Anda di halaman 1dari 6

Ayu Pratiwi Ulfah

180920170020
Resume Metodelogi Penelitian Pendidikan

BAB. XV
MENYUSUN PROPOSAL
PENELITIAN

A. Proposal Penelitian Kuantitatif

Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi


langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya.
Dalam menyusun rancangan penelitian, perlu diantisipasi tentang berbagai sumber
yang dapat digunakan untuk mendukung dan yang menghambat terlaksananya
penelitian. Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan.
Masalah merupakan penyimpangan dari apa seharusnya dengan apa terjadi
penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan, penyimpangan antara teori
dengan praktek dan penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan. Masalah itu
muncul pada ruang (tempat) dan waktu tertentu.
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang
terjadi pada suatu obyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu,sekarang ini tampak
ada penyimpangan-penyimpangan dari standart yang ada, baik standard yang
bersifat keilmuan maupun aturan-aturan.
B. Indentifikasi Masalah
Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek
yang diteliti. Semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang
tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan.
C. Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan upaya
penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah
yang telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu peneliti member batasan, diaman
akan dilakukan penelitian, variable apasaja yang akan diteliti, serta bagaimana
hubungan variable satu dengan variable yang lain.
D. Rumusan Masalah
Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variable apa saja yang
akan diteliti, dan bagaimana hubungan variable satu dengan yang lain) dan supaya
masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu
dirumuskan secara spesifik.
Ayu Pratiwi Ulfah
180920170020
Resume Metodelogi Penelitian Pendidikan

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan diluar pola
piker dalam merumuskan masalah. Tetapi keduanya ada kaitannya dengan
permasalahan, oleh karena itu dua hal ini ditempatkan pada bagian ini. Tujuan
penelitian disini tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul skripsi atau
tesis.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan.
Kalau tujuan penelitian dapat tercapai dan rumusan dapat terjawab secara akurat
maka sekarang kegunaannya apa. Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu :
a. Kegunaan unutk mengembangkan ilmu/ kegunaan teoritis
b. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi
masalah yang ada pada obyek yang diteliti.
II. Landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis.
A. Deskripsi teori
Deskripsi teori adalah teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk
menjelaskan tentang variable yang akan diteliti serta sebagai dasar untuk member
jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis) dan
penyusunan instrument penelitian.
B. Kerangka berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting. Kerangkan berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis
pertautan antar variable yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan
hubungan antar variable independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada
variable moderator dan intervening, maka perlu juga dijelaskan mengapa variable
itu ikut terlibar dalam penelitian.
C. Hipotesis Penelitian
Karena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis
adalah rumusan masalah dan kerangka berfikir.
III. Prosedur Penelitian
A. Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis diperlukan
metode penelitian. Untuk itu dibagian ini perlu ditetapkan metode penelitian
apa yang akan digunakan, apakah metode survey atau eksperimen.
Ayu Pratiwi Ulfah
180920170020
Resume Metodelogi Penelitian Pendidikan

B. Populasi dan Sampel


Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat
digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan
(kesimpulan data sampel yang dapat diberlakukan untuk populasi) maka sampel
yang digunakan sebagai sumber data harus representative dapat dilakukan
dengancara mengambil sampel dari populasi secara random sampai jumlah
tertentu.
C. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan menggunakan
instrument penelitian. Jumlah instrument yang akan digunakan tergantung pada
variable yang diteliti. Bila variable yang diteliti jumlahnya lima maka akan
menggunakan lima instrument.
D. Teknik Pengumpulan data
Yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling
tepat, sehingga betul-betul didapat data yang valid dan reliable. Jangan semua
teknik pengumpulan data (angket, observasi, wawancara) dicantumkan kalau
sekiranya tidak dapat dilaksanakan.
E. Teknik Analisis Data
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data
ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
pengujian hipotesis yang diajukan.
IV. Organisasi dan Jadwal Penelitian
A. Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim/kelompok maka diperlukan adanya
organisasi pelaksana penelitian. Minimal ada ketua yang bertanggung jawab
dan anggota sebagi pembantu ketua.
B. Jadwal penelitian.
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang
akan dilaksanakan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan.
V. Biaya Penelitian
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya
yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan
pendukungnya.
C. Proposal Penelitian Kualitatif
Ayu Pratiwi Ulfah
180920170020
Resume Metodelogi Penelitian Pendidikan

Dalam penelitian kuantitatif, karena permasalahan yang diteliti sudah


jelas. Realitas dianggap tunggal, tetap teramati, pola fikir deduktif, maka
proposal penelitian kuantitatif dipandang sebagai “blue print” yang harus
digunakan sebagai pedoman baku untuk melaksanakan dan mengendalikan
penelitian.
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang masalah
Walaupun dalam penelitian kualitatif, masalah ini bersifat sementara,
namun perlu dikemukakan dalam proposal penelitian. Masalah merupakan
penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, penyimpangan
antara teori praktek, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan,
penyimpangan antara tujuan dengan hasil yang dicapai dan penyimnpanagn
antara pengalaman masa lampau dengan yang terjadi.
B. Fokus Penelitian
Kalau dalam penelitian kuantitatif, focus penelitian ini merupakan batasan
masalah. Karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, dan waktu, dan supaya
hasil penelitian lebih terfokus maka peneliti tidak akan melakukan penelitian
terhadap keseluruhan yang ada pada obyek atau situasi sosial tertentu tetapi
perlu menetukan fokus.
D. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut,
selanjutnya dibuat rumusan masalahnya. Rumusan masalah merupakan
pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan
masalah ini.
Ayu Pratiwi Ulfah
180920170020
Resume Metodelogi Penelitian Pendidikan

BAB. XVI
METODE PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN

A. Pengertian
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektipan produk tersebut
supaya dapat berfungsi dimasyarkat luas.
B. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dapat diberikan
penjelasan sebagai berikut
1. Potensi dan masalah.
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah.
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah. Sebagai contoh, dipanatai selatan pulau Jawa, terdapat potensi
angin dan sinar matahari, kedua potensi tersebur dapat dikembangkan
menjadi energy mekanik yang dapat digunakan untuk mengerakkan sesuatu,
misalnya untuk generator pembangkit tenaga listrik atau untuk turbin air
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalh dapat ditunjukkan secara factual dan
uptode, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang
diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and
Development, bermacam-micam. Dalam bidang teknologi, oritentasi
produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah
produk yang berkualitas, hemat energi, menarik harga murah, bobot ringan,
ergonomis, dan bermanfaat ganda. (contoh komputer yang canggih bisa
berfungsi untuk pengetikan; gambar, analisis, berfungsi sebagai TV, Tape,
Camera Telpon dl).
4. Informasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menirai apakah
rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasionar akan iebih
yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena masih bersifat
penitaian berdasarkan pemikiran rasiona lapangan.
Ayu Pratiwi Ulfah
180920170020
Resume Metodelogi Penelitian Pendidikan

Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan


beberapa pakar atau tenaga a-hri yang sudah berpengaraman untuk menirai
produk baru yang dirancang Setiap pakar diminta untuk menirai desain
tersebut, sehingga. selanjutnya Uraian kekuatannya. validasi desain dapat
dilakukan dalam forum diskusi peneliti. Mempresentasik desain tersebut,
berikut keunggulannya.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para
ahli lainnya, maka akan dapat diketahui keremahannya. Keremahan tersebut
selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan memrbaiki desain. Yang
bertugas memperbaiki desain adalah penelitian yang mau menghasirkan
produk tersebut.
6. Uji Coba
Seperti telah dikemukakan, kalau dalam bidang teknik. desain
produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba dulu, tetapi harus
dibuat terlebih dulu, menglrasilkan barang, dan barang tersebut yang
diujicoba. Misalnya desain mesin pengolah sampah, setelah divalidasi dan
direvisi, maka selanjutnya ntesin tersebut dapat dibuat dalam bentuk
prototipc' Prototipe inilah yang selanjutnya ditrji coba.
7. Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan
bahwa kinerja system kerja baru ternyata yang lebig baik dari system lama.
8. Uji coba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada
revisi yang tiOut t"riutu-p"nting, maka selanjutnya produk yang berupa
sistem kerja baru tersebut diterapkari dalam kondisi nyata untuk lingkup
yang luas. Dalam operasinya sisiem kerja baru tersebut, tetap harus dinilai
kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut'
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian kondisi
nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya
pembuat froduk ielalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam,hal
ini adalah sistem kerja.

C. Laporan Peneliti dan Pengembangan (R&D)


Seperti telah dikemukakan bahwa metode penelitian dan
pengembangan (Research and Development /R&D) adalah merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan
produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut Dengan
demikian laporan penelitian yang dibuat harus selalu dilampiri dengan
produk yang dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya. Lampiran
berupa produk yang dihasilkan tersebutdibuat dalam buku tersendiri, dan
diberikan penjelasan tentang kehebatan produk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai