatica
posterior interna
kegagalan penutupan
cincin inguinalis
emrio setelah
penurunan testis
13
Gambar 4. Perbedaan Hernia Inguinalis lateralis dan hernia inguinalis
medialis
Ligamentum gubernaculum turun pada tiap sisi abdomen dari pole inferior
abdomen yang mana pada sisi bagian ini akan menjadi kanalis inguinalis. Processus
terlebih dahulu sehingga angka kejadian hernia inguinalis lateralis paling sering
pada sebelah kanan. Pada wanita ovarium turun ke pelvis dan gubernaculum bagian
inferior menjadi ligamentum rotundum yang mana melewati cincin interna ke labia
melewati cincin interna. Pada pria akan menjadi tunika vaginalis. Jika processus
vaginalis tidak menutup maka hidrokel atau hernia inguinalis lateralis akan terjadi.
dan kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbach, oleh karena itu hernia
14
ini umumnya terjadi bilateral, khususnya pada lelaki tua. Jalannya langsung
sebagai indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran, yaitu annulus
c. Hernia Pantalon
Merupakan kombinasi hernia inguinalis lateralis dan medialis pada satu sisi.
berbentuk seperti celana. Keadaan ini ditemukan kira-kira 15% dari kasus
15
f) Penegakkan Diagnosis
1) Gejala Klinis
bertambah besarnya hernia maka diikuti rasa tidak nyaman dan rasa
2) Tanda klinis
lateralis.
16
terlihat tonjolan yang berbentuk elip dan lebih lama
ii. Palpasi
Lateralis
Medialis
17
b. Pemeriksaan Ziemen Test:
18
Bila tidak keluar benjolan berarti hernia
inguinalis lateralis
19
iv. Pemeriksaan Radiologis
obturator.
g) Diagnosis banding
Beberapa diagnosis banding Hernia Inguinalis adalah:
Diagnosis Banding
Keganasan
Limfoma
Retroperitoneal sarcoma
Metastasis
Tumor testis
Penyakit testis primer
Varicocele
Epididimitis
Torsio testis
Hidrokel
Testis ectopic
Undescenden testis
Aneurisma arteri femoralis
Nodus limfatikus
20
Kista sebasea
Hidradenitis
Psoas abses
Hematoma
Ascites
h) Penatalaksanaan
1. Terapi IGD
bawah lutut
percobaan
21
Teknik reduksi spontan memerlukan sedasi dan analgetik
2. Indikasi operasi
22
Pada pria dewasa, dilakukan operasi cito pada keadaan
hernia.
23
kelemahannya yaitu tegangan yang terjadi akibat jahitan
mengakibatkan kekambuhan.
24
o Kelompok 3: Tension-Free Repair with Mesh
atau general.
25
o Kelompok 4: laparoskopik
26
Gambar 10. Herniotomy laparoscopic dengan total
extraperitoneal (TEP)
sendiri, hematom dan infeksi luka adalah masalah yang paling sering terjadi.
Komplikasi yang lebih serius seperti perdarahan, osteitis, atau atrofi testis
27
Open Repair Laparoscopic repair
Berat Berat
Perdarahan Perdarahan
Atrofi testis Cedera usus
Cedera usus Cedera kandung kemih
Cedera Kandung kemih Cedera pembuluh darah besar
Ringan Ringan
Ekimosis skrotalis Retensi urin
Infeksi luka Cedera saraf
Retensi urin Infeksi luka
Kekambuhan Onstruksi usus halus
Hidrokel
Terpotongnya saraf
Terjepitnya saraf
j) Prognosis
dari isi kantong hernia. Usia yang lebih tua, lebih lama mengalami hernia,
dan irreducibility yang lebih lama memiliki faktor komplikasi akut seperti
penjepitan dan obstruksi usus. Prognosis baik jika infeksi luka, obstruksi
usus segera ditangani. Penyulit pasca bedah seperti nyeri pasca hernioraphy,
atrofi testis dan rekurensi hernia umumnya apabila ditangani dengan baik
28