Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ASPEK LINGKUNGAN TEKNIK MESIN

PENGETAHUAN TENTANG MESIN DIESEL & POLUSI YANG


DIHASILKAN OLEH SISTEM DIESEL

JURUSAN TEKNIK MESIN


SEKOLAh TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STITEKNAS) JAMBI
TAHUN 2017
NAMA KELOMPOK 1

FYRAS HADI FRANATA

14 A 1002

DIO PRAMADIKA

14 A 1022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah Aspek lingkungan teknik mesin ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah aspek lingkungan teknik mesin tentang polusi
mesin diesel terhadap lingkungannya . masyarakat dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Jambi , 27 maret 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesin diesel merupakan sistem penggerak utama yang banyak digunakan baik untuk
sistem transportasi maupun penggerak stasioner. Dikenal sebagai jenis motor bakar yang
mempunyai efisiensi tinggi, penggunaan mesin diesel berkembang pula dalam bidang
otomotif, antara lain untuk angkutan berat, traktor, bulldozer, pembangkit listrik di desa-
desa, generator listrik darurat di rumah-sakit, Hotel dsb. Namun disamping keunggulan
yang dimiliki, mesin diesel juga memiliki problem khusus yang berhubungan dengan
pencemaran lingkungan, yaitu asap (jelaga) serta gas buang khususnya Nitrogen Oxide
(NOx). Kedua polutan ini saling bertolak belakang dalam pemunculannya. Asap
terbentuk ketika bahan bakar tidak mampu tercampur dengan baik dengan oksigen
sehingga reaksi pembakaran tidak sempurna, dalam kondisi seperti ini suhu pembakaran
tidak terlalu tinggi sehingga nitrogen oxide tidak banyak terbentuk. Gas-gas beracun hasil
dari pembakaran bahan bakar ini biasanya berupa oksida-oksida karbon (karbon dioksida,
karbon monokisida) dan nitrogen (nitrogen monoksida, nitrogen dioksida, dinitrogen
oksida) dan senyawa-senyawa hidrokarbon. Masalah pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat. Masalah
pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu mendapat penanganan secara
serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena
pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi
pencemaran lingkungan. Ada beberapa cara yang efektif untuk mengurangi gas buang
pada kendaraan bermotor, untuk variasi pada mesin bisa dengan memberikan tambahan,
turbo, intercooler, oxydation catalyst, SCR (Selective Catalytic Reduction) dan EGR
(Exhaust Gas Recirculation).

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulitan ini adalah:
1. mengetahui tentang sistem mesin berbahan bakar diesel
2.mengetahui potensi yang dihasilkan oleh mesin diesel dan cara pencegahannya

1.3 Batasan Masalah


Beberapa batasan masalah yang diambil pada makalah ini adalah:
Memahami mesin diesel dan potensi polusi yang dihasilkan oleh mesin diesel yang diteliti
BAB II
DASAR TEORI

2.1 POLUSI

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atauberubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya.

2.2 MESIN DIESEL


Mesin diesel adalah jenis mesin pembakaran dalam (internalcombustion engine), dimana
sistem penyalaan bahan bakar dengan cara menyemprotkan bahan bakar dengan pompa
bertekanan kedalam silinder yang berisi udara terkompresi. Dengan tekanan dan temperatur
udara didalam silinder yang tinggi dimana melebihi temperatur nyala bahan bakar maka
bahan bakar akan terbakar bersamaan dengan udara bertekanan kemudian akan menghasilkan
suatu kerja. Hal tersebut yang menyebabkan banyak menyebut mesin diesel disebut juga
mesin pengapian kompresi (compreeion ignition engine). Secara umum, komponen mesin
diesel memiliki banyak persamaan dengan mesin bensin.

2.3 POTENSI LIMBAH PLASTIK SEBAGAI SUPLEMEN BAHAN BAKAR DIESEL

 Limbah plastik mendominasi jumlah sampah di setiap tempat. Menurut Hartono


(1998), komposisi limbah plastik yang dibuang oleh sektor rumah tangga adalah 9,3 %
dari total sampah rumah tangga. Bahkan di Jabotabek, rata-rata setiap pabrik
menghasilkan satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah ini akan bertambah
seiring berjalannya waktu karena sifat plastik yang tahan terhadap lingkungan dan
mikroorganisme sehingga jumlahnya semakin bertambah.
 Komponen utama limbah plastik adalah polietilen, polipropilen, dan polistiren. Ketiga
komponen ini memiliki ketahanan terhadap mikroorganisme yang semakin meningkat
dengan meningkatnya berat molekul.
 Pengolahan limbah plastik yang umumnya dilakukan saat ini adalah penimbunan
(landfilling), pembakaran, dan daur ulang. Penimbunan (landfilling) memberikan
dampak yang cukup serius terhadap lingkungan seperti mengurangi kesuburan tanah,
menghalangi mikroorganisme untuk mendegradasi senyawa lain, dan menyebabkan
polusi air, sehingga langkah ini mulai dikurangi. Sedangkan pembakaran merupakan
langkah yang kurang efisien karena sifat plastik yang termoplastik sehingga bila
terbakar hanya meleleh dan setelah dingin akan memadat kembali atau dengan kata
lain tidak terdegradasi.
 Daur ulang merupakan langkah penanganan limbah plastik yang masih dipertahankan
sampai saat ini.

Dua metode daur ulang:

1. daur ulang untuk proses produksi


Daur ulang untuk proses produksi telah dilakukan untuk produksi polietilen.
2. Daur ulang energi memiliki
kemungkinan yang besar untuk dilakukan karena sampah memiliki nilai kalori
yang setara dengan batubara dan minyak bumi (Soloiu. dkk, 1999). Sehingga
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan panas atau tenaga dengan cara
pembakaran.

 Plastik dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dengan pencairan melalui proses
thermal cracking yang memerlukan suhu melampaui 400°C sehingga dihasilkan
minyak yang dapat dengan mudah terbakar
 Penggunaan plastik sebagai bahan bakar dapat dilakukan dengan pelelehan plastik dan
mencampurkannya dengan bahan bakar diesel.
 Pemanfaatan plastik sebagai suplemen bahan bakar melalui proses daur ulang termal
mampu memberikan konstribusi terhadap konservasi lingkungan. Plastik yang telah
menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, akan terus diproduksi
dengan masa pakai plastik yang relatif pendek sehingga akan menimbulkan masalah
lingkungan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 EMISI GAS BUANG DIESEL

A. Bahan Pencemar (Polutan)

Bahan pencemar (Polutan) yang berasal dari gas buang dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kategori sebagai berikut:

1. Sumber Polutan dibedakan menjadi Polutan primer dan sekunder. Polutan primer seperti
nitrogen oksida (NOx) dan karbon-karbon (HC) langsung dibuang ke udara bebas dan
mempertahankan bentuknya seperti pada saat pembuangan. Polutan sekunder seperti
ozon (O3) dan peroksiasetil nitrat (PAN) adalah Polutan yang terbentuk di atmosfer
melalui reaksi fotokimia atau oksidasi.
2. Komposisi Kimia Polutan dibedakan menjadi organik dan inorganik. Polutan organik
mengandung karbon dan hydrogen, juga beberapa elemen seperti oksigen, nitrogen,
sulfur atau fosfor. Contohnya hidrokarbon, alkohol, ester dan lain-lain. Polutan
inorganik seperti karbon monoksida (CO), karbonat, nitrogen oksida, ozon dan lain-lain.
3. Bahan penyusun Polutan dibedakan menjadi Partikulat atau gas. Partikulat dibagi
menjadi padatan, dan cairan seperti debu, asap, abu, kabut dan spray. Partikulat dapat
bertahan di atmosfer sedangkan Polutan berupa gas tidak bertahan di atmosfer dan
bercampur dengan udara bebas.

a) Polutan Mesin Diesel

Polusi udara oleh gas buang dan bunyi pembakaran motor diesel merupakan gangguan
terhadap lingkungan. Komponen-komponen gas buang yang membahayakan itu antara
lain adalah asap hitam (jelaga), hidro karbon yang tidak terbakar (UHC), karbon
monoksida (CO), nitrogen oksida (NO) dan NO2. NO dan NO2 biasa dinyatakan dengan
NOx. Namun jika dibandingkan dengan motor bensin, motor diesel tidak banyak
mengandung CO dan UHC. Disamping itu, kadar NO2 sangat rendah jika dibandingkan
dengan NO. Jadi boleh dikatakan bahwa komponen utama gas buang motor diesel yang
membahayakan adalah NO dan asap hitam. Selain dari komponen tersebut di atas
beberapa hal berikut yang merupakan bahaya atau gangguan meskipun bersifat
sementara. Asap putih yang terdiri atas kabut bahan bakar atau minyak pelumas yang
terbentuk pada saat start dingin, asap biru yang terjadi karena adanya bahan bakar yang
tidak terbakar atau tidak terbakar sempurna terutama pada periode pemanasan mesin atau
pada beban rendah, serta bau yang kurang sedap merupakan bahaya yang menggangu
lingkungan. Selanjutnya bahan bakar dengan kadar belerang yang tinggi sebaiknya tidak
digunakan karena akan menyebabkan adanya SO2 di dalam gas buang
b) Soot (Jelaga)

Jelaga (soot) adalah butiran arang yang halus dan lunak yang menyebabkan
munculnya asap hitam dimana asap hitam terjadi karena proses pembakaran yang tidak
sempurna. Asap ini membahayakan lingkungan karena mengkeruhkan udara sehingga
menggangu pandangan, tetapi karena adanya kemungkinan mengandung karsinogen.
Motor diesel yang mengeluarkan asap hitam yang sekalipun mengandung partikel karbon
yang tidak terbakar tetapi bukan karbon monoksida (CO). Jika jelaga yang terjadi terlalu
banyak, gas buang yang keluar dari mesin akan berwarna hitam dan mengotori udara.

3.2 DAMPAK POLUSI YANG DIHASILKAN MESIN DIESEL

a) Terhadap kesehatan Manusia

 Sulfur Dioksida
Pencemaran SOx menimbulkan dampak terhadap manusia dan hewan, kerusakan pada
tanaman terjadi pada kadar sebesar 0,5 ppm. Pengaruh utama polutan SOx terhadap
manusia adalah iritasi sistim pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih bahkan pada
beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap
pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita
yang mengalami penyakit kronis pada sistem pernafasan kadiovaskular. Individu
dengan gejala penyakit tersebut sangat sensitif terhadap kontak dengan SO2,
meskipun dengan kadar yang relatif rendah.

 Karbon Monoksida

Didalam banyak penelitian mengenai mesin diesel diketahui bahwa kandungan


karbon monoksida dalam gas buang mesin diesel jauh lebih kecil dibanding
kandungan dalam gas buang mesin bensin sehingga hampir dikatakan kandungan CO
dalam gas buang mesin diesel tidak ada, tetapi tetap saja harus diketahui potensi
bahaya polusi karbon monoksida terhadap kesehatan .Karakteristik biologik yang
paling penting dari CO adalah kemampuannya untuk berikatan dengan haemoglobin,
pigmen sel darah merah yang mengangkut oksigen keseluruh tubuh. CO yang relatif
lambat menyebabkan terhambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut dalam
fungsinya membawa oksigen keseluruh tubuh. Kondisi seperti ini bisa berakibat
serius, bahkan fatal, karena dapat menyebabkan keracunan. Selain itu, metabolisme
otot dan fungsi enzim intra-seluler juga dapat terganggu dengan adanya ikatan CO
yang stabil tersebut. Dampat keracunan CO sangat berbahaya bagi orang yang telah
menderita gangguan pada otot jantung atau sirkulasi darah periferal yang parah.
Dampak dari CO bervasiasi tergantung dari status kesehatan seseorang pada saat
terpajan.

 Nitrogen Dioksida.
Oksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi manusia. Penelitian
menunjukkan bahwa NO2 empat kali lebih beracun daripada NO. Selama ini belum
pernah dilaporkan terjadinya keracunan NO yang mengakibatkan kematian. Diudara
ambient yang normal, NO dapat mengalami oksidasi menjadi NO2 yang bersifat
racun. Penelitian terhadap hewan percobaan yang dipajankan NO dengan dosis yang
sangat tinggi, memperlihatkan gejala kelumpuhan sistim syarat dan kekejangan.
Penelitian lain menunjukkan bahwa tikus yang dipajan NO sampai 2500 ppm akan
hilang kesadarannya setelah 6-7 menit, tetapi jika kemudian diberi udara segar akan
sembuh kembali setelah 4–6 menit. Tetapi jika pemajanan NO pada kadar tersebut
berlangsung selama 12 menit, pengaruhnya tidak dapat dihilangkan kembali, dan
semua tikus yang diuji akan mati. NO2 bersifat racun terutama terhadap paru.

 Hidrokarbon
Hidrokarbon diudara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk
ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai
di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan
menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.

 Timah
Logam berwarna kelabu keperakan yang amat beracun dalam setiap bentuknya ini
merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6 tahun, yang
biasanya mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah. Logam berat
ini merusak kecerdasan, menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk
mendengar dan memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi. Zat-zat ini mulai
dari asbes dan logam berat (seperti kadmium, arsenik, mangan, nikel dan zink).

b) Dampak terhadap lingkungan (Efek rumah kaca)


Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi
radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34% dipantulkan
oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas,
23%menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk perfotosintesis
Kurang sadarnya pengendara dalam melakukan perawatan pada kendaraan dapat
menghasilkan emisi gas buang yang sangat tinggi,selain itu karena sebagian besar
kendaraan bermotor menggunakan bahan bakar fosil sehingga emisi yang dihasilkan
semakin tinggi dan mengganggu keseimbangan lingkungan.
3.3 CARA PENCEGAHAN TERHADAP EFEK MESIN BERBAHAN BAKAR
DIESEL

 Bahan bakar alternatif biodiesel dan etanol memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan
karena memiliki nilai efisiensi dan dapat menekan pencemaran lingkungan akibat
pembakaran yang tidak sempurna. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang bahan
bakar campuran dan dilanjutkan dengan uji coba aplikasi bahan bakar campuran pada
kendaraan transportasi. Terus kembangkan teknologi yang mampu mengurai emisi gas
buang yang sehingga dapat mengurangi polusi udara. Diharapkan masyarakat sama-
sama untuk menjaga lingkungan kita terutama udara , karena udara yang bersih dan
sehat berasal dari lingkungan yang bebas polusi.
 Pembaharuan Konstruksi Mesin
 Pembaharuan Sistim dalam Mesin
 Penggunaan Sistim Kontrol Emisi
 Mengembangkan mobil listrik dan surya
 Membangun jalur hijau
 Memproduksi bensin bebas timbel
 Memproduksi bioetanol sebagai pengganti bensin
 Memberlakukan hari bebas kendaraan
 Mengembangkan mobil hibrida
 Menggunakan sepeda
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

a. Dampak Polusi pada mesin diesel

 Mengganggu dan membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan

b. Dampak terhadap lingkungan

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan
akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.

 merusak estetika
 mengganggu kenyamanan
 merusak gedung, kantor, dan perumahan
DAFTAR PUSTAKA

https://prezi.com/0t5gkqlbbqam/pencemaran-lingkungan-akibat-motor-diesel/

http://www.guruotomotif.com/2016/10/polusi-gas-buang-motor-bensin-dan-motor.html

http://deccabesabaak.blogspot.co.id/2013/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://yantosumedang.blogspot.co.id/2014/01/cara-mengatasi-getaran-dan-asap-tebal.html

Anda mungkin juga menyukai