Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

1. Mekanisme pengepressan meliputi fruit distribusi conveyor, fruit distribusi


elevator, digister, pengempaan (Pressing) dan hasil CPO, kernel dan fiber.
2. Brondolan yang robek atau dilumatkan dalam digester selama 15 – 30 menit,
dan suhu yang digunakan dan dipertahankan pada digester adalah 90˚ - 95˚C
dan dijaga agar tidak mencapai 100˚C, karena jika temperature mencapai
100˚C dapat mengakibatkan fiber terlalu basah selain itu fiber juga susah
terpisah dengan minyaknya.
3. Pergantian pada worm screm press akan dilakukan setelah mencapai
1000 - 1500 jam kerja.
4. Berdasarkan standar mutu losses pada pabrik kelapa sawit, hasil dari analisa
yang dilakukan pada tanggal 01 Desember 2015 – 04 Desember 2015,
kehilangan minyak (Oil Losses) pada Press No.1 dan No.3 di proses
Pengempaan (Pressing) berkisar rata- rata, Press No.1 = 4,39% dan Press No.3
= 4,42 lebih sedikit dari standar yang di tetapkan, yaitu < 4,50 %.
5.2. Saran

Dalam kesempatan kali ini penulis menyarankan PMKS PT. Sisirau Desa
Sidodadi Kabupaten Aceh Tamiang, dalam setiap perawatan yang di harapkan di
kontrol dengan lebih baik dan memaksimalkan efesiensi penggunaanya serta terus
di sesuaikan dengan kebutuhan dari bahan baku yang kandang kala dalam ukuran
yang bervariasi, guna meminimalkan lagi angka kehilangan (Losses) yang terjadi.
Dan untuk menghasilkan mutu yang baik sesuai dengan standart mutu pabrik,
maka penulis menyarankan beberapa hal yaitu sebagai berikut :

1. Pada pengolahan kernel dan minyak kelapa sawit sebaiknya diperhatikan pada
proses perebusannya, karena baik buruknya kualitas mutu kernel dan minyak
sawit banyak ditentukan di stasiun perebusan (Sterilizer).
2. Pengoprasian peralatan pada stasiun pengempaan (pressing) harus sesuai SOP
yang berlaku sehingga masa pakai alat dapat bertahan lama dan keselamatan
operator terjaga.
3. Melakukan Perawatan yang lebih terjadwal untuk menjaga setiap mesin –
mesin proses agar dapat beroprasi dan digunakan dalam jangka waktu yang
lama serta kinerja pabrik dapat berjalan lebih efisien dan aman.
4. Demi mengoptimalkan sistem pengolahan yang baik perlu memperhatikan dan
mengutamakan keselamatan kesehatan kerja ( K3 ).

Anda mungkin juga menyukai