Anda di halaman 1dari 7

RESENSI

Penulis : Drs.H.Ahmad Izzan,M.Ag

Judul : Studi Kaidah Tafsir Al-Quran

Tempat : Bandung

Penerbit : Humaniora

Tahun : 1430 H / 2009 M

Tebal Buku : 204 Halaman

ISBN : 979-778-080-5

Resensi buku mengenai “Studi Kaidah Tafsir Al-Quran” ,tampaknya cukup


provokatif untuk menggugah keingintahuan pembaca mengenai apa sebenarnya yang
dimaksud penulis dengan Study Kaidah Al-Quran. Di bagian Mukaddimah, penulis
menjelaskan bahwa untuk menekuni bidang tafsir, seseorang memerlukan beberapa
ilmu bantu, diantaranya kaidah-kaidah tafsir

Sebagai pengantar, pengarang menuliskan bukti nyata Alquran sebagai


petunjuk bagi seluruh manusia seperti telah banyak kita saksikan bagi kaum mukmin
yang menafsirkan Alquran dengan kaidah ilmu yang benar maka bukti tersebut akan
mengukuhkan keimanan dalam hatinya.Namun disisi lain, banyak orang yang
menafsirkan Alquran tanpa kaidah ilmu dan pijakan teori yang benar sehingga pada
penafsiran Alqurannya menyimpang. Kepada mereka inilah Allah memberikan
ancaman yang sangat keras. “Siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang
membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata : “ Telah diwahyukan
kepadaku”, padahal tidak ada wahyu sesuatu pun kepadanya, dan orang yang

1
berkata: “saya akan menurunkan seperti yang diturunkan Allah “. Alangkah
dahsyatnya akibat yang dialaminya jika kamu melihat ketika orang-orang zhalim itu
berada dalam tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukuli mereka dengan
tangannya (QS Al-An’am, 6:3)”.

Agar kita tidak menjadi bagian dari zhalimin itu, sudah selayaknya bahkan
seharusnya menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup, dengan pemahaman yang
benar berdasarkan kaidah tafsir yang benar pula. Buku ini menguraikan kaidah-
kaidah dalam al-quran. Kaidah-kaidah tersebut termuat dalam 4 bab pembahasan
diantaranya Urgensi Kaidah Tafsir, Kaidah Dasar Tafsir, Kaidah Penafsiran
Redaksional Alquran, dan Kaidah Penafsiran Makna Alquran.

Pada bagian pertama buku ini membahas Urgensi Kaidah Tafsir.Komponen-


komponen yang tercakup dalam kaidah-kaidah tafsir tersebut adalah ketentuan-
ketentuan yang harus diperhatikan dalam menafsirkan al-quran, sistematika yang
hendaknya ditempuh dalam menguraikan penafsiran,dan patokan-patokan khusus
yang membantu pemahaman al-quran baik dari ilmu bantu seperti bahasa dan ushul
fiqh maupun yang ditarik langsung dari penggunaan al-quran. Para muffasir
mengingatkan agar dalam memahami atau menafsirkan ayat-ayat Alquran seseorang
memperhatikan segi-segi bahasa Alquran serta kolerasi anatarsurat tanpa
mengabaikan kaidah-kaidah kebahasaan. Selain itu pengarang juga menulis mengenai
faktor-faktor yang mengakibatkan kekeliruan dalam menafsirkan Al-quran karena
setelah pengarang cermati banyak orang yang berbicara dan menulis tafsir al-quran
tanpa memiliki pengetahuan yang memadai tentang kaidah dan aturan bahasa arab
sehingga cenderung melakukan penyimpangan dalam menafsirkan al-quran dan
memberikan arti etimologis, arti hakiki maupun arti kiasannya.

Pada bab kedua buku ini membahas Kaidah Dasar Tafsir.Dalam kajian Kaidah
Dasar Tafsir ini, dijelaskan tentang tafsir al-quran dengan al-quran ,tafsir al-quran
dengan as-sunnah,tafsir al-quran dengan qaul shahabah dan tafsir tabi’in. Pengarang

2
menuliskan pula bahwa Al-quran merupakan dokumen historis yang merefleksikan
situasi sosial, ekonomi, keagamaan, dan politik abad 7 M. Pada saat yang sama, ia
juga menjadi kitab petunjuk dan tata aturan tindakan bagi berjuta-juta manusia yang
hidup dibawah naungannya, dan yang mencari makna kehidupan mereka di
dalamnya.

Selanjutnya bab ketiga buku ini, pengarang membahas mengenai Kaidah


Penafsiran Redaksional Al-quran. Dalam kajiannya meliputi isim dan makna, fiil
dan makna, nahy dan makna, istifham dan maknanya, isim nakirah dan fungsinya,
isim ma’rifah dan fungsinya, serta isim mufrad dan jama. Selain itu pada bab ketiga
ini dijelaskan pula mengenai redaksi tanya jawab, redaksi dhama’ir, redaksi syarat
dan jawab, redaksi hadzful maf’ul dan redaksi yang bersifat umum. Dalam setiap
kajiannya pengararang mencantumkan ayat-ayat yang memiliki redaksi saling
berhubungan dan tiap kajiannya itu disertai dengan maknanya masing-masing. Tidak
lupa , pengarang menuliskan setiap pendapat dari beberapa tokoh untuk memperjelas
mengenai kajian yang ditulis yaitu kajian penafsiran redaksional al-quran.

Pada bagian ke-empat buku ini membahas Kaidah Penafsiran Makna Al-
quran. Dalam kajiannya membahas mengenai makna yang berkaitan dengan
keimanan, makna yang berkaitan dengan hukum dan makna yang berkaitan dengan
karakteristik ajaran al-quran. Seorang muffasir dituntut untuk memperhatikan
cakupan pengertian dan keserasian makna yang ditunjuk oleh redaksi ayat-ayat al-
quran. Jadi setiap ada pengertian perlu adanya suatu makna yang menjadi dasar
pengertian suatu kajian tersebut. Selanjutnya, dalam buku ini pengarang membahas
tentang efek positif dan negative suatu perubahan dan penjelasan akibat positif suatu
perintah dan akibat negative yang dilarang.Pengarang menyebutkan bahwa hal itu
termasuk ke dalam pola al-quran untuk menyeru dan mengajak umat islam untuk
melakukan kebaikan dan menjauhi larangan. Akhir pada bab 4 ini yaitu membahas
mengenai tujuan utama islam untuk menciptakan kebaikan dan sesuatu yang terbaik,
ini merupakan salah satu tujuan utama turunnya al-quran. Selain itu, pengarang

3
menuliskan pula sasaran perintah al-quran, sistematika al-quran dalam penyampaian
kisah,keterkaitan asma al-husna dengan isinya, menegasikan Sesutu yang berwujud
atau menegasikan fungsinya, dan makna yang berkaitan dengan filosofi hidup.

Kelebihan dari buku ini ialah dimana tercapainya kesesuaian antara judul dan
isi, penjelasannya mencakup Alquran dan sejarahnya di jelaskan dengan baik, dan
disertai cerita-cerita pada waktu itu,serta terdapat kisah-kisah menarik yang terdapat
di dalam buku ini. Struktur dan tanda baca penulisan menurut saya cukup baik,
karena beberapa pembahasan mudah dimengerti bagi kalangan akademis dan
dijelaskan secara konsektual. Nilai plus lain yang terdapat di dalam buku ini ialah
adanya pendapat tokoh lain dan ditulis secara jelas, penempatan kajian tersusun
secara sistematis dan tersusun rapih sehingga terlihat bagus penyusunannya, dan
penggunaan bahasa yang efektif sehingga mudah untuk dipahami setiap orang yang
membaca buku ini.
Setiap karya manusia tentunya memiliki kekurangan juga. Diantara
kekurangan yang ada ialah dalam tata penulisan tidak ada bullets and numbering
untuk memisahkan sub satu ke sub yang lain yang dimaksudkan agar mempermudah
dan memperjelas tata letak sub yang sedang dibaca. Selain itu tidak terdapatnya
gambar-gambar pendukung kajian , seperti dalam kisah-kisah yang menarik dan
filosofi hidup sebagainya.
Pada buku ini bila dihubungkan dengan pedoman tata cara penulisan, tiap
penulis memberlakukan gaya yang biasanya berlainan. Ada yang sangat taat KBBI
sehingga mengikuti setiap pergantian istilahnya bila direvisi, ada juga yang hanya
menerapkan sebagian. Pada halaman 2 baris ke sembilan terdapat kalimat “Hal ini
membuahkan keanekaragaman penafsiran”. Kata yang digaris bawahi bila
dipadankan membuahkan menjadi menghasilkan dan keanekaragamaan menjadi
berbagai macam. Jadi kalimat tersebut bisa dirubah menjadi “Hal ini menghasilkan
berbagai macam penafsiran”.Selanjutnya pada halaman 3 baris ke empat terdapat
kalimat “Pertama subjektivitas muffasir”. Kata yang digaris bawahi merupakan kata

4
serapan dari bahasa inggris jadi apabila dipadankan kata subjektivitas itu menjadi
“menurut pandangan sendiri”. Jadi apabila diganti kata subjektivitas tersebut
menjadi “Pertama menurut pandangan muffasir sendiri”.Selain dari padanan kata,
ada dari kutipan tidak langsung yaitu seperti pada hal 2 baris 20 yaitu peminjaman ide
dari Ustadz M. Quraisy yang mengemukakan mengenai komponen-komponen yang
tercakup dalam kaidah-kaidah tafsir. Begitu pun pada kalimat hal 29 baris ke 7 yaitu
pendapat dari Khalid Abdurrahman yang mengartikan bentuk nahy sebagai perkataan
atau ucapan yang menunjukkan permintaan berhenti dari suatu perbuatan dari orang
yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah. Pendapat-pendapat itu tidak
menggunakan catatan kaki yang pada aturannya harus memakai catatan kaki untuk
menunjukan sumber dan informasi sumber yang dikutip.Fungsi paling penting dari
catatan kaki adalah menjaga kejujuran intelektual penulis serta untuk memungkinkan
dilakukannya pemeriksaan ulang tentang akurasi pengutipan. Penggunaan tanda
kurung “ ( )” pada kalimat di halaman 3 baris ke 4 yaitu “keempat, kedangkalan
pengetahuan tentang materi (pembicaraan) ayat”. Harusnya kalimat itu diubah
menjadi “keempat, kedangkalan pengetahuan tentang materi pembicaraan ayat”.
Setelah dianalisa di buku ini tidak terdapat indeks buku yang berfungsi untuk
mempermudah pembaca memahami suatu kata yang belum dimengerti,
dan mempercepat pembaca ketika ingin menemukan suatu topik
pembicaraan.Kemudian tanda baca, kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata
majemuk yang digunakan cukup baik. Selain itu tata letak penulisan sudah baik dan
efektif tidak ada kata-kata yang rancu sehingga membuat pembaca enak untuk
membaca buku ini.
Tujuan penulisan buku ini yaitu untuk memberikan pemahaman kepada kaum
muslim umumnya mengenai muatan-muatan ilmu yang ada dalam setiap ayat
Alquran dan bisa mengamalkannya. Tujuan pengarang membuat buku ini menurut
saya tercapai , dila dilihat dari konteks awalnya yaitu untuk memberikan pemahaman
tafsir kepada khalayak umum melewati penerbitan buku ini yang diaplikasikan
dengan cara dibaca. Selain itu tercapainya pandangan secara berurutan dan

5
terklarifikasi cukup baik, yakni antara permasalahan dan upaya memberikan
pemahaman mengenai kaidah ilmu tafsir Alquran ini.
Setiap buku yang diterbitkan pasti ada target pembacanya.Pengarang menulis
pendapatnya pada buku ini bahwa kemampuan membaca Alquran di kalangan kaum
muslim masih sangat rendah, begitu pula pemahamaan tentang muatan-muatan ilmu
yang ada di dalam setiap ayat Alquran. Pada buku ini pengarang membuat target
pembaca yaitu untuk mahasiswa yang mendalami Alquran dan kahalayak umum agar
setidaknya tertarik untuk mempelajari muatan Alquran, meskipun tidak menjadi
seorang muffasir.
Adapun manfaat dari buku ini , Menurut saya buku ini cukup menarik. Buku
ini menjelaskan bagaimana kaidah-kaidah dalam al-quran secara rinci hingga
problematika tafsir pada zaman dahulu hingga zaman sekarang ini. Buku ini cocok
menjadi tambahan khazanah keilmuan kita tentang mempelajari muatan-muatan
Alquran. terutama untuk para mahasiswa yang mengkaji tentang ilmu Al Quran dan
umumnya untuk pembaca umum untuk memahami Alquran dengan baik dan benar.
Buku ini memiliki wawasan yang luas tentang berbagai makna yang berkaitan dengan
karakteristik Alquran efek postif dan negative suatu perbuatan hingga akibat dari efek
positif dan negative tersebut. Serta berbagai pemecahan problematika masyarakat
muslim pada zaman ini dikaitkan dengan pembahasaan filosofi hidup. Buku ini juga
merupakan bacaan scholar, maksudnya buku untuk akademisi. Buku ini dapat dipakai
sebagai referensi dalam penelitian dan juga sebagai bahan perbandingan pemikiran
atau pandangan.
Selain itu, buku ini penting untuk dimiliki oleh para pembaca secara pribadi
agar menjadi bagian dari keluarga Allah yang ada di bumi. Mereka adalah ahli
Alquran (kelompok yang akan selamat). Aminn..

Nama : Shenny Arianthy

Alamat : Ciamis

Shennyarianthy17@gmail.com

6
7

Anda mungkin juga menyukai